BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 13 Juli 2010

XIV. Mengapa Karunia Bernubuat Gagal?

Kita sudah tahu dari penjelasan-penjelasan sebelumnya bahwa nubuat-nubuat Benny Hinn tidak digenapi dan bahasa lidah adalah omong kosong. Mengapa nubuat-nubuat ini gagal? Mengapa perilaku berbahasa lidah abad ke-20 dan ke-21 adalah penipuan?

Nubuat dan Bahasa Roh Akan Berakhir

Suatu jawaban yang tidak disangka-sangka diberikan dua orang penulis Kristen asal AS, Brian Schwertley dan Stephen Pribble. Mereka berdua meneliti gejala-gejala kerohanian yang melibatkan karunia bernubuat dan bahasa lidah. Jawaban itu ada dalam 1 Korintus 13:8-9: “Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.” Apa yang kekal? Kasih. Apa yang bersifat sementara, yang tidak akan berlaku lagi? Nubuat, bahasa roh (istilah lain untuk bahasa lidah), dan pengetahuan.

Nubuat dan bahasa roh dari siapa: para rasul atau murid-murid Yesus zaman Perjanjian Baru, dari para penginjil abad ke-20 dan awal abad ke-21, atau dari kedua kelompok pelayan Tuhan ini? Schwertley dan Pribble menjawab nubuat dan bahasa roh dari para pelayan Tuhan Yesus (seperti para pendeta, imam, penginjil, majelis atau anggota jemaat).

Ayat 8 pasal tadi memakai kata “akan” yang mengacu pada masa depan. Kapan di masa depan karunia bernubuat dan berbahasa lidah, secara khusus, akan berakhir? Tampaknya, Benny Hinn dan sekte-sekte Kristen lainnya percaya karunia bernubuat dan berbahasa lidah masih berlanjut sejak zaman Perjanjian Baru. Itulah sebabnya para penginjil model Benny dan sekte-sekte ini tetap melakukan penyembuhan rohani dan memperdengarkan bahasa lidah yang diucapkan juga oleh anggota-anggota tertentu hadirin. Dari uraian kita sejauh ini, kita tahu nubuat-nubuat Benny Hinn tidak digenapi dan bahasa lidah modern adalah bunyi-bunyi omong kosong. Penipuan-penipuan ini bisa kita simak juga dari penginjil-penginjil televisi yang lain.

Nubuat dan bahasa roh berakhir sejak kanonisasi PB

Karena kebohongan-kebohongan ini, Schwertley dan Pribble datang pada kesimpulan pada tahun 1996 bahwa karunia bernubuat dan berbahasa roh yang muncul pertama kali dalam Pentakosta di Yerusalem berakhir (tidak lagi berlaku) begitu Perjanjian Baru dikanonisasi, diberi persetujuan religius, dibakukan menjelang akhir abad ke-4 Masehi melalui kesepakatan umum gereja. Perjanjian Baru yang dikanonisasi sekarang mencakup 27 kitab. Sejak PB dikanonisasi, karunia bernubuat dan berbahasa lidah berhenti. Karena itu, nubuat-nubuat apa pun dan bahasa lidah apa pun yang muncul sejak kanonisasi PB bukanlah lagi hasil kerja Roh Kudus melainkan roh-roh lain di luar Roh Kudus.

Kesimpulan yang berani sekali, bukan? Mana bukti-bukti sejarah bahwa nubuat-nubuat oleh rohaniwan atau orang Kristen sejak abad ke-4 Masehi tidak satu pun yang digenapi? Mana bukti-bukti bahwa bahasa roh berhenti?

Nubuat atau Ramalan yang Tidak Digenapi

Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab dalam dua bab. Bab ini berisi ringkasan contoh-contoh dalam sejarah tentang nubuat-nubuat atau ramalan-ramalan yang tidak digenapi. Bab berikut akan menjelaskan alasan-alasan bahasa roh berhenti sejak kanonisasi PB.

Nubuat-nubuat ini mencakup nubuat-nubuat tentang akhir zaman. Ada nubuat-nubuat mereka yang berbentuk ramalan-ramalan. Contoh-contoh ini tidak berasal dari kedua penulis Kristen tadi.

Nabi-nabi zaman PB. Peranan nabi-nabi zaman Perjanjian Baru tampaknya kurang menonjol dibanding mereka dari zaman Perjanjian Lama. Ada nabi-nabi yang mempunyai tugas khusus (Ef.2:20) dan peranan mereka diketahui berlangsung sampai dengan paruhan kedua abad ke-2 Masehi. Tapi berbarengan dengan munculnya sejumlah nabi palsu dan nabi spontan, nabi-nabi PB itu tidak disebut-sebut lagi. Diduga hilangnya mereka karena para pemimpin Gereja yang mencurigai nabi-nabi palsu dan spontan menganggap nabi-nabi PB itu penyesat-penyesat juga. Ada pelayanan kenabian yang disertai nubuat dalam zaman PB. Tapi Paulus tidak terlalu senang dengan pelayanan mereka dan mengatakan nubuat mereka harus diuji (Rm.12:6; 1 Kor.12:3). Meskipun demikian, nubuat dianggap cukup membantu untuk membangun persekutuan iman (1 Kor.14:1-5). Berbeda dengan nubuat zaman PL, tampaknya nubuat zaman PB yang berhubungan dengan peramalan peristiwa yang akan terjadi jarang dilakukan. Pada zaman PB, nabi lebih diterima daripada bahasa lidah yang tidak bisa dimengerti.

Mesias-Mesias palsu abad ke-1 dan ke-2 Masehi. Selama ribuan tahun, Mesias-Mesias palsu sudah menjadi semacam wabah bagi umat Israel. Termasuk dua di antaranya yang tampil di panggung sejarah Israel antara abad ke-1 dan ke-2 Masehi: Teudas dan Simon Bar Kosiba atau Simon Bar Kochba. Masing-masing bukanlah nabi yang bernubuat melainkan pemimpin pemberontakan yang mengaku dirinya adalah Mesias. Mengaku dirinya adalah Mesias, Teudas memimpin pengikutnya, sekitar 400 orang, melakukan pemberontakan melawan kekaisaran Roma kuno. Mesias palsu itu dibunuh tahun 44 M dan para pengikutnya berpencar-pencar. Salah seorang Mesias palsu paling terkenal abad ke-2 M adalah Simon Bar Kosiba (“putera penipu”) yang kemudian menggantikan namanya menjadi Simon Bar Kochba (“putera bintang”). Dia memimpin pasukan gerilya berjumlah 200.000 orang lelaki; mereka memerangi kekaisaran Roma kuno selama tiga tahun berturut-turut (dari tahun 132 sampai dengan 135 M). Tahun 135 M, sang Mesias palsu dan tentaranya dihancurkan tentara Roma kuno.

simon bar kochba Patung Simon Bar Kochba

Nubuat abad ke-10. Bernard, seorang penujum dari Thuringia (waktu itu suatu bagian dari Jerman), bernubuat pada tahun 960 Masehi bahwa dunia akan berakhir hari Jumat Agung. Tanggal 31 Desember 999 M, menjelang memasuki milenium pertama, tahun 1000 M, orang-orang di Eropa sangat takut karena, menurut buku Apocrypha, kiamat akan terjadi 1 Januari 1000. Kedua ramalan ini meleset.

Ramalan abad ke-13 dari Francis Bacon (sekitar 1214-1294). Dia seorang rahib Katolik dari Inggris yang meramalkan kebanyakan sistem transportasi modern dan menekankan pentingnya percobaan ilmiah. Ramalannya mengantisipasi penemuan mikroskop, teleskop, kacamata, kendaraan bermotor, kapal bermotor, kapal selam, pesawat terbang, dan mesiu. Semua ramalannya terbukti benar dalam abad-abad mendatang. Tapi dia secara keliru percaya India di sebelah timur bisa dicapai dalam beberapa hari kalau orang berlayar dari ujung Spanyol di barat. Ramalannya yang keliru kemudian dipakai Columbus untuk menemukan sebagian benua Amerika masa kini tahun 1492, waktu itu dipercaya sebagai bagian dari India. Jadi, meskipun ramalan-ramalan Bacon benar, dia gagal dalam satu ramalan lain. Ramalannya, karena itu, tidak seratus persen benar.

francis bacon
Gambar Francis Bacon


Ramalan-ramalan tentang kiamat abad ke-16. Ahli matematika dan astrologi asal Jerman, Johannes Stoeffler, meramalkan bahwa dunia akan berakhir karena suatu banjir raksasa 20 Februari 1524. Ramalan ini meleset lalu ditunda ke tahun 1528 dan meleset juga. Melchior Hofmann, seorang pemimpin terkenal gereja Anabaptis (beraliran Kristen Protestan) mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa Yesus akan kembali ke dunia tahun 1533. Michael Stifel, seorang rahib Katolik dan ahli matematika asal Jerman, meramalkan berdasarkan Wahyu Yohanes bahwa dunia akan kiamat 18 Oktober 1533. Semua ramalan ini meleset.
 
Ramalan tentang kiamat abad ke-17. Solomon Eccles, seorang nabi Quaker (suatu denominasi Kristen yang didirikan di Inggris), bernubuat bahwa kiamat akan tiba tahun 1665. Nubuatnya meleset.

Ramalan-ramalan tentang kiamat abad ke-18. Jacques Bernoulli, seorang matematikawan tenar asal Swis, meramalkan kiamat yang ditimbulkan suatu komet akan terjadi 19 Mei 1719. William Whiston, seorang rohaniwan dan matematikawan asal Inggris, meramalkan bahwa “awal dari akhir” kehancuran London, ibu kota Inggris, akan terjadi 13 Oktober 1736. William Bell, seorang prajurit militer asal Inggris, meramalkan kiamat akan terjadi 5 April 1761. Semua ramalan tadi meleset.

Nubuat Anton Johansson (1858-1929). Anton Johansson, seorang pecenayang Kristen dari Finnmark, Norwegia, secara cermat bernubuat tentang pecahnya Perang Dunia I dan banyak gejolak sosial dan politik sesudah perang besar itu. Dia merinci nubuatnya dalam dua periode: 1914-1921 dan 1947-1953. Periode pertama mencakup pecahnya PD I, serangan Rusia ke front bagian timur tahun 1914, perang parit di front bagian barat, pertempuran laut hebat di Jutland 1916, wabah influenza sedunia yang menimbulkan kematian lebih dari 20 juta orang 1918-1919, dan gejolak ekonomi dan politik di Jerman awal 1920-an. Tapi nubuatnya untuk periode kedua tidak secermat nubuatnya untuk periode pertama. Untuk periode kedua, dia bernubuat bahwa Swedia dan Norwegia akan terlibat dalam suatu perang besar dengan Uni Soviet dan Perancis. Dia juga bernubuat bahwa akan ada serangkaian badai dan bencana alam berskala global yang secara khusus akan menimpa Amerika Utara dan membuat pencakar-pencakar langit di Kota New York ambruk. Jadi, tidak seluruh nubuat Anton Johansson di abad ke-19 benar.

anton johansson Anton Johansson

Ramalan-ramalan tentang kiamat abad ke-19. Mary Bateman, seorang wanita di Leeds, Inggris, bernubuat bahwa kiamat akan tiba musim gugur 1806. Joanna Southcott, seorang wanita lain dari Inggris, mengatakan dia akan melahirkan Mesias Kedua yang menandakan kiamat pada 19 Oktober 1814. Dr. John Dee, seorang ahli astrologi tenar asal Inggris, meramalkan bahwa kiamat akan tiba 17 Maret 1842. William Miller, pendiri Gereja Adven, dan berasal dari AS menubuatkan bahwa 22 Oktober 1844 boleh jadi adalah hari terakhir dunia dan Kristus akan kembali lagi. Pendeta Ethan Smith dari Amerika Serikat mengatakan kiamat akan tiba akhir 1866 lalu Kristus kembali untuk kali kedua. Semua ramalan abad ini pun meleset.

Ramalan-ramalan Edgar Cayce (1877-1945). Cayce, seorang Kristen, terkenal sebagai seorang pecenayang dan penyembuh secara gaib asal Amerika Serikat. Sebagai seorang nabi tenar, Cayce secara tepat meramalkan kekacauan keuangan global tahun 1929 yang menimbulkan “kepanikan di pusat-pusat uang”, termasuk di Wall Street. Dia juga secara tepat meramalkan kemerdekaan negara India dan Israel; kematian dua presiden AS, Franklin D. Roosevelt dan John F. Kennedy; meramalkan secara tepat penemuan Gulungan-Gulungan Kitab Suci di Laut Mati; penemuan laser; suatu badai di Jepang; suatu gempa bumi di Kalifornia; dan suatu gelombang pasang di Filipina tahun 1926. Ada ramalan-ramalannya yang belum terjadi, seperti runtuhnya Kalifornia ke dalam Samudera Pasifik dan yang tampaknya tengah terjadi: menyebarnya demokrasi ke China dan seluruh dunia menjelang awal abad ke-21. Tapi ramalan-ramalannya yang lain meleset. Di antaranya, pergeseran fisikal yang tiba-tiba dan drastik di permukaan bumi pada tahun 1998 karena pergeseran sumbu kutub yang akan mengakibatkan Eropa bagian utara akan lenyap sekejap di bawah samudera; menjelang berakhirnya abad ke-20, Jepang akan dihancurkan oleh gempa bumi dan letusan gunung berapi; dan Perang Dunia III akan meletus tahun 1999. Jadi, tidak semua nubuat Edgar Caycle terjadi di abad ke-20.

edgar cayce
Edgar Cayce


Ramalan-ramalan tentang kiamat abad ke-20:1900-1945. Suatu sekte Kristen ekstrim dari Rusia, Saudara-Saudara Lelaki dan Wanita Maut Merah, percaya kiamat akan tiba 13 November 1900. Sebanyak 862 anggotanya percaya mereka akan menyenangkan hati Allah dengan membakar diri beramai-ramai, tapi 100 di antaranya selamat. Lee T. Spangler, seorang pemilik toko grosir di York, Pennsylvania (AS), mengumumkan, dunia akan kiamat karena api tahun 1908. Albert Porta, seorang ahli seismografi dan meterologi kelahiran Italia tapi tinggal di San Fransisko (AS), mengatakan kiamat akan tiba 17 Desember 1919. Seorang gadis di Los Angeles, Kalifornia (AS), Margaret Rowan, mengatakan kiamat akan terjadi 13 Februari 1925. Berita kiamat gadis itu dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Reidt, seorang pengecat rumah di Freeport, Long Island (AS). Dialah yang mempopulerkan ramalan Rowan tapi kiamat tidak terjadi pada tanggal itu. Reidt kemudian mengundurkan tanggal itu ke 10 Oktober 1932 yang berlalu tanpa kiamat. Tahun 1931, Perhimpunan Masyarakat Nubuatan di Dallas, Texas, mengatakan kiamat akan tiba 1931. Munoz Ferradas, seorang ahli astronomi Chile Amerika Selatan, mengatakan suatu komet yang akan menabrak bumi akan mendatangkan kiamat Agustus 1944. Pendeta Charles Long dari Pasadena, Kalifornia, bernubuat bahwa kiamat akan tiba 21 September 1945. Semua ramalan atau nubuat antara 1900 dan 1945 meleset.

Ramalan-ramalan tentang kiamat abad ke-20: 1950-2000. Ramalan-ramalan ini bisa dirinci untuk setiap dasawarsa dan tahun 2000.

Tahun 1950-an. Pada tanggal 9 Januari 1954, Agnes Grace Carlson, pemimpin suatu sekte religius asal Kanada, Anak-Anak Terang, di Vancouver, mengumumkan pada 26 Desember 1953 bahwa kiamat akan tiba 9 Januari 1954. Hector Cox, seorang pembicara terkenal dari Inggris, mengumumkan bahwa kiamat akan tiba 28 Juni 1954; kiamat memang tiba – dengan kematiannya sendiri melalui tikaman sebilah pisau yang menembus jantungnya pada tanggal itu.

Tahun 1960-an. Elio Bianco, seorang pemimpin sekte Komunitas Gunung Putih dari Italia, mengatakan ledakan sebuah bom rahasia milik AS, bom “E”, akan menghancurkan seluruh dunia. Seorang pendeta asal Kolombia di Bogota memperingatkan jemaatnya bahwa dunia akan meledak 18 April 1965. Anders Jensen, pemimpin Murid-Murid Orthon dari Denmark, mengatakan di depan jutaan pemirsa televisi bahwa Hari Natal akan menandakan akhir zaman. Maria Staffler, seorang wanita yang menganggap dirinya “Paus Wanita”, mengatakan pada pengikutnya dunia akan berakhir 20 Februari 1969, tapi kemudian menunda tanggal itu ke 17 Maret 1969.

Tahun 1970-an. Pemimpin Gereja Kristus Terang Sejati di Charlotte, Karolina Utara (AS), bernubuat bahwa dunia akan berakhir 1970. Viola Walker, dari Grannis, Arkansas (AS), mengatakan kedatangan kembali Yesus akan terjadi September 1975. John Strong, seorang pengusaha dari Melbourne, Australia, bernubuat, berdasarkan Alkitab dan perhitungannya sendiri, bahwa kiamat akan terjadi melalui serangan nuklir Uni Soviet sekitar 2,15, atau 31 Oktober 1978 tapi dunia dihancurkan 23 September 1979.

Tahun 1980-an. Dua orang pemimpin kultus berdasarkan agama Baha’i, Leland Jensen dan Charles Gaines, mengatakan bahwa berdasarkan Wahyu Yohanes dan Piramida Besar di Giza (Mesir), Perang Dunia III akan pecah 7 Mei 1980.

Tahun 1990-an. Criswell, seorang nabi kebatinan, mengkleim bahwa suatu pelangi hitam (suatu gangguan magnetik) akan menyedot oksigen dari bumi tahun 1999. Planet Bumi akan melaju menuju matahari, membunuh semua yang hidup dan menghancurkan Bumi.

Tahun 2000. Jeanne Le Royer (1732-1798), seorang suster Katolik dari Brittani, Perancis, bernubuat perang, gempa bumi, dan gejolak sosial akan muncul menjelang kedatangan Antikristus. Kiamat akan menyusul sekitar tahun 2000 dan mengakhiri tradisi kepausan Gereja Katolik Roma. Suatu kelompok Kristen bernama “Kelompok Stelle” dari AS mengkleim dunia akan hancur melalui gelombang pasang, gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi 5 Mei 2000. 

Semua ramalan atau nubuat antara 1950 dan 2000 ini meleset. Jelas, ramalan atau nubuat tersebut tidak berasal dari Roh Kudus.

Kiamat 1 Januari 2000. Menjelang tahun 2000, awal abad ke-21, beredar ramalan ke seluruh dunia bahwa jaringan ribuan komputer di berbagai belahan dunia akan gagal beroperasi – kiamat akan tiba pada tanggal itu. Komputer-komputer itu tidak diprogram untuk memakai penanggalan tahun 2000. Sebagai akibatnya, sistem operasi ribuan komputer itu akan mengalami jutaan kegagalan karena kekacauan sistem itu dalam mengidentifikasi salah satu dari tiga macam penggunaan yang lazim dari penanggalan sesudah 1 Januari 2000. Misalnya, notasi tanggal 01/02/03 bisa dibaca komputer sebagai Januari 02, 2003 atau 01 Februari 2003 atau 2001 – Feb 03. Kegagalan itu terutama akan memengaruhi dunia komersial berskala kecil; selain itu, akan timbul gangguan terhadap semua sektor ekonomi. Mereka yang percaya kiamat akan benar-benar terjadi karena kegagalan jaringan ribuan komputer lalu menumpuk makanan dan minuman, berinvestasi dalam emas dan perak, atau menyediakan rumah yang aman di luar kota. Ternyata ramalan yang dikenal dengan sebutan “Y2K 2000” itu tidak terjadi.

Nubuat atau Ramalan antara 2010 dan 2012

Ramalan-ramalan tentang awal abad ke-21. Ini mencakup nubuat-nubuat Benny Hinn, Klim Clement, dan beberapa nubuat lainnya sampai dengan tahun 2012.

Nubuat Hinn dan Kim Clement. Benny Hinn sudah membuat beberapa nubuat yang meleset, khususnya tentang Fidel Castro dan Hafez-Al Assad. Kim Clement, salah seorang penginjil berkulit putih asal Afrika Selatan tapi kemudian tinggal di AS, terkenal sebagai seorang nabi modern. Dia sering muncul di TBN dengan nubuat-nubuatnya yang membosankan karena kata-kata yang dipakainya samar-samar sehingga bisa menimbulkan berbagai penafsiran tentang nubuat-nubuatnya.

Tapi ada satu nubuatnya yang agak spesifik. Clement bernubuat bahwa Presiden Barack Obama akan dibunuh Mei tahun 2010. Mei 2010 sudah berlalu tapi Presiden Obama masih hidup.

Ramalan Roderick C. Meredith untuk tahun 2010+. Awal 2005, Roderick C. Meredith, pemimpin Gereja Allah yang Hidup di AS, mengatakan akhir dunia akan terjadi dalam waktu antara lima sampai dengan lima belas tahun mendatang. Dengan kata lain, kiamat akan tiba sekurang-kurangnya pada tahun 2010 dan setinggi-tingginya pada tahun 2020.

roderick c. meredith Roderick C. Meredith

Ramalan Harold Camping untuk tahun 2011. Harold Camping, Presiden Family Radio di AS, mengubah-ubah ramalannya untuk kiamat pada tahun 2011 dua kali. Pertama, dia mengatakan orang Kristen akan terangkat secara tiba-tiba ke sorga – menjelang kiamat – pada tanggal 21 Mei 2011. Kiamat, menurutnya, akan terjadi 29 September 2011. Kemudian, dia sedikit meralat ramalannya pada tanggal ini dengan menggesernya ke Oktober. Pada tanggal 21 Oktober 2011, Allah akan menghancurkan dunia.

Kontroversi ramalan tentang tahun 2012. Buku terbaru Michael Drosnin, Bible Code II (2002), berisi suatu tafsiran tentang sandi Alkitab bahwa bumi akan dimusnahkan oleh sebuah komet pada tahun 2012 – tahun kiamat. Kemudian, ramalan berdasarkan kalender Mayan bahwa akan terjadi suatu peristiwa atau rentetan peristiwa yang dahsyat 21 Desember 2012 menimbulkan kontroversi di kalangan orang Kristen. Banyak komentar dari mereka yang percaya meramalkan bahwa akan terjadi secara tiba-tiba berbagai peristiwa destruktif dan masif berskala global – miliaran nyawa akan lenyap. Akan tetapi, mereka yang skeptis mengatakan tanggal itu akan berlalu seperti tanggal lainnya.

harold camping
Harold Camping


Tidak Digenapi Karena Karunia Bernubuat Sudah Berakhir

Dari uraian yang cukup panjang dan rinci tentang berbagai ramalan dan nubuat sejak abad ke-1 Masehi, kita bisa merumuskan beberapa pokok. Pertama, ada dua tokoh pemberontak Yahudi yang mengangkat dirinya menjadi Mesias-Mesias palsu. Tidak ada cacatan sejarah bahwa mereka pun bernubuat. Kedua, nubuat atau ramalan yang hampir semuanya benar; dengan kata lain, tidak benar 100 persen. Ketiga, semua nubuat atau ramalan tentang akhir zaman atau kedatangan kembali Yesus meleset. Hanya Allah saja yang tahu tanggal kedatangan kembali Yesus. Keempat, ada nubuat/ramalan Kristen yang masih akan terjadi di masa depan. Kelima, kalaupun terjadi, nubuat/ramalan itu harus diuji berdasarkan Alkitab karena sumbernya belum tentu berasal dari Alkitab.

Kecuali pokok pertama, keempat pokok lainnya memberi bukti sejarah bahwa nubuat-nubuat sejak PB dikanonisasi menunjukkan tingkat akurasi yang tidak sempurna. Secara khusus, nubuat-nubuat tentang akhir zaman menunjukkan tingkat kesalahan 100 persen.

Fakta-fakta historis tadi memperkuat kesimpulan Brian Schwertley dan Stephen Pribble tahun 1996 bahwa karunia bernubuat sudah berakhir dengan kanonisasi Perjanjian Baru. Dengan kata lain, nubuat-nubuat apa pun yang disebarkan sejak kanonisasi itu bukanlah hasil karya Roh Kudus. Karena itu, percaya pada nubuat-nubuat apa pun di luar zaman rasul-rasul PB bukanlah keputusan yang bijaksana, berdasarkan Alkitab.

Nubuat-Nubuat Alkitab Digenapi dan Rinci

Berbeda dengan nubuat-nubuat yang gagal sepanjang abad tadi, termasuk dari Benny Hinn, nubuat-nubuat para nabi Alkitab bukan saja digenapi 100 persen. Nubuat-nubuat itu merinci urutan kejadiannya.

Tentang kelahiran, pekerjaan, kematian, dan kebangkitan Yesus (lahir tahun 4 sebelum Masehi dan wafat sekitar tahun 30 Masehi), misalnya, berbagai kitab Perjanjian Lama sudah berisi nubuat-nubuat yang rinci tentang Dia. Termasuk di antaranya dua Kitab Torat (Imamat dan Keluaran), Mazmur, Yesaya, Yeremia, Mikha, dan Hosea. Imamat dan Keluaran diperkirakan ditulis sekitar abad ke-10 dan ke-6 sebelum Masehi. Kitab Yesaya, Mikha, dan Hosea ditulis abad ke-8 s.M.; Yeremia sekitar abad ke-7 s.M.; dan Mazmur sekitar abad ke-6 dan ke-2 s.M.

Salah satu kitab PB yang sering merujuk pada nubuat-nubuat rinci tentang Yesus berdasarkan Perjanjian Lama adalah Kitab Matius. Matius mengatakan gelar “Imanuel” yang diberikan pada Yesus sudah dinubuatkan ratusan tahun sebelum Yesus lahir oleh nabi Yesaya (7:14). Kelahiran-Nya di Betlehem, tanah Yehuda, sudah dinubuatkan oleh Mikha (5:1). Untuk menghindari pembunuhan Yesus oleh Herodes, Dia dibawa orang tua-Nya mengungsi ke Mesir. Pengungsian ini sudah dinubuatkan Hosea (1:1). Tindakan Herodes membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya supaya Yesus pun dibunuh (dia sudah aman di Mesir) dinubuatkan Yeremia (31:15). Sebutan “Orang Nazaret” bagi Yesus merupakan penggenapan nubuat nabi-nabi PL. Yesus yang menyingkir ke Galilea dan diam di daerah Zebulon dan Naftali sudah menggenapi nubuat Yesaya. Yesus yang mengatakan Dia berasal dari sorga dan menimbulkan keberangan Imam Besar sehingga ia mengoyakkan pakaiannya ada dalam Imamat 24:16. Nubuat Yesaya (50:6) digenapi juga di Mahkamah Agama ketika Yesus yang dituduh menghujat Allah oleh Imam Besar kemudian diludahi muka-Nya, ditinju, dan dipukul. Mazmur 22:9 berisi nubuat yang digenapi ketika pakaian Yesus di salib dibagi-bagi sesudah Dia wafat. Seruan-Nya dengan suara nyaring, “Eli, Eli, lama sabakhtani!” adalah penggenapan lain dari Mazmur 22:2. Lalu, tabir Bait Suci yang terbelah dua sesudah Yesus wafat adalah penggenapan dari nubuat dalam Keluaran 26:31-33. Penggenapan semua nubuat Perjanjian Lama tadi tentang Yesus rinci dan benar 100 persen.

Bagi orang Kristen masa kini, memercayai penggenapan nubuat-nubuat tadi dan nubuat-nubuat alkitabiah lainnya adalah bijaksana karena sesuai Alkitab. Nubuat-nubuat itu berasal dari tuntunan Roh Kudus yang sejati.

Kebohongan “Nabi-Nabi” Modern

Bagaimana kalau masih ada nabi-nabi mengatakan pada Anda bahwa nubuat-nubuat masih berlaku di abad ke-21 sebelum Yesus kembali? Simaklah kesaksian Brian Schwertley tentang kebohongan “nabi-nabi” modern itu. Sebagai seorang pendeta dan ahli teologia asal Amerika Serikat, dia menjadi anggota Gerakan Karismatik di negaranya selama lebih dari tiga tahun. Kemudian, dia meninggalkan gerakan itu karena menyadari dan menyaksikan kepalsuan dan penyesatan ajaran-ajarannya, termasuk tentang nubuat-nubuat.

Ajaran Gerakan Karismatik, tulis Schwertley tahun 1996, mengatakan Allah masih berbicara kepada mereka melalui wahyu pribadi. (Sering Anda mendengarkan pengkhotbah atau anggota jemaat Karismatik yang menunjukkan wahyu pribadi ini dengan kata-kata seperti, “Tuhan berbicara kepada saya melalui mimpi” atau, “Yesus berbicara kepada saya melalui penglihatan”.) Tapi nubuat-nubuat masa kini dari Gerakan Karismatik berbeda dengan yang ada dalam Perjanjian Baru: menurut mereka, nubuat-nubuat dalam PB hanya wahyu yang belum cukup!

Hanya wahyu yang belum cukup dalam PB? Tidak ada dasar alkitabiah tentang ajaran itu. Menurut Schwertley, jabatan nabi-nabi Perjanjian Lama berlangsung terus ke jabatan nabi-nabi Perjanjian Baru. “Landasan hukum” ilahi yang menjelaskan jabatan nabi adalah Ulangan 18 (khususnya ayat 21 dan 22). Perhatikanlah bahwa nabi yang sejati menyampaikan firman Allah sendiri.

Selama lebih dari tiga tahun menjadi anggota Gerakan Karismatik, dia sudah mendengar “ratusan nubuat.” Namun, tidak sekalipun dia mendengar ajaran-ajaran baru. Sesungguhnya, seorang “nabi” Karismatik yang mengucapkan ajaran-ajaran baru akan ditegur pendeta dan majelis jemaat supaya dia tutup mulut. Dalam banyak kejadian, “nabi-nabi” itu bisa saja memerintahkan jemaat melakukan berbagai hal, seperti, “Maria, Allah berkata padaku bahwa engkau akan menikah dengan John.” Jemaat yang sudah belajar sangat cepat tentang keabsahan “nubuat-nubuat” para pengkhotbah itu tahu mereka tidak perlu percaya ramalan-ramalannya. Jadi, bahkan kebanyakan anggota Gerakan Karismatik sekalipun tidak menerima nasihat dan nubuat-nubuat para “nabi” mereka secara serius.

Nubuat-nubuat para “nabi” Gerakan Karismatik tadi tidak digenapi di antaranya karena nubuat-nubuat mereka samar-samar, tidak spesifik. Ini berbeda sekali dengan ciri nabi-nabi yang sejati dalam Alkitab: nubuatnya spesifik dan 100 persen benar. Misalnya, nabi Elia dalam PL dan hidup pada abad ke-9 s.M. datang dan bernubuat pada raja Israel, Ahab, dan isterinya yang jahat, Izebel. Nubuatnya rinci: keluarga Ahab akan dibunuh; keturunan Ahab akan berakhir sesudah Ahab mati. Isteri Ahab akan dimakan oleh anjing-anjing dekat dinding kota Yizreel. Di tempat yang sama anjing-anjing menjilati darah Nabot (seorang pemilik kebun anggur yang sebelumnya dibunuh Ahab supaya dia bisa menguasai kebun anggur itu), anjing-anjing itu akan menjilati darah Ahab. Selain rinci, tidak samar-samar, nubuat nabi Elia benar karena terjadi 100 persen. Anda bisa membaca kisah lengkapnya dalam 1 Raja-Raja 21: 21, 23, dan 29; 22:34-39; dan 2 Raja-Raja 9:32-37 dan 1:7-11. Bandingkan dengan “nabi-nabi” Gerakan Karismatik yang nubuatnya samar-samar dan tidak digenapi. Apa jadinya kalau “nubuat-nubuat” mereka menjadi spesifik? “Mereka selalu terbukti keliru, dari waktu ke waktu,” jawab Schwertley.

Lanjutnya, “Dengan adanya ribuan nabi Karismatik di seluruh Amerika Serikat, kita seharusnya menemukan sedikit di antaranya yang bisa lulus ujian nabi yang sejati yang ditetapkan dalam Ulangan 18. Sesungguhnya, tidak ada nabi-nabi yang sejati masa kini, karena nubuat . . . berhenti sesudah Alkitab PB diselesaikan . . .” karena “ia tidak dibutuhkan lagi.”

Brian Schwertley seorang ahli teologia dan pendeta yang selama lebih dari tiga tahun mengalami semacam “cuci otak” dari ajaran-ajaran yang menyesatkan dari Gerakan Karismatik. Akan tetapi, dia kemudian meninggalkannya dan memberi kita “perintah” yang berisi hikmat pengetahuan ini: “Kebebasan kita dari pendeta-pendeta diktatorial, pemerintah-pemerintah yang menindas dan omong-kosong subyektif adalah Firman Allah, Alkitab, yang obyektif, sempurna, dan cukup.”

0 komentar: