BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 31 Oktober 2010

XXVII. Mempertanyakan Doa Pemulihan Bangsa Benny Hinn (3)

Tidak manjur juga Doa Pemulihan bagi Bangsa Trinidad-Tobago melalui KKR Internasional Benny Hinn di Port-of-Spain, ibu kota Trinidad-Tobago, antara 19 dan 21 Mei 2006. Tingkat kejahatan yang diramalkan Hinn akan menurun di negara itu sesudah doa pemulihan ini ternyata meleset.

kkr hinn trinidad tobago KKR Internasional Benny Hinn di Trinidad-Tobago 2006

Ringkasan Data Statistik

Trinidad-Tobago adalah suatu negara kepulauan di Laut Karibia, Amerika Tengah, dan Samudera Atlantik, suatu bekas jajahan Inggris sejak 1814. Luas total area negara yang terdiri dari dua pulau utama ini, Tobago dan Trinidad, adalah  5.128 kilometer per segi. Pada bulan Juli 2000, total penduduknya sekitar 1.175.523 orang; jumlah ini diperkirakan menurun menjadi 1.100.000 orang  pada tahun 2010, sebagian karena emigrasi terutama ke AS dan Kanada dan sebagian karena pengaruh program keluarga berencana yang dikendalikan pemerintah. Ibu kotanya, Port-of-Spain, adalah sekaligus kota terbesar di negara itu; pada tahun 2003, total penduduknya sekitar 309.1000 orang.

tobagotrinidad

Ada tiga kelompok utama penduduk Trinidad-Tobago. Penduduk keturunan India, disebut “India Timur”, membentuk 40,3 persen seluruh penduduk negara kepulauan itu. Kelompok utama kedua sebesar 39,5 persen dibentuk oleh keturunan Afrika. Kelompok utama ketiga adalah berbagai komunitas keturunan China, Timur Tengah, Portugis, dan Eropa lainnya.

Statistik tahun 2010 dan 1990 menunjukkan bahwa 774.000 atau 57,6 persen penduduk negara kepulauan itu penganut Kristen (Protestan dari berbagai denominasi dan Katolik). Statistik tahun 1990 menunjukkan bahwa penganut Katolik membentuk 29 persen atau di bawah 300.000 orang seluruh penduduk Trinidad-Tobago. Pada tahun 2010, penganut Hinduisme  sebesar 22,9 persen dan penganut Muslim 5,8 persen populasi negara itu.

Ringkasan Sejarah Politik 1956-2010

Dari segi sejarah politik di Trinidad dan Tobago antara 1956 dan 2010, apa yang terjadi sebelum dan sesudah KKR Internasional Benny Hinn? Di antaranya, ketegangan, kekerasan, kerusuhan, pemberontakan bersenjata, demonstrasi.

Antara 1956 dan 1981, Trinidad-Tobago diperintah Gerakan Nasional Rakyat (GNR), suatu partai politik yang sebagian besar didukung warga kulit hitam negara itu. Partai itu dipimpin Eric Williams, “Bapa Bangsa” Trinidad-Tobago.

Pada tahun 1970, timbul ketegangan antara kelompok etnik India Timur dan Afrika hitam. Ketegangan antar kelompok etnik itu menimbulkan kerusuhan, protes, dan suatu pemberontakan bersenjata demi mengakhiri pengaruh asing pada ekonomi.

Pada tahun 1986, Aliansi Nasional bagi Rekonstruksi (ANR) dari Tobago berkuasa. Partai ini bersifat multirasial.

Pada tahun 1990, seratus penganut Muslim radikal mengajukan protes terhadap ANR. Mereka meledakkan pos polisi dalam suatu upaya kudeta; Perdana Menteri dan pejabat-pejabat pemerintah lainnya disandera selama enam hari. Pada tahun 1991, ANR dikalahkan dan partai lain berkuasa.

Pada tahun 1995, sebuah partai berbasis kelompok etnik India Timur, Kongres Nasional Serikat (KNS), dipimpin Basdeo Panday sebagai Perdana Menteri. Dia membentuk suatu pemerintahan koalisi dengan ANR.
Pada bulan Desember 2001, KNS dan GNR yang berkuasa masing-masing memenangkan delapan belas kursi di parlemen. Terjadilah kebuntuan politik ketika terjadi pengambilan keputusan di parlemen. Untuk mengakhiri kebuntuan ini, Presiden Robinson memilih Perdana Menteri Patrick Manning dari GNR, dinilai oleh Robinson sebagai seorang tokoh politik yang punya “nilai-nilai moral dan spiritual.” Segera partai oposisi yang menentang pencalonan Manning menyerukan suatu pemilihan umum yang baru.

Pada bulan Oktober 2002, pemilihan umum yang baru diadakan. Partai Manning menang; Maxwell Richards diangkat menjadi Presiden mulai 2003.

Pada bulan April 2006, mantan PM Manday dipenjarakan selama dua tahun. Selagi menjabat PM, dia melakukan penipuan.

Pada bulan Februari 2008, Maxwell Richards dipilih kembali sebagai Presiden Trinidad-Tobago.

Pada tahun 2010, suatu pemilihan umum diadakan. Kanila Persad-Bissessar, wanita pertama dalam sejarah pemerintahan Trinidad-Tobago, dipilih menjadi Perdana Menteri.

Masalah Sebelum  KKR Benny Hinn

Sejarah ringkas politik Trinidad-Tobago tadi menunjukkan beberapa masalah yang dihadapi negara itu sebelum KKR Hinn yang mencakup Doa Pemulihan bagi Bangsa Trinidad-Tobago. Masalah-masalah itu mencakup ketegangan antara kelompok etnik, kerusuhan, protes, suatu pemberontakan, kekerasan dan penyanderaan oleh suatu kelompok Muslim radikal, upaya kudeta, kebuntuan politik di parlemen, dan penipuan oleh Manday yang mengakibatkan dia dipenjarakan. Apakah Doa Pemulihan bagi Bangsa Trinidad-Tobago mencakup masalah-masalah ini, kami tidak punya data yang jelas.

pm_hinn Benny Hinn dan PM Patrick Manning

Rencana KKR Benny Hinn di negara kepulauan itu Mei 2006 menimbulkan pro dan kontra, di kalangan Kristen dan non-Kristen. Tokoh-tokoh politik penganut Kristen yang ikut menyambut rencana kedatangan Hinn ke negara itu mencakup Arthur N.R. Robinson, mantan Presiden, dan Patrick Manning, Perdana Menteri Trinidad-Tobago. Yang menentang rencana kedatangan Benny Hinn secara tegas termasuk Sat Maharaj, seorang juru bicara penganut Hinduisme di Trinidad-Tobago. Dia menerbitkan iklan satu halaman penuh pada berbagai koran di negara itu seharga 100.000 dolar AS untuk melawan kunjungan Benny Hinn. Dia mendesak PM Manning untuk menghentikan Hinn mengadakan KKR. Dilaporkan Sat Maharaj bahkan mengajukan suatu petisi kepada pemerintah dan penegak hukum Trinidad-Tobago agar menahan Hinn begitu dia tiba di Trinidad. Kendati protesnya, Hinn diizinkan KKR di Trinidad.

sat maharaj
Doa Pemulihan bagi Bangsa Trinidad-Tobago

Akhirnya, KKR Internasional Benny Hinn diadakan di Trinidad antara 19 dan 21 Mei 2006. Doa Pemulihan bagi Bangsa Trinidad-Tobago diadakan 21 Mei 2006.
Tiga hari sesudah KKR Hinn, harian Trinidad & Tobago Express (23/05/06) memuat tulisan Julien Neaves. Neaves antara lain menulis: “Pada hari terakhir ibadah KKR Mujizat Roh Kudus, televangelis Benny Hinn meminta waktu tiga menit berdoa untuk bangsa dan meramalkan tingkat kejahatan sekarang akan berkurang.”

Hasil Doa Pemulihan bagi Bangsa Trinidad-Tobago?

Apa hasil-hasil  doa tiga menit untuk pemulihan itu benar-benar manjur? Dengan anggapan Benny Hinn meninggalkan Trinidad sesudah KKR dia 21 Mei 2006, jawaban atas pertanyaan ini bisa Anda simak dari suatu sampel berita-berita tentang kejahatan-kejahatan dan kekerasan-kekerasan utama, dipilih dari media berita di Trinidad dan Tobago. Sebagian kejahatan dan kekerasan ini malah terjadi selama KKR Hinn di negara kepulauan itu.
  • Penembakan di Republic Bank
  • HOROR DI RUMAH: Dua anak diperkosa, dua dianiaya di gudang CRY
  • POLISI MEMBURU PEMERKOSA ANAK
  • Penggarong membunuh wanita yang membalas panggilan ponsel
  • Polisi, 58 tahun, ditahan karena memperkosa isteri
  • Orang-orang desa Laventille mengadakan protes yang keras
  • Dicari karena melukai di St. Joseph
  • $ 300.000 dicuri di ATM
  • Menteri utama BVI mendesak penghuni memerangi kejahatan
  • Polisi menahan lelaki dalam kasus pemerkosaan anak yatim
  • Penggarong menyerang biro perjalanan Central
  • TIMA berduka karena direkturnya dibunuh
  • Juru kamera dirampok [dengan todongan senapan]
  • Lelaki Arima, 60 tahun, ditembak
  • Guru ditahan karena porno ponsel
  • Dua tersangka pembunuhan ditahan
  • Hakim disadarkan tentang kenaikan kejahatan seksual terhadap anak-anak
  • Penghuni mendaku kekejaman polisi
  • POLISI MENYELAMATKAN WANITA DARI GEROMBOLAN PEMERKOSA
  • Dipenjarakan karena merampok anak sekolah
  • Dua tahun penjara karena melarikan diri dari penjara
  • Seorang Hakim Menyingkapkan Kejahatan Seks terhadap Anak-Anak Meningkat, Terutama di Trinidad Selatan
  • Pembunuhan Nomor 5 Dicatat Kurang dari 24 Jam Ketika seorang Wanita Ditikam
  • Tetangga ditembak mati
Bila menyangkut kejahatan dan kekerasan utama, Trinidad dan Tobago tidak berbeda dengan bagian-bagian dunia yang lain. Kejahatan dan kekerasan utama tengah meningkat di mana-mana. Doa tiga menit Pemulihan bagi Bangsa Trinidad-Tobago, menurut ramalan Benny Hinn, tidak manjur dalam mengurangi tingkat kejahatan dan kekerasan di negara kepulauan itu.

Sabtu, 23 Oktober 2010

XXVI. Mempertanyakan Doa Pemulihan bagi Bangsa Benny Hinn (2)

Mana yang Dikabulkan atau Ditolak Allah?

Seleksi yang diringkaskan dari berbagai fakta sejarah menjelang, selama, dan sesudah seminar doa pemulihan bagi bangsa Indonesia disusul KKR Benny Hinn di Ancol bisa memerikan masalah-masalah utama atau penting yang dihadapi bangsa Indonesia. Ada yang muncul dengan berbagai akibatnya, ada yang berhasil dipecahkan. Masalah-masalah utama ini mencakup masalah ekonomi,  bencana alam, politik, pemerintahan, perbankan, terorisme, separatisme, kriminalitas, dan lain-lain. Masalah-masalah utama  yang diseleksi ini dibatasi pada kurun 2004-2010.

Tahun 2004
  • 10/1:  Bom meledak di sebuah kafe di Palopo, Sulawesi, dan menewaskan 4 orang.
  • 9/9: Bom meledak di Kedutaan Besar Australia mengakibatkan 5 orang tewas, ratusan luka-luka, dan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya.
  • 15/12:  Banjir di Amuntai, Kalimantan Selatan, mengakibatkan 200.000 orang menjadi korban.
  • 26/12: Tsunami di ujung utara Sumatra mengakibatkan lebih dari 220.000 jiwa hilang atau meninggal dunia.
Tahun 2005
  • 2/2: Gempa 5,2 SR di Garut, Jawa Barat, merobohkan puluhan rumah dan merusakkan ratusan rumah lainnya.
  • 16/2: Transparency International Indonesia menyatakan Jakarta kota paling korup di Indonesia.
  • 21/2: Longsor sampah Leuwigajah menimbulkan korban 94 orang, sekitar 67 tewas tertimbun.
  • 3/3: Abu Bakar Baasyir, terdakwa konspirasi pemboman Bali 2002, dihukum penjara 2,5 tahun tapi dibebaskan 2006.
  • 21/3: Dua bom meledak di Ambon, Maluku, mengakibatkan 13 orang luka-luka.
  • 28/3: Gempa di Sibolga, Sumatra Utara; lebih dari 1.000 orang tewas.
  • 11/4: Mantan Gubernur Aceh, Abdullah Puteh, divonis hukum 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta.
  • 28/5: Dua ledakan bom di Pasar Sentral Tentena, Tentena, Poso; sekitar 20 orang tewas.
  • 22/6: Tiga mantan direktur Bank Indonesia – Heru Supraptomo, Hendro Budyanto, dan Paul Sutopo – dipenjarakan 15 tahun karena kasus korupsi lebih dari Rp 2 triliun.
  • 2/7: Kepolisian Indonesia menahan lagi 24 orang yang diduga terlibat Bom Bali 2002.
  • 8/7: Kecelakaan KM Digoel di Laut Arafura; sekitar 84 orang tewas, 100-an hilang.
  • 17/7: Tercapai kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia.
  • 15/8: GAM secara resmi berakhir.
  • 1/10: Tiga bom bunuh diri meledak di Bali; sekitar 22 orang tewas, 200 luka-luka.
  • 9/11: Dr. Azahari, buronan teroris dari Malaysia, tewas.
  • 9/12: 55 orang meninggal dunia karena kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Papua; kelaparan mulai 11/11.
  • 31/12: Ledakan bom di pasar kota Palu; 8 orang tewas, 45 luka-luka.
Jadi, dua tahun sebelum Benny Hinn KKR di Ancol dan Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia 2006, Indonesia sudah menghadapi berbagai masalah. Ada masalah terorisme (seperti pemboman); bencana alam (seperti tsunami dan gempa); bencana alam atau buatan manusia (seperti banjir, longsor sampah, dan kelaparan); ekonomi dan perbankan (seperti korupsi); dan kecelakaan (seperti kecelakaan laut).

Apakah semuanya atau sebagian ikut didoakan dalam Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia di Jakarta 23 Maret 2006? Atau apakah ada masalah-masalah utama lainnya yang tidak disebutkan dalam daftar tadi yang juga dibawakan dalam doa pemulihan itu?  Kalau memang begitu, Tuhan, sesuai kehendak-Nya, bisa mengabulkan atau menolak mengabulkan doa pemulihan itu. Hanya waktu sesudah doa pemulihan itulah yang akan menyingkapkan apakah doa itu dikabulkan atau tidak. Untuk itu, kita perlu menyimak berbagai peristiwa penting lain antara tahun 2006 dan 2010.

Tahun 2006
  • 1/1: Banjir bandang menewaskan 63 orang di Jember, Jawa Timur.
  • 7/2: Said Agil, mantan Menteri Agama Indonesia, divonis 5 tahun penjara karena kasus korupsi.
  • 7/3: Komisi Nasional Perempuan menyatakan terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun 2005, yaitu sebanyak 82 persen, lebih tinggi dari tahun 2004.
  • 16/3: Tiga anggota polisi dan seorang anggota intel TNI tewas, puluhan luka-luka akibat bentrokan terkait demonstrasi penolakan PT Freeport Indonesia di depan Universitas Cenderawasih, Papua.
  • 20/4: Sekitar 16 orang tewas dalam banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
  • 29/4: Dua tersangka teroris dari kelompok Noordin M. Top tewas; dua lainnya ditangkap.
  • 7/5: Gempa bumi Yogyakarta dan sekitarnya di Jawa; 6.000 orang meninggal dunia.
  • 13/5: Semburan lumpur panas di Kecamatan Porong Sidoardjo, Jawa Timur, tidak terkendali; luapan panas sudah merendam 45 hektar sawah dan tambak, pemukiman penduduk di tiga desa, tujuh pabrik, dan sebagian jalan tol. Makin banyak penduduk mengungsi.
  • 14/5: Abu Bakar Baasyir dibebaskan dari penjara.
  • 20/5: Banjir dan longsor di Sulawesi Selatan; beberapa kabupaten terisolasi, sekitar 38 orang tewas, puluhan lainnya hilang.
  • 17/7: Tsunami karena gempa bawah laut menewaskan lebih dari 668 orang, 287 hilang, 74.100 orang kehilangan tempat tinggal di bagian selatan Jawa.
  • 22/7: Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu dieksekusi mati karena kerusuhan Poso, kontroversial dan ditentang luas.
  • 2/10: Asap dan abu hutan-hutan yang dibakar di Indonesia menutup bagian barat Indonesia, menyebabkan kualitas udara di Singapura dan Malaysia memburuk.
  • 12/10: Wabah penyakit chikunguya ditemukan menjangkiti sekitar 117 orang di Depok.
  • 16/10: Pendeta Iwanto Kongkoli, MTh, Sekretaris Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), tewas ditembak orang tidak dikenal di Palu.
  • 11/11: Bom meledak di sebuah restoran A&W di Jakarta; seorang lelaki terluka.
  • 22/11: Pipa gas Pertamina  di bawah luberan lumpur Lapindo Brantas di Porong Sidoardjo meledak disusul jebolnya sejumlah titik tanggul penahan lumpur; 5 orang tewas, belasan luka bakar cukup parah. Kobaran api yang sangat besar menyala di titik ledakan dekat Km 38 Jalan Tol Porong-Gempol.
Sebelum Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia diadakan 23 Maret 2006, apa masalah-masalah yang dihadapi Indonesia sampai dengan 20 April? Masalah bencana alam/buatan manusia (banjir bandang); ekonomi dan perbankan (korupsi); dan kekerasan (kekerasan terhadap perempuan dan bentrokan fisik).

Lalu, masalah-masalah utama apakah yang timbul di Indonesia tahun 2006 sesudah tanggal doa pemulihan itu (23/3) dan KKR Hinn (24-26/3)? Bencana alam/buatan manusia (banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi dan dalam laut, tsunami, semburan lumpur panas, asap dan abu, dan ledakan pipa gas); terorisme (pelakunya ditembak mati, ditangkap, dibebaskan dari penjara sementara seorang pendeta ditembak mati); hukum (hukuman mati yang kontroversial); dan kesehatan (wabah chikunguya).

Tiga dari masalah utama menjelang Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia berlanjut sesudah doa itu. Itulah masalah terorisme (2005),  bencana alam/buatan manusia dan ekonomi, dan perbankan (2006).  Masalah-masalah lain yang dihadapi bangsa Indonesia tahun 2006  adalah masalah hukum dan kesehatan.

Ada masalah-masalah khusus yang bisa mengganggu rasa solidaritas atau keadilan orang Kristen. Pertama, kontroversi hukuman mati yang dijatuhkan pada Tibo, da Silva, dan Riwu, ketiga-tiganya penganut Kristen. Kedua, terbunuhnya Pendeta Kongkoli, boleh jadi seorang korban tidak berdosa dari teorisme. Ketiga, pembebasan Abu Bakar Baasyir, barangkali terlalu cepat dilepaskan.

Apakah semua masalah tadi ikut didoakan dalam Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia? Kalau memang demikian, kita menemukan beberapa pokok. Pertama, tidak ada pemulihan bagi bangsa Indonesia untuk tahun 2006. Kedua, kalau orang-orang Kristen seperti ketiga terpidana mati itu dan seorang pendeta ikut didoakan dalam doa pemulihan itu, mengapa mereka berempat harus mati dengan cara demikian? Ketiga, kalau doa pemulihan itu mencakup permohonan agar Indonesia bebas dari terorisme, pembunuhan dan penangkapan beberapa orang teroris barangkali adalah salah satu tanggapan Tuhan atas doa pemulihan itu. Tapi mengapa Abu Bakar Baasyir, seorang tokoh yang diketahui berkaitan dengan terorisme,  dibebaskan?

Bisa saja semua atau sebagian masalah utama tadi tidak masuk dalam agenda doa pemulihan itu. Akibatnya masalah-masalah tadi atau sebagian muncul atau berulang.

Tahun 2007
  • 1/1: Adam Air Penerbangan 574 hilang misterius dengan seluruh penumpang dan awaknya. Dilaporkan, beberapa orang pendeta Kristen ada dalam pesawat terbang itu.
  • 1/2: Banjir di Jakarta, lebih dari 80 orang tewas, ratusan ribu mengungsi.
  • 22/2: Sekitar 22 tewas sesudah KM Lavina dari Tanjung Priok, Jakarta ke Bangka dengan 291 penumpang terbakar di Selat Sunda.
  • 25/2:  4 orang  yang tengah menginvestigasi bangkai KM Lavina tenggelam dan tewas.
Tahun 2008
  • 9/11: Amrozi, Ali Gufron, dan Imam Samudra, tiga terpidana mati Bom Bali 2002, dieksekusi.
Masalah-masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia untuk tahun 2007 dan 2008 merupakan lanjutan beberapa masalah di masa lampau. Pertama, bencana alam/buatan manusia (banjir); kedua, terorisme (eksekusi tiga terpidana mati Bom Bali 2002); dan, ketiga, kecelakaan (pesawat terbang, kapal). Kalau terorisme di Indonesia ikut didoakan dalam doa pemulihan itu, doa itu barangkali dikabulkan Tuhan dua tahun sesudah doa pemulihan tahun 2006. Tapi kedua masalah utama lain yang jelas adalah lanjutan dari masalah utama yang sama dari tahun-tahun sebelumnya, entah didoakan entah tidak dalam doa pemulihan itu, tidak berakhir. Jadi, Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia 2006 itu boleh dibilang tidak manjur 100 persen.

Penduduk Miskin di Indonesia 2007- 2009

Masalah utama lain yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemisiknan. Ada lebih banyak daerah miskin dibanding daerah kaya di Indonesia. Ini suatu hasil pengamatan berdasarkan data statistik dari berbagai sumber, terutama dari Badan Pusat Statistik (BPS) di Jakarta.

Data BPS untuk Maret 2007 menyatakan ada 37.168.300 atau 16,58% penduduk Indonesia yang masih hidup miskin. Daerah-daerah manakah yang penduduk miskinnya cukup menonjol? BPS merinci 12 provinsi yang tingkat kemiskinan penduduknya  relatif tinggi dan 6 provinsi yang tingkat kemiskinan penduduknya relatif rendah. Jumlah persentase penduduk miskin beberapa provinsi diurutkan dari jumlah persentase tertinggi; sebagai perbandingan, provinsi atau kawasan dengan persentase relatif rendah penduduk miskin pun diberikan. Provinsi-provinsi yang jumlah penduduk miskinnya relatif tinggi mencakup Papua (40,78%); Irian Jaya Barat (39,31%);  Maluku (31,14%); NTT (27,51%); Gorontalo (27,35%); Naggroe Aceh Darussalam (26,65%); NTB (24,99%);  Sulawesi Tengah (22,42%); Lampung (22,19%); Bengkulu (22,13%); Sulawesi Tenggara (21,33%); dan Jawa Tengah (20,43%). Keenam provinsi dengan tingkat kemiskinan relatif rendah mencakup DKI Jakarta (4,1%); Bali (6.63%); Kalimantan Selatan (7,01%); Banten (9,07%); Kalimantan Tengah (9,38%); dan Bangka-Belitung (9,54%).

Untuk Maret 2008, BPS melaporkan bahwa sebanyak 15,42% atau 34.963.300 penduduk Indonesia tergolong penduduk miskin. Jelas, ada penurunan dalam jumlah dan persentase penduduk miskin dibanding statistik Maret 2007. Meskipun menurun dibanding statistik Maret 2007, persentase penduduk miskin masih menonjol pada tiga provinsi di Kawasan Timur Indonesia: Papua (37,08%); Irian Jaya Barat (35,12%); dan Maluku (29,66%). Sementara itu, tiga provinsi dengan persentase penduduk miskin yang relatif rendah menonjol pada DKI Jakarta (4,29%); Bali (6,17%); dan Kalimantan Selatan (6,48%).  Kecuali DKI Jakarta, tampak ada penurunan persentase tingkat penduduk miskin di Bali dan Kalimantan Selatan pada Maret 2008.

Pada bulan Maret 2009, BPS menyatakan penduduk miskin di Indonesia sebanyak 32.530.000 orang atau sebesar 14,15% dari total penduduk Indonesia. Jelas ada penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia. Tapi tiga provinsi yang sama dengan dua tahun sebelumnya masih punya penduduk miskin yang menonjol pada Maret 2009: Papua (37,53%); Irian Jaya Barat (35,71%); dan Maluku (28,23%). Kecuali Maluku, persentase penduduk miskin di kedua provinsi lainnya naik. Sementara itu, tiga daerah yang persentase penduduk miskinnya rendah adalah DKI Jakarta (3,62%); Kalimantan Selatan (5,12&); dan Bali (5,13%). Dibanding statistik 2008, ada penurunan persentase untuk ketiga daerah ini; Kalimantan Selatan menggeser posisi Bali dengan selisih angka yang tipis.

Mengherankan bahwa Papua dan Irian Jaya Barat (sekarang Papua Barat) yang kaya sumber daya alami bisa berada di urutan paling bawah dari tingkat kemakmuran bangsa Indonesia. Ada hal-hal yang tidak beres dalam pengelolaan dan distribusi hasil kekayaan kedua provinsi itu kepada rakyatnya.

Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia di Jakarta 23 Maret 2006 entah mencakup masalah kemiskinan dalam pokok-pokok doanya entah tidak. Kalau memang didoakan, apa hasilnya? Memang ada penurunan dalam persentase penduduk miskin di Indonesia; akan tetapi, kemiskinan tetap ada. Maka, doa pemulihan itu tidak manjur 100 persen. Kalau tidak didoakan, maka bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk miskin antara 2007 dan 2009, menurut statistik BPS, bergantung pada faktor-faktor di luar doa pemulihan itu. Pendek kata, kemiskinan sebagai suatu masalah utama di Indonsia masih ada.

Statistik tentang Bencana Alam 2004-2009

Terjadi 4.408 kali bencana alam dalam kurun 5 tahun terakhir (2004-2009). Ini menjadikan Indonesia salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Statistik ini disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta 18 September 2010.

Menurut badan ini, bencana alam di Indonesia ditimbulkan oleh alam dan kerusakan alam oleh manusia. Yang pertama mencakup gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, dan tsunami. Yang kedua mencakup banjir dan tanah longsor.

Lebih dari 4.400 bencana tadi mencakup bencana alam dan kerusakan alam. Di antaranya, gempa bumi (71 peristiwa), gempa bumi disertai tsunami (2 ), letusan gunung berapi (24), tanah longsor (469), banjir (1.916), banjir dan tanah longsor (1.083), angin topan (580), dan gelombang pasang (105).

Entah ikut didoakan entah tidak dalam Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia 2006, statistik bencana alam tadi yang menjadikan Indonesia salah satu negara paling rawan bencana di dunia jelas menunjukkan tidak terjadi pemulihan bangsa Indonesia.

Tahun 2010
  • 31/5: Dua belas WNI relawan kemanusiaan untuk Gaza terdapat di kapal Mavi Marmara dari Turki yang diserang tentara Israel di lepas pantai Gaza.
  • 12/8: Pungky Indarti, Managing Director Imparsial, mengatakan 85% ancaman terhadap pertahanan Indonesia datang dari teroris dan separatis dalam negeri.
  • 4/10: Banjir bandang setinggi 3 meter meluluhlantakkan 80% Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Ratusan rumah dan fasilitas kota rusak parah. Sampai dengan 22 Oktober, 162 orang dinyatakan tewas, ribuan orang mengungsi.
  • 5/10: Presiden SBY secara mendadak membatalkan kunjungan resminya ke Belanda karena tuntutan penangkapan dirinya oleh Pemerintah RMS dalam pengasingan di Belanda.
  • 21/10: Sebuah video berdurasi 4 menit 47 detik yang beredar sejak 16 Oktober di YouTube menggambarkan penganiayaan yang dilakukan oleh militer Indonesia atas sejumlah warga Papua, yang dituduh terlibat Organisasi Papua Merdeka, di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua. Penganiayaan itu mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Seleksi dari beberapa masalah utama 2o1o mencakup empat pokok. Pertama, masalah politik (peranan internasional Indonesia di Gaza, pembatalan kunjungan SBY ke Belanda); kedua, masalah disintegrasi bangsa ( gerakan separatis RMS dan OPM); ketiga, masalah kekerasan militer (penganiayaan di Puncak Jaya); dan, keempat, masalah bencana alam (banjir bandang di Wasior).

Kalau statistik tentang ancaman terhadap disintegrasi bangsa menurut Imparsial tadi dipertimbangkan, Indonesia menghadapi ancaman dari dalam negeri terhadap stabilitasnya. Bisa dibayangkan akibatnya kalau ada kekuatan-kekuatan asing ikut memperkuat ancaman ini.

Tidak Terjadi Pemulihan Bangsa

Entah didoakan entah tidak, keempat masalah utama tadi tetap terjadi. Tidak terjadi pemulihan bangsa.

Selain itu, berbagai masalah utama yang sudah diperjelas melalui berbagai rincian itu kita coba pahami melalui tujuan Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia. Berkat (yaitu, pertolongan dan restu Allah, perbuatan religius) apakah yang sudah diterima Indonesia kalau bangsanya sudah mengalami pemulihan? Apakah bangsa Indonesia sudah memberi berkat bagi bangsa-bangsa lain?

Tidak gampang menjawab kedua pertanyaan tadi. Alat untuk mengukur ada-tidaknya, banyak sedikitnya berkat bagi Indonesia dan bangsa-bangsa lain tidak ada. Kita sudah tahu bahwa bangsa Indonesia belum mengalami pemulihan secara tuntas; jadi, doa pemulihan tadi tidak mancur 100 persen. Tentang berkat mana yang sudah diterima Indonesia dan berkat mana yang diberikan kepada bangsa-bangsa lain, kita tidak punya data.

Kesulitan ini diperberat dengan jumlah total penduduk Indonesia dan masalah yang dihadapi setiap warganya. Ada lebih dari 200 juta orang Indonesia masa kini, mayoritas penganut Muslim; karena itu, ada lebih dari 200 juta masalah yang mereka hadapi. Ditambah dengan masalah-masalah multidimensional yang sudah diuraikan tadi, menjadi persoalan apakah Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia bisa memecahkan semua masalah yang rumit itu dalam suatu seminar selama beberapa jam di Jakarta 23 Maret 2006. Berlanjutnya berbagai masalah utama sesudah seminar itu ditambah masalah-masalah setiap warga Indonesia  menunjukkan bahwa kuasa pemulihan bagi bangsa melalui doa-doa orang Kristen dalam seminar itu tidak menghasilkan dampak apa pun.
 
Bagaimana kalau yang punya kuasa pemulihan bagi bangsa Indonesia adalah Benny Hinn sendiri? Di Nigeria dan Trinidad-Tobago, Benny yang menyelenggarakan KKR dan doa pemulihan bagi bangsa kedua negara itu tidak menghasilkan apa pun yang nyata. Karena itu, dia dipastikan tidak akan mengubah apa pun di Indonesia melalui doa pemulihan bagi bangsa Indonesia.

XXV. Mempertanyakan Doa Pemulihan bagi Bangsa Benny Hinn (1)

Doa pemulihan bagi bangsa adalah acara lain dari KKR Benny Hinn di berbagai negara. Termasuk di Indonesia, Tobago-Trinidad, dan Nigeria.

Apa yang dia maksudkan dengan “doa pemulihan bagi bangsa”? Apa yang terjadi pada bangsa-bangsa yang didoakan sebelum dan sesudah doa pemulihan bagi bangsa ala Benny Hinn? Apakah Hinn memang punya kuasa ilahi demikian hebatnya sehingga dengan doa saja dia dan mereka yang terlibat di dalam doanya bisa menyembuhkan bangsa Indonesia, Tobago-Trinidad, dan Nigeria? 

Doa Pemulihan bagi Bangsa

Kata “doa” menurut arti umumnya adalah pesan yang disampaikan kepada Allah, entah diucapkan entah tidak. Doa bisa bersifat pribadi, atas nama hadirin (disampaikan oleh rohaniwan), atau disampaikan hadirin (seperti “Doa Bapa Kami” dalam ibadah Kristen).

Kata “pemulihan” adalah suatu proses menyembuhkan seorang atau sesuatu atau suatu proses menjadi sehat. Singkat kata, pemulihan berarti suatu proses menyembuhkan atau menjadi sehat. Proses atau keadaan menjadi adalah suatu kata kunci dari arti “pemulihan”.

Ada sekurang-kurangnya dua definisi tentang “bangsa”. Khususnya, untuk Indonesia, salah satu definisi ini kurang pas dengan kenyataan. Menurut definisi kamus yang kurang cocok tadi dengan fakta di Indonesia, “bangsa” adalah orang dari etnisitas yang sama: suatu komunitas orang-orang yang berbagi suatu asal-usul etnik, kebudayaan, tradisi, sejarah, dan, sering, bahasa yang sama, tidak peduli apakah mereka tinggal sama-sama di satu kawasan atau punya pemerintahannya sendiri atau tidak. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam kelompok etnik dengan bahasa daerah, sejarah, tradisi, dan kebudayaan yang berbeda-beda; karena itu, definisi ini tidak begitu cocok untuk kita. Definisi kedua yang cocok dengan bangsa Indonesia mengatakan bangsa adalah orang di tanah (-air) di bawah satu pemerintahan: suatu komunitas orang-orang atau bangsa-bangsa yang tinggal di suatu kawasan tertentu dan diatur oleh suatu pemerintahan tunggal.  Komponen yang membentuk bangsa menurut definisi kedua mencakup orang-orang/bangsa-bangsa, kawasan tertentu, dan pemerintahan tunggal.

Ketika Benny Hinn dan kelompok doanya mengatakan mereka mengadakan “doa pemulihan bagi bangsa”, apa yang kita pahami dari frasa ini? Mereka menyampaikan pesan kepada Allah agar terjadi proses menyembuhkan atau menjadi sehat orang-orang di Indonesia yang diatur oleh suatu pemerintahan tunggal: pemerintahan SBY. Penjelasan ini berlaku juga menurut konteks sejarah bangsa Tobago-Trinidad, bangsa Nigeria, dan bangsa-bangsa lain yang juga menjadi “obyek” doa pemulihan bagi bangsa Benny Hinn dan pendukungnya.

Isi dan Tujuan Doa Pemulihan bagi Bangsa

Menjelang KKR Benny Hinn di Ancol, Jakarta Utara, Maret 2006, sekitar 8.000 orang Kristen (dari berbagai denominasi) dari seluruh Indonesia mengikuti Seminar “Doa Pemulihan bagi Bangsa” di Hall A, B, C Pekan Raya Jakarta 23 Maret 2006. Seminar ini diikuti Pendeta Benny Hinn.

Lalu, apa isi doa pemulihan bagi bangsa Indonesia? Jawaban diberikan Pendeta Diana Iranata, Ketua Umum Panitia Seminar dan KKR Pemulihan bagi Bangsa Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah, seperti masalah ekonomi, bencana alam, dan ancaman disintegrasi bangsa. Doa pemulihan bagi bangsa Indonesia, lanjutnya, adalah “pernyataan iman” umat Kristen bahwa “di dalam doa pasti terjadi pemulihan bangsa Indonesia.” Tujuan doa pemulihan bagi bangsa, lanjutnya, adalah agar “bangsa Indonesia kembali menjadi bangsa yang diberkati dan memberkati bangsa-bangsa lain.”

Pendeta Daniel Supangat, seorang anggota panitia tadi, menambahkan alasan lain untuk doa pemulihan bagi Indonesia diadakan. Selama “tahun-tahun terakhir” bangsa Indonesia “mengalami krisis multidimensional.” Tapi dia tidak merinci apa yang dia maksudkan dengan “krisis multidimensional.”

Kata “krisis” sendiri mengagetkan kita kalau yang kita pahami dari kata ini adalah waktu yang berbahaya atau menguatirkan, saat yang gawat. O, ya? Sebelum Benny Hinn datang dan sebelum seminar tadi diselenggarakan, bangsa Indonesia sudah mengalami saat-saat yang gawat, waktu yang berbahaya atau menguatirkan? Separah apakah krisis multidimensional itu?

Sesuai arti tadi, krisis yang Indonesia alami dalam sejarahnya boleh dibilang jarang terjadi. Beberapa di antaranya mencakup G-30 S 1965, krisis moneter-ekonomi 1997-1998, dan tsunami Aceh 2004.

Jadi, apa masalah-masalah di Indonesia yang mendorong diadakannya doa pemulihan bagi bangsa Indonesia di Pekan Raya Jakarta 23 Maret 2006 dan untuk apa doa itu? Bangsa Indonesia mengalami krisis multidimensional, mengalami berbagai masalah, seperti masalah ekonomi, bencana alam, dan ancaman disintegrasi bangsa. Tujuan doa pemulihan bagi bangsa Indonesia? Agar bangsa ini kembali menjadi bangsa yang diberkati dan memberkati bangsa-bangsa lain.

Manjurkah Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia?

Untuk menilai apakah alasan dan tujuan doa pemulihan bagi Indonesia tadi manjur atau tidak, kita dihadapkan pada kesulitan memakai alat-alat yang secara konsisten dan obyektif  bisa mengukur sukses gagalnya doa macam ini.  Alat-alat itu tidak ada.

Jadi, apakah ada cara lain untuk menguji apakah doa pemulihan bagi Indonesia berhasil atau gagal? Fakta sejarah tentang masalah-masalah besar yang terjadi pada bangsa Indonesia menjelang, selama, dan sesudah doa pemulihan bagi bangsa Indonesia 23 Maret 2006 disusul KKR Benny Hinn di Ancol, Jakarta Utara, 24-26 Maret 2006 barangkali bisa menolong kita menilai apakah doa itu sudah manjur atau tidak.

Tapi cara ini pun sulit diandalkan. Bagaimana kita bisa memastikan kejadian yang satu adalah buah doa pemulihan bagi bangsa Indonesia dan kejadian yang lain tidak? Apa ukurannya? Kalau masalah yang dihadapi Indonesia rumit, multidimensional, tentu daftar masalah yang kita buat bisa mencakup, katakanlah,  ribuan butir, di antaranya lima ratus butir masalah utama.  Kalau ada lima ratus butir masalah utama yang harus didoakan demi pulihnya bangsa Indonesia sementara doa pemulihan bagi bangsa Indonesia hanya tiga menit atau tiga jam, apakah kelima ratus butir masalah utama itu bisa selesai didoakan dalam waktu antara tiga menit dan tiga jam? Lalu, apa jaminannya bahwa Allah mengabulkan doa untuk masing-masing dari ke lima ratus masalah utama itu? Bagaimana kita tahu Allah sudah atau tidak/belum mengabulkan doa pemulihan bagi bangsa Indonesia Tidak gampang menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, bukan?

Kesulitan ini ditambah cara lain lagi untuk menilai apakah tujuan doa pemulihan bagi bangsa Indonesia sudah dicapai atau belum. Sekali lagi, apa patokannya untuk menetapkan Indonesia kembali menjadi bangsa yang diberati dan memberkati bangsa-bangsa lain?

Dua sumber data historis tahun 2006 bisa memerikan penjelasan tadi. Yang satu tentang penerbitan versi Indonesia dari majalah Playboy asal Amerika Serikat. Yang kedua tentang statistik kasus kejahatan di lingkungan Polda Metro Jaya antara Januari-Desember 2006, 2007, 2008, dan 2009. Waktu data ini dicatat menjelang, selama, dan sesudah doa pemulihan bagi bangsa tadi.

Kontroversi penerbitan Playboy

Majalah Playboy versi Indonesia mulai beredar 7 April 2006 walaupun ditentang berbagai pihak. Pada tanggal 12 April 2006, gedung kantor redaksi Playboy Indonesia di Jakarta dilempar batu saat Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa menuntut penutupan majalah tersebut.

Orang Kristen yang sejati dipastikan tidak akan membeli majalah tersebut karena bertentangan dengan imannya. Karena itu, tuntutan FPI supaya majalah tersebut tidak diterbitkan di Indonesia bisa saja direstui (secara diam-diam) oleh orang Kristen tadi meskipun mereka barangkali tidak menyetujui cara FPI mengungkapkan sikapnya.

Apakah keinginan supaya majalah Playboy dilarang beredar di Indonesia suatu hasil Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia di Jakarta 23 Maret 2006 dikabulkan? Bagaimana kita tahu Tuhan mengabulkan doa pemulihan itu?

Statistik kasus kejahatan di Jakarta 2006-2009

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Jakarta, membeberkan statistik kasus kejahatan di lingkungannya dari Januari sampai dengan Desember 2006. Jumlah total jenis kejahatan yang dilakukan selama 2006 sebanyak 54.382 kasus. Di atas kertas, ini berarti setiap bulan terjadi sekitar 4.531 jenis kejahatan; setiap hari (dihitung sebagai 30 hari)  sekitar 151 jenis kejahatan.

Jenis-jenis kejahatan apakah yang paling banyak  dilakukan di Jakarta selama 2006?  Ada sepuluh jenis kejahatan yang menonjol tahun ini. Urutan dan penafsirannya demikian:
  1. Lain-lain (di luar jenis-jenis kejahatan lain): 11.962 kasus (sekitar 997  per bulan, 33 per hari)
  2. Pencurian kendaraan bermotor: 10.791 kasus (sekitar 899 per bulan, 30 per hari)
  3. Penipuan: 8.130 kasus (sekitar 678 per bulan, 23 per hari)
  4. Pencurian dengan pemberatan: 7.571 kasus (sekitar 648 per bulan, 22 per hari)
  5. Penggelapan: 3.762 kasus (sekitar 314 per bulan, 10 per hari)
  6. Penganiayaan berat: 2.649 kasus (sekitar 221 per bulan, 7 per hari)
  7. Pencurian dengan kekerasan: 2.032 kasus (169 per bulan, 5 per hari)
  8. Unjuk rasa: 1.296 kasus (108 per bulan, sekitar 4 per hari)
  9. Pemerasan/pengancaman: 1.236 kasus (103 per bulan, sekitar 3 per hari)
  10. Perjudian: 1.191 kasus ( sekitar 99 per bulan, 3 per hari)
Pada tahun 2007, jumlah total kasus kejahatan di lingkungan kepolisian Metro Jaya  sebanyak 54.484 kasus, naik setinggi 1.102 kasus dibanding  jumlah total kasus tahun 2006. Ini berarti ada sekitar 4.540 kasus kejahatan setiap bulan atau 151 kasus kejahatan setiap hari.

Pada tahun 2008, jumlah total kasus kejahatan di lingkungan Polda Metro Jaya sebanyak 40.214, menurun sebanyak 14.270 kasus dibanding jumlah total kasus kejahatan tahun sebelumnya. Tapi dibanding kasus jenis kejahatan selama 2006-2008, jumlah total jenis kejahatan untuk tahun 2009 paling kecil: 687 kasus atau sekitar 57 kasus per bulan atau 1,9 kasus per hari.

Kalau kasus-kasus jenis kejahatan di lingkungan Polda Metro Jaya antara 2006 dan 2009 adalah suatu  bagian dari Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia 23 Maret 2006, kita sulit mengatakan pemulihan benar-benar terjadi. Jenis-jenis kejahatan menurut statistik itu, termasuk kesepuluh besar tahun 2006, masih ada. Terjadi kenaikan kasus jenis kejahatan tahun 2007, penurunan cukup berarti tahun 2008, dan penurunan signifikan tahun 2009. Apakah doa pemulihan tadi tidak dikabulkan untuk tahun 2007 tapi dikabulkan, khususnya, untuk tahun 2009?

Apa pun jawabannya, kasus jenis kejahatan menurut statistik Polda Metro Jaya tadi tetap ada. Pemulihan, menurut arti umum dari kata itu, belum menjadi nyata.

Mana yang Dikabulkan atau Ditolak Allah?

Seleksi yang diringkaskan dari berbagai fakta sejarah menjelang, selama, dan sesudah seminar doa pemulihan bagi bangsa Indonesia disusul KKR Benny Hinn di Ancol bisa memerikan masalah-masalah utama atau penting yang dihadapi bangsa Indonesia. Ada yang muncul dengan berbagai akibatnya, ada yang berhasil dipecahkan. Masalah-masalah utama ini mencakup masalah ekonomi,  bencana alam, politik, pemerintahan, perbankan, terorisme, separatisme, kriminalitas, dan lain-lain. Masalah-masalah utama  yang diseleksi ini dibatasi pada kurun 2004-2010. Lanjutannya pada bab berikut.

Jumat, 15 Oktober 2010

XXIV. Mengapa Dakuan Penyembuh Rohani Tidak Meyakinkan?

Benny Hinn, tokoh tenar Gerakan Iman Berdasarkan Firman itu, mendaku ribuan orang sudah sembuh secara ajaib dalam berbagai KKR dia. Dia bahkan mendaku orang mati hidup kembali. Apakah ada bukti-bukti dokumentasi tentang dakuannya? Tidak ada. Lembaga pelayanan Hinn tidak mampu memberikan banyak bukti dokumenter tentang kleim-kleim kesembuhan rohani Hinn.

Apa sisi lain dari lembaga penginjilan Benny Hinn? Apa penilaian kita tentang hasil-hasil pelayanannya?

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan menyoroti lebih jauh sisi-sisi lain lembaga itu dan Benny Hinn sendiri serta penyembuh-penyembuh rohani lain, kita perlu menguji mereka. Mengapa? Mereka mendaku berbicara bagi Allah dan punya suatu urapan khusus dari Allah (bandingkan 1 Yohanes 4:1; 1 Korintus 14:29). Berdasarkan landasan pemikiran ini dan dengan melihat pelayanan Hinn, kita berharap memperoleh kebenaran yang sesungguhnya untuk menilai juga penyembuh-penyembuh rohani lainnya.

Definisi Mujizat

Apa itu mujizat, khususnya, mujizat yang sejati? Pertama, suatu mujizat yang sejati adalah suatu peristiwa yang luar biasa, suatu perbuatan khusus Allah di dunia; suatu peristiwa yang terjadi karena campur tangan ilahi yang khusus. Kedua, suatu mujizat yang sejati adalah suatu peristiwa yang mengejawantahkan suatu karya adialami Allah, suatu campur tangan Allah ke dalam alam.

Definisi tentang mujizat ini penting sekali untuk menilai para penyembuh rohani modern, termasuk Benny Hinn. Menurut dakuan mereka, banyak orang sakit dan yang kesehatannya terganggu meninggalkan KKR dengan merasa lebih baik. Tapi ini bukan kesembuhan secara ajaib. Ini kesembuhan palsu.

Perbandingan dengan Yesus

Cara lain untuk menilai apakah penginjil-penginjil seperti Benny Hinn punya kuasa penyembuhan atau tidak adalah dengan membandingkan mujizat-mujizat yang mereka daku lakukan dengan mujizat-mujizat Yesus. Perbandingan ini akan menampakkan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara mereka dan Kristus.

Mereka tidak menyembuhkan individu-individu khusus

Kristus menyembuhkan individu-individu khusus tapi mereka tidak mampu. Tidak sekalipun Yesus mulai proses penyembuhannya dengan mengatakan apa pun seperti yang, misalnya, Benny Hinn katakan:
Kondisi otot seorang sudah disembuhkan. Saya memberi pujian kepada-Mu. Sekarang, angkatlah tanganmu dan serukanlah nama-Nya yang mulia, Yesus yang terkasih, Yesus yang terkasih, Yesus yang terkasih. Sinus baru saja disembuhkan. Saya memberi pujian kepada-Mu. Suatu luka di leher sudah disembuhkan, saya memberi pujian kepada-Mu. Di antara hadirin, Allah tengah menjamah orang-orang sekarang ini, di sini; Tuhan tengah menjamah banyak dari Anda di tengah-tengah hadirin sekarang di sini di studio ini; saya memberi pujian kepada-Mu, Yesus. Di rumah-rumahmu, banyak dari kamu tengah disembuhkan. Kedua bahu seorang baru saja dilepaskan dari rasa sakit, seorang yang menderita suatu masalah di bahu baru saja disembuhkan; saya memberi pujian kepada-Mu, Yesus.
Contoh tadi dipraktekkan para penyembuh rohani seperti Hinn. Secara teratur, dia berdiri di depan auditorium dan menyebutkan penyakit-penyakit yang dianggap sudah disembuhkan, seakan-akan dia tengah membaca daftar nama-nama orang. Yang mengira sudah menerima kesembuhan ilahi lalu diundang untuk maju ke depan dan memberi kesaksian.

Proses tadi diatur secara hati-hati oleh para pembantu Hinn. Banyak di antara orang-orang yang punya masalah kesehatan atau yang sakit tapi dipandang tidak atau kurang bisa disembuhkan dibatasi untuk bertemu dengan Hinn. Dr. Stephen Winzenburg, seorang profesor pada Perguruan Grand View di Des Moines, Iowa (AS), sudah mengadakan riset tentang penginjilan para penginjil seperti Benny Hinn. Apa komentar Winzenburg tentang Hinn? “Dia sangat mirip seorang penguasa ring sirkus ketika dia ada di arena itu. Orang bisa saja datang mencari kesembuhan, tapi itu histeria yang sangat dikendalikan.”

Mujizat mereka tidak segera tampak

Hasil-hasil mujizat Yesus segera tampak, tapi hasil-hasil mujizat mereka tidak. Yesus tidak pernah memerintahkan seorang sakit, “Katakan kau sudah sembuh”, lalu orang itu mendaku dia sudah sembuh, padahal dia sesungguhnya tidak sembuh. Yesus pun tidak pernah memerintahkan orang yang disembuhkan, “Pulanglah ke rumahmu, akuilah di sana bahwa kau sudah sembuh, dan tunggulah sampai kesembuhanmu terjadi.” Tapi apa yang tidak sekalipun Yesus lakukan justru lazim di lingkungan Penginjilan Berdasarkan Iman pada Firman, seperti yang disebarkan Benny Hinn. Berbeda dengan mujizat Yesus, mujizat mereka tidak segera tampak.

Orang-orang sakit yang sembuh jatuh sakit lagi

Mereka yang disembuhkan Yesus tidak jatuh sakit lagi, tapi orang-orang sakit yang dinyatakan sembuh oleh para penginjil tadi malah jatuh sakit lagi. Dua orang pasien dalam KKR penyembuhan ajaib Hinn di AS bisa memperjelas perbedaan ini.

Yang pertama adalah kasus Ernestine Rodriguez dari Santa Fe, NM. Selama suatu siaran televisi tahun 1992, dia dinyatakan sembuh dari kanker otak oleh Benny Hinn. Akan tetapi, tes-tes yang diadakan tiga minggu kemudian menunjukkan bahwa kanker itu masih ada. Apa penjelasan Hinn? Melalui suatu siaran televisi kemudian hari, dia mengatakan, “Saya tahu hal ini: kesembuhan diterima oleh dan harus dijaga oleh iman. Ada kasus-kasus di mana [orang-orang yang disembuhkan secara ajaib] kehilangan kesembuhannya.”

Yang kedua adalah kasus Jordie Gibson. Ginjalnya rusak dan, karena itu, dia harus melakukan cuci darah rutin di rumah sakit. Ketika tahu kemudian Benny Hinn akan mengadakan KKR di Anaheim, Gibson memutuskan untuk menghentikan cuci darahnya dan terbang ke sana. Dia yakin akan mengalami kuasa penyembuhan Allah di KKR Hinn. Sesudah KKR itu, apa yang dia lakukan? Dia harus kembali cuci darah.

Apakah ada kesaksian alkitabiah bahwa Yesus menyembuhkan kembali orang sakit yang pernah dia sembuhkan dengan pesan agar memelihara kesehatannya oleh iman pada-Nya? Tidak sekalipun. Sekali mereka disembuhkan Yesus, mereka tetap sembuh.

Penyembuhan mereka tidak selalu berhasil

Penyembuhan Yesus selalu berhasil, tapi penyembuhan mereka tidak selalu sukses. Beberapa kasus dalam KKR Benny Hinn di AS menunjukkan bahwa upaya penyembuhan rohani Hinn malah mengalami kegagalan.

Kasus William Vanderkolk

Kasus pertama menyangkut William Vanderkolk dari Las Vegas, dimuat dalam suatu laporan harian Los Angeles Times. Anak lelaki berusia 11 tahun itu bermata juling, duduk di depan sebuah TV berlayar lebar sambil menonton melalui suatu video suatu KKR Mujizat Benny Hinn dua tahun sebelumnya. Waktu itu, William menjadi seorang bintang karena dinyatakan sembuh secara ajaib dari kebutaannya.

Bagaimana proses kesembuhannya yang dipercaya adalah ajaib di panggung KKR? Hinn membungkukkan badan, menunduk ke arah William, dan meletakkan kedua tangannya di wajah anak itu.

“Lihat air mata ini,” kata Hinn sambil menatap mata anak itu. “William, sayang, kau bisa lihat saya?”

Di depan lebih dari 15.000 orang di arena Las Vegas, William mengangguk. Dengan suara kecil, anak lelaki itu mengatakan, “Begitu Allah menyembuhkan saya, saya bisa melihat lebih baik.”

Sambil merangkul William dengan salah satu tangannya, Hinn mengatakan pada hadirin Allah sudah mengatakan padanya untuk membayar ongkos-ongkos pengobatan dan pendidikan anak itu. Orang-orang menangis.

Masa kini, William Vanderkolk masih tetap buta. Penglihatannya tidak pernah pulih. Dia mengatakan komentarnya di panggung KKR Hinn hanya khayalan saja. Sementara itu, keluarganya masih menunggu penerimaan uang yang dijanjikan Hinn sebagai ongkos pengobatan atau pendidikan anaknya.

Kasus dokumentasi kesembuhan yang diminta HBO

Saluran televisi sekuler asal AS, HBO (Home Box Office), pernah meminta dokumentasi kesembuhan menurut dakuan Hinn agar bisa menyiarkannya, kesembuhan yang ternyata palsu. Untuk suatu KKR Benny Hinn di Portland, Oregon, HBO melakukan suatu siaran khusus dokumenter. Di panggung itu, Hinn mendaku melakukan 76 mujizat. Produser film dokumenter HBO lalu meminta yayasan penginjilan Hinn memberikan nama-nama mereka yang disembuhkan. Tiga belas minggu kemudian, hanya lima nama yang diterima HBO. Ketika diselidiki, tidak satu pun dari kelima orang itu memperoleh suatu kesembuhan yang nyata. Salah satu dari kelima orang itu adalah Ashmil Prakash, berusia 10 tahun, dan menderita dua tumor otak. Di panggung KKR, Hinn menyatakan dia sudah “sembuh”. Orang tuanya yang miskin membuat janji iman untuk memberi ribuan dolar AS pada yayasan penginjilan Benny Hinn. Anak itu mati tujuh minggu sesudah KKR Hinn.

Mereka menyembuhkan penyakit-penyakit psikosomatik

Suatu penyakit psikosomatik ditandai oleh gangguan kesehatan jasmani yang disebabkan faktor-faktor mental. Stres yang berlebihan, suatu faktor mental yang luar biasa, bisa mengakibatkan penderitanya sakit kepala, mengalami gangguan saluran pencernaan, atau mengalami tekanan darah yang meningkat.

Yesus tidak menyembuhkan orang-orang yang menderita berbagai penyakit psikomatis, seperti yang disembuhkan penginjil-penginjil seperti Benny Hinn. Yesus, misalnya, membangkitkan orang mati dan memberi penglihatan kepada mereka yang sejak lahir buta dan timpang. Berbeda dengan Yesus, para penyembuh ajaib masa kini mendaku sudah melakukan kesembuhan-kesembuhan ajaib seperti itu. Tapi tidak ada dokumentasi yang baik tentang kleim-kleim mereka. Para penyembuh ajaib itu bahkan tidak bisa menyembuhkan anggota-anggota keluarganya sendiri. Ibu Hinn menderita diabetes dan ayahnya mati karena kanker. Cerita penyembuh-penyembuh rohani lainnya mirip.

Apa Penyebab Kegagalan Penyembuhan Rohani Mereka?

Jadi, apa yang bisa kita pahami dari kesaksian-kesaksian tentang penyembuhan-penyembuhan ajaib tadi? Ada beberapa pokok yang harus dipertimbangkan orang Kristen yang skeptis, yang waspada, yang kritis.

Beberapa dari kesembuhan itu bersifat psikosomatik

Penyakit-penyakit psikosomatik ada kaitannya dengan efek plasebo. Suatu efek plasebo adalah suatu akibat atau hasil psikologis dari perawatan. Efek plasebo adalah suatu kesadaran tentang keuntungan yang dirasakan seorang pasien yang timbul hanya dari pengetahuan bahwa perawatan sudah diberikan. Misalnya, seorang pasien penyakit jantung yang takut akan mati sewaktu-waktu ditenangkan dokter yang merawatnya dengan memberinya obat baru sambil mengatakan, “Obat ini akan menyembuhkan Anda lebih baik dari obat itu yang sebelumnya saya berikan.” Pasien yang menyadari keuntungan yang lebih besar dari obat itu bagi kesembuhannya meminum obat itu sesuai anjuran dokter yang dia percayai karena tahu ada perawatan lebih baik bagi penyakitnya. Dia akhirnya sembuh dari penyakit jantungnya. Ini suatu contoh efek plasebo.

Para penyembuh rohani pun menerapkan, entah mereka sadari entah tidak, efek-efek plasebo pada mereka yang merindukan kesembuhan ilahi padanya. Efek plasebo itu sering kali adalah hasil hipnosis massal atau sugesti massal dari mereka kepada pasien-pasiennya. Tapi pasien-pasien itu percaya mereka disembuhkan secara ajaib dan sembuhlah penyakit-penyakit psikosomatiknya.

Di antara mereka yang mencari kesembuhan ilahi pada para penyembuh rohani, ada yang masalah utamanya bersifat psikososial. Dengan kata lain, masalah-masalah utama mereka punya sisi kejiwaan dan masyarakat, punya aspek psikologis dan sosial. Seorang anak yang ketiadaan cintakasih (masalah kejiwaan atau psikologis) karena ditolak oleh orang tua atau masyarakat (masalah masyarakat atau sosial) akan mengalami gangguan kejiwaan dan jasmani yang bisa berakhir dengan kematian dini atau tindakan bunuh diri.

Mereka yang masalah utamanya bersifat psikososial memberikan tanggapan positif terhadap efek-efek plasebo, seperti hipnotisme atau sugesti massal para penyembuh rohani. Sebenarnya, seluruh suasana KKR diatur begitu rupa sehingga membentuk suatu klimaks yang di dalamnya Benny Hinn muncul dan memulai sentuhan penyembuhannya. Sentuhan-sentuhan penyembuhannya berisi emosi dan bisa punya dampak besar pada mereka yang kondisi kesehatannya yang ingin disembuhkan bersifat lebih psikologis daripada fisikal; pendek kata, bersifat psikosomatik.

Apakah begitu kemampuan Yesus menyembuhkan orang-orang sakit? Tidak. Dia tidak pernah menetapkan suasana hati supaya Dia mampu menyembuhkan orang-orang sakit yang merindukan kesembuhan dan pemulihan dari Dia.

Banyak orang tidak disembuhkan sama sekali

Kalau seorang berdiri di panggung KKR dan mendaku sudah disembuhkan dari kanker atau penyakit lain, apakah kleimnya membuktikan bahwa dia memang sudah sembuh? Tidak. Kesembuhannya harus dikukuhkan oleh dokter yang kompeten, yang memakai kajian-kajian pengobatan atau kedokteran yang tepat. Dakuan-dakuan tentang kesembuhan rohani ini bisa disebabkan oleh eforia sementara, pengakuan positif, dan pemujaan pahlawan.

Eforia sementara

Banyak orang dihanyutkan kegirangan yang meluap-luap yang sifatnya sementara. Adrenalin mereka meningkat dan antisipasi, bahkan semangat karena hadir dekat penginjil yang yang dipandang begitu diurapi Tuhan, bisa cukup untuk memberikan kelegaan sementara. Ini secara khusus benar untuk kondisi yang gejala utamanya adalah rasa sakit.

Pengakuan positif

Kejadian pada KKR, termasuk dari Benny Hinn, berkaitan dengan suatu teologia tertentu. Teologia itu mengajarkan kepada penganutnya bahwa apa yang mereka miliki adalah apa yang mereka akui. Ini pengakuan positif yang memberi jaminan kesembuhan rohani yang akan mereka miliki. Banyak dari penganutnya percaya mereka tidak akan disembuhkan kalau mereka belum mengaku ada jaminan kesembuhan ilahi pada KKR itu. Banyak di antaranya mengaku apa yang mereka percaya akan mereka terima suatu waktu.

Pemujaan pahlawan

Banyak hadirin KKR punya keinginan yang membubung tinggi untuk tidak mempermalukan sang penyembuh rohani. Dia dipuja sebagai seorang pahlawan. Mereka sebenarnya tahu kepercayaannya pada dia tidak benar. Meskipun demikian, mereka percaya begitu teguh padanya sehingga mereka akan bereaksi sebagaimana mereka diperintahkan.

Seorang wanita dianggap sudah disembuhkan dari kebutaannya oleh Oral Roberts, seorang pendeta Pentakosta lain dari AS dan seorang pelopor kesembuhan rohani. Roberts memerintahkan wanita itu di panggung, “Katakanlah pada kami apa yang tengah terjadi di dalam dirimu.”

Wanita itu menjawab, “Ada, ada suatu cahaya.”

Akan tetapi, dia mengaku dalam suatu wawancara keesokan hari bahwa tidak ada apa pun yang terjadi. Dia hanya mengatakan, “Saya tidak ingin mengecewakan dia.”

Beberapa kesembuhan rohani benar-benar palsu

Dalam bukunya, Faith Healers, James Randi, seorang tukang sulap, mendokumentasikan taktik-taktik – cara-cara untuk mencapai tujuan jangka pendek – yang dipakai untuk menipu publik. Beberapa di antara taktik-taktik itu sederhana: ada anggota-anggota tim KKR – seperti W.V. Grant dan Peter Popoff – yang ditempatkan di tengah-tengah hadirin dan berlagak disembuhkan. Grant menarik ke luar sedikit tumit salah satu sepatunya untuk membuat dia tampak memperpanjang salah satu kakinya. Popoff menerima “kata-kata pengetahuannya” melalui suatu transistor yang dipasang di telinganya. Lewat alat ini, isterinya, melalui siaran radio, memerintahkan suaminya sambil membaca dari kartu-kartu yang dikumpulkan oleh para anggota tim KKR. Beberapa orang penyembuh rohani sudah menyewa kursi-kursi roda untuk dipakai sebagai prop, alat yang diperlukan di panggung pentas. Beberapa penyembuh rohani lainnya bahkan sudah mendorong orang-orang tertentu yang memasuki arena KKR supaya duduk pada beberapa kursi roda itu supaya mereka bisa didorong ke depan untuk ditonton lebih baik. Mereka kemudian ditarik ke luar dari kursi-kursi roda dan mengakibatkan kerumunan orang yang menyaksikan “kesembuhan ajaib” yang mereka alami terkagum-kagum. Daftar akal-akalan itu hampir tidak terbatas.

Latar belakang Randi sebagai seorang pesulap memberinya suatu sudut-pandang yang unik untuk menilai lembaga-lembaga penginjilan yang menjajakan kesembuhan ilahi, termasuk yayasan penginjilan Hinn. Selama bertahun-tahun, organisasi Randi sudah menawarkan 10 juta dolar AS kepada siapa pun yang bisa mendemonstrasikan suatu mujizat yang sejati. Sampai sekarang, uang itu tidak sekalipun dibayar.

Beberapa kesembuhan rohani merupakan kejadian-kejadian alami

Sebenarnya, banyak penyakit sembuh secara alami, tanpa pengobatan dan terkadang tanpa pengobatan sama sekali. Jelaslah, penyembuhan alami bukan penyembuhan rohani. Yang pertama terjadi lebih banyak karena cara ajaib manusia diciptakan oleh Allah Yang Mahabijaksana. Misalnya, sembilan puluh lima persen pasien yang menderita rasa sakit punggung bagian bawah akan sembuh dalam jangka waktu sekitar enam minggu. Tidak peduli apakah rasa sakit itu disebabkan suatu ketegangan otot yang sederhana atau piring persendian yang merosot atau menonjol. Bahkan kanker sekalipun sudah diketahui mengalami kesembuhan spontan. Ini terjadi baik di antara orang percaya dan yang tidak percaya, di antara mereka yang didoakan dan tidak didoakan, dan yang kesembuhannya tidak bisa dijelaskan kemudian oleh ilmu kedokteran.

Banyak orang mendaku kesembuhannya mulai di KKR lalu berlanjut secara berangsur-angsur kemudian hari. Tapi sembuhnya seorang hanya karena sudah bertemu dengan Benny Hinn tidak berarti dia sembuh karena Benny Hinn. Dalam ilmu logika, penalaran macam ini disebut Post Hoc Fallacy (Kekeliruan Pikiran Post Hoc). Rumus resmi kekeliruan buah pikiran ini demikian: “Sesudah ini; karena itu, oleh sebab ini.” Sesudah punya empat orang anak, rambut John menipis; karena itu, oleh sebab John punya empat orang anak, rambutnya menipis. Sesudah punya empat orang anak, John menyadari rambutnya menipis dan akhirnya dia menjadi botak. Dia lalu menalar bahwa dia botak oleh karena dia punya empat orang anak. Logika penalaran John keliru karena dia mengabaikan penyebab lain dari kebotakannya. Bisa saja rambutnya menipis karena susunan genetiknya atau karena memang akan menipis sekalipun dia tidak punya anak. Dengan cara yang sama, banyak orang yang “disembuhkan” di KKR Hinn hanya mengalami kesembuhan alami dari tubuhnya sendiri. Kunjungan mereka ke Hinn hanyalah kebetulan bagi kesembuhannya dan bukanlah penyebab kesembuhannya. Menurut rumus ilmu logika tentang kekeliruan pikiran tadi, mereka mengalami “kesembuhan rohani” sesudah mereka berkunjung ke KKR Benny Hinn; karena itu, kesembuhan rohaninya terjadi oleh sebab KKR Benny Hinn. Kesembuhan rohani yang sejati tidak mendukung kekeliruan penalaran tadi. Ia membutuhkan pengetahuan yang sejati tentang mujizat-mujizat ilahi; pengetahuan tentang mujizat-mujizat ini menuntut kriteria yang lebih tangguh.

Kesembuhan ilahi bisa terjadi

Kurang memadai bukti-bukti tentang kemungkinan sembuh secara ajaib yang secara sah dikukuhkan ilmu kedokteran. Meskipun demikian, kemungkinan ini haruslah dibiarkan terbuka. Dalam kaitan ini, Justin Peters, seorang pendeta Baptis dari Mississippi (AS), mengatakan dalam harian Los Angeles Times, “Sekalipun celaan saya terhadap Benny Hinn keras, sangat banyak dari mereka yang bertemu dengan dia adalah orang-orang Kristen yang sejati …. Ketika 25.000 orang berdoa supaya Allah menyembuhkan orang-orang sakit, akan mengherankan kalau Allah tidak menyembuhkan beberapa di antaranya.”

Keprihatinan

Jadi, apa masalahnya? Di antara mereka yang berpaling pada Benny Hinn, ada yang barangkali tidak punya harapan. Mereka lalu menemukan harapan padanya sekalipun itu harapan palsu yang tidak mereka sadari. Barangkali, Benny Hinn tidak bisa menyembuhkan orang sakit; dia lebih banyak menyakiti mereka. Barangkali, kita cuma membiarkan dia sendirian menyebarkan injil palsunya.

Tentang mereka yang terluka? Harapan palsu yang mereka peroleh dari Hinn sebenarnya sangat menghancurkan. Sifat destruktif dari harapan palsu ini disadari juga oleh Brian Derby. Dia bekerja di antara orang-orang cacat di Kalifornia bagian Utara (AS). Tentang ekses harapan palsu itu, dia mengatakan, “Anda tidak bisa mengurangi dampak tidak disembuhkan pada orang itu, keluarganya, dan keluarga besarnya …. Mereka punya suatu eforia di KKR itu lalu hancur.” Akibat tidak disembuhkan bisa sangat mengecewakan. Akan tetapi, penyembuh-penyembuh rohani seperti Benny Hinn selalu menangkis kritik terhadap penyembuhan palsunya dengan menyalahkan orang sakit yang sudah dia “sembuhkan”: iman mereka kurang.

Masalah lain tentang mereka yang sudah berhenti memakai pengobatan menurut ilmu kedokteran, pengobatan yang sangat penting bagi kesembuhannya. Mereka berhenti karena mengira mereka sudah disembuhkan tanpa verifikasi dokter. Pada episode Hinn di siaran televisi 30 September 2002, This Is Your Day, seorang wanita dibawa ke panggung bersama suatu peralatan yang tampaknya dipakai untuk pengujian gula darah. Di panggung KKR, dia menyatakan Allah sudah menyembuhkan dirinya lalu dia menjatuhkan peralatan itu ke lantai panggung KKR. Dari segi ilmu kedokteran, ini bukan suatu tindakan yang bijaksana. Tanpa perawatan kedokteran, penyakit gula darah bisa menimbulkan bermacam-macam komplikasi yang melemahkan tubuh dan akhirnya kematian penderitanya. Tidak cukup wanita itu percaya dia sudah disembuhkan secara ajaib oleh Hinn; dia juga harus mengunjungi dokternya untuk mengukuhkan kesembuhannya, kalau memang ada. Kesembuhan dari penyakit-penyakit, seperti gula darah dan kanker, tidak bisa diabsahkan dalam batas-batas KKR. Ada keprihatinan yang serius terhadap kesejahteraan mereka yang mendaku sudah mendapat kesembuhan ajaib.

Ada juga keprihatinan terhadap nama Yesus Kristus dan reputasi gereja. Tindakan-tindakan Benny Hinn dan mereka yang sealiran dengan dia punya persamaan yang sedikit dengan reputasi Yesus, seperti yang sudah kita lihat. Hinn membunuh siapa pun dalam Roh; Yesus tidak pernah. Hinn melontarkan jubahnya pada orang-orang untuk menjatuhkan mereka di lantai; Yesus tidak pernah. Hinn menghembuskan udara pada mereka; Yesus tidak pernah. Apa yang Hinn lakukan terhadap orang-orang itu tidak ada di Alkitab; itu boleh dikatakan contoh-contoh praktek dari ilmu teaternya. Hinn memang mengumbar janji berkali-kali untuk mengurangi ilmu teaternya, tapi kemudian mengabaikannya. Melakukan apa yang tidak sekalipun Yesus lakukan, Hinn tampil dalam pertunjukan televisi yang sama, melambai-lambaikan tangannya pada paduan suara sambil berseru, “Terimalah itu!” Serentak dengan itu, seluruh paduan suara jatuh ke lantai KKR. Dalam hubungan dengan ilmu teaternya, Benny Hinn seorang penjaja flamboyan.Dia tinggal di rumah-rumah mirip istana, rumah-rumah yang dimiliki melalui hasil sumbangan-sumbangan mereka yang sungguh-sungguh berjuang untuk memperoleh berkat-berkat ilahi melalui Hinn. Dia menimbulkan celaan atas nama Kristus. Mereka yang terus mengikuti guru palsu ini secara buta menyebabkan gereja tampak mudah tertipu di mata dunia.

Orang Kristen adalah orang beriman. Kita enggan percaya pada sikap jujur dan etis dari mereka yang mendaku punya suatu hubungan khusus dengan Kristus. Di samping itu, banyak orang Kristen percaya mereka menemukan bukti Allah masih berkarya melalui penyembuh-penyembuh rohani atau ajaib seperti Benny Hinn. Memang, Allah masih Allah dari mujizat-mujizat. Tapi iman alkitabiah tidak buta atau irrasional. Sudah waktunya bagi orang Kristen untuk menuntut lebih dari cerita-cerita anekdot yang disampaikan para penginjil yang mendaku punya kuasa para rasul Yesus. Dokumentasi tentang mujizat-mujizat yang sejati di KKR Hinn dan KKR lainnya kurang. Tapi dokumentasi tentang mereka yang sudah mati di KKR Hinn, seperti yang terjadi di Kenya, banyak. Mujizat-mujizat Kristus dan para rasulnya nyata. Mujizar-mujizat yang dikleim Benny Hinn atau mereka yang sealiran dengan dia gadungan.

(Sumber: “Faith Healers or Fake Healers?” oleh Pendeta Keith Gibson dari AS)