BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 30 Juni 2010

VI. Mempertanyakan Nubut-Nubuat Benny Hinn


benny hinn9
Suatu sindiran terhadap salah satu siaran televisi laris Benny Hinn, This Is Your Day April 20th, 2000, oleh Benny Hinn, seorang nabi palsu (false prophet).

Nubuar-nubuat Benny Hinn tidak digenapi. Ini suatu ciri lain dari seorang nabi palsu.

Dalam Alkitab, seorang nabi adalah seorang juru bicara bagi Allah. Nabi-nabi Perjanjian Lama – seperti Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel – bukanlah penafsir-penafsir kehendak Allah; mereka mengucapkan kata-kata sesungguhnya yang diberikan Allah kepada mereka. Nubuat-nubuat mereka bersifat mengatakan apa yang akan terjadi dan meramalkan.

Tanda-Tanda Nabi Palsu dan Sejati

Ada nabi-nabi yang palsu dan yang sejati. Apa tanda-tanda pengenal mereka?

Seorang nabi palsu bisa memberitahukan suatu tanda atau mujizat yang bisa terjadi. Tapi dia lalu mengajak orang yang percaya menyembah dan berbakti pada allah lain yang tidak mereka kenal (Ul.13:1-3). Dengan kata lain, seorang nabi palsu bisa melakukan mujizat tapi bisa membuat orang percaya murtad terhadap Allah (Ul.13:5).

benny hinn3 Benny Hinn: tidak satu pun nubuatnya digenapi

Apakah perintah Allah tentang nabi palsu? Nabi itu harus dihukum mati (Ul.13:5).

Kebalikannya adalah seorang nabi yang sejati. Orang percaya mengenal nabi itu dari tanda-tanda berikut: (1) dia berkata demi nama TUHAN, (2) perkataannya itu terjadi dan sampai, dan (3) dia tidak mengatakan lebih atau kurang dari yang difirmankan TUHAN, jadi dia tidak menambahkan atau mengurangi Firman Allah (Ul.18:21-22).
Apakah Benny Hinn memenuhi patokan seorang nabi yang sejati, menurut Alkitab? Tidak. Nubuat-nubuatnya – termasuk nubuatnya tentang penampakan fisikal Yesus, Fidel Castro, dan Hafez Al-Assad – gagal.

Nubuat-Nubuat Benny Hinn, Seorang Nabi Palsu

Kalau Anda punya siaran televisi yang memakai layanan internasional seperti Indovision, Anda bisa menonton Benny Hinn di Trinity Broadcasting Network (TBN), suatu jejaring televisi internasional yang didirikan dan dikelola keluarga Crouch dari aliran Pentakosta di Amerika Serikat. Di siaran internasional TBN itulah Anda bisa menonton nubuat-nubuatnya. Ini bisa Anda simak juga di Youtube, Internet.

Tentang penampakan Yesus secara jasmani. Pada suatu tayangan TBN tahun 2000, Benny muncul dan mengkleim bahwa Yesus sekarang muncul secara jasmani di negara-negara Muslim. Pada tayangan TBN lain dalam bulan April 2000, dia mengatakan Yesus akan muncul secara jasmani dalam banyak gereja-Nya untuk menandakan bahwa kedatangan-Nya kali kedua sudah dekat. Masih melalui tayangan TBN, Hinn bernubuat bahwa Yesus akan muncul juga secara jasmani di panggung KKR di Nairobi 29-30 April 2000. Kepada Paul Crouch, pendiri dan pemilik TBN, dia mengatakan Crouch bisa mendapat video Yesus di panggung ketika dia kembali dari tripnya di Kenya!

Apakah Yesus memang muncul secara jasmani di negara-negara Muslim? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda bisa mengaksesnya pada Internet. Bukalah google atau yahoo lalu ketiklah di kotak dialog, jesus appears in muslim countries 2000, dan Anda akan mendapatkan berbagai info. Ternyata, Yesus tidak muncul secara jasmani tapi, menurut kesaksian beberapa situs web, di dalam mimpi atau penglihatan sebagian orang. Suatu situs web dari Campus Crusade for Christ mengaku menerima ribuan surat dari penganut Islam tentang perjumpaan mereka dengan Yesus melalui mimpi atau penglihatan – bukan melalui perjumpaan langsung secara jasmani. Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya penganut Muslim, Yesus diduga muncul tahun 2000 di dinding sebuah rumah di Kramat V, Jakarta Pusat. Tapi yang tampak adalah sebuah gambar Yesus, bukan Yesus secara jasmani. Penampakan di dinding rumah di Kramat V itu diragukan kebenarannya.

Di TBN, Paul Crouch dengan bersemangat mengumumkan bahwa sekitar 6 juta penganut Muslim di Afrika menjadi penganut Kristen setiap tahunnya. Data ini berasal dari seorang imam di Lybia, Afrika. Tampaknya, belum ada pengukuhan data ini dari pihak-pihak lain yang bisa dipercaya.

Nubuat Hinn tentang Yesus yang muncul secara jasmani di negara-negara Muslim tampaknya menyiratkan keinginannya agar makin banyak orang Muslim menjadi pengikut Yesus. Tapi keinginan ini diperkirakan tidak akan terlaksana dengan mudah. Statistik pertumbuhan jumlah penganut agama sedunia, seperti yang bisa Anda akses dari http://www.religioustolerance.org/worldrel.htm, meramalkan bahwa penganut Muslim akan mengungguli jumlah penganut Kristen (Protestan, Katolik, Ortodoks, Pentakosta, Karismatik, dan lain-lain) tahun 2025. Data tahun 2000 menunjukkan bahwa persentase umat Kristen sebesar 33% atau 2.39 miliar penganut dari sekitar 6 miliar penduduk dunia. Pada tahun yang sama, penganut Muslim sebesar 19.6% atau 1.226 miliar penduduk dunia. Menurut ramalan beberapa ahli untuk tahun 2025, penganut Kristen akan menjadi 3 miliar atau 35% dari penduduk dunia; penganut Muslim akan menjadi 2 miliar atau 30% penduduk dunia. Sementara itu, tingkat pertumbuhan per tahun penganut Kristen tahun 2025 diperkirakan antara 1,4 dan 2,3% sementara untuk penganut Muslim antara 2,9 dan 6,4%. Agama Kristen memang tetap bertumbuh tetapi kalah pertambahan jumlah populasi diukur dari populasi dunia dibanding pertambahan jumlah populasi penganut Muslim.

Dengan data ini, Anda sulit menerima nubuat Benny Hinn yang menyiratkan keinginannya agar makin banyak penganut Muslim menjadi pengikut Yesus. Tentu saja mereka atau sebagian dari mereka pun diharapkan menjadi pengikut ajaran-ajarannya.

Lalu, mengapa seluruh dunia harus menjadi pengikut Kristus? Bukankah Yesus mengatakan, “Sebab banyak yang dipanggil dan sedikit yang dipilih” (Mat.22:14)? Kualitas lebih penting dari jumlah.

Sejauh ini pula, belum ada laporan tentang munculnya Yesus secara jasmani dalam banyak gereja. Yang benar-benar tidak terjadi adalah bahwa Yesus tidak hadir secara jasmani dalam KKR Benny Hinn di Nairobi. Ketika Hinn tampil lagi di TBN sekembalinya dari Nairobi, dia memang berbincang-bincang dengan Paul Crouch – tanpa sekalipun menyerahkan video yang dijanjikannya dan berbicara tentang kegagalan penggenapan nubuatnya di Nairobi.

Cara munculnya Yesus pun sudah dipatok oleh Dia sendiri. Dia memperingatkan umat-Nya agar mereka tidak percaya kleim bahwa Dia ada di sini atau di sana, ada di padang gurun, ada di dalam bilik. Cara sebenarnya dia akan tampak pada semua orang adalah ketika Dia kembali untuk kali kedua: “Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia” (Mat.24:23-27). Kleim Benny Hinn bahwa Yesus sudah muncul secara jasmani di banyak negara Muslim, banyak gereja, dan di panggung KKR di Nairobi bohong dan bertentangan dengan kesaksian Alkitab.

Tentang Fidel Castro dan Hafez Al-Assad. Castro adalah diktator pemimpin Kuba, suatu negara di Laut Karibia, yang berhaluan Komunisme dan tidak punya hubungan diplomatik dengan AS. Hafez adalah Presiden Suria, salah satu negara yang pernah ikut menyerang Israel tahun 1967 tapi dikalahkan Israel dalam Perang Enam Hari. Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suria. Suria berkali-kali meminta Israel mengembalikan dataran itu padanya, tapi Israel menolak. Secara militer, Dataran Tinggi Golan strategis bagi pertahanan Israel.

Pada tahun 1989, Hinn bernubuat bahwa Fidel Castro akan meninggal dunia tahun 1990-an. Tahun 1990-an berlalu dan memasuki tahun 2000 tapi Fidel Castro tetap hidup.

Pada tanggal 2 April 2000, Hinn mengkleim Allah akan melakukan gerakan rohani yang besar, mengurapi umat Allah segera sesudah Israel menandatangani perdamaian dengan Presiden Hafez Al-Assad dari Suria, kemungkinan tahun 2001. Nubuat ini pun tidak digenapi: Hafez meninggal dunia 10 Juni 2000. Pada tanggal 25 Juli 2000, Benny Hinn mengatakan meninggalnya Hafez Al-Assad dan kegagalannya berdamai dengan Israel adalah “rencana Allah karena itu benar-benar tidak terjadi.”

Ujilah kedua nubuat Hinn tadi dengan patokan tentang nabi yang benar, menurut Alkitab. Anda mudah menemukan bahwa Benny Hinn yang nubuatnya tentang Castro dan Hafez tidak digenapi menunjukkan sekali lagi dirinya sebagai seorang nabi palsu.

Tentang homoseksualitas di AS. Pada tahun 1989, Hinn bernubuat bahwa kaum homoseksual di AS akan dihancurkan. Nubuatnya tidak digenapi juga: kaum homoseksual masih ada di AS. Hinn bukan seorang nabi yang sejati.

V. Mempertanyakan Kuasa Urapan Roh Kudus atas Benny Hinn


Anda mungkin tidak akan segera percaya kalau apa yang Benny Hinn kleim sebagai kuasa urapan Roh Kudus diperolehnya melalui konsultasi pada arwah-arwah! Istilah teknis tentang konsultasi pada arwah-arwah adalah nekromansi. Arti umum nekromansi adalah ilmu gaib atau ilmu sihir; arti lainnya adalah praktek yang mencoba berhubungan dengan arwah-arwah demi meramalkan atau memengaruhi masa depan. Orang yang mempraktekkan nekromansi disebut nekromanser.

Benny Hinn, Seorang Nekromanser

Benny Hinn mengakui dia seorang nekromanser. Dia mengunjungi kubur Kathryn Kuhlman (meninggal dunia 1976) demi “pengurapan” dan hal-hal lainnya. Pada tanggal 7 April 1991, dia menyingkapkan bahwa dia secara berkala mengunjungi kubur Kuhlman.

Apa yang terjadi dengan pengakuan Hinn bahwa dia seorang nekromanser? “Urapan” atas penginjilannya “berlipat ganda.” Meskipun Hinn percaya urapannya berasal dari Roh Kudus, urapannya bisa jadi adalah karya roh-roh jahat dalam rupa arwah Kathryn Kuhlman dan arwah-arwah dari tokoh-tokoh penginjilan lain yang kuburnya pernah dikunjungi Hinn.

Alkitab Melarang Nekromansi dan Nekromanser

Alkitab melarang orang Kristen berbicara pada arwah-arwah. Roh-roh orang mati ini sebenarnya adalah roh-roh jahat. “Di antaramu janganlah didapati … seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, atau seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu” (Ul.18:10-12). Waspadalah terhadap kuasa urapan Roh Kudus atas Benny Hinn!

Konsultasi Raja Saul pada Arwah Nabi Samuel

Suatu contoh nekromansi dalam Perjanjian Lama adalah kisah Saul yang ditolak Tuhan karena ketidakpatuhan dia pada-Nya. Saul adalah raja pertama Israel kuno, dari suku Benyamin. Dia diurapi nabi Samuel, waktu itu pemimpin bangsa dan seorang hakim Israel kuno. Di awal kepemimpinannya sebagai raja, Saul yang dipilih rakyat Israel, mampu mengalahkan musuh-musuh kerajaannya: bangsa Amon, Filistin, Moab, dan Amalek. Tapi Saul kemudian beberapa kali tidak mematuhi sepenuhnya perintah Allah melalui Samuel; di antaranya Saul tidak membunuh semua orang Amalek. Karena pelanggaran atau pengabaian perintah Allah, Samuel mengatakan padanya Allah menolak dia sebagai raja Israel. Sejak itu, roh Tuhan meninggalkan Saul. Sebagai gantinya, Samuel mengurapi Daud sebagai calon raja Israel. Saul kemudian diganggu roh jahat, dikuasai kecemburuan dan kecurigaan, dan menunjukkan kebencian yang makin bertambah pada Daud, yang lebih populer dari dia. Musuh utama semasa pemerintahan Saul adalah orang Filistin. Sesudah Samuel wafat, Saul tidak lagi memperoleh tuntunan Allah, kali ini untuk berperang melawan orang Filistin. Karena membutuhkan konsultasi itu, Saul diam-diam pergi ke seorang dukun wanita pemanggil arwah Samuel di Endor. Arwah Samuel muncul dan mengatakan apa yang akan terjadi dengan Saul dalam pertempuran melawan orang Filistin nanti. Saul dan Yonatan, puteranya, kemudian bertempur melawan orang Filistin di Gunung Gilboa, tewas dalam pertempuran itu karena jatuh atas pedangnya sendiri. Puteranya pun tewas dalam pertempuran itu. Suatu kisah kepemimpinan yang sukses di awal tapi menjadi tragedi di akhir sejarah Saul dan puteranya yang menegaskan akibat orang ditolak Allah dan sebagai akibatnya mencari Dia secara sia-sia melalui konsultasi pada arwah.

“Pembunuhan dalam Roh”

Apa pun juga, Hinn percaya dia diberi urapan dan kuasa Roh Kudus yang dia pertontonkan dalam berbagai KKRnya. Salah satu KKR itu dia adakan di Toronto, Kanada, 29 Maret 2000. Dalam KKR itu, dia “membunuh dalam roh” pemuda-pemuda yang hampir memenuhi panggung KKR dengan mengatakan: “Api, api, api,… tambahkanlah api pada anak-anak ini ….” Tampak seorang pemuda seakan-akan tersengat listrik dan Benny berkomentar: “Dia tengah terkena setrum oleh kuasa Allah.” Lanjutnya: “ Api atasmu. Saya tidak pernah menyangka akan melihatnya di Kanada …. Api, api, api.” Sementara dia berkata demikian, para pemuda itu terjatuh dan dilumpuhkan oleh apa yang diduga adalah penanaman Roh Kudus.

Apakah ada contoh “pembunuhan dalam roh” di Alkitab? Tidak ada. “Pembunuhan” macam ini sebenarnya berlawanan dengan sifat Roh Kudus menurut kesaksian Alkitab. Tidak sekalipun kita membaca Roh Kudus “membunuh” orang dengan membuatnya pingsan atau lumpuh, sekalipun itu hanya sebentar saja. Kisah Rasul 2 yang memerikan pencurahan Roh Kudus pada Hari Raya Pentakosta tidak memberi petunjuk apa pun tentang siapa pun yang “dibunuh dalam roh.”

Kemudian, kata “api” yang diucapkan Benny Hinn mengacu pada baptisan api (Mat.13:11, Luk.3:16). Ini ditandai oleh lidah api yang hinggap di kepala para rasul (Kis Ras.2-3) pada perayaan Pentakosta dan bisa dilihat mereka yang hadir. Baptisan api itu bukan “setrum dari Allah” yang melumpuhkan mereka yang terkena di panggung KKR.

Apa yang bisa kita katakan tentang “pembunuhan dalam roh”? Ini tidak alkitabiah dan harus dilihat sebagai suatu penipuan.

Senin, 28 Juni 2010

IV. Mempertanyakan Metode Penyembuhan Rohani Benny Hinn

KKR yang diselenggarakan Benny Hinn di dalam dan di luar Amerika Serikat dicirikan oleh serangkaian acara. Rangkaian acara ini dimaksudkan untuk mempersiapkan suasana hati hadirin agar penyembuhan ilahi bisa terlaksana sesuai rencana.

Proses Seleksi

Salah satu acara itu adalah proses seleksi. Proses ini memperkenalkan suatu teknik penyembuhan rohani yang disebut “senapan tembak (shotgun).” Hadirin mendengar pengumuman bahwa kesembuhan rohani tertentu tengah berlangsung, tapi tidak diketahui siapa yang sudah dipilih untuk memperoleh kesembuhan itu.

Sebelum tiba pada “senapan tembak”, Hinn menata suasana di panggung dan ruang KKR melalui mood music. Ini adalah musik instrumental atau nyanyian bersama dengan iringan musikal yang mempersiapkan dan memengaruhi suasana hati hadirin. Sering, nyanyian itu bersuasana lembut, syahdu, dengan refrein yang diulang-ulangi. Salah satu adalah refrein “He Touched Me”, diterjemahkan dalam Pelengkap Kidung Jemaat (Jakarta: Yayasan Musik Gereja di Indonesia, 2008) dengan judul “Dulu ‘Ku Tertindih Dosa” (no. 199). Refrein versi Indonesia dari refrein nyanyian dalam bahasa Inggris tadi demikian:

Dijamah, ‘ku dijamah,
meluap sukacitaku!
Tuhan Yesus menjamahku;
diriku menjadi baru.

Benny Hinn memimpin hadirin menyanyikan refrein itu berulang-ulang. Perulangan refrein ini membangkitkan suatu suasana emosional yang kuat karena nyanyian ini menghasilkan efek yang tidak berbeda dengan efek emosional yang dihasilkan mantera-mantera atau jampi-jampi yang diucapkan masyarakat primitif. Timbullah efek hipnotis.

Akibat semacam ini ditimbulkan oleh seorang ahli hipnotisme (teori dan praktek menghipnotis orang) pada orang-orang yang berada dalam kondisi alam bawahsadar dari akal budinya, kondisi yang tampak seperti mereka setengah sadar setengah tidur. Sesudah dalam keadaan terhipnotis, mereka bisa memberikan tanggapan-tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan ahli hipnotisme itu. Mereka sangat mudah terkena sugesti (penanaman gagasan ke dalam alam bawahsadar dari akal budi orang) ahli hipnotisme.

Efek “senapan tembak”

Saat yang tepat untuk memasuki acara berikut adalah saat suasana hati hadirin sudah terbentuk. Dalam acara yang bersuasana sangat emosional ini, Benny Hinn mengumumkan kepada hadirin bahwa mujizat tengah terjadi. Di antara kerumuman itu, ada seorang yang disembuhkan secara ajaib dari guna-guna, ada seorang yang disembuhkan secara ajaib dari dorongan setan dalam dirinya supaya dia bunuh diri, dan ada orang yang disembuhkan secara ajaib dari kanker.

Apakah semua orang sakit yang datang ke KKR Benny Hinn terkena “senapan tembak”? Tidak. Yang menjadi sasaran teknik penyembuhan ini adalah mereka yang sudah dipilih oleh petugas-petugas KKR. Mereka punya pembawaan emosional dan mudah dipengaruhi untuk percaya mereka sembuh. Merekalah yang didorong oleh “senapan tembak” untuk maju dan memberi kesaksian bahwa mereka sudah mengalami perubahan: mereka sudah mengalami mujizat kesembuhan. Lalu, siapakah yang tidak terpilih untuk mengalami kesembuhan rohani? Sering, orang-orang sakit yang tertinggal adalah mereka yang paling menderita. Itulah, misalnya, mereka yang tidak bisa berdiri dan harus duduk di kursi roda, dan mereka yang berbaring di tempat tidur beroda sambil memakai botol-botol infus sementara didorong oleh keluarganya dekat panggung KKR dengan harapan yang membubung tinggi bahwa kesembuhan finalnya, kesembuhan rohani, ada di KKR Benny Hinn.

Bayangkan rasa kecewa mereka sesudah KKR selesai. Bayangkan apa jadinya seandainya mereka meninggal dunia karena mengabaikan nasihat dokter agar mereka tetap mematuhi pengobatan yang diberikan dan bisa sembuh. Seharusnya mereka menggugat Benny Hinn secara hukum karena kematian kakek, nenek, ayah, ibu, saudara, atau kerabatnya yang mereka kasihi sesudah mereka gagal disembuhkan secara ajaib oleh penginjil itu.

Hinn yang barangkali tidak menyadari kekecewaan mereka tetap melanjutkan acara KKR dia dari panggung. Sekarang, mereka yang sudah diseleksi petugas KKR melewati gang di antara kursi-kursi hadirin mendekati panggung, tapi tidak semua akan naik ke panggung. Hanya sedikit di antaranya yang diseleksi lagi yang diizinkan naik ke panggung. Yang lolos seleksi tahap akhir ini adalah mereka yang punya kisah paling menarik dan menunjukkan semangat paling besar.

Kesamaan dengan hipnotisme

Sampai pada proses seleksi ini, mereka yang paham tentang hipnotisme panggung (seperti yang, misalnya, dipertontonkan Deddy Corbouzier dan Romy Rafael di televisi Indonesia) segera menemukan kesamaan proses seleksi KKR Benny Hinn dengan yang dilakukan oleh ahli hipnotisme panggung. Sama dengan yang dilakukan dalam KKR Benny Hinn, para ahli hipnotisme panggung melakukan seleksi orang-orang yang diizinkan tampil di panggung: mereka yang mudah dihipnotis. Mereka adalah orang yang patuh, bekerja sama, dan mudah terkena sugesti.

Permainan Peranan

Acara berikut adalah permainan peranan (role-playing). Istilah ini sering dipakai dalam pelajaran bahasa dan psikoterapi, suatu cabang ilmu jiwa yang menangani proses kesembuhan pasien dengan masalah kejiwaan. Dalam pelajaran bahasa, permainan peranan adalah suatu bantuan bagi pelajar untuk mengaktualisasi, misalnya, suatu percakapan dalam bahasa Inggris supaya pelajaran bahasa secara audiovisual ini mudah diserap. Dalam psikoterapi, permainan peranan adalah suatu bantuan untuk memahami secara lebih baik suatu peranan sosial yang jelas dari pasien dengan masalah kejiwaan.

Permainan peranan mereka yang lolos seleksi tahap akhir dan ada sekarang di panggung KKR tampaknya merupakan gabungan dari kedua macam permainan peranan tadi, sekurang-kurangnya gabungan beberapa unsur dari kedua-duanya. Begitu mereka di panggung, salah seorang petugas KKR yang sudah menyeleksi mereka mengumumkan kepada hadirin bahwa setiap orang sudah disembuhkan. Ada wanita yang meloncat-loncat untuk menunjukkan kepada siapa pun yang menontonnya bahwa dia sudah tidak merasa sakit lagi sesudah lututnya dibedah tiga minggu sebelumnya. Ada lagi yang disembuhkan dari kuasa setan.

Setiap orang yang sudah disembuhkan menunjukkan buktinya. Mereka berlari-lari ke sana-kemari di panggung, memberi kesaksian sambil menangis, dan lain-lain.

Demonstrasi kuasa “urapan ilahi”

Tibalah suatu bagian acara ini yang mempertontonkan kuasa “urapan ilahi” atas Benny Hinn, kuasa yang memesona hadirin yang terbawa arus emosinya. Beberapa orang lelaki dan wanita berbadan besar dan kuat bergerak di panggung ke belakang mereka yang sudah disembuhkan secara ajaib. Mereka dikenal dalam kosakata KKR yang disertai penyembuhan ajaib sebagai “penangkap tubuh (body catcher)”. Sambil bersiap-siap melaksanakan tugas mereka, Benny Hinn memberi suatu aba-aba, sentuhan, atau isyarat lainnya. Sangat sering dia menjepit wajah orang yang sudah disembuhkan dan menghadapnya sekarang di antara ibu jari dan jari-jarinya, memberikan sedikit dorongan, dan tergeletaklah orang itu di tangan para penangkap tubuh yang kemudian meletakkannya berbaring di lantai panggung KKR. Yang lain tertelungkup, menjadi kaku dan jatuh ke arah belakang dan ditangkap tangan penangkap tubuh, dan sedikit di antara mereka terhuyung-huyung. Begitu jatuh, banyak yang tergeletak seakan-akan kesurupan sementara ada yang menggeliat dan tampak hampir kesurupan. Hadirin yang menyaksikan “mujizat-mujizat” dahsyat di panggung bertepuk tangan, mengangkat tangan ke udara sambil berdoa dan menangis dan mengucapkan kata-kata seperti “Haleluya! Puji Tuhan!” dan sebagainya.

Bahasa lidah dan ungkapan emosional lainnya

Proses ini disertai dengan berbicara atau berdoa dalam bahasa lidah dan ungkapan emosional lainnya. Dalam ajaran Gerakan Karismatik modern, gejala religius atau spiritual ini dikenal dengan nama “berada di bawah Kuasa [Roh Kudus]” Istilah ini sering disebut juga sebagai “dibunuh dalam roh” kalau ada orang-orang yang mengalami apa yang dipercaya hadirin sebagai kesembuhan rohani melalui tanda-tanda yang dipengaruhi kuasa hipnotisme panggung atau sugesti Hinn, seperti badan menjadi kaku dan jatuh ke belakang, terhuyung-huyung, dan lain-lain.

Hipnotisme

Akan tetapi, orang Kristen lainnya sering menyangsikan gejala rohani tadi. Mereka curiga – dan tepat kecurigaannya – bahwa orang-orang yang terlibat dalam permainan peranan sebagai orang-orang yang sudah disembuhkan secara rohani tadi hanya “dipengaruhi untuk jatuh.” Dengan kata lain, mereka hanya terlibat dalam suatu bentuk permainan peran. Permainan peranannya didorong oleh dua hal: keinginannya yang kuat untuk menerima kuasa ilahi dan pengaruh sugesti untuk melakukan permainan perannya. Bahkan di antara mereka yang ada di panggung KKR dan secara emosional kurang bisa terkena sugesti akan segan untuk tidak melakukan permainan peran karena Benny Hinn dan pembantu-pembantu di sekitarnya berharap mereka melakukan permainan peran itu.

Pendek kata, orang-orang yang mau disembuhkan di panggung KKR berperilaku seakan-akan mereka sudah “dihipnotis.” Menurut arti populernya, hipnotisme dipercaya melibatkan suatu keadaan “kesurupan” yang gaib. Meskipun demikian, hipnosis (kondisi jiwa yang ditimbulkan secara buatan) sebenarnya hanya perilaku patuh sebagai tanggapan terhadap sugesti. Seorang pakar hipnotisme mengatakan tentang penampilan panggung Hinn ketika dia menyembuhkan orang secara gaib: “Ini sesuatu yang kami lakukan setiap hari dan Pak Hinn seorang yang benar-benar profesional.”

Apakah mereka yang melakukan permainan peran di panggung KKR tadi memang sembuh secara ajaib? Ada bahaya mereka yang percaya sudah disembuhkan secara ajaib akan mengabaikan pertolongan dokter; pertolongannya bisa meringankan atau bahkan bisa menyelamatkan nyawanya. Suatu contoh berasal dari KKR Kathryn Kuhlman, seorang penginjil wanita tenar asal AS yang menjadi penasihat dan panutan Hinn. Seorang wanita, Ibu Helen Sullivan, menderita kanker yang sudah menyebar ke tulang belakangnya. Kuhlman meminta dia keluar dari kursi rodanya, mengambil penopang punggungnya, dan berlari-lari keliling panggung. Hadirin bertepuk tangan karena mengira mujizat terjadi. Tapi kejenakaan itu mengakibatkan tulang punggung Ibu Sullivan ambruk. Empat bulan sesudah “kesembuhan” dia, dia meninggal dunia.

Barangkali Kathryn Kuhlman bukan seorang penipu. Dia tidak tahu tentang penyakit dan akibat-akibat sugesti. Dia barangkali melatih dirinya untuk menyangkal, secara emosional dan intelektual, apa pun yang bisa mengancam keabsahan penginjilannya.

Hal yang sama bisa dikatakan tentang Benny Hinn. Dalam suatu KKR dia di Nairobi, Kenya, 2008, empat orang, termasuk dua orang anak, yang tengah mengikuti KKR itu demi memperoleh kesembuhan ilahi dari penyakitnya malah meninggal dunia. Mereka sebelumnya adalah pasien-pasien rumah sakit di Nairobi tapi dilepaskan dari rumah sakit itu untuk mencari kesembuhan ajaib di KKR Hinn itu. Salah seorang anak yang meninggal dunia di tengah KKR itu adalah seorang bayi wanita, Clondin Adhiambo. Karena sakitnya selama empat bulan tidak sembuh, ibunya membawa Clondin dari rumah sakit ke KKR Benny Hinn dengan harapan membubung tinggi puterinya akan sembuh. Tapi kondisi kesehatan bayi itu malah memburuk selama acara doa di KKR Hinn. Dia dibawa ke suatu rumah sakit di Nairobi tapi meninggal dunia setibanya di sana. Ini salah satu dari sekian contoh tentang kegagalan penyembuhan rohani Benny Hinn, barangkali karena dia juga tidak tahu tentang penyakit-penyakit dan akibat-akibat sugesti.

Minggu, 27 Juni 2010

III. Mempertanyakan Ajaran-Ajaran Benny Hinn (Updated)

Benny Hinn kekurangan pendidikan alkitabiah atau teologia Kristen (ilmu tentang agama, teori agama, atau kursus pelatihan agama Kristen) apa pun dan mendapat kritikan dari pendeta-pendeta yang memahami kekurangan-kekurangan dia. Seorang pendeta Kristen menilai ajarannya sebagai “rawa teologis yang keluar dari penafsiran yang keliru tentang Alkitab dan pengetahuan tentang wahyu yang menambah ayat-ayat pada Alkitab.” Pendek kata, kekurangan pendidikannya sebagai seorang penginjil mengakibatkan berbagai penafsirannya tentang Alkitab keliru dan menyesatkan.

Penafsiran-penafsirannya yang keliru dan menyesatkan mengakibatkan ajaran-ajarannya menjadi keliru dan menyesatkan juga. Pendukung atau penggemarnya yang kurang atau tidak kritis sebagai akibatnya percaya pada Injil yang berkali-kali bertabrakan dengan Injil sejati di Alkitab.

Tidak Punya Gereja

Pendeta-pendeta lain memimpin gereja-gerejanya dan menyebarkan ajaran-ajaran Kristen mereka. Denominasi (sekte atau golongan) Kristen mereka diketahui; mereka juga adalah bagian dari agama Kristen.
Apakah Benny Hinn sama dengan mereka? Tidak. Dia tidak punya gereja. Dia tidak tergolong pada denominasi Kristen mana pun. Dia bahkan tidak terkait dengan agama khusus mana pun, termasuk agama Kristen.

Kata-kata yang dia dengungkan menunjukkan bahwa dia cenderung berada di pinggiran udik yang aneh dari aliran Pentakosta. Ini suatu sekte Kristen yang menekankan karya Roh Kudus. Mazhab ini juga menafsirkan Alkitab secara harfiah, dan menerima suatu pendekatan demonstratif tidak resmi (informal) pada ibadah religiusnya. Pendek kata, dia memberi indikasi menyebarkan suatu variasi yang tidak lazim dari aliran Pentakosta.

Ada juga yang mengatakan dia seorang penginjil Gerakan Karismatik. Gerakan ini adalah suatu kelompok atau persekutuan Kristen yang dicirikan oleh suatu pencarian akan pengalaman yang diilhami dan disertai ekstase (kegembiraan yang luar biasa) seperti penyembuhan, nubuat, dan bahasa lidah.

Dia juga terkenal karena ajarannya tentang Injil yang mendukung kemakmuran bagi mereka yang percaya pada Injil kemakmuran ini. Kemewahan hidupnya yang sudah dijelaskan menjadi contoh jelas dari Injil kemakmuran yang dia ajarkan.

Marina yang terperangkap

Dengan penjelasan ringkas ini, Anda mendapatkan suatu pemerian (gambaran) yang belum jelas tentang Benny Hinn. Kesamar-samaran identitas-dirinya bisa membuat mereka yang tidak waspada terperangkap ke dalam ajarannya, yang juga disebarkan penginjil Indonesia, Evangelis Arief (bukan nama sebenarnya).

Bayangkan anak Anda, sebut saja Marina, tertarik pada penginjil itu tapi ingin memastikan dulu dari gereja mana dia dan ajaran-ajarannya. Kuatir kalau-kalau anakmu, berlatar belakang Protestan aliran utama (seperti HKBP atau GPIB atau GKI), bisa saja menolak ajakannya menjadi pengikutnya begitu dia tahu siapa dan apa dia sesungguhnya, Arief bersembunyi di balik topeng “oikumene”, topeng yang menunjukkan keesaan orang beriman, beragama. Dia, karena itu, menjawab bahwa dia tidak punya gereja dan tidak tergolong pada denominasi dan golongan agama mana pun. Dia segera menambahkan, semua gereja dan golongan Kristen dan golongan agama sebenarnya sama. Ketika sikap menolak atau ragu-ragu Marina dihilangkan oleh kata-kata tentang sifat oikumenis atau kesatuan semua gereja, denominasi, dan agama, dia tanpa sadar sudah masuk ke dalam perangkap Arief, dan dia bisa saja tidak “lolos” dari perangkap penginjil itu.

Sesudah berada dalam perangkapnya, Marina barangkali belum juga tahu ajaran-ajaran Kristen dia menunjukkan ajaran Pentakosta yang tidak lazim atau ajaran yang dipengaruhi Gerakan Karismatik. Apa pun sumber ajaran-ajarannya, Marina membaca atau mendengarkan ajaran-ajaran yang belum pernah, jarang, atau tidak sering dia dengarkan di gereja tempat dia sebelumnya menjadi anggota, sebut saja anggota HKBP.
Ajaran-ajaran baru dan “menggiurkan” apa itu? Injil kemakmuran. Penyembuhan rohani. Karunia bernubuat. Karunia berbahasa lidah. Kesaksian pribadi. Kesaksian penginjil yang mengadakan tur rohani bulak-balik sorga dan kamarnya secara berkala dan bertemu dengan Allah, Yesus, Musa, Petrus, dan Paulus di sorga. Ayat-ayat baru yang ditambahkan pada Alkitab karena Alkitab yang sudah ada belum lengkap, belum sempurna. Baptisan dua kali karena baptisan pertama kali ketika Marina masih bayi di gereja sebelumnya tidak cukup, tidak sah. Dan lain-lain.

Yang unik dan sekaligus menakjubkan yang belum pernah terjadi di gerejanya dulu: ada demonstrasi menakjubkan dari kesembuhan ilahi oleh Evangelis Arief. Ada orang buta bisa melihat, orang kena kanker bisa sembuh, orang timpang bisa berjalan normal, orang tuli bisa mendengar, penderita penyakit jantung bisa sembuh, dan – luar biasa – bahkan orang mati sekalipun bangkit kembali dari kematian! Ini semua karena Arief diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus, sementara pendeta Marina di HKBP tidak mendapat karunia seperti ini!

Ketika pendeta Marina di HKBP berusaha memberi nasihat padanya supaya dia kembali ke gereja asalnya, Marina malah balik memarahi pendeta. Dengan membandingkan kekurangannya dengan penginjil itu, Marina mengejeknya, “Kau punya kuasa Roh Kudus atau tidak?” Tanpa disadari, dia menyingkapkan roh pemberontakan dan kesombongan pada pendeta gereja asalnya yang juga ditahbiskan sebagai pendeta dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus!

Sekalipun dia memberikan alasan alkitabiah agar Marina kembali ke gereja asal, dia tetap tidak mau. “Pilihanku beribadah di gereja yang baru adalah hak asasi manusia aku,” katanya. “Mengapa aku dihalang-halangi?”

Dia menolak baptisan pertama kali ketika kecil, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. “Saya masih kecil dan belum mampu membuat pilihan-pilihan dalam hidupku,” kilahnya. Dengan menolak keputusan orang tua atau walinya untuk menyerahkan dia sebagai seorang bayi di hadapan pendeta dan jemaat agar dibaptis, dia pun menyingkapkan pemberontakannya terhadap orang tuanya. Perintah Tuhan agar dia menghormati orang tuanya agar panjang umurnya dan bahagia hidupnya tidak berlaku lagi. Sesudah menginjak masa ABG, “Kubuat keputusanku sendiri karena keselamatanku bukan urusan orang tua tapi urusanku sendiri.” Tanpa disadari, dia meremehkan perintah Tuhan tadi dan, tanpa sepengetahuan orang tuanya, menerima baptisan dua kali di gereja lain. Dia lalu diberi nama dan ibu atau ayah angkat yang baru. Sekalipun Alkitab yang orang tuanya dan penginjil Indonesia itu pakai sama penerbitnya, firman Allah yang disampaikan penginjil itulah yang benar, tapi firman Allah dari Alkitab yang sama yang disampaikan pendeta gereja asalnya malah dia abaikan! Itu bukan Injil yang memberi dia pertumbuhan iman. “Yang membuat imanku bertumbuh adalah Injil menurut ajaran pendetaku yang baru,” kata Marina.

Sebagai anak, dia membuat ayah-ibunya kaget sekali ketika tahu dia membuat keputusannya tanpa berbicara lebih dahulu kepada mereka. Belum pernah ibunya yang sudah membesarkan dan mendidiknya sampai berusia 20-an tahun terkejut sampai menangis-nangis sambil memukul-mukuli dirinya lalu pingsan dan harus dirawat di rumah sakit ketika dia tahu Marina pindah gereja dan tidak sedikit pun mau kembali ke jemaat tempat dia menjadi anggota. Belum pernah ayahnya merasakan kepedihan yang demikian dalam, belum pernah seumur hidupnya dia mencurahkan air mata dengan tubuh yang berguncang-guncang karena kepedihan yang hebat dalam doa-doa pribadinya tengah malam ketika puterinya tidur nyenyak dan tidak tahu penderitaan hebat yang dialami ayahnya. Bagi mereka, pilihannya adalah pilihan orang yang sudah disesatkan secara rohani. Mereka harus memikul tanggung jawab sebagai orang tua kepada Tuhan tentang anaknya yang menunjukkan roh pemberontakan dan perlawanan. Dia tuli terhadap perintah Tuhan untuk menghormati orang tuanya tapi rajin mengikuti ibadah pendetanya, dan diberi “orang tua rohani” yang baru! Anaknya membuat keputusan sendiri untuk menerima baptisan kedua kali. Suatu pengkhianatan, suatu hujatan, terhadap Roh Kudus yang atas nama-Nya juga anaknya dibaptis pertama kali. Atas nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Marina “dirampok” oleh penginjil Indonesia beraliran Benny Hinn tanpa memedulikan penderitaan batin yang hebat dari orang tuanya!

Sebelum Marina pindah gereja, ayahnya sebenarnya sudah diberi  petunjuk dan bayangan tentang status kerohanian puterinya di masa depan. Yang pertama adalah suatu mimpi; yang kedua, suatu ayat alkitabiah yang akan digenapi di luar harapan orang tua Marina. Sayangnya, dia kurang peka dalam mengantisipasi terjadinya kedua petunjuk itu kemudian hari. 


Beberapa minggu sebelum puterinya pindah gereja, ayahnya bermimpi. Dia tengah duduk di belakang mobil yang dikemudikan puterinya, ditemani Helen (bukan nama sebenarnya), seorang wanita lajang, kakaknya dalam ibadah pemuda di gereja. Mereka berdua bercakap-cakap tanpa menengok ke ayahnya. Ketika ikut berbicara, ayahnya melihat Helen menengok untuk pertama kali padanya. Dia tampak berkumis tipis dan hitam (dalam kehidupan sehari-hari, dia tidak berkumis) dan menunjukkan wajah yang makin melonjong, ekspresi wajah orang yang tidak senang diganggu.


Ayah Marina mengisahkan mimpinya pada isterinya. Tapi mereka berdua tidak menyadari ada suatu pertanda "buruk" yang disampaikan mimpi itu padanya. Ketika pindah gereja kemudian hari, ternyata bahwa Helen berperan sangat besar dalam memengaruhi Marini pindah gereja, perpindahan yang sangat menyedihkan kedua orang tuanya.

Pertanda lain adalah bayangan yang berisi kekuatiran tentang arah perkembangan spiritual Marina, bayangan yang ternyata terjadi. Ketika disidi – diinisiasi ke dalam keanggotaan dewasa jemaat Kristen – dalam suatu ibadah khusus di gerejanya yang pertama lima enam tahun sebelum dia berusia 20-an, sang ayah, mewakili orang tua yang anak-anaknya ikut disidi, mengakhiri kata sambutannya dengan mengutip Amsal 16:25: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Dia lalu lanjutkan, “Apakah anak-anak kita akan menempuh jalan yang memang lurus atau yang mereka kira lurus tetapi ujungnya menuju maut? Hanya sejarah perjalanan anak-anak kitalah yang akan menyingkapkan jalan manakah yang akan mereka pilih dan tempuh. Doa kita mereka memilih jalan lurus itu.”

Kecuali Marina, puteri kedua orang tua itu. Mereka berdua percaya jalan menurut amsal tadilah yang kemudian dipilih dan ditempuh puterinya. Semacam nubuat yang digenapi dengan sendirinya (self-fulfilling prophecy) tengah terjadi pada puterinya dan itulah yang sangat membebani jiwanya.

Ajaran-ajaran Benny Hinn Aneh dan Menyesatkan

Ahli-ahli teologia Kristen yang sudah meneliti ajaran-ajaran Kristen Hinn mengatakan ajaran-ajarannya aneh dan menyesatkan. Ajaran-ajaran ini bertentangan dengan yang ada dalam Alkitab. Beberapa contoh:

“Injil” kemakmuran: Secara umum dan sederhana, “kemakmuran” berarti kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Dengan demikian, “sumber kemakmuran” berarti asal atau pangkal kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Sumber kemiskinan tentu kebalikan arti dari sumber kekayaan.

Hinn tahu sumber kemakmuran dan kemiskinan saling berlawanan. Katanya: “Kemiskinan berasal dari Neraka. Kemakmuran berasal dari Sorga.” Tapi terhadap mereka yang tidak mau memberikan sumbangan uang untuk yayasan penginjilannya, dia mengucapkan syarat yang bernada mengancam dan menghakimi: “Ketika Anda tidak memberikan uang [sumbangan, persembahan], itu menunjukkan bahwa Anda mempunyai sifat setan.”

Apakah ajaran Hinn tentang kemakmuran dan kemiskinan memang ada di Alkitab? Apakah orang yang tidak mau memberi sumbangan uang padanya memang sahabat setan, menurut Alkitab?

Dalam Perjanjian Lama, kemiskinan diyakini adalah hukuman Tuhan. Amsal 13:18 memperjelas keyakinan ini: “Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.” Meskipun demikian, mereka yang ditimpa kemiskinan macam ini mendapat pemberian belas kasihan. Mereka jelas tidak berasal dari Neraka tapi dari lingkungan masyarakat dan tidak seluruhnya tersisihkan dari belas kasihan Allah melalui sesama manusia.

Mereka yang ditimpa kemiskinan disebut orang miskin. Menurut Alkitab, orang miskin adalah mereka yang ada di lapisan bawah dari suatu tatanan ekonomi dari suatu masyarakat.

Apa yang menyebabkan mereka mengalami kemiskinan? Perjanjian Lama (PL) mengakui ada ketidakadilan dan ketidaksamaan derajat dalam masyarakat yang mengakibatkan timbulnya kemiskinan.

Apakah mereka yang mengalami kemiskinan berasal dari Neraka? Jelas tidak. Tatanan ekonomi masyarakat mengakibatkan mereka mengalami kemiskinan.

Lalu, apakah orang miskin harus disingkirkan dari suatu masyarakat? Tidak. Menurut PL, orang miskin adalah mereka yang tersingkir dalam persaingan, bahkan ada yang terpaksa menjual dirinya ke dalam perbudakan (2Raj 4:1; Am.2:6-7). Kemiskinan timbul karena ada keadaan yang mempercepat pembedaan antara yang kaya dan yang miskin. Umat Israel zaman PL diingatkan bahwa Tuhan mendengarkan jeritan orang miskin (Mzm.12:5; Yes.10:2). Kemiskinan masa itu disebabkan juga oleh ketamakan yang berlebihan. Itulah sebabnya hukum Taurat melindungi orang miskin dengan ketetapan-ketetapan (Kel.23:11) dan menerapkan pembatasan-pembatasan atas kerakusan petani yang tidak terkendali (Im.19:9-10). Mereka yang lebih mampu punya kewajiban-kewajiban berat untuk menolong mereka yang miskin.

Jelaslah, orang miskin zaman PL dan kemiskinan yang mereka alami tidak berasal dari Neraka melainkan dari kondisi sosial yang tidak kondusif. Apa pun “nasib” mereka, mereka tidak lepas dari belas kasihan Allah melalui umat-Nya yang lebih mampu untuk menolongnya. Ajaran Benny Hinn tentang orang miskin yang berasal dari Neraka lemah dukungan alkitabiahnya.

Dalam Perjanjian Baru, ada juga orang-orang miskin. Mereka pun tidak disisihkan dari belas kasihan Allah. Yesus menaruh perhatian kepada orang miskin, seperti yang bisa kita baca dalam Kitab Lukas. Dalam surat-suratnya, Paulus berkali-kali meminta jemaat-jemaatnya untuk mengadakan pengumpulan dana yang ia adakan bagi orang miskin dalam Gereja di Yerusalem (Rm.15:26; 2Kor.8-9) karena mereka tidak memiliki apa pun lagi (Kis.4:32-35) dan juga tertimpa bahaya kelaparan umum (Kis.11:28).

Tidak sekalipun kita baca bahwa orang-orang miskin zaman PB berasal dari Neraka. Mereka ada di Israel zaman PB dan menjadi perhatian Yesus dan Paulus. Mereka pun tidak ditolak Yesus dari kasih-setia-Nya. Benny Hinn mengabaikan fakta ini dan menyebarkan Injil kemakmuran yang menyimpang dari Alkitab.

Lalu, apakah kemakmuran atau kekayaan berasal dari Sorga? Pertama-tama, kita harus tahu dulu pengertian “kekayaan” menurut Alkitab. Dalam zaman PL, kekayaan ditandai dengan memiliki ternak atau domba atau perak dan emas (Kej.24:35). Akan tetapi, kekayaan itu diyakini berasal dari Allah; Dialah yang menentukan siapa yang diberi berkat nyata. Sesudah orang-orang pilihan Allah mendapat berkat-berkat itu, apa yang mereka lakukan? Mereka bisa membantu orang miskin (Ul.15:10).

Kekayaan dalam zaman PL jelas tidak berasal dari Sorga, tempat Allah bersemayam, tapi langsung dari Allah. Dia menganugerahkannya pada orang-orang pilihan-Nya dengan kewajiban membantu mereka yang miskin. Bantuan mereka menyiratkan belas kasihan Allah kepada orang miskin, bukan penumpukan kekayaan demi gaya hidup yang mewah.

Tujuan utama kekayaan diakui juga dalam PB. Kekayaan seseorang diberi Allah. Untuk apa? Untuk membantu orang miskin (2Kor.8:8-10). Memang, ada pandangan lebih negatif tentang kekayaan, terutama dalam Injil Lukas (6:20-21, 24-29). Tapi ini tidak berarti kekayaan dilarang Allah. Kekayaan berasal dari Dia, tapi pamer kemewahan – seperti yang kita amati dari gaya hidup Benny Hinn - dikutuk (Luk.16:19-31). Mengapa dikutuk? Kemungkinan ada ketidakadilan di balik pamer kemewahan (Yak.5:1-6) dan kekayaan itu menjauhkan orang dari tujuan dasar kehidupan (Mat.6:21).

Hinn menambah ajaran menyesatkan lain ketika dia mengatakan orang yang tidak memberi sumbangan pada yayasan penginjilannya memiliki sifat setan. Dia pasti lupa ayat alkitabiah yang bukan saja realistik tapi juga penuh hikmat pengetahuan tentang memberi kepada Tuhan. Ayat ini sering dibaca di depan gereja-gereja Protestan aliran utama oleh seorang majelis jemaat sebelum persembahan dipungut: “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2Kor.9:7). Benny Hinn menyebarkan ajaran kebencian pada mereka yang tidak memberi sumbangan padanya; ini bukan ajaran alkitabiah, seperti yang dikutip ini.

Ayat-ayat tambahan yang menyesatkan. Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan ayat apa pun pada Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Ada dua ayat dalam PL yang memperjelas larangan itu. “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan padamu” (Ul.4:2). “Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya” (Ul.12:32). Frasa “dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN” dan “dengan setia” pada dasarnya sama artinya: ketaatan yang utuh pada Firman Allah. Pengurangan atau penambahan ayat-ayat baru pada Alkitab bukan saja mengabaikan larangan Allah. Ini juga akan menghasilkan Firman Allah yang menyesatkan.

Lebih tegas peringatan Yohanes tentang akibat hebat bagi siapa pun yang menambahkan atau mengurangkan Firman Allah dalam Wahyu Yohanes. Pasal 22:18 berbunyi: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.” Malapetaka-malapetaka yang mana dalam kitab Wahyu Yohanes? Di antaranya, mereka akan menjadi korban gempa bumi yang dahsyat, mati karena laut yang berubah menjadi darah, mati karena air yang berubah menjadi apsintus, menjadi korban siksaan belalang-belalang unik, atau tewas dalam perang berskala global (Why 6:12-17; 8:8, 11; 9:3-12, 13-19).

Ayat 19 pasal yang sama berbunyi: “Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis dalam kitab ini.” Seperti apa kota kudus dan pohon kehidupan itu? Kota kudus mengacu pada Yerusalem baru yang turun dari sorga, dari Allah, kota yang “penuh dengan kemuliaan Allah.” Cahaya kota kudus dengan dua belas gerbang itu “sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.” Di kota itu mengalir sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal. Ada pohon- pohon kehidupan di tengah-tengah jalan Yerusalem baru, di seberang menyeberang sungai air kehidupan. Pohon-pohon itu berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali: dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa (Why 21:10-12; 22:1-2). Jadi, mereka yang mengurangkan firman Allah akan kehilangan sukacita dari Yerusalem baru dan kesembuhan bangsa-bangsa melalui pohon-pohon kehidupan.

Jelas dari ketiga ayat tadi bahwa Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan firman-Nya. Penyesatan firman-Nya akan terjadi melalui penambahan dan pengurangan yang mereka lakukan; mereka yang menyesatkannya akan menerima hukuman-Nya.

Apakah Benny Hinn taat pada Firman Allah, seperti yang sudah dijelaskan? Tidak. Dia melakukan banyak penyesatan dengan menambah ayat-ayat baru pada Alkitab, mengurangkan ayat-ayat Alkitab, dan membelokkan, melalui penafsiran, ayat-ayat alkitabiah ke ajarannya yang palsu.

Beberapa contoh penambahan ayat-ayat alkitabiah yang baru. Contoh-contoh ini diikuti tanggapan kritis atasnya, sesuai firman Allah dalam Alkitab.

Tentang Trinitas. Benny mengajarkan bahwa Allah Kristen memiliki sembilan bagian! Allah, Yesus, dan Roh Kudus masing-masing memiliki suatu tubuh, nyawa, dan roh. Jadi, Allah adalah Kesembilan yang Esa!

Ajaran Hinn ini bukan kesaksian alkitabiah. Kita tahu Allah itu esa tapi terdiri dari kesatuan tiga oknum yang kita kenal melalui istilah “Ketiga yang Esa” atau “Trinitas”: Allah, Yesus, dan Roh Kudus.

Yang mempunyai tubuh, nyawa, dan roh adalah manusia (Mat.6:25). Manusia diciptakan Allah, menurut gambaran diri-Nya (Kej.1:26, 27).

Mengatakan bahwa sembilan bagian Allah mencakup tubuh, nyawa, dan roh menjadi mencengangkan. Entah Allah direndahkan menjadi setara dengan manusia, ciptaan-Nya, entah Benny Hinn ingin mengangkat manusia menjadi setara dengan Allah. Implikasi yang menunjukkan ajaran yang keliru dan menyesatkan, bukan?

Tentang kematian Yesus. Pada waktu kematian-Nya, Yesus menjadi satu dengan Setan! PB tidak mengukuhkan ajaran ini. Yesus mati di kayu salib tanpa Setan di salibkan di sisi-Nya. Menjelang ajal-Nya, dia menyerahkan nyawa-Nya pada Allah. Tidak ada juga kesaksian alkitabiah bahwa Yesus dan Setan dikuburkan bersama-sama. Yang memakamkan Yesus adalah Yusuf dari Arimatea, didampingi wanita-wanita Galilea pengikut Yesus. Ayat tambahan Hinn ini jelas menyesatkan.

Tentang kodrat manusia. Pada berbagai tempat dan waktu, Benny Hinn mengatakan dia dan orang Kristen lainnya adalah “Yehovah”, “Allah-manusia”, “mesias-mesias kecil”, “allah-allah kecil”! Jelasnya: “Di dalam diri saya ada seorang Allah-manusia . . . . Manusia Roh di dalam diri saya adalah seorang Allah-manusia. . . . Saya adalah seorang Allah-manusia.” “Anda seorang anak Allah. Maka Anda ilahi! . . . . Maka Anda bukan manusia.” “Ketika Anda mengatakan, ‘Saya seorang Kristen’, Anda mengatakan, ‘Saya mesias dalam bahasa Ibrani.’ Saya seorang mesias kecil yang berjalan di bumi.” “Anda tahu siapa namamu? Yehovah! Jadi saya adalah Benny Yehovah!” “Meskipun kita bukanlah Allah Sendiri yang Mahakuasa kita sekarang ilahi” (Benny Hinn, TBN, 12/1/90)! “Biarlah kita katakan, ‘SAYA ADALAH SEORANG ALLAH-MANUSIA.’ . . . Manusia roh di dalam diriku ini adalah seorang Allah-Manusia. . . . Katakanlah saya seorang Allah-manusia yang lahir dari sorga. Saya seorang Allah-manusia. Seorang sampel dari Yesus. Saya seorang makhluk super” (Praise the Lord TBN Dec. 6, 1990). “Saya bukanlah bagian dari [Allah], saya adalah Dia! Firman sudah menjadi daging di dalam diri saya” (Our Position in Christ). “Apakah Anda siap untuk pengetahuan wahyu yang nyata . . . Anda adalah Allah” (“Our Position in Christ, tape # AO31190-1)?

Wah, wah, wah! Benny Hinn dan kita adalah Allah-manusia, Allah dan manusia sekaligus? Kita adalah ilahi, Yehovah, Mesias, sampel dari Yesus, makhluk super, Allah? Ajaran Hinn tentang kodrat manusia bertentangan dengan kesaksian Alkitab. Mazmur 8:6 mengatakan Allah menciptakan manusia “hampir sama seperti Allah” – bukan Allah dan manusia sekaligus. Ajaran Hinn bertentangan juga dengan kesaksian Paulus bahwa “[tidak] ada yang benar, seorangpun tidak” (Rm 3:10). Kita juga bukan Yehovah (Kej 1:1,26, 2:8-25, 3:1-24); bukan Mesias (Mat 16:16, 24:5, 23); bukan sampel dari Yesus (Yoh 4:42, 1 Tim 4:10, 1 Yoh 4:14); dan bukan ilahi (Rm 3:10-20, Ibr 2:6-8). Sesungguhnya, manusia, menurut Alkitab, bergantung pada Allah (Mat.6:26-30); jatuh ke dalam dosa (Kej. 3 dan Rom. 5); takluk kepada maut (Rom.5:12, 17); dan diselamatkan melalui iman dalam Kristus (Rom 3:21-22). Ayat-ayat ini tidak mendukung ajaran Hinn bahwa kita adalah mesias-mesias atau allah-allah kecil, kecuali mereka yang berkhayal tentang kedudukan ini. Ajaran Benny Hinn jelas adalah ayat-ayat alkitabiah tambahan yang menyesatkan orang Kristen yang tidak waspada, yang tidak kritis.

Tentang Adam. Benny Hinn percaya Adam dalam kisah Kejadian terbang ke luar angkasa. Adam, katanya, “adalah Superman pertama yang benar-benar hidup . . . dia biasanya terbang . . . dia terbang ke luar angkasa – dengan satu pikiran dia sudah ada di bulan” (Benny Hinn, Praise the Lord TBN 12/26/91)! Ajaran ini mencengangkan kita karena tidak ada dalam kesaksian Kejadian 2:4-25, 3:1-24, 4:1-26, dan 5:1-32.

Tentang cara asli wanita melahirkan anak. Palsu juga ajaran Benny Hinn tentang cara wanita melahirkan anak, menurut kisah Kejadian. Tulisnya: “Rencana asli Allah ialah supaya perempuan itu melahirkan anak-anak dari sisinya” (Our Position in Christ #5, 1990)! Tidak sekalipun Kejadian 3:16 mendukung ajaran palsu ini.

Tentang terbelahnya Laut Teberau. Hinn mengatakan ketika Allah membelah Laut Teberau agar umat Israel yang dikejar tentara Mesir bisa lolos ke tanah di seberang, Allah tidak membuat dinding air tapi dinding es. Tentu ini fantasi yang tidak dikukuhkan cerita Alkitab sebenarnya: laut terbelah menjadi dua dan membentuk dinding-dinding air di kiri-kanan dasar laut yang menjadi kering.

Tentang urapan atau pengurapan Roh Kudus. Benny Hinn mengatakan di depan suatu KKR: “Di sini ada orang suci yang diurapi dan berkuasa. Angkatlah tanganmu dan mintalah urapan itu. Saya katakan padamu, APA PUN YANG ANDA INGINKAN (This Is Your Day, June 11, 2004).

Sepintas lalu, kata-katanya terdengar punya dasar alkitabiah. Tapi yang sesungguhnya dia katakan adalah pesan alkitabiah tambahan, pesan alkitabiah yang menyesatkan pembaca atau pendengar yang tidak teliti. Dia sebenarnya ingin mengatakan bahwa ketika Roh Kudus muncul pada KKR yang dia pimpin, hadirin bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Benarkah kleimnya menurut Alkitab? Tidak benar. Tidak ada kesaksian alkitabiah bahwa Allah mengabulkan apa pun dari doa umat-Nya. Dia, misalnya, bisa menolak doa individual atau kolektif sesuai kehendak-Nya yang berdaulat, kehendak-Nya yang tidak bergantung pada keinginan siapa pun dan apa pun.

Selain itu, Hinn mengatakan: “. . . pengurapan [Roh Kudus] bergantung pada kata-kataku. Allah tidak akan bertindak kecuali kalau saya mengatakannya. Mengapa? Karena Dia sudah membuat kita rekan kerja-Nya. Dia menetapkan hal-hal ini dengan cara demikian” (The Annointing, 1992, halaman 82).

Bergantung pada “kata-kataku”? Allah bertindak sesuai kata-kataku karena memang begitulah prosedur yang sudah ditetapkan-Nya? Apakah Allah akan tetap melakukan pengurapan Roh Kudus sekalipun kata-kataku bertentangan dengan firman-Nya? Ini bukan Injil sebenarnya. Ini Injil tambahan, Injil yang menyesatkan.

Tentang kesombongan rohani Benny Hinn. Dalam suatu kesempatan, Hinn mengatakan: “Saya menghadapi setan-setan sebagai Putera Allah.” Mengejutkan sekali. Siapakah yang sesungguhnya Putera Allah: Yesus atau Benny Hinn? Ini suatu ungkapan kesombongan rohani Hinn karena dia menyamakan dirinya dengan Yesus.

Masih banyak lagi ayat-ayat tambahan Benny Hinn yang memutarbalikkan kebenaran alkitabiah. Tapi beberapa contoh tadi cukup untuk menjelaskan apa itu ayat-ayat tambahan. Sedihnya, mereka yang kurang atau tidak waspada atau kritis terhadap penyesatannya percaya begitu saja pada omongannya. Omongan seorang penginjil tenar secara internasional yang mengabaikan larangan Allah untuk menambahkan ayat-ayat apa pun pada firman-Nya di Alkitab. Konsekuensi penambahan ayat-ayat ini sudah Anda tahu dari ketiga ayat berisi larangan Allah yang sudah dikutip, terutama dari Wahyu Yohanes.

Sabtu, 26 Juni 2010

II. Mempertanyakan Kekayaan dan Kemewahan Hidup Benny Hinn

Sumbangan Evander Holyfield dan pasangan orang tua yang memberi janji sumbangan dana setiap bulan memberi indikasi bahwa Yayasan Penginjilan Benny Hinn membutuhkan dana yang besar untuk penginjilan berskala dunia. Mereka yang sepaham dengan cita-citanya barangkali tidak akan keberatan dengan sumbangan mereka demi penginjilan internasional.

Kekayaan dan Kemewahan Hidup Benny Hinn

Tapi yang tampaknya tidak mereka atau banyak dari mereka sadari ialah bahwa sumbangan mereka diduga memberi kehidupan yang mewah pada Benny Hinn. Itu bisa dilihat dari berapa besarnya dana yang diperoleh setahun dan gaya hidup mewah dari Hinn sendiri.

Yayasan Penginjilan Benny Hinn berkantor pusat di Las Collinas, Dallas, Texas (AS). Kantor itu mengelola kekayaan yang diperkirakan antara $100 juta dan $ 200 juta setahun, sumbangan mereka yang mendukung penginjilannya.

Kehidupan pribadi Hinn seperti orang kaya yang merasa tidak aman, dengan pendapatan yang dirahasiakan. Demi keamanannya, dia dikelilingi pengawal-pengawal pribadinya. Dia menikmati hidupnya dalam suatu hasienda, suatu rumah besar berhalaman atau tanah luas bergaya Spanyol, bernilai 12 juta dolar AS; hasienda itu berhadapan dengan samudera di Kalifornia bagian selatan. Dia bepergian dengan pesawat jet pribadi untuk “libur snorkeling” di Kepulauan Cayman, tinggal di kamar suite presiden (tergolong paling mahal) seharga 10.800 dolar AS per malam di suatu hotel di Italia, tinggal di kamar hotel lain dari tipe yang mahal juga, kamar suite, seharga 15.000 dolar AS per malam di Yunani. Tapi dia merahasiakan pendapatan yayasan dan pendapatannya dari tagihan pajak pendapatan pemerintah AS.

Penghasilan organisasi penginjilannya tidak bisa dipastikan tapi Benny Hinn memberi petunjuk kemewahan hidupnya ditopang oleh penghasilan yang besar berdasarkan ajaran-ajarannya yang bermasalah. Hinn menjalankan organisasi penginjilan terbesar sedunia. Organisasi ini tentu membutuhkan dana yang besar sekali, sumbangan-sumbangan yang berasal juga dari mereka yang menghadiri ibadah dan KKR dia. Secara etis, organisasi ini selayaknya membeberkan pemasukan yang berasal dari ribuan, ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang di Amerika Serikat dan di luar negeri yang mengikuti ibadah atau KKRnya. Benny Hinn tinggal membeberkan pemasukan ini melalui suatu organisasi Kristen khusus di AS bernama Dewan Penginjilan bagi Pertanggungjawaban Keuangan. Tapi organisasi Hinn tidak menjadi anggota dewan itu. Sebagai akibatnya, keuangannya bersifat pribadi, gajinya rahasia, dan penghasilannya hanya menjadi bahan tebakan siapa pun. Komisi dari buku-bukunya yang diterbitkan diperkirakan sebesar 500.000 dolar AS per tahun. Sementara itu, Hinn, “penginjil flamboyan pertama yang bersetelan putih”, dinilai sebagai penginjil paling terkenal – beberapa orang menambahkan – “dan paling kaya” di dunia. Hidupnya bergaya seorang bilioner, diraih dengan menawarkan janji-janji palsu dan menjual harapan-harapan palsu kepada mereka yang menghadiri ibadah-ibadahnya.

Meskipun kekayaan sesungguhnya dari Benny Hinn dan organisasi penginjilannya sulit dipastikan, petunjuk-petunjuk tentang kekayaan ini bisa diamati dari reaksi terhadap sumbangan keuangan selama KKR dan kata-kata Hinn sendiri. Sesudah suatu KKR yang diadakan di Nairobi, ibu kota Kenya, April 2000 yang dihadiri sekitar 1.2 juta orang, Charles Babbler yang menjadi penyelenggara KKR itu berkata tentang sumbangan yang masuk: “Kami menghitung uang selama dua hari. Saya belum pernah melihat uang begitu banyak dalam hidupku.” Pada suatu kesempatan lain, Benny Hinn, barangkali tanpa sadar atau tanpa rasa malu, mengaku terus terang tentang hidupnya yang mewah: “Saya tidak memerlukan emas di sorga. Saya sudah memilikinya sekarang."

Hidup atas Penderitaan Orang Lain

Kalau semua kemewahan hidupnya dan kekayaan yayasan penginjilannya berdasarkan sumbangan pendukungnya, termasuk “janji iman” orang tua anak tadi sebesar 100 dolar AS sebulan, dan hasil sumbangan mereka berdasarkan usaha yang tulus dan berat, alangkah berkorbannya mereka bagi penginjil yang mereka hormati itu! Bayangkan sumbangan dolar yang diberikan Evander Holyfield secara “percuma” dan sumbangan yang besar dari keluarga kurang mampu kepada yayasan Hinn. Bayangkan juga sumbangan yang dipungut dari ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu, dan bahkan jutaan orang yang menghadiri ibadah-ibadah KKRnya. Besar sekali, bukan? Sumbangan sebesar itu ikut menciptakan kemewahan hidupnya, diraihnya atas nama Injil, atas nama Allah, Yesus, dan Roh Kudus.

Beberapa orang kritikus Benny Hinn menilai dia hidup atas penderitaan orang lain dan tidak menyadari mereka menderita demi kekayaan dan kesenangannya. Mana bukti kasihnya kepada sesama manusia, mana empatinya?

Terhadap cara memperoleh kekayaan dan gaya hidup mewah penginjil-penginjil seperti Benny Hinn, komentar Harold S. Kushner, seorang rabi Yahudi AS yang terkenal secara internasional melalui bukunya (beredar juga dalam versi terjemahan di Indonesia), When Bad Things Happen to Good People, tajam dan tepat:
Saya berharap ada suatu tempat khusus di Neraka bagi orang yang mencoba dan memperkaya dirinya di atas penderitaan orang lain. Menggiurkan orang buta, orang timpang, orang yang sekarat, orang yang menderita, orang sakit yang dipastikan akan mati, membangkitkan bayang-bayang harapan di hadapan orang tua seorang anak yang sangat menderita adalah suatu tindakan yang sungguh kejam, dan melakukannya dalam nama Allah, melakukannya dalam nama agama, saya kira, tidak bisa diampuni.

I. Mempertanyakan Kuasa Penyembuhan Benny Hinn

Benny Hinn sudah melakukan penginjilan selama 35 tahun. Setiap kali dia melakukan KKR di berbagai tempat, baik di Amerika Serikat maupun di berbagai negara di dunia, ada sesi yang barangkali adalah puncak pertemuan-pertemuan penginjilannya yang dihadiri jutaan orang: penyembuhan rohani, penyembuhan ilahi, atau penyembuhan secara ajaib. Ada anak lelaki berusia belasan tahun yang tuli sejak lahir naik ke panggung KKR. Dia dikleim disembuhkan secara ajaib dan bisa mendengar lagi. Sementara itu, Hinn berpaling kepada kerumunan orang yang menghadiri KKR itu dan memberi perintah berkali-kali kepada barang siapa yang tengah duduk di kursi roda agar "bangkit berdiri dari kursi roda itu.” Seorang wanita yang duduk di kursi roda akhirnya mendengarkan perintah itu, berjuang untuk bangkit berdiri selama hampir setengah jam tanpa mengalami kesembuhan ilahi apa pun; dengan rasa kecewa, dia akhirnya menjatuhkan badannya kembali ke kursi rodanya.

Kleim Kesembuhan Ilahi Tidak Meyakinkan

Ini baru dua contoh. Ada banyak sekali contoh dari kleim kesembuhan ilahi yang dilakukan oleh Benny Hinn. Beberapa dari sekian contoh ini menunjukkan bahwa kleim kesembuhan secara ajaib itu tidak meyakinkan. Termasuk kleim bohong bahwa Evander Holyfield sembuh secara ajaib dari gangguan jantungnya karena diberi tumpangan tangan oleh Benny Hinn.

Benny Hinn mengkleim sudah menyembuhkan tiga orang yang menderita HIV/AIDS. Ini kleim yang mengejutkan. Pusat-Pusat Pengendalian Penyakit di AS menyatakan mereka tidak sekalipun menyaksikan virus HIV meninggalkan tubuh seseorang begitu orang itu terjangkiti virus HIV/AIDS. Allah jelas tidak membatalkan hukum alam-Nya dalam bentuk penyakit HIV, tapi Benny Hinn percaya Allah membatalkan hukum-Nya itu demi melayani hamba-Nya yang begitu penting di mata-Nya.

Benny Hinn percaya dia sudah menyembuhkan kanker otak seorang penderita di panggung KKR. Tapi Inside Edition, suatu penerbitan di AS, yang mengikuti kleim Hinn mengadakan tes-tes kedokteran yang menunjukkan bahwa tumor itu masih ada.

Dia mengatakan seorang wanita sembuh dari penyakit jantung. Wanita itu begitu percaya sehingga dia membuang obat-obat yang diberikan dokter untuk menyembuhkan penyakitnya. Mengapa Hinn mengakibatkan wanita itu mengabaikan perintah dokter? “Bukan tugas saya memanggil dokter mereka,” jawabnya.

Hinn mengkleim dia menyembuhkan secara ajaib seorang wanita yang tuli. Ternyata, wanita itu, menurut dokternya, memang tidak tuli.

Seorang wanita di Houston, suatu kota di Texas (AS), mengira dia disembuhkan secara ajaib dari kanker paru-parunya oleh Benny Hinn. “Penyakit itu tidak sekalipun akan kembali!” perintah Hinn. Karena percaya akan kuasa kesembuhan dari Hinn, wanita itu menolak nasihat dan perawatan dokternya. Dua bulan kemudian, dia mati.

Motif Uang di Balik KKR Benny Hinn?

Tidak dijelaskan apakah mereka yang dikleim sembuh oleh Benny Hinn harus memberi sumbangan sejumlah dana tertentu kepada yayasan penginjilannya. Tapi ada contoh-contoh lain yang menunjukkan bahwa KKR dia didorong juga oleh kebutuhan keuangan. Dua di antaranya memperjelas kebutuhan finansial di balik selubung penyembuhan rohani.

Petinju kelas berat tenar sedunia asal AS, Evander Holyfield, dilarang bertinju karena mengalami gangguan jantung. Dia lalu menghadiri suatu KKR Benny Hinn di Philadephia. Untuk menyembuhkan penyakit jantungnya secara ajaib, Hinn menumpangkan tangannya atas kepala Holyfield; sebagai tanda ucapan terima kasih, dia memberi Hinn 265.000 dolar AS sesudah dia diberitahu sudah sembuh. Sesudah itu, Evander Holyfield lulus pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh komisi tinju AS. Itu bukan karena penyembuhan Hinn melainkan karena Holyfield tidak sekalipun menderita penyakit jantung – kesalahan diagnosis dokter sebelum dia menemui Hinn.

Dalam suatu siaran penyembuhan rohani yang difilmkan HBO, suatu saluran televisi tenar AS yang mempertontonkan film-film bermutu dan ditonton melalui televisi internasional di seluruh dunia, Hinn menumpangkan tangan di kepala seorang anak yang buta dan sekarat karena menderita tumor otak. “Tuhan akan menjamahmu,” Hinn berjanji. Kedua orang tua anak itu percaya dan, meskipun tidak kaya, berjanji menyumbang $100 dolar AS setiap bulan pada Yayasan Penginjilan Benny Hinn.

Kleim Hinn tentang Membangkitkan Orang Mati

Dalam satu kasus yang unik, Benny Hinn barangkali adalah orang kedua sesudah Yesus yang mengkleim mampu membangkitkan orang mati. Dalam suatu KKR di Ghana, suatu negara bekas jajahan Inggris di Afrika, Benny Hinn mengkleim seorang lelaki sudah bangkit dari maut di panggung KKR. “Kami sudah merekamnya di video!” katanya. Tapi dia tidak pernah menunjukkan video itu.

Hinn Sering Sakit dan Mengalami Kemalangan

Apakah Benny Hinn tidak pernah sakit atau mengalami kemalangan dan, karena itu, tidak membutuhkan penyembuhan secara ajaib? Tergantung pada kualitas rohani tertentu. Dia berkhotbah bahwa mereka yang benar-benar punya “iman” tidak akan sakit. Dia sesumbar bahwa dia punya “urapan” yang unggul dan bahkan mengkleim dia sang “mesias kecil” dan “allah kecil” yang menjamin kesehatannya. Dia bahkan diberitahu Tuhan akan hidup sampai berusia 96 tahun. Kita tentu akan melihat bukti apakah usianya akan sepanjang itu atau tidak.

Sebenarnya, pasangan ini pun tidak mampu menyembuhkan dirinya secara ajaib. Hinn sebenarnya sering sakit dan mengalami kemalangan. Ada dua kasus penjelasan tentang kerentanan diri dan isterinya terhadap penyakit dan kemalangan.

Pada tanggal 26 Mei 1983, Benny Hinn, isterinya, Suzanne Hinn, pilot, ko-pilot, dan dua orang penumpang lepas landas menuju Orlando, Florida, sesudah Hinn mengadakan suatu ibadah religius di Naples, AS. Dua puluh menit sebelum mendarat di landasan pacu Orlando, pesawat terbang mengalami gangguan mesin tapi berhasil mendarat, menabrak beberapa batang pohon, meluncur ke dalam suatu lapangan dekat landasan pacu, dan terbalik. Keenam penumpang terluka dan dirawat di rumah sakit. Hill terluka di kepala dan lukanya paling parah.

Sekitar 27 tahun sesudah kecelakaan itu, Benny Hinn mengalami kemalangan lain. Isterinya, Suzanne Hinn, melakukan gugatan cerai di suatu pengadilan di negara bagian Kalifornia sesudah pasangan ini hidup sebagai suatu keluarga selama lebih dari 30 tahun. Alasan gugatan perceraian yang diajukan isterinya 1 Februari 2010? Perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan antara dia dan suaminya.

Tidak dijelaskan apa perbedaan-perbedaan itu. Tapi sejarah masa lampau isterinya bisa menyingkapkan sedikit dari masalah berumah tangga mereka. Selama beberapa tahun, Suzanne Hinn menderita penyakit jiwa dan diberi pengobatan oleh dokter. Dia juga pernah ditahan polisi di Afrika Selatan karena ketahuan mengutil di negara ini.

Apakah ini termasuk dua faktor dalam perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan itu? Barangkali, memang demikian. Para pengikut dan pengagum Hinn terkejut dengan berita ini. Benny Hinn “dengan setia” berupaya membawa kesembuhan pada hubungan mereka tapi upayanya gagal, dihadapi dengan gugatan perceraian yang tidak diberitahu sebelumnya kepada dia.

Adakah penyembuhan ilahi untuk kemalangan Benny Hinn dan isterinya dan gugatan perceraian isteri? Jelas tidak ada. Padahal Hinn menyebut dirinya “orang beriman”, “mesias kecil”, dan “allah kecil”. Semua gelar ini tidak menolong dia menyembuhkan dirinya dan menyelamatkan rumah tangganya. Mereka berdua manusia biasa, bukan?

Suatu Ajaran yang Paling Kejam

Apa jadinya kalau pasien-pasien yang dikleim sembuh secara ajaib oleh Benny Hinn kemudian mati? Jawabnya, “Mereka mulai bertanya-tanya apakah Allah memang menyembuhkannya secara ajaib atau tidak.”
Seorang peneliti Benny Hinn mengatakan jawaban Hinn tadi bisa dipandang suatu ajaran yang paling kejam dari semua ajaran. Kalau mereka tidak sembuh, itu kesalahan mereka karena imannya kurang kuat.

Masih banyak lagi contoh-contoh tentang kleim kesembuhan secara rohani yang sesungguhnya tidak terjadi. Mengherankan bahwa Benny Hinn yang selama 35 tahun menjadi penginjil televisi dan menyesatkan ribuan sampai jutaan orang malah masih dipercaya.

Benny Hinn tengah menyembuhkan seorang wanita dengan “senapan tembak”.

benny hinn

Jumat, 25 Juni 2010

Skeptisisme Kristen: Apa, Bagaimana, dan Mengapa

Sekitar sebulan sebelum Benny Hinn Kampanye Kebangunan Rohani (KKR) lagi di Jakarta antara 18 dan 20 Juni 2010, suatu poster tentang rencana KKR dia di Jakarta secara tidak disangka muncul di papan pengumuman suatu paroki di Jakarta Barat dan hampir mengecoh umat Katolik di paroki itu. “Pastor Benny Hinn” akan KKR di Jakarta. Sebutan “pastor” tidak menimbulkan kecurigaan pengurus pastori itu karena kata ini sama artinya dengan “romo” atau pendeta Katolik. Barulah “kedok” pendeta Protestan aliran Karismatik dari AS itu ketahuan sesudah seorang pengunjung misa di pastori itu Minggu 9 Mei 2010 memberitahu pengurus pastori. Dia lalu meminta pengurus paroki mencabut poster itu karena pesannya tidak sesuai dengan iman Katolik. Tidak lupa pula dia meminta paroki berhati-hati dengan memasang acara ibadah non-Katolik di papan pengumuman suatu gereja Katolik. Apa sebabnya? “Banyak pencuri yang berusaha mencuri domba-domba-Nya.”

KKR di Jakarta 18-20 Juni 2010


Antara 18 dan 20 Juni 2010, Benny Hinn, penginjil tenar tapi kontroversial itu, memang mengadakan KKR di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Meskipun stadion itu mampu menampung 100 ribu orang, yang datang pada hari pertama sekitar 20 ribu orang. Ibadah pada tanggal 18 Juni 2010 yang seharusnya mulai pukul 6 sore baru dimulai 30 menit kemudian. Dua alasan tentang partisipasi di bawah target 100.000 pengunjung diberikan: hujan deras dan kasus perceraian Hinn dari isterinya Februari 2010. Tentang alasan kedua, ada hadirin yang mengabaikannnya karena percaya Allah mampu memakai siapa pun untuk melaksanakan maksud-Nya sekalipun orang itu punya masalah, seperti kasus perceraian Hinn.

KKR bukan KKR kalau tidak ada acara kesembuhan ilahi dan pertobatan keluarga. Sesudah didoakan Benny Hinn dan pelayan lainnya, benjolan di ketiak kiri seorang ibu lenyap, penglihatan yang kabur dari seorang ayah sembuh. Ini dua dari sekian mujizat kesembuhan ilahi pada malam pertama. Selain itu, terjadi pertobatan keluarga. Suatu keluarga asal India datang ke Jakarta dan menghadiri KKR Benny Hinn karena mencari Tuhan. Mereka mengalami pertobatan dan menjadi orang Kristen baru.

Hipnotisme atau sugesti?

Tapi apakah kesembuhan itu bersifat ilahi atau hanya hasil hipnotisme atau sugesti? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Kalau kesembuhan mereka secara ajaib memang bersifat ilahi, mereka akan tetap sembuh sampai mereka meninggal dunia. Tapi kalau mereka sembuh karena pengaruh hipnotisme atau sugesti, kesembuhan mereka akan bersifat sementara, bersifat menipu. Seperti yang dialami Melky Guslaw dalam suatu KKR Benny Hinn di Ancol, Jakarta Utara, tahun 2006.

Maret 2006, penginjil televisi (televangelist) kenamaan asal Amerika Serikat, Benny Hinn, melakukan KKR (Kampanye Kebangunan Rohani) selama beberapa hari di Ancol, Jakarta Utara. Dia disambut hangat Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. KKR itu dihadiri sekitar 1.5 juta orang.

Dalam suatu KKR, Melky Guslaw, penyanyi dan musikus tenar asal Ambon itu, tampil di panggung. Dengan membuka kemejanya sedikit, dia menunjukkan plester di dada bagian kirinya dan sambil menepuk-nepuk dadanya, dia mengatakan dengan tegas bahwa penyakit kankernya sudah “Sembuh, sembuh, sembuh!” Benny Hinn yang berdiri tidak jauh dari Melky tersenyum mendengarkan penegasan Melky. Melky lalu membawakan “How Great Thou Art” dalam bahasa Inggris dan versi Indonesianya dengan penuh perasaan, tampak hampir menangis karena terharu. Ribuan orang memberikan aplaus sesudah Melky Guslaw selesai menyanyi dan mereka, termasuk pemirsa di televisi, terkagum-kagum akan kesaksian Melky bahwa dia sudah disembuhkan.

Disembuhkan secara ajaib oleh Benny Hinn? Ya. Tapi sesudah Benny Hinn kembali ke AS, Melky Guslaw meninggal dunia. Kalau dia meninggal dunia karena sebab-sebab yang wajar, kita maklum, mengingat sifat kanker yang tidak bisa diramalkan. Tapi kalau kesembuhannya karena pengaruh kuasa ilahi dari Benny Hinn, kita jadi bertanya-tanya mengapa kuasa penyembuhan ilahi dari Hinn tidak “manjur”.

Skeptis dan kritis terhadap Benny Hinn

Ada baiknya kita memahami siapa dan apa Benny Hinn. Bagian pertama tulisan ini memperkenalkan dia kepada Anda; rincian tentang dia akan muncul dalam beberapa seri, menyoroti berbagai sisi dari dia dan kegiatan penginjilannya. Apa yang akan Anda tahu diharapkan tidak hanya memberi Anda pemahaman yang baru dan mengejutkan tentang ajaran-ajaran Kristennya tapi juga mengajak Anda untuk waspada terhadap ajaran-ajaran sealiran Benny Hinn yang disebarkan juga di Indonesia abad ke-21. Ajaran-ajaran itu entah di bagian lain di dunia melalui penginjilan internasional Hinn atau di Indonesia melalui penginjilan sealiran dengan dia menimbulkan banyak hal yang layak dipertanyakan, dari segi teologia Kristen, Alkitab, dan bahkan sains modern.

Apa yang layak kita pertanyakan, sangsikan, ragukan kebenarannya? Benny Hinn menambahkan ayat-ayat baru pada Alkitab. Dia, misalnya, mengatakan Allah terdiri dari sembilan bagian: Allah, Yesus, dan Roh Kudus masing-masing terdiri dari suatu tubuh, roh, dan jiwa! Alkitab tidak mengajarkan tentang Kesembilan Yang Esa tapi tentang Ketiga Yang Esa: Allah, Yesus, dan Roh Kudus. Yang diciptakan dengan tubuh, roh, dan jiwa bukan Allah, Pencipta, melainkan manusia, ciptaan-Nya. Alkitab melarang siapa pun menambahkan atau mengurangi firman Allah. Selanjutnya, kuasa penyembuhan rohaninya dinilai palsu karena menerapkan hipnotisme dan sugesti massal; banyak kesembuhan secara ajaib yang dia kleim, termasuk kleim bahwa sementara dia KKR di Ghana, Afrika, 1989, ada seorang yang mati lalu bangkit dari kematiannya, tidak benar. Nubuat-nubuatnya dalam buku ini semuanya meleset. Dia, misalnya, bernubuat bahwa Fidel Castro, pemimpin Kuba, akan mati tahun 1990-an, dan bahwa Yesus akan muncul secara jasmani di Nairobi, Kenya (Afrika), 2000, sementara dia KKR. Kedua nubuatnya tidak digenapi. Contoh-contoh lain dari pelayanan Benny Hinn sebagai penginjil televisi yang layak kita pertanyakan bisa Anda baca dalam uraian dan pemerian yang rinci dalam berbagai bab buku ini.

Kata “pertanyakan” mengacu pada kata “skeptis”, suatu ajektiva. Skeptis berarti cenderung tidak percaya atau cenderung tidak menerima hal-hal sebagai benar tapi mempertanyakan kebenaran hal-hal itu. Kata “skeptis” berada dalam satu kawasan arti (area of meaning) dengan kata “sangsi, ragu, mempertanyakan” dan frasa “tidak percaya, tidak yakin.”

Cara kita bersifat skeptis bisa melibatkan sifat lain: kritis. Bersifat kritis artinya memberikan komentar atau penilaian berdasarkan analisis atau penilaian tentang sesuatu, terutama dengan suatu cara yang rinci. Kata lain untuk “kritis” adalah “analitis, bersifat mencari.”

Skeptis dan kritis vs menghakimi

Bersifat skeptis dan kritis berbeda arti juga dengan “menghakimi” seorang atau sesuatu. Ada tiga arti umum dari kata “menghakimi”. Pertama, menentukan yang benar dan yang salah. Kedua, mengkritik atau mencela seorang berdasarkan alasan-alasan moral. Ketiga, membentuk suatu pendapat tentang seorang atau sesuatu, terutama sesudah dipikirkan atau dipertimbangkan. Ringkas kata, kata “menghakimi” mencakup mengadili, mencela seorang, dan membentuk pendapat tentang seorang atau sesuatu. Kata “skeptis” tidak mencakup ketiga arti kata “menghakimi.” Kata “kritis” yang berisi kata “penilaian” tidak sama artinya dengan mencari-cari kesalahan seorang tapi mengkritik atau mencela seorang atau sesuatu berdasarkan alasan moral.

Di samping arti umumnya, kata”menghakimi” punya arti khusus di dalam Alkitab. Di dalam Alkitab, kata ini terkadang berarti pengadilan oleh manusia; dia mengatakan suatu pendapat atau keputusan resmi tentang seorang atau sesuatu. Tapi lebih sering kata “menghakimi” berarti suatu malapetaka yang dipandang sebagai ditimpakan oleh Allah sebagai Hakim bangsa-bangsa melalui hukuman atau tawanan. Tujuan penghakiman Allah adalah demi pemurnian.

Arti pertama kata “menghakimi” menurut Alkitab tadi relevan dengan sifat skeptis dan kritis dari seri buku ini. Pendapat atau keputusan resmi (melalui uraian sistematis berdasarkan fakta) tentang seorang atau sesuatu diperoleh melalui sifat skeptis dan kritis yang bersumber pada Alkitab.

Menguji

Kata lain yang berkaitan dengan sifat skeptis dan kritis tapi berbeda dengan arti “menghakimi” adalah “menguji.” Arti umumnya adalah memeriksa sesuatu untuk mengetahui kualitas, kekuatan, kepandaian, dan sebagainya. Arti alkitabiahnya bisa disimak dari konteks 1 Yohanes 4:1: “... ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” Dalam konteks ini, kata perintah “ujilah” berarti “periksalah untuk mengetahui” apakah kualitas atau ciri-ciri roh-roh penyesat berasal dari Allah atau tidak. Sumber terutama dari ujian kita terhadap roh-roh itu adalah Alkitab.

Kesimpulan

Jadi, frasa Kristen Skeptis sebagai judul seri buku ini secara ringkas berarti orang Kristen yang kritis dan menyangsikan, meragukan, mempertanyakan, dan memeriksa untuk mengetahui kualitas seorang atau sesuatu berdasarkan Alkitab. Teologia Kristen dan sains modern memperkuat uraian dan pemerian kita berdasarkan Alkitab.

Benny Hinn: Seorang Nabi Palsu? adalah buku pertama dari seri Kristen Skeptis. Ada banyak ajaran yang dikleim sebagai ajaran Kristen, tapi ini sebenarnya adalah penyesatan karena tidak sesuai dengan Alkitab. Demikian juga, ada banyak tulisan sekuler yang menyerang iman Kristen. Bagaimanakah orang Kristen menanggapi rupa-rupa ajaran dan informasi yang anti-alkitabiah ini? Mereka harus bersikap skeptis, kritis, dan memeriksa untuk mengetahui apakah ajaran-ajaran dan informasi tersebut berdasarkan firman Allah di dalam Alkitab atau tidak. Semua ajaran, semua informasi yang berlawanan dengan Alkitab, yang bertentangan dengan penjelasan dan dukungan teologia Kristen dan sains yang benar, haruslah ditolak. Buku ini dan yang menyusul adalah upaya untuk membentuk atau menunjukkan orang Kristen yang skeptis dan kritis.

Permohonan

Bagi Anda yang ingin memberi komentar, kami mohon menunggu sampai Anda membaca seluruh isi buku. Ada keutuhan penulisan dari buku ini. Karena itu, suatu komentar kritis tentang hanya suatu bagian dari keseluruhan yang utuh bisa meleset dari pokok-pokok sesungguhnya dari buku ini. Supaya “tepat sasaran”, berimbang, proporsional, berikanlah komentarmu sesudah membaca dan menyimak seluruh buku ini.

Jakarta, 24 Juni 2010


Rabu, 23 Juni 2010

Blog baru tentang Kristen Skeptis

Halo, Anda orang Kristen yang skeptis dan kritis. Blog ini akan menyoroti berbagai topik Kristen, aktual, kontroversial, dan ilmiah dengan bersikap sangsi dan kritis terhadap topik-topik itu, demi mencari kebenaran berdasarkan ajaran Kristen. Segera kami akan tampil dengan topik pertama. Anda yang berminat mohon sabar. Davmandira