BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 29 November 2011

XL. Pengakuan Iman Rasuli

Berbagai macam ajaran yang menyesatkan umat Kristen awal abad ke-21, seperti yang sudah saya jelaskan melalui blog ini, bisa diatasi kalau semua gereja Kristen berpegang pada satu pengakuan iman. Salah satu yang dipakai sejak masa awal Gereja adalah Pengakuan Iman Rasuli.

Pengakuan Iman Rasuli mencapai bentuknya sekarang dan dipakai secara universal sejak sekitar tahun 200 Masehi. Dengan kata lain, ia sudah dipakai selama lebih dari 1.800 tahun atau lebih dari satu setengah milenium. Ia memberi stabilitas pada gereja-gereja yang memakainya.

Ada juga Pengakuan Iman Nicea-Konstatinopel. Pada hakekatnya, kedua jenis pengakuan iman orang Kristen ini  sama. Kedua-duanya meringkaskan kepercayaan inti dari 99 persen orang Kristen di dunia masa kini.

Di Indonesia, Pengakuan Iman Rasuli diucapkan bersama-sama dalam ibadah mingguan Gereja Katolik dan gereja-gereja Protestan aliran utama. Yang disebut terakhir mencakup  Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kristen Pasundan (GKP),  Gereja Kristen Jawa (GKJ); dan gereja-gereja Protestan aliran utama lain di daerah, seperti Gereja Kristen Toraja, Gereja Masehi Injili Minahasa, Gereja Protestan Maluku, dan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua .

Tidak diketahui apakah gereja-gereja Kristen lainnya yang bukan aliran utama memakai juga Pengakuan Iman Rasuli. Barangkali, mereka mempunyai bentuk pengakuan iman yang berbeda tapi isinya sama atau secara esensial sama dengan yang ada dalam Pengakuan Iman Rasuli.

Fokus bab ini pada  Pengakuan Iman Rasuli. Karena itu, Pengakuan Nicea-Konstatinopel  tidak akan dibicarakan.

Timbulnya Pengakuan Iman Rasuli

Sebelum dan selama abad ke-2 Masehi, ada berbagai ajaran, terutama dari aliran-aliran Kristen yang murtad, yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen sesungguhnya. Aliran-aliran menyesatkan itu berasal dari, misalnya, Kaum Gnostik, Marsionit, dan Manikean.

Kaum Gnostik adalah orang yang percaya pada Gnostisisme. Gnostisisme adalah suatu gerakan religius masa pra-awal dan awal Kristen. Gerakan ini mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan belajar tentang kebenaran rohani yang esoterik (hanya diketahui dan dipahami beberapa orang saja). Kebenaran rohani macam ini membebaskan kemanusiaan dari dunia material, dari dunia bendawi;  menurut kepercayaan kaum Gnostik, dunia material jahat.

Kaum Marsionit adalah anggota suatu gerakan murtad Kristen abad ke-2 Masehi. Oleh gereja-gereja yang benar-benar berdasarkan Alkitab, kaum Marsionit dikutuk sebagai suatu kemurtadan Kristen. Mengapa? Kaum ini tidak saja menolak Perjanjian Lama. Mereka juga menolak kepercayaan Kristen bahwa Allah menjelma sebagai seorang manusia dalam diri Yesus Kristus.

Kaum Manikean memperkeruh kebenaran alkitabiah dengan menyebarkan suatu dualisme dalam agama Kristen. Kepercayaan murtad Kristen ini mengatakan materi atau benda dan roh pada hakekatnya terpisah.

Rupa-rupa ajaran murtad seperti ini bukan saja menyesatkan umat Kristen masa awal. Ajaran-ajaran itu mengancam juga kelangsungan karya penginjilan dan stabilitas Gereja masa awal.

Timbullah upaya Gereja berdasarkan Alkitab untuk mengatasi ajaran-ajaran Kristen yang menyesatkan itu. Selama suatu jangka waktu yang panjang, Gereja mencari perumusan iman Kristen yang berisi inti kepercayaan umat Kristen, seperti yang ada dalam Alkitab. Iman, bagi mereka, adalah dasar Kristen. Perumusan iman Kristen mempertimbangkan bentuknya yang tepat dan penerimaannya oleh semua aliran Kristen. Ia harus ringkas dan diungkapkan dalam bahasa yang jelas dan sederhana. Isinya adalah ringkasan inti kepercayaan orang Kristen berdasarkan Alkitab. Akhirnya, lahirlah Pengakuan Iman Rasuli, suatu hasil konsensus gereja-gereja, pada abad ke-2 Masehi.

Pengakuan Iman Rasuli tidak ditulis oleh para rasul Yesus. Meskipun demikian, ia mencerminkan ajaran-ajaran mereka, dan ajaran-ajaran dalam Perjanjian Baru.

Louvre-Apostles1phlow Pahatan lima dari kedua belas rasul Yesus

Sejak abad ke-2, Pengakuan Iman Rasuli berperan dalam berbagai acara Kristen. Ia adalah pengakuan iman mereka yang beralih menjadi pemeluk Kristen sebelum mereka dibaptis. Ia suatu pra-syarat baptisan. Hanya orang yang mengaku percaya yang bisa dibaptis. Untuk anak-anak yang dibaptis di masa awal Gereja, pengakuan iman mereka diwakili orang lain yang sudah dewasa, seperti orang tua mereka.

Berapa pasal ada dalam Pengakuan Iman Rasuli? Dua belas.

Isi Pengakuan Iman Rasuli

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa,

  1. Khalik langit dan bumi.
  2. Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus,
  3. lahir dari anakdara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
  4. disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut,
  5. pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga,
  6. duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
  7. dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
  8. Aku percaya kepada Roh Kudus; gereja yang kudus dan am;
  9. persekutuan orang kudus;
  10. pengampunan dosa;
  11. kebangkitan daging;
  12. dan hidup yang kekal.

Amin

Tanggapan terhadap Ajaran yang Menyesatkan

Kebenaran dalam Pengakuan Iman Rasuli berlaku sepanjang zaman dan tempat. Ia mampu bertahan melewati semua tantangan ajaran-ajaran menyesatkan atau yang melawannya, tidak hanya pada zamannya tapi juga sesudahnya. Ia sampai sekarang diucapkan bersama-sama oleh semua yang mengikuti ibadah Kristen setiap Minggu.

Kedua belas pasal tadi merupakan tanggapan bersama aliran-aliran Kristen berdasarkan Alkitab terhadap berbagai ajaran Kristen dan non-Kristen yang menjadi tantangan iman dan menyesatkan bagi orang Kristen pada zaman itu dan sesudahnya. Pasal-pasal yang diucapkan bersama setiap hari Minggu tidak memperjelas sejarah perumusannya; sejarah itu dibayangi tantangan berbagai doktrin yang anti-alkitabiah.

Di balik layar, ajaran-ajaran anti-alkitabiah manakah yang ditanggapi para perumus Pengakuan Iman Rasuli? Ajaran-ajaran Kristen, seperti dari Kaum Gnostik,  dan non-Kristen, seperti dari mitologi Yunani kuno,  yang menyesatkan.

Allah bukan Pencipta alam semesta

Kaum Gnostik bersikukuh alam semesta fisikal jahat. Alam semesta fisikal yang jahat tidak mungkin diciptakan Allah.

Terhadap ajaran menyesatkan ini, para perumus Pengakuan Iman Rasuli membuka kredonya dengan pernyataan, “Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa”, disusul pasal 1.

Allah tidak mengambil rupa atau tubuh manusia

Menentang ajaran Kristen, kaum Gnostik membantah Allah mengambil rupa atau suatu tubuh manusia. Beberapa di antaranya menyangsikan keilahian Yesus; mereka menurunkan atribut ini sedikit dengan mengatakan Dia agak ilahi.

Kemudian, mereka mengatakan Yesus dan Kristus berbeda: Yesus adalah manusia sementara Kristuslah yang memiliki sifat ilahi! Karena itu, Yesus sebagai seorang manusia paling tinggi adalah suatu sarana bagi Kristus untuk berbicara. Tapi peranan-Nya sebagai suatu sarana baru berlaku bukan sebelum melainkan sesudah Roh Kudus turun ke atas-Nya ketika Dia dibaptis.

Apakah Roh Kudus tetap menyertai Dia sesudah itu? Tidak. Roh Kudus kemudian meninggalkan Dia sebelum penyaliban-Nya. Jadi, Roh Kudus punya hubungan yang singkat dan renggang dengan Yesus sebagai manusia.

Sebagian kaum Gnostik radikal. Mereka mengatakan lelaki bernama Yesus sama sekali tidak ada. Yang muncul di Yudea dan Samaria awal abad pertama Masehi bukan Yesus, seperti yang orang Kristen percayai, melainkan penampakan seorang lelaki. Melalui penampakannya, ajaran-ajaran bijak diberikan pada murid-muridnya yang pertama.

Terhadap sanggahan-sanggahan kaum Gnostik, orang-orang Kristen ortodoks (yang mengikuti doktrin Kristen tradisional) menegaskan Yesus dikandung melalui peranan Roh Kudus. Penegasan mereka menangkis posisi kaum Gnostik bahwa Roh Kudus tidak punya urusan apa pun dengan Yesus sampai waktu Dia dibaptis. Selain itu, mereka menegaskan bahwa Yesus lahir. Dia bukan sekadar suatu penampakan; kelahiran-Nya berarti Dia punya suatu tubuh yang sejati. Kemudian, kelahiran-Nya melalui seorang anakdara. Artinya, Dia seorang yang unik bukan hanya ketika Dia dibaptis melainkan sejak saat pertama hidup-Nya.

Ajaran-ajaran menyesatkan kaum Gnostik tadi mendapat tanggapan pada pasal 2 dan bagian pertama pasal 3: “lahir dari anakdara Maria”. Tanggapan ini sekaligus menyajikan sebagian inti kepercayaan Kristen yang sejati.

Penderitaan Yesus suatu fakta sejarah

Yesus menderita sengsara pada suatu waktu dan tempat yang khusus. Banyak sumber sejarah memberi kesaksian tentang kapan dan di mana Dia lahir, dibesarkan, dan menderita sengsara. Sesudah menderita sengsara karena proses penyaliban yang panjang dan brutal, Dia mati di salib semasa pemerintahan Pontius Pilatus, seorang pejabat pemerintah Roma kuno, di Yudea antara tahun 26 dan 36 Masehi atau selama pemerintahan Kaisar Tiberius. Bagian kedua pasal 3 Pengakuan Iman Rasuli menegaskan fakta sejarah tentang penderitaan Yesus.

Kematian Yesus suatu fakta sejarah

Pada zaman Yesus di Yudea dan Samaria, sudah beredar berbagai mitologi tentang tokoh yang mati lalu bangkit dari kematian. Di antara kumpulan mitos itu, ada yang berisi kisah yang melambangkan pembaharuan tanaman setiap musim semi sesudah apa yang tampak seperti kematian tanaman yang diakibatkan musim dingin.

Suatu contoh adalah mitos Yunani kuno tentang Adonis. Dia seorang lelaki muda yang tampan dan dicintai oleh dua orang dewi. Yang pertama, Afrodit, dewi cinta dan kecantikan dan sekaligus puteri Zeus, penguasa dewa-dewa Yunani kuno. Yang kedua, Persefon, puteri Demeter dan Zeus. Persefon kemudian diculik Hades, raja dunia bawah. Sang puteri melewatkan separuh hidupnya di dunia bawah dan separuhnya lagi di Bumi. Kembalinya dia ke Bumi melambangkan tibanya musim semi. Adonis tewas ketika berburu celeng, tapi dia dihidupkan Zeus supaya dia bisa berbagi waktu dengan Afrodit di Bumi dan Persefon di dunia bawah.

Mereka yang hafal cerita Adonis pada zaman Yesus tidak tahu persis apakah dia seorang tokoh sejarah atau tidak. Karena itu, mereka sulit memastikan kapan dia mati dan dihidupkan Zeus; mereka juga menambahkan bahwa kalaupun Adonis ada, zaman kehidupannya jauh sekali di masa lampau. Sesungguhnya, Adonis adalah seorang tokoh mitis, suatu bagian dari mitologi Yunani kuno, suatu kumpulan kisah khayalan.

Berbeda dengan Adonis, Yesus, berdasarkan fakta sejarah, benar-benar mati. Dia bukan seorang tokoh mitis, seorang yang berasal dari kisah khayalan. Dia disalibkan pada salib yang dibuat dari kayu. Dia mati. Tubuh-Nya nyata, demikian juga jasad-Nya. Jasad itu dibaringkan dalam sebuah kubur. Ajaran-ajaran menyesatkan dan anti-alkitabiah lain mengatakan sebenarnya Yesus tidak mati tapi hanya tidak sadar. Sesudah dalam kubur, Dia siuman dan diselamatkan murid-murid-Nya. Ini jelas tidak benar karena tidak ada dalam Alkitab dan sumber-sumber konfirmasi lain di luar Alkitab.  Di dalam kubur itu, Yesus bukan dalam keadaan koma, bukan dalam keadaan tidak sadar; dia benar-benar mati selama tiga hari. Roh-Nya meninggalkan tubuh-Nya dan pergi ke dunia bawah.

Apa yang Dia lakukan di dunia bawah? Tradisi kepercayaan Kristen populer mengatakan Dia membawa jiwa-jiwa mereka yang sudah mati tapi yang percaya pada janji-janji yang dibuat dalam Perjanjian Lama ke luar dari kerajaan maut dan masuk dalam kemuliaan sorgawi. Mereka mencakup Abraham, Musa, Daud, Elia, dan masih banyak lagi.

Acuan kepada turunnya Yesus ke dalam kerajaan maut menjelaskan bahwa kematian-Nya bukanlah suatu hasil rekayasa murid-murid-Nya. Kematian-Nya benar-benar terjadi, bukan keadaan koma. Pasal 3 Pengakuan Iman Rasuli mengukuhkan kebenaran ini.

Doktrin Kristen untuk orang yang terpilih

Kaum Gnostik percaya doktrin Kristen yang penting dikhususkan bagi sedikit orang yang terpilih. Dengan kata lain, kasih Allah kepada isi dunia sangat terbatas; karena itu, penginjilan pun sangat dibatasi pada orang-orang pilihan saja.

Ajaran menyesatkan ini tidak sesuai ajaran Kristen. Kepercayaan ortodoks Kristen mengatakan kepenuhan Injil harus disampaikan kepada seluruh umat manusia. Itulah sebabnya ada istilah “am” (universal) dalam Pengakuan Iman Rasuli; kata ini membedakan orang Kristen dengan kaum Gnostik.

Apa tanggapan tegas Gereja masa awal terhadap tantangan kaum Gnostik tadi? Para bapa Gereja merumuskan tanggapan mereka dalam pasal 5, 6, 7, dan 8.

Orang membutuhkan pencerahan, bukan pengampunan

Ajaran Kristen sesuai Alkitab mengatakan bukan kebajikan melainkan anugerah Allah yang menyelamatkan manusia. Hanya oleh anugerah manusia selamat.

Itu tidak benar, sanggah kaum Gnostik. Yang benar adalah keselamatan melalui kebajikan yang mencakup pencerahan manusia. Karena itu, apa yang orang butuhkan bukan pengampunan atas dosa-dosa manusia, permohonan akan anugerah Allah,  melainkan kebajikan, perbuatan baik, yang mencakup  pencerahan.

Kebodohan yang manusia lakukan bukan bersumber pada perbuatan dosanya. Sumber sesungguhnya adalah kebodohan mereka. Untuk membebaskan diri dari kebodohan, mereka membutuhkan bukan pengampunan melainkan pencerahan.

Kata yang disebut terakhir bisa berarti pembebasan orang dari kebodohan, prasangka, atau tahyul. Ia juga bisa berarti realisasi pemahaman rohani atau religius. Apapun artinya, pencerahan diperoleh melalui kebajikan, seperti kegiatan pendidikan.

Alkitab mengatakan manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dia punya tubuh, jiwa, dan roh, bergantung pada Allah, jatuh ke dalam dosa, dan takluk kepada maut. Tapi oleh anugerah Allah, dia diselamatkan melalui iman di dalam Kristus dan menjadi manusia baru.

Ajaran menyesatkan kaum Gnostik mengabaikan ajaran Kristen tadi. Menurut beberapa penganut Gnostisisme, tubuh manusia tanpa harapan akan keselamatan oleh anugerah Allah. Katanya, tubuh manusia adalah suatu perangkap dan khayalan. Untuk membebaskan diri dari tubuhnya, manusia harus berusaha sekuat tenaga melalui kebajikan. Apa bentuk kebajikannya yang hebat? Pertapaan atau tapabrata yang hebat.  Jadi, hanya oleh kebajikan, manusia bisa selamat dari tubuhnya sebagai pengekang kebebasannya.

Kaum Gnostik yang lain mengabaikan ajaran Kristen bahwa  manusia merupakan suatu kesatuan dari tubuh, jiwa, dan roh. Mereka percaya bahwa tubuh sangat terpisah dari jiwa. Mengapa? Tubuh najis, tercemar, bernoda sementara jiwa suci! Kecemaran tubuh tidak bisa memengaruhi kesucian jiwa dan sebaliknya. Karena itu, apa pun yang dilakukan tubuh yang tercemar tidak ada akibatnya pada jiwa yang suci. Karena jiwa sudah suci, tidak diperlukan lagi tapabrata untuk menyucikan jiwa.

Dengan menempuh salah satu dari kedua ajaran kaum Gnostik tadi, mereka menolak doktrin Kristen tentang pengampunan. Doktrin ini asing baginya.

Terhadap ajaran-ajaran menyesatkan kaum Gnostik tadi, para bapa Gereja memberikan tanggapan yang tegas melalui Pengakuan Iman Rasuli. Mereka merumuskan pasal 9 dan 10.

Mereka ingin masuk sorga sebagai Roh Murni

Alkitab mengatakan Yesus tidak menyelamatkan hanya tubuh, jiwa, atau roh manusia. Dia menyelamatkan semuanya yang membentuk manusia. Kemudian, hanya mereka yang ditebus Allah, yang dilepaskan dari dosa-dosanya,  yang bisa menjadi warga sorga, yaitu, warga yang sudah dibaharui secara utuh oleh Tuhan kita. Jadi, yang diselamatkan bukan hanya rohnya, apalagi Rohnya yang Murni, tapi seluruh dirinya.

Kaum Gnostik menyanggah ajaran Kristen ini. Tujuan utama mereka adalah untuk membebaskan diri selama-lamanya dari noda-noda materi atau benda dan belenggu tubuh. Ini melalui kebajikan atau perbuatan baik mereka. Dengan usaha pembebasan diri demikian, mereka percaya tidak akan mengalami kebangkitan daging karena istilah ini mengacu pada noda-noda materi dan tubuh yang membelenggunya. Yang mereka dambakan adalah bisa kembali ke kerajaan sorga sebagai Roh Murni. Ini bukan Roh Kudus melainkan roh yang sudah mencapai tahap penyaringan spiritual tertinggi.

Terhadap ajaran menyesatkan tadi, para bapa Gereja masa awal memberi tanggapan yang tegas dalam Pengakuan Iman Rasuli. Itulah pasal 11 dan 12.

Waspadalah terhadap Ajaran-Ajaran Menyesatkan

Banyak orang Kristen, khususnya remaja dan pemuda, yang kurang kuat imannya sudah terperangkap ke dalam perangkap ajaran-ajaran menyesatkan dari para nabi palsu yang mengajarkan Injil palsu. Doa kita kiranya Tuhan Yesus mau menyadarkan mereka agar kembali ke gereja-gereja Kristen yang mengajarkan Injil sejati, sebelum keadaannya menjadi terlambat bagi mereka untuk menjadi orang tebusan Allah.

Bagi Anda yang belum terperangkap, kami tidak henti-hentinya memberi peringatan: waspadalah! Bacalah dan renungkanlah Alkitab setiap hari atau secara teratur dan hayatilah berkat-berkat-Nya melalui rencana dan tindakanmu setiap hari. Ujilah setiap firman yang disampaikan para pendeta, pastor, penginjil, atau siapa pun yang lain apakah itu berasal dari Allah atau tidak. Blog ini bisa membantu Anda mempertajam persepsi dan daya kritismu. Perkayalah dirimu dengan proses penalaran yang benar dan ilmu pengetahuan yang sejati. Kedua-duanya, dengan permohonan tuntunan Roh Kudus, terbukti sangat manjur dalam menangkis dan menghancurkan penipuan para nabi palsu!

Kalau Anda ingin punya suatu ringkasan dari inti kepercayaan Kristen sebagai penuntun lain, pelajari dan hayatilah Pengakuan Iman Rasuli. Ia hasil pergulatan yang panjang dari Gereja masa awal. Fakta bahwa ia sudah dipakai selama lebih dari 1.800 tahun dan oleh 99 persen orang Kristen di dunia masa kini membuktikan bahwa hasil pergulatan bapa-bapa gereja abad ke-2 Masehi masih menjadi berkat bagi banyak orang Kristen di seluruh dunia.

Percayalah pada Pengakuan Iman Rasuli dan lakukanlah ke-12 pasalnya. Ia suatu senjata rohani yang kuasanya sudah tahan uji selama lebih dari satu setengah milenium. Ia bertahan begitu lama karena ia memang berdasarkan Alkitab, tidak menyesatkan, tidak menambah atau mengurangi firman Allah. Ia menjadi berkat bagi begitu banyak orang Kristen di seluruh dunia. Jadi, mengapa tidak mengucapkan dan mengakui dan melakukan dengan sepenuh hati, akal budi, roh dan jiwa, dan  kekuatanmu kebenaran dalam salah satu dokumen Kristen paling berpengaruh ini: Pengakuan Iman Rasuli? Anda akan mendapat berkat-berkat Tuhan sebagai ganjarannya!

Sekali lagi, waspadalah! Waspadalah terhadap serigala-serigala berbulu domba: para nabi palsu yang menyebarkan Injil palsu. Mereka jelas anti-Alkitab, anti-Tuhan kita, dan anti Pengakuan Iman Rasuli.

Jumat, 07 Oktober 2011

XXXIX. Waspadalah terhadap Nabi-Nabi Palsu yang Menyebarkan Injil Palsu

Tidak semua pendeta atau penginjil menyampaikan Injil palsu. Blog ini memusatkan sorotannya pada nabi palsu dan Injil palsu yang mereka sebarkan.

Dalam 38 bab  dan dua pengantar  blog ini, saya sudah berusaha menunjukkan kepada Anda bermacam-macam bahaya dari para nabi palsu yang menyebarkan Injil palsu. Dengan bersikap skeptis dan kritis, saya berusaha mengajak Anda bersikap skeptis dan kritis juga terhadap nabi-nabi palsu itu dan Injil menyesatkan yang mereka sampaikan, melalui televisi, terbitan buku, dan media penyebaran informasi menyesatkan lainnya. Dengan bersikap skeptis dan kritis, Anda menjadi waspada.

Seluruh tulisan tadi mengantar saya pada empat pertanyaan mendasar. Pertama, apa ciri-ciri atau tanda-tanda pengenal umum nabi palsu itu? Memgapa mereka menyebarkan Injil palsu? Mengapa pemirsa, hadirin, atau pembaca terkecoh atau “terhipnotis” oleh mereka dan Injil palsu yang mereka sebarkan? Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah para nabi itu  menyebarkan Injil palsu? Jawaban atas keempat pertanyaan ini merupakan ringkasan dari info relevan dari blog ini.

Apa Ciri-Ciri Umum Nabi Palsu Itu?

Pertama, mereka  melakukan berbagai penipuan, kebohongan,   dan isapan jempol yang tidak mereka sadari tapi yang merugikan tidak hanya reputasinya tapi juga iman para pemirsa, pendengar, atau hadirin.

Kedua, mereka melakukan penyesatan firman Allah, pemurtadan,  klaim kesembuhan ilahi yang tidak terbukti, nubuat yang meleset, penambahan dan pengurangan firman Allah, pemutarbalikan Injil, dan  penafsiran di luar Alkitab.

Ketiga, mereka mempraktekkan nekromansi (komunikasi dengan arwah untuk meramalkan atau memengaruhi masa depan) yang dipercaya adalah urapan Roh Kudus dan membuat ramalan-ramalan atau nubuat-nubuat yang meleset.

Keempat, mereka mengakibatkan orang-orang yang sakit atau cacat yang percaya ada kesembuhan ilahi padanya ternyata meninggal dunia atau kecewa karena tidak mengalami kesembuhan yang mereka rindukan. Ketika kleim-kleim kesembuhan itu gagal, mereka menunjukkan kekejaman pada pasien yang gagal sembuh itu dengan tidak sekalipun menunjukkan rasa bersalah atau empati.

Kelima, mereka menunjukkan ketamakan di balik selubung ajaran menyesatkan tentang Injil Kemakmuran. Dengan janji sorgawi, paksaan, atau ancaman atas nama Tuhan dan penginjilannya supaya para pemirsa atau hadirin memberi sumbangan dana dan menyaksikan sebagai imbalannya berkat-berkat berlimpah-limpah Tuhan baginya, ganjaran ilahi yang tidak terbukti, mereka berhasil mengeruk dana untuk memperkaya dirinya sendiri. Orang-orang miskin atau cacat yang memberi dengan tulus sumbangan dananya dengan percaya ganjaran ilahi akan menjadi warisannya juga dengan rasa kecewa tidak menerima ganjaran itu.

Keenam, mereka mempraktekkan semacam mistisisme Kristen, kepercayaan akan wahyu rohani secara intuitif, atau kepercayaan akan gagasan yang samar-samar dan membingungkan yang mereka percaya berasal dari Tuhan. Mistisisme ini mereka peroleh melalui subyektivisme dari nubuat, mimpi, dan penglihatan mereka, subyektivisme yang sesungguhnya tidak alkitabiah dan bodoh.

Ketujuh, mereka mengabaikan fakta-fakta ilmiah atau obyektif dan menyebarkan Injil menyesatkan yang berlawanan dengan kebenaran yang tak terbantahkan dari hasil penelitian ilmiah atau obyektif.

Kedelapan, mereka mengkleim mampu menyembuhkan orang lain secara ilahi tapi tidak mampu menyembuhkan diri atau anggota keluarganya.

Kesembilan, mereka mengkleim punya urapan Roh Kudus, adalah Allah kecil, Mesias kecil, dan diajar langsung oleh Roh Kudus sebagai Guru Besarnya, tapi nubuatnya meleset, diungguli ramalan-ramalan non-Kristen yang penggenapannya akurat.

Kesepuluh, meskipun mengkleim punya urapan Roh Kudus, mereka terlibat dalam berbagai dosa seksual.

Kesebelas, mereka percaya mampu menyalurkan kuasa pendamaian Allah kepada bangsa-bangsa melalui doa-doa pemulihan bangsa-bangsa, tapi sesungguhnya doa-doa itu gagal mencapai tujuannya.

Keduabelas, mereka tampil di depan umum dengan kesan seakan-akan mereka manusia super sebagai teladan yang dikagumi karena punya karisma ilahi yang memukau, mempesona,  tapi sesungguhnya mereka manusia biasa dengan kekurangan dan kelemahannya.

Ketigabelas, mereka ada kalanya mengabaikan hukum kasih kepada sesama manusia dengan  mengabaikan tata krama, sopan-santun sehari-hari begitu rupa sehingga menimbulkan percekcokan dengan lingkungan tetangganya atau dengan orang lain.

Keempatbelas, mereka adalah serigala berbulu domba yang harus diwaspadai dan dilawan.

th_wolfinsheepsclothing2 Nabi palsu, serigala berbulu domba

Kelimabelas, mereka yakin berada di jalan Allah yang benar dan oleh kepercayaan akan keunggulan rohani ini menolak kritik apa pun dari luar yang bermaksud baik sebagai serangan terhadapnya, orang-orang kudus yang diurapi secara khusus oleh Roh Kudus bagi pelayanan gereja.

Keenambelas, mereka anti doktrin Kristen yang ketat dan kaku dan lebih memilih penafsiran yang lentur terhadap Alkitab. Penafsiran macam ini bisa mengarah pada penyampaian Injil yang menyimpang dari Alkitab.

Mengapa Mereka Menyebarkan Injil Palsu?

Pertama, mereka menggenapi peringatan Alkitab Perjanjian Baru bahwa nabi-nabi palsu akan muncul untuk menyesatkan orang-orang percaya, dulu, sekarang, dan nanti. Injil yang mereka sebarkan adalah Injil palsu.

Kedua, mereka membuat pilihan-pilihan rohani yang melawan firman Allah dan sebagai akibat pemurtadan atau kesesatannya, mereka, sekalipun percaya melakukan kehendak Allah, menjadi nabi-nabi palsu. Mereka lalu menyebarkan Injil palsu.

Ketiga, mereka tidak punya pendidikan teologia Kristen yang tepat dan memadai. Sebagai akibat kekurangan itu, mereka, sekalipun percaya mendapat urapan Roh Kudus untuk menyebarkan firman Allah,  menyampaikan Injil palsu.

Keempat, mereka bisa saja menderita gangguan jiwa, seperti cenderung ke arah fantasi atau menderita skizofrenia, dan sebagai akibatnya menyampaikan Injil yang menyimpang.

Kelima, mereka menunjukkan pemberontakan rohani dengan menyebarkan Injil yang ditambah atau dikurangi dengan menyamakan dirinya sebagai Allah kecil atau Mesias kecil.

Keenam, mereka mengabaikan kebenaran obyektif, seperti yang dihasilkan sains, dan menyebarkan Injil palsu yang bertabrakan dengan kebenaran obyektif itu.

Ketujuh, mereka membodohi pemirsa atau hadirin yang sangat percaya padanya dengan penalaran yang menawan tapi  menyesatkan dari Injil palsu, seperti penalaran yang diwarnai subyektivisme atau mistisisme Kristen.

Kedelapan, mereka menyampaikan Injil palsu tentang kesembuhan ilahi yang ternyata palsu karena mengandalkan hipnotisme atau sugesti massal dan akal-akalan cerdik lainnya.

Mengapa Pemirsa, Hadirin, atau Pembaca Terkecoh atau “Terhipnotis” oleh Nabi Palsu dan Injil Palsu yang Mereka Sebarkan?

Pertama, peringatan dalam Perjanjian Baru tentang akan datangnya nabi-nabi palsu yang menyebarkan Injil palsu digenapi. Mereka akan punya banyak pengikutnya.

Kedua, pemirsa, hadirin, atau pembaca punya masalah-masalah pribadi yang serius yang tidak mendapat pemecahan, entah secara pribadi entah pada atau bersama orang lain. Ketika menemukan daya pukau penginjil yang tidak mereka tahu adalah nabi palsu tapi yang secara tepat memberi pemecahan pada masalahnya, mereka percaya bahwa Injil yang disampaikan nabi palsu itulah yang benar.

Ketiga, mereka dipengaruhi secara kuat oleh ajaran bahwa pembaptisan yang sejati bukan pada masa bayi melainkan pada masa mereka bisa membuat pilihan atas hidupnya sendiri, termasuk pilihan atas gereja dan pendeta manakah yang mereka sukai. Dengan menolak baptisan pertama masa kecilnya sebagai tidak sah dan menerima baptisan kedua sebagai sah, mereka, oleh pemahaman yang kurang memadai tentang doktrin tentang baptisan, mengambil keputusan untuk pindah gereja. Dengan membuat pilihan demikian, mereka  mengikuti Injil palsu yang disebarkan nabi palsu.

Keempat, mereka terpesona oleh penampilan nabi palsu yang mendemonstrasikan karismanya melalui penyembuhan ilahi, khotbah anti-doktrin-Kristen yang penuh kuasa, dan kuasanya untuk membuat hadirin terjatuh dan pingsan di tempat duduknya atau di lantai, dan kesaksian tanpa verifikasi dua tiga orang saksi tentang perjalanannya bulak-balik rumah dan sorga untuk berjumpa dengan Yesus, Musa, Petrus, dan tokoh-tokoh alkitabiah tenar lainnya di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Kelima, mereka lebih menyukai nyanyian bersuasana dan gaya pop dan kebebasan untuk mengungkapkan sukacitanya dalam ibadah secara spontan. Ini bisa mengarah pada pemilihan yang tidak disadari sebelumnya akan pendeta yang menyebarkan Injil palsu.

Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Mencegah Para Nabi Palsu    Menyebarkan Injil Palsu?

Pertama, memperkuat iman kita dengan membaca dan merenungkan Alkitab secara teratur dan benar, dan juga dengan berdoa memohon tuntunan dan perlindungan Tuhan terhadap godaan nabi palsu melalui Injil palsu.

Kedua, mempelajari atau mengikuti suatu aktivitas bersama untuk mempelajari secara teliti, kritis, dan mendalam ajaran-ajaran Kristen yang menyesatkan. Pemahaman kita tidak didasarkan pada kearifan alkitabiah saja tapi juga pada kearifan ilmiah demi memperoleh pemahaman yang mendalam dan utuh. (Pokok ini akan menjadi tulisan lain.)  Dengan cara demikian, kita bisa mencegah diri menjadi “mangsa” nabi palsu, sang serigala berbulu domba.

Ketiga, bersikap skeptis terhadap penyebaran Injil yang tidak ada di dalam Alkitab dan dengan memakai kebenaran ilmiah, sains, atau obyektif untuk melawan Injil palsu.

Keempat, berbagi pengetahuan kritis kita tentang bahaya-bahaya nabi palsu dan Injil palsu yang mereka sebarkan kepada orang Kristen lain supaya mereka waspada dan mampu melawan penyesatan itu.

Kelima, mencegah nabi palsu menyebarkan Injil palsu melalui kerjasama dengan mereka yang sepaham dengan kita.

Keenam, menantang  pendeta atau penginjil  yang mengkleim bisa menyembuhkan orang secara ajaib untuk membuktikan kuasanya pada orang-orang non-Kristen, seperti orang miskin yang sakit atau cacat di pinggir jalan.  Penginjil yang mengelak untuk menunjukkan kuasa penyembuhannya adalah nabi palsu.

Ketujuh, bersikap skeptis terhadap pendeta atau penginjil yang mengkleim sudah berjumpa Yesus dan tokoh-tokoh alkitabiah lainnya secara teratur dalam tur bulak-balik sorga dan rumahnya. Bersikap skeptis juga pada pendeta atau penginjil yang sering mengatakan, “Tuhan berbicara kepadaku” entah langsung, melalui mimpi entah melalui penglihatan. Kesaksian pribadi demikian tidak didukung dua atau tiga orang saksi dan, karena itu, tidak bisa dipercaya. Juga pendeta atau penginjil itu mengungkapkan mistisisme Kristen, subyektivisme yang boleh jadi menjadi petunjuk tentang gangguan jiwa mereka.  Jauhi atau lawanlah mereka karena mereka nabi palsu.

Waspadalah!

Dengan iman sebagai perlengkapan senjata rohani, dengan doa, dan tuntunan Tuhan berdasarkan firman-Nya yang benar, bersiaplah untuk melawan ajaran-ajaran alkitabiah yang menyesatkan. Nabi-nabi palsu sudah tersebar ke mana-mana untuk menyebarkan firman Allah yang palsu itu. Waspadalah!

Rabu, 05 Oktober 2011

XXXVIII. Mempertanyakan Kerajaan Bisnis Penginjilan Keluarga Crouch (2)

Kerajaan bisnis keluarga Crouch membutuhkan dana supaya usaha mereka tetap ada dan bergerak. Ini tidak selalu mudah, tapi mereka punya caranya untuk menghimpun dana yang mereka butuhkan.

Sumbangan Melalui Ancaman

Masalah uangnya diperburuk satu teknik menghimpun dana. Mereka menghadapi persaingan yang ketat ketika mereka mencoba mengadakan kontak dengan orang percaya yang sejati dan memengaruhinya supaya membuka dompetnya. 

hiasan bagian atas tbn

Logo TBN

Bagaimana caranya mempersuasi para penyumbang dana potensial itu?  Dengan memakai ancaman atas nama Tuhan.

Cara pertama bisa kita simak dari retorika favorit Paul Crouch, Sr. Dia menyamakan jejaring televisinya, TBN, dengan Tuhan Allah sendiri! “Kalau kamu sudah disembuhkan atau diselamatkan melalui TBN dan belum menyumbang kepada stasiun ini, kamu merampok Allah dan akan kehilangan ganjaranmu di sorga,” ancamnya dalam suatu tayangan TBN tahun 1997.

Apakah ada contoh ancaman macam ini oleh Yesus atau rasul-rasul-Nya dalam Alkitab? Tidak ada, bukan? Memaksa pemirsa atau hadirin memberikan sumbangan dana melalui ancaman akan melanggar kehendak bebas mereka, suatu ajaran Kristen yang sangat mendasar, untuk memberi atau tidak memberi dengan sukacita.

Produksi Film Hasil Jiplakan Novel

Cara lain bagi keluarga Crouch untuk menghimpun dana adalah dengan memproduksi film-film Kristen komersial. Salah satu film bikinan TBN yang sudah dijelaskan dalam suatu tulisan terdahulu adalah The Omega Code. Kita sudah tahu film ini kurang laku.

Bukan itu saja. Keluarga Crouch malah menghadapi tuntutan hukum tahun 1999  karena film itu adalah hasil jiplakan suatu novel tentang akhir zaman. Novel itu pun dibuat versi filmnya oleh perusahaan lain dan sukses secara komersial.  Pada tahun 1999, mereka dihantam oleh suatu perkara hukum sesudah seorang wanita yang sakit parah menuduh mereka merenggut isi suatu novelnya untuk film The Omega Code.  Keluarga Crouch membantah melakukan tindakan tidak pantas macam itu, tapi mereka akhirnya membayar sejumlah uang yang tidak disebutkan jumlahnya kepada wanita itu.

Jelas, produksi film tadi untuk menghimpun dana malah menghasilkan kerugian. Jiplakan bukan suatu kebajikan Kristiani dan, karena itu, berkat Tuhan yang diharapkan keluarga Crouch dikurangi.

Injil Kemakmuran di TBN Bermasalah

Aksi menghimpun dana dari para pemirsa dan hadirin TBN tadi berasal dari Injil Kemakmuran yang disiarkan melalui TBN. Tanpa malu-malunya, Paul Crouch, Sr memohon dengan sangat kepada orang-orang miskin yang menonton TBN untuk menyumbang kepada TBN. Padahal, jejaring televisi ini sudah punya rata-rata 60 juta dolar AS setahun antara 1997 dan 2004.

Mengapa orang-orang miskin itu menyumbang? Salah satu pendorong utama sumbangan mereka adalah Injil Kemakmuran. Injil macam ini menjanjikan kepada setiap orang Kristen yang percaya bahwa Allah akan mencurahkan berkat-berkat jasmani kepada mereka kalau mereka berkorban demi menyebarkan firman-Nya. Tema tentang ganjaran dan bahkan kekayaan karena sumbangan pemirsa atau hadirin mendominasi pemrograman tayangan TBN.

“Ketika Anda memberi kepada Allah,” kata Crouch, Sr dalam suatu acara khusus meminta dana melalui TBN, “Anda hanya meminjamkan kepada Tuhan dan Dia akan segera mengembalikannya.” Permintaan sumbangan itu tanpa siaran iklan.

Apakah mereka yang sudah memberikan sumbangan karena terdorong oleh Injil Kemakmuran itu memang mendapat ganjaran kekayaan yang berlimpah-limpah dari Tuhan? Tidak, terutama mereka yang paling miskin dan paling membutuhkan bantuan masyarakat.

Termasuk Thomas D. Horne, seorang veteran AS yang cacat karena ikut bertempur dalam Perang Vietnam. Pada tahun 1994, dia terhanyut oleh retorika pendeta-pendeta TBN dan menyumbang sekitar 6.000 dolar AS (sekitar Rp 54 juta). Jumlah itu sebenarnya adalah kompensasi atau imbalan pemerintah AS kepadanya sebagai seorang cacat karena perang yang melibatkannya.

Waktu berlalu tapi Horne tidak menyaksikan ganjaran sorgawi yang dijanjikan  dari Injil Kemakmuran atas sumbangannya. Ke mana gerangan sumbangannya? Dia akhirnya tahu jawaban atas pertanyaan tadi pada tahun 2003: TBN sudah membeli sebuah rumah besar di Pantai Newport.

Dia tidak setuju dengan pembelian itu. Alih-alih mengharapkan rezeki sorgawi yang berlimpah-limpah dari sumbangannya karena percaya pada Injil Kemakmuran, Thomas D. Horne, mantan serdadu AS yang cacat karena ikut bertempur di Vietnam, malah “menjaring rezeki angin” alias tidak mendapat apa pun. Dari sikap percaya pada Injil Kemakmuran para penginjil televisi TBN, termasuk Paul Crouch, Sr, dia tidak lagi percaya pada ajaran itu dan menyebut para penginjil tadi “orang-orang yang keji”. Kata Horne: “Saya ingin uang yang saya peroleh dengan susah payah sebagai seorang cacat yang saya kirimkan kepada orang-orang keji ini diganti.” Tapi dia belum memperoleh jawaban mereka.

Injil Kemakmuran disebut juga Injil “sebutkan dan kleim” dan Injil “kesehatan dan kekayaan”. Dalam hal pertama, seorang pendoa menyebutkan apa pun yang dia inginkan Allah kabulkan dan selanjutnya mengkleim pengabulan Allah atas doanya. Dalam hal kedua, pendoa bisa memohon kesehatan dan kekayaan kepada Tuhan dan Tuhan akan mengabulkan doa mereka.

Ayat alkitabiah yang mendasari doktrin ini ada dalam Kitab Maleakhi (Perjanjian Lama) 3:10. “… ujilah Aku, firman TUHAN, semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap di langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”

Tokoh-tokoh penginjil Amerika Serikat yang mendukung dan mengembangkan doktrin tentang Injil Kemakmuran mencakup E.W. Kenyon dan Kenneth Hagin. Kebanyakan penginjil televisi masa kini mengajarkan versi tertentu dari kepercayaan tadi. Mereka mencakup Dr. Paul Crouch, Sr.

e.w.kenyon

E.W. Kenyon

Kebanyakan ahli teologia Kristen mengatakan Injil Kemakmuran punya masalah teologis. Injil ini paling baik adalah suatu kesalahan ajaran Kristen dan paling buruk adalah suatu permainan menipu. Yesus dan murid-murid-Nya, kata para ahli itu, malah meninggalkan harta miliknya agar menghayati suatu kehidupan yang kaya secara rohani. Keteladanan Yesus dan murid-murid-Nya jelas tidak berdasarkan Injil Kemakmuran yang tidak mereka ajarkan dan praktekkan.

Kenneth_Hagin

Kenneth Hagin

Selain itu, janji akan mujizat keuangan punya kelemahan-kelemahan lain. Doktrin tentang Injil Kemakmuran tidak saja mengalihkan orang percaya dari asas-asas inti ajaran Kristen. Doktrin itu juga bisa menimbulkan bahaya yang nyata.

Ole E. Anthony, pendiri Yayasan Trinitas di Dallas (AS), suatu lembaga pemerhati penginjil televisi, menjelaskan bahaya yang nyata itu. Dia mengatakan dia kenal orang-orang yang sudah memberikan tabungannya kepada pengkhotbah-pengkhotbah TBN. Para penyumbang itu berharap akan menerima rejeki nomplok tapi rejeki itu ternyata tidak sekalipun tiba. Siapa para penyumbang itu? Kebanyakan adalah mereka yang paling miskin dan paling membutuhkan bantuan sosial.

“Orang-orang di TBN menjalani gaya hidup orang kaya-raya di atas punggung mereka yang paling miskin dan paling membutuhkan pertolongan dalam masyarakat kita,” kata Anthony. Apa akibatnya bagi mereka? Krisis iman. Dia menjelaskan, “Orang kehilangan imannya pada Allah karena mereka percaya mereka tidak layak sesudah mereka tidak menerima berkat atas keuangannya.”

TBN Menyebarkan Ajaran-Ajaran Lain yang Bermasalah

Ajaran-ajaran Kristen lain yang disebarkan TBN bermasalah juga. Beberapa di antaranya diringkaskan:

  • Paul Crouch, Sr anti doktrin Kristen. Dia tidak ingin terlibat dengan doktrin Kristen, dengan teologia standar yang sudah dikembangkan selama berabad-abad. Dengan kata lain, dia ingin menafsirkan Alkitab tanpa terikat pada dogma Kristen.
  • Penafsiran alkitabiah Paul Crouch, Sr bisa menyesatkan. Terhadap para pengkiritiknya, dia mengatakan dalam tayangan TBN, Praise the Lord, 7 Juli 1986: “SAYA SEORANG ALLAH YANG KECIL. Saya seorang Allah yang kecil.” Yakin bahwa apa yang dia katakan sesuai Alkitab, dia berseru pada para pengkritiknya: “Enyahlah!”  Yang dia katakan menyesatkan karena tidak ada dalam Alkitab.
  • Para pengkirik TBN mengatakan media elektronik ini sudah menjadi suatu sarana pengajaran bagi kebanyakan gereja. Tapi TBN punya kelemahan: ia bukan jangkauan penginjilan bagi mereka yang belum diselamatkan.
  • TBN menyiarkan banyak ajaran yang berlawanan dengan firman Allah di Alkitab. Dua contoh. Benny Hinn menubuatkan pada tahun 1991 bahwa orang Kristen akan raib dalam waktu dua tahun. Tahun 1993 datang dan berlalu tanpa raibnya orang Kristen. Pendeta John J. Hinkle dari Gereja Kristus di Los Angeles mengatakan di TBN dia mendapat wahyu dia diperintahkan Tuhan untuk menghancurkan kejahatan dari dunia pada tanggal 9 Juni 1994. Tanggal itu datang dan berlalu tapi kejahatan tetap ada. TBN tidak minta maaf kepada pemirsa tentang kegagalan nubuat dan wahyu itu.

Anda tahu sekarang TBN bisa menjadi suatu medium elektronik yang menyesatkan firman Allah kepada jutaan pemirsanya di seluruh dunia. Injil yang disiarkannya bisa berbahaya bagi mereka yang lemah imannya.

Reaksi TBN terhadap Berbagai Kritik

Seperti yang sudah disinggung dalam suatu tulisan sebelumnya, kerajaan bisnis keluarga Crouch tidak luput dari berbagai kritik. Kritik-kritik itu sudah menjangkau banyak perkara hukum. Pembelaan Paul Crouch, Sr dan TBN terhadap kritik-kritik itu tidak selalu santun, ramah.

Masuk nerakalah kamu”

Ini mencakup tanggapannya atas  kritik terhadap TBN tahun 1990-an. Berbagai organisasi Kristen saingan TBN mengatakan TBN menyebarkan hujatan kepada Tuhan. Pembelaan Paul Crouch, Sr mengejutkan: dia berdoa “menyatakan kematian kepada”  pengkritik jejaring televisinya. “Allah, kami menyatakan kematian kepada apa pun atau siapa pun yang akan mengangkat tangan melawan jejaring ini dan pelayanan ini yang adalah milik-Mu, Allah,” pinta Paul Crouch, Sr kepada Tuhannya pada tahun 1997.

paul jan crouch  Paul Crouch, Sr dan isterinya, Jan Crouch

Beberapa tahun sebelumnya, dia bereaksi bahkan lebih berapi-api terhadap para pengkritik yang dia cap “para pemburu bidah” dalam suatu siaran TBN tahun 1991. “Masuk nerakalah kamu!” katanya dengan nada tinggi. “Berhentilah menghalangi jembatan-jembatan Allah, kalau tidak, Allah akan menembak kamu – kalau saya tidak menembakmu”!

Anda yang sudah tahu berbagai penyesatan ajaran Kristen melalui TBN, termasuk dugaan hubungan seksual Crouch dengan seorang lelaki, bisa terheran-heran dengan pembelaan yang keras dan kasar yang mencari pembenaran ilahi Crouch atas TBN. TBN milik Allah? TBN jembatan-jembatan Allah? Mengapa TBN milik Allah, TBN jembatan-jembatan Allah menjadi sarana mengungkapkan kemarahan dan kebencian Crouch pada para pengkritiknya sambil mengabaikan kasih kepada sesama dan penguasaan diri? Mengapa TBN menyiarkan Injil yang menyesatkan yang bersumber pada Allah yang benar? Ada kontradiksi antara kata dan perbuatan Crouch melalui TBN.

“Pengkritik barangkali cemburu”

Mereka yang membela Paul Crouch, Sr dan TBN mengatakan para pengkritiknya barangkali cemburu atas kesuksesan dan kekayaannya. Barangkali begitu, tapi orang-orang Protestan dari denominasi lain jarang mengucapkan kata-kata kasar terhadap Billy Graham, penginjil kenamaan itu, dan pertemuan-pertemuan penginjilannya untuk jangka waktu yang lama.

Sebenarnya, itu bukan masalah cemburu. Itu semuanya tentang masalah gaya. Paul Crouch, Sr sebenarnya bisa lebih sederhana, tapi dia memilih menjadi lebih mengkilap.

Berkat dan kesederhanaan hidup adalah alkitabiah – kecuali Injil Kemakmuran.  Selama berabad-abad, orang-orang Kristen membaca tentang berkat bagi mereka yang hatinya lembut dan tentang kesederhanaan hidup Yesus. Tapi para penginjil tentang kemakmuran, seperti Paul Crouch, Sr, sudah memutar-balikkan itu semuanya.

Dia meremehkan tradisi Kristen. Sebagai akibatnya, timbul antipati terhadap TBN. Antipati ini ditunjukkan terhadap, misalnya, permohonan sumbangan uang melalui TBN. Mereka mengira Allah berkenan pada jumlah yang diperoleh suatu lembaga pelayanan. Tapi mereka mengabaikan suatu misi yang lebih penting: berapa banyak orang yang diselamatkan.

Mereka yang “anti-pentakostal”

John Casoria, pengacara TBN, pun ikut membela jejaring televisi ini terhadap kritik lain. Dia mengatakan mereka yang menyerang TBN “anti-pentostal” dan punya aturannya sendiri yang mereka ingin orang lain ikut. Salah satu aturan itu, katanya, menghendaki TBN berada di ambang kemiskinan.

Casoria menentang kehendak ini. “Kami tidak percaya kemiskinan adalah cara Allah mengharapkan lembaga-lembaga penginjilan bekerja,” katanya. “Kami punya pengeluaran yang besar. Kwitansi listrik kami mencapai jutaan dolar.”

Ambruknya Proyek Rumah Sakit TBN di Haiti

Menurut harian Los Angeles Times (6 Februari 2008), suatu proyek bangunan rumah sakit anak-anak bernilai multijuta dolar AS yang melibatkan seorang pendeta Haiti dan TBN sudah ambruk. Kedua pihak saling menuduh, dan meninggalkan suatu rumah sakit yang setengah jadi. Sebuah lubang raksasa berbentuk salib tampak di salah satu dinding rumah sakit yang baru separuhnya dibangun.

Pembangunan itu yang sudah menghabiskan 2.5 juta dolar AS berhenti sekitar tahun 2006. Menurut rencana awal, pembangunan itu akan berbentuk rumah sakit anak-anak pertama di kawasan kumuh yang dihuni sekitar 500.000 orang di Haiti. Akan tetapi, proyeknya tidak diteruskan karena kemitraan antara Uskup Agung Joel Jeune dari Gereja Karismatik Haiti dan Jan Crouch, wakil pendiri TBN, berubah menjadi tidak enak.

Jeune mengkleim Jan Crouch meledak dalam amarah karena suatu isu seksual yang tidak senonoh. Jan mengatakan pada Jeune beberapa orang pemuda Haiti yang sudah disewa untuk menjaga tempat bangunan itu melaporkan padanya bahwa seorang misionaris TBN sudah melakukan rayuan-rayuan homoseksual.

Tapi para eksekutif TBN membantah. Menurut mereka, perselisihan itu terjadi ketika mereka mengkonfrontasi Jeune karena dia dicurigai sudah menyedot sebagian donasi TBN bagi proyek pembangunan itu.

Pengacara TBN, John Casoria, seorang keponakan Paul Crouch, Sr, membantah laporan Jeune tentang perilaku seksual tak terpuji itu. Itu “benar-benar bohong.” Sebaliknya, Jeune mengatakan kleim-kleim TBN tentang penyalahgunaan dana-dana itu tidak berdasar.

Tidak diketahui apakah proyek pembangunan setengah jadi itu kemudian diteruskan atau tidak. Yang jelas tuduh-menuduh dan perselisihan tadi menyingkapkan masalah-masalah lain yang dihadapi TBN.

TBN Diminta Tenggang Rasa dengan Tetangga

Suatu laporan tanggal 27 Maret 2003 mengatakan pejabat-penjabat pemerintah Costa Meca, Kalifornia, meminta TBN – berlokasi di situ – mempertimbangkan keluhan-keluhan penduduk di sekitarnya. Kesibukan TBN menimbulkan kebisingan kendaraan bermotor yang lalu-lalang di Costa Meca, bahkan pada malam hari ketika penduduk kota itu menginginkan ketenangan. Akibatnya, timbul suatu percekcokan antara sejumlah kecil penduduk Cosa Meca dan TBN. Kota itu mempertimbangkan permintaan TBN melakukan rekaman di luar pada tanah atau bangunan miliknya. Aktivitas ini ikut menimbulkan kebisingan yang mengganggu penghuni kota itu. Para pejabat mengabulkan permintaan itu dengan syarat TBN mematuhi dua belas butir pembatasan aktivitias rekaman itu. Syarat-syarat tadi berdasarkan kehendak baik demi menenangkan hati tetangga TBN di Costa Meca. Pendek kata, TBN diminta penghuni kota itu untuk menunjukkan tenggang rasa.

TBN yang dikleim adalah milik Allah, jembatan-jembatan Allah, malah tidak menampakkan kualitasnya sebagai sarana penginjilan. Seharusnya, TBN menunjukkan tenggang rasa itu berdasarkan ajaran Kristen tentang kasih kepada sesama manusia, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. TBN mengabaikan ajaran ini dan menimbulkan masalah hubungan sosial tadi.

Waspadalah terhadap TBN

Pertama kali menonton siaran TBN dari AS, saya terpukau oleh program-programnya. Para pengkhotbahnya sangat bersemangat dan membuat hadirin bersemangat juga. Ada demonstrasi yang menakjubkan dari kesembuhan ilahi, pergelaran musik yang mengesankan, dan acara-acara lain yang tidak kalah menariknya.

Lama-kelamaan, barulah saya menyadari masalah-masalah teologis yang disiarkan. Sebagian sudah dijelaskan dalam dua tulisan berturut-turut. Bagian lain menjadi pengetahuan pribadi, yang saya bagikan kepada pemirsa lain di Jakarta dan di tempat lain dengan peringatan supaya berhati-hati menonton TBN.

Apa yang memukau, menakjubkan, mempesona belum tentu benar. Ia bisa menyesatkan. TBN bisa memukau, menakjubkan, mempesona tapi ia tidak selalu benar. Injil yang diberitakan tidak seluruhnya sesuai Alkitab. Jadi, waspadalah terhadap penyesatan firman Allah melalui TBN.

Kamis, 31 Maret 2011

XXXVII. Mempertanyakan Kerajaan Bisnis Penginjilan Keluarga Crouch (1)

Anda yang menonton siaran televisi internasional yang mencakup Trinity Broadcasting Network (TBN) program internasional pastilah mengenal Dr. Paul Franklin Crouch, Sr (lahir 1934) dan Jan Crouch (lahir 1938), isterinya. Bersama kedua putera mereka, Paul Crouch, Jr dan Matthew Crouch, mereka mengelola TBN, suatu jaringan televisi Kristen (Pentakosta) terbesar sedunia, dan bisnis terkait lainnya. Tapi kerajaan bisnis penginjilan mereka tidak luput dari berbagai sorotan kritis.

Sorotan kritis ini akan dimuat dua kali berturut-turut. Bagian pertama menyoroti kehidupan pribadi dan bisnis keluarga Crouch. Bagian kedua akan membahas beberapa masalah terkait pembangunan sebuah rumah sakit anak-anak di Haiti, keributan yang mengganggu ketenteraman lingkungan tetangga di sekitar kantor pusat TBN, dan doktrin menyesatkan yang mendasari dan disiarkan TBN.

Siapa dan Apa Paul Crouch, Sr

Paul Crouch lahir di St. Joseph, Missouri (Amerika Serikat), tahun 1934 sebagai putera seorang misionaris Pentakosta. Ketika masih seorang anak, dia tertarik pada radio amatir dan mengatakan dia akan memakai teknologi siaran itu untuk “mengirimkan Injil ke seluruh dunia.” Dia kemudian tamat dari Sekolah Tinggi Teologia dan Lembaga Alkitab Pusat di Springfield, Missouri, tahun 1955. Dia mendapat suatu gelar kesarjanaan dalam bidang teologia Kristen Pentakosta pada usia 21 tahun.

paul jan crouch Paul F. Crouch, Sr dan isterinya, Jan Crouch

Atas berbagai jasanya, dia menerima tiga gelar doktor kehormatan. Pertama, Doktor Kesusastraan (D.Litt) dari Sekolah Tinggi Teologia Pasca Sarjana Kalifornia di Glendak, Kalifornia, pada tahun 1981. Kedua, Doktor Teologia dari Sekolah Tinggi Teologia Kristen Amerika di Anaheim, Kalifornia, tahun 1983. Ketiga, Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Oral Roberts, Tulsa, Oklahoma, tahun 1985. Jelas, ada pengakuan ilmiah akan kepakaran Paul Crouch, Sr dalam bidang kesusastraan, teologia Kristen, dan ilmu hukum.

Paul Crouch menikah dengan Janice Bethany – kemudian menjadi Jan Crouch – di Missouri tahun 1957. Mereka dikaruniai dua orang anak laki-laki: Paul Crouch, Jr (lahir 1959)  dan Matthew Crouch (lahir 1961). Kedua puteranya punya posisi penting di TBN, sering muncul juga di TBN.

Sejarah TBN

Bersama isterinya, Paul Crouch, Sr mendirikan Trinity Broadcasting Network  tahun 1974. Beberapa tahun kemudian, TBN yang dipimpin pasangan suami-isteri Crouch berkembang menjadi jejaring televisi Kristen terbesar di AS. Selain itu, mereka menjadi pemilik kelompok stasiun siaran televisi ketiga terbesar di AS, dengan saluran televisi tenar AS lainnya, yaitu, CBS, Fox, dan NBC pada urutan keempat, kelima, dan keenam. Masa kini, TBN adalah siaran televisi religius terbesar sedunia.

kantor pusat tbn Kantor pusat TBN Internasional

TBN ditonton di seluruh dunia melalui 70 satelit, lebih dari 18.000 cabang televisi, dan siaran televisi yang memakai kabel. Selain itu, TBN ditonton di internet di seluruh dunia. TBN juga disalurkan melalui 287 stasiun satelit keliling dunia pada lebih dari 75 negara, tempat pemograman siarannya diterjemahkan ke dalam lebih dari 11 bahasa.

Di AS, liputan TBN berkembang melalui kesepakatan dengan operator-operator televisi kabel nasional. TBN di negara itu ditonton melalui sub-kontraktor televisi kabel dan satelit; selain itu, TBN bergabung dengan perusahaan-perusahaan televisi kabel dan satelit terkemuka seperti Comcast, Cox, TimeWarner, Verizon, FTOS, DirecTV, AT&T, Dish Network, dan Charter.

Pasangan Crouch mengembangkan operasi-operasi luar negeri untuk jejaring televisi yang berafiliasi dengan TBN. Jejaring itu mencakup Smile of a Child (suatu saluran televisi untuk anak-anak), JCTV (suatu jejaring televisi untuk pemuda), Saluran Gereja, TBN Enlace USA (suatu jejaring televisi dalam bahasa Spanyol), TV Nejat TBN (suatu saluran televisi dalam bahasa Persia), dan TBN HD, jejaring terbaru TBN.

Anugerah dan Penghargaan

Dr. Paul Crouch, Sr dan TBN sudah menjadi penerima banyak anugerah dan tanda penghargaan dari pemimpin lokal dan nasional di AS. Ini mencakup anugerah Golden Angel untuk Prestasi Istimewa dalam Organisasi Media dan Cap Persetujuan Hiburan Dewan Televisi Orang Tua yang diberikan untuk TBN dan Smile of a Child. Anugerah itu diberikan karena TBN memproduksi dan memajukan pemrograman yang positif untuk keluarga. Dr. Crouch sendiri diangkat oleh Presiden AS Ronald Reagan sebagai seorang anggota Proyek Inisiatif Sektor Swasta. Pada bulan Mei 2009, PBB secara resmi menganjurkan pemberian status konsultatif khusus pada Yayasan Smile of a Child dalam Proyek Koalisi Dewan Masyarakat bagi Demokrasi.

Berbagai Kritik dan Kontroversi

Kerajaan bisnis siaran televisi Kristen dan usaha-usaha terkait lainnya dari Paul Crouch, Sr dan isterinya memang sukses secara luar biasa. Akan tetapi, kesuksesan tersebut tidak luput dari berbagai kritik dan kontroversi.

Skandal seks

Skandal seks yang diduga keras adalah homoseksualitas antara Paul Crouch, Sr dan salah seorang karyawan pria, Enoch Lonnie Ford, sudah dijelaskan secara ringkas dalam suatu tulisan dalam blog ini. Dalam bab ini, info lain yang terkait diringkaskan.

Skandal itu mula-mula terbongkar melalui cerita Lonnie Ford. Selama delapan tahun, TBN berhasil mencegah cerita Ford diketahui umum. Tapi Los Angeles Times akhirnya melaporkan dugaan skandal seks yang dilakukan Paul Crouch, Sr  sehingga diketahui umum. 

Sementara itu, Benny Hinn menyoroti kemaksiatan homoseksualitas di AS. Dalam suatu siaran TBN, dia – tampaknya mengabaikan dugaan homoseksualitas yang dilakukan Crouch – mengatakan, “Allah akan menghancurkan komunitas homoseksual di Amerika . . . dengan api.” 

Kalau Crouch memang terlibat homoseksualitas dengan Lonnie, entah apa perasaan mereka berdua seandainya mereka mendengarkan kata-kata lugas Benny Hinn tadi. Ternyata kemudian, sikap keras anti homoseksualitas Benny Hinn diduga berubah menjadi skandal seks lain yang melibatkan Hinn juga. Seperti yang sudah dijelaskan dalam suatu tulisan terdahulu, Hinn sendiri diisukan terlibat sodomi dengan seorang penginjil lelaki dari Uganda.

Tentang dugaan homoseksualitas yang dilakukan Paul Crouch, Sr, Matthew Crouch, putera bungsu pasangan Crouch, dilaporkan mengatakan, “Saya sangat terpukul. Saya dihadapkan dengan kenyataan bahwa ayahku seorang homoseksual.” Tapi laporan tentang pernyataan ini kemudian dibantah Matthew.

Lalu, bagaimana TBN memandang Lonnie Ford? Dia diperikan sebagai seorang lelaki yang mengalami gangguan jiwa dan ketagihan obat bius. Apa yang dia katakan tentang Crouch, Sr tidak benar. Dr. Crouch dijadikan sasaran kleim yang curang, palsu, dan memalukan dari Ford dan Los Angeles Times. “Pelayanan seumur hidup Dr. Crouch adalah mewartakan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia,” bela David Middlebrook, seorang pengacara TBN.

Meskipun ada pembelaan pengacara tadi, TBN sepakat melakukan penyelesaiaan perkara di luar kantor pengadilan dengan Enoch Lonnie Ford. Dia dibayar $425.000, uang tutup mulut.

Alasan pembayaran uang tutup mulut itu? Lebih murah dibanding upaya untuk menghentikan “kleim-kleim palsu itu.” Dr. Crouch terpaksa sepakat dengan pembayaran itu karena dia ingin “penuduh itu pergi dan membiarkan baik dia maupun TBN sendirian selama-lamanya.”

Bagi mereka yang masih skeptis, alasan tadi belum meyakinkan. Bagaimana kalau kleim Lonnie memang benar, tapi dia dipaksa tutup mulut dengan sejumlah uang? Hanya kebebasan untuk membeberkan perkara itu di pengadilan yang bisa memberikan keputusan yang transparan dan adil tentang kasus homoseksualitas yang diduga keras dilakukan Paul Crouch, Sr.

hiasan bagian atas tbn  Hiasan bagian atas logo TBN

Kalau Crouch memang melakukan skandal seks itu tapi berupaya melakukan pembenaran diri dengan melemparkan kesalahan pada Lonnie, kita menangkap suatu pertentangan antara dosa homoseksualitas di satu pihak dan penampilan hidup yang pura-pura suci di pihak lain. Kemunafikan macam ini dan semua kemunafikan lain bukanlah kebajikan alkitabiah. Kemunafikan menunjukkan  kebohongan karena kata berlawanan dengan perbuatan, sementara kebenaran alkitabiah menghendaki kesatuan antara kata dan perbuatan orang Kristen. Kalau Crouch membantah homoseksualitas yang memang dia lakukan, dia tidak saja membohongi dirinya sendiri tapi juga Allah dan kita.

Kemewahan hidup keluarga Crouch

Paul Crouch, Sr dan isterinya sering menggambarkan dirinya sebagai orang-orang sederhana. Sebagai orang-orang sederhana, mereka mengatakan melakukan pekerjaan Tuhan dan memberi dari dirinya sendiri. Dengan memberi contoh ini, mereka berharap para pemirsa TBN akan memberi juga, dengan mengirimkan sumbangan-sumbangan dana.

Sumbangan-sumbangan itu membentuk jumlah uang yang besar yang diterima TBN, seperti yang bisa dijelaskan untuk tahun 1997 sampai dengan tahun 2004. Antara 1997 dan 2004, TBN punya surplus rata-rata sebesar $60 juta setahun. Jadi, jumlah total surplus TBN selama tujuh tahun berturut-turut (1997-2004) sebesar sekitar $420 juta. Tahun 2002, keuntungan bersih TBN sebesar $583 juta. Tahun 2003, TBN memperoleh penghasilan lebih dari $184.3 juta. Sesudah dikurangi pengeluaran, dana yang tersisa $71.1 juta yang tidak dibelanjakan. Selain itu, ada sekurang-kurangnya $311.6 juta yang diinvestasi dalam sekuritas. Keuntungan TBN untuk tahun 2004 sebesar $188 juta.

Dana hasil sumbangan itu berasal dari mana? Dua pertiga uang sumbangan itu berasal dari para pemirsa TBN. Mereka yang berpenghasilan lebih rendah di kawasan pedesaan Amerika bagian Selatan termasuk penyumbang paling setia TBN. Sebanyak 70% penyumbang TBN memberikan kurang dari $50 per orang.

Secara khusus, pemberian-pemberian kecil itu menanggung suatu gaya hidup yang mewah dari keluarga Crouch. Gaya hidup yang bagi kebanyakan pendukung finansial lembaga penginjilan Crouch hanya ada dalam impiannya.

Penghasilan keluarga Crouch

Dari kelebihan uang sumbangan yang diperoleh TBN, gaji tiga dari empat anggota keluarga Crouch dibayar. Gaji Paul Crouch sebagai presiden TBN sebesar $408.562 sementara isterinya, wakil presiden TBN, memperoleh $361.000 dolar. Gaji ini, menurut tanggapan pengacara TBN, John Casoria, terhadap kritik tentang kemewahan hidup keluarga Crouch,  dibayar pertama kali tahun 2006 sesudah pasangan suami-isteri itu bekerja sebagai abdi-abdi Allah untuk TBN selama puluhan tahun. Laporan lain menyatakan penghasilan pasangan itu naik dari tahun 1997 menjadi lebih dari 64 persen tahun 1998. Penghasilan Paul Crouch, Sr meningkat dari $159.500 (1997) menjadi $262.915 (1998). Kenaikan gaji Jan Crouch lebih dari separuh: dari $159.500 (1997) menjadi $321.375 (1998). Sementara itu, Paul Crouch, Jr, wakil presiden administrasi TBN, memperoleh $90.800 setahun. Dan Matthew Crouch? Dia kecipratan rezeki puluhan juta dolar AS untuk bisnis dan kehidupan pribadinya. (Kehidupan pribadi dan bisnis kedua anak pasangan Crouch akan dijelaskan sebentar.)

Kemewahan kantor keluarga Crouch

Paul Crouch, Sr, isterinya, dan kedua putera mereka mengawasi TBN. Kantor pusat TBN di Costa Meca, Pantai Newport di wilayah Orange, Kalifornia. Ada 400 karyawan yang bekerja di kantor pusat itu. Kemewahan, privilese, dan kemegahan khusus untuk keluarga Crouch bisa Anda amati melalui siaran  TBN dan di kantor pusatnya.

Kostum dan perangkat studio untuk siaran TBN menyolok dan megah. Motif siaran stasiun itu sangat besar, motif yang diilhami lambang kerajaan Inggris yaitu suatu kepala singa ditambah kuda bertanduk satu. Kepada motif ini ditambahkan seekor burung merpati religius.

Kemewahan kantor pribadi suami-isteri Crouch, Sr di kantor pusat TBN pun tampak menyolok. Kantor itu memakai seluruh lantai paling atas dari kantor pusat TBN. Luasnya 2.438 meter persegi dan mencakup sebuah bar, sauna, ruang senam, bagian-bagian yang terbuat dari kayu hasil kerajinan tangan, dan perabot beludru dengan banyak hiasannya. Publik dan pers tidak diterima di kantor pribadi itu.

Kemewahan hidup pasangan Crouch, Sr

Suami-isteri Crouch, Sr membeli sebuah rumah seharga 5 juta dolar AS di Pantai Newport. Menurut penjelasan mereka, rumah itu milik gereja; mereka tidak akan tinggal lama di situ. Tapi mereka mengatakan kemudian pembelian rumah itu suatu bukti tentang ganjaran Allah pada mereka karena pekerjaannya yang baik.

Di samping itu, keluarga Crouch boleh memakai tiga puluh rumah milik TBN. Izin pemakaian ini mencakup dua rumah besar di Pantai Newport, sebuah rumah peristirahatan dekat Danau Arrowhead, dan sebuah peternakan di Texas.

Masih ada lagi beberapa penanda gaya hidup mewah keluarga Crouch. Mereka terbang keliling dunia dengan pesawat terbang milik TBN seharga $7.2 juta, yaitu, sebuah Canadair Turbojet untuk 19 penumpang. Di jalan, mereka mengendarai mobil-mobil mewah. Mereka memanfaatkan kartu-kartu kredit TBN untuk menikmati makanan dan membeli perabot yang mahal.

Kehidupan pribadi dan bisnis Paul Crouch, Jr

Sebagai wakil presiden administrasi TBN, Paul Crouch, Jr menerima berbagai anugerah di bidang siaran televisi. Itu mencakup Anugerah Telly, Golden Halo, dan Silver Angel. Dia juga menulis banyak artikel untuk majalah lokal dan nasional di AS.

Paul_Crouch_Jr Paul Crouch, Jr

Sebagai seorang ahli industri media, dia sudah mengembangkan, mendirikan, dan mengelola bisnis media di AS dan di luar negeri. Bisnis media ini khususnya dalam bidang televisi, televisi kabel, produksi, dan media yang tengah muncul.

Ketika berusia 20 tahun pada tahun 1980, Paul meninggalkan TBN untuk mencoba usahanya sendiri. Dia mencoba memproduksi dan menyutradarai berbagai program televisi Kristen, seperti “Church in the Home.”

Tahun 1983, dia membentuk “PJ Video”, suatu perusahaan produksi video. Perusahaan ini memproduksi dan menyediakan peralatan video, awak, dan layanan purna-produksi untuk komersial, program televisi, infokomersial, dan video perusahaan. Dua tahun kemudian, Paul Jr mendirikan dan mengoperasikan perusahaan produksi purna-layanan “The Edit Bay.”
Tahun 1990, dia dan Joey Sekulow mendirikan Sistem Siaran Sunlight. Ini suatu jejaring stasiun televisi Kristen yang berafiliasi dengan TBN.

Sesudah menjual PJ Video tahun 1998, Paul Jr kembali ke TBN sebagai Wakil Presiden Produksi. Dia bekerja sama dengan adiknya, Matthew, sebagai Direktur Fotografi unit kedua pada film berdurasi panjang TBN, “The Omega Code.”

Di waktu senggangnya, dia santai dengan naik sepeda motor Harley Davidson sepanjang pantai Kalifornia. Minatnya yang lain mencakup perkemahan, gerak jalan, berolahraga ski, komputer, fotografi, dan videografi.

Kehidupan pribadi dan bisnis Matthew Crouch

Matthew dan isterinya, Laurie, punya sebuah rumah besar dan mewah di Hollywood. Mereka punya delapan kendaraan bermotor, termasuk sebuah mobil merek Bentley Armage seharga 240.000 dolar AS. Untuk bersenang-senang, Matthew berburu hewan-hewan besar, dengan sebuah busur dan anak panah, di Alaska.
Kawan dan lawan Matthew memandang kepribadiannya secara berbeda-beda. Menurut mereka, dia karismatik, angkuh, menawan, kejam, visioner,  tamak, dan impulsif. Selain itu, dia lebih dekat kepada ibunya dan tampaknya ingin keluar dari bayang-bayang ayahnya.

Dia dan isterinya menjalankan suatu bisnis film melalui perusahaannya,  Gener8Xion Entertainment. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan empat film: “One Night with the King”, “The Omega Code”, “Carman: The Champion”, dan “Megiddo.”  Meskipun film pertama cukup populer pada putaran perdana di bioskop-bioskop di AS, keempat film itu tidak mendatangkan keuntungan finansial.

matthew crouch Matthew Crouch dan Laurie, isterinya

Biaya pembuatan tiga film, termasuk “One Night”,  produksi Matthew  sebesar $32 juta. Biaya ini berasal dari uang sumbangan bebas pajak yang diterima TBN dari pemirsanya. Selain itu, $16 juta diberikan TBN pada suatu lembaga pelayanan yang mendanai “One Night.”

One Night With the King”  adalah sebuah film berdasarkan kisah Alkitab Perjanjian Lama tentang Ester. Dia seorang wanita Yahudi yang menyelamatkan bangsanya dari kepunahan pada zaman Persia kuno. Matthew menjadi produsen film ini. 

Film ini mulai diputar di bioskop-bioskop AS tanggal 13 Oktober 2006. Ia menduduki urutan kesembilan pada akhir pekan pertama dan menghasilkan keuntungan 4.3 juta dolar AS. Tapi sesudah diputar selama beberapa pekan, film itu turun ke posisi keempat belas, dengan keuntungan sebesar 2.2 juta dolar AS. Film ini gagal menjadi suatu box-office, suatu film dengan popularitas yang biasa-biasa di antara para penontonnya.

The Omega Code” , suatu thriller (suatu film yang punya alur cerita yang menggairahkan yang melibatkan kejahatan, misteri, atau spionase) apokaliptik produksi tahun 1999,  malah menghadapi perkara hukum tahun 2000. Matthew dan perusahaannya digugat sebesar $40 juta oleh Sylvia Fleener, seorang penulis novel. Sylvia menuduh Matthew melakukan penjiplakan novelnya tentang akhir zaman berjudl The Omega Syndrome; novelnya menjadi populer dan bahkan muncul dalam suatu versi film. Sesudah usul terdakwa dalam perkara untuk pengadilan sumir gagal, kasus penjiplakan novel itu diselesaikan di luar gedung pengadilan untuk sejumlah uang yang tidak diumumkan. 

Meskipun mengalami kerugian, Matthew tidak sekalipun akan jatuh miskin. Dia tetap mengandalkan TBN yang kaya akan uang milik orang tuanya. Kalau dia membutuhkan uang untuk memasarkan film-filmnya, dia tinggal memintanya pada orang tuanya dan TBN akan diberi wewenang untuk memenuhi permohonan Matthew. 

Cara berbisnis Matthew melalui Gener8Xion Entertainment menunjukkan banyak penyimpangan dari perusahaan-perusahaan serupa di Hollywood. Misalnya, sementara perusahaan-perusahaan film lainnya di Hollywood menghimpun dana melalui usaha sendiri, perusahaan Matthew malah bergantung pada kekayaan orang tuanya. Menanggapi penyimpangan bisnis ini, beberapa veteran industri hiburan yang bekerja sama dengan Matthew Crouch mengatakan dia bisa dikucilkan dari bisnis hiburan di Hollywood seandainya dia tidak punya hubungan dengan TBN.

Sifat impulsif Matthew sudah mendorongnya mengambil jalan pintas yang mengarah pada keputusan-keputusan yang berisiko. Tanpa pertimbangan yang matang dan hati-hati, dia, misalnya, melibatkan seorang mantan aktor film dewasa sebagai seorang pemeran utama. Sementara itu, naskah filmnya digarap seorang penulis yang tidak berpengalaman; penulis itu kemudian ditahan polisi dan dihukum karena mengajak seorang anak melakukan hubungan seksual.

Matthew tidak bersedia diwawancarai tentang cerita tadi. Tapi dalam acara siaran TBN “Praise the Lord” September 2006, dia – sambil duduk di samping isterinya – mengatakan kepada pemirsa, “Kami lahir” untuk membuat “One Night With the King.” Lalu, secara pongah dia mengatakan, “Kami ditakdirkan untuk mencapai kebesaran.” Suatu pernyataan yang, berdasarkan kepribadian dan sejarah bisnisnya, terlalu berlebihan.

Pada tahun 2001, Matthew mengedarkan “Carman: The Champion.”  Ini suatu kisah tinju bersuasana spiritual. Biaya produksinya 4 juta dolar AS, berasal dari sumbangan-sumbangan untuk TBN. Pemasukan dari film itu sesudah diputar di bioskop-bioskop  sebesar 2 juta dolar AS. Ini jelas suatu film yang merugikan bisnisnya.

Harapan Matthew dan TBN pada film “Megiddo”, diperkirakan bisa lebih populer. Untuk memproduksi dan mengedarkannya, TBN memberi Matthew biaya sebesar 16 juta dolar AS, tapi biaya itu kemudian membengkak menjadi 22 juta dolar AS. Timbulllah suatu tekanan anggaran.

Dengan tekanan anggaran seperti itu, Matthew seharusnya melakukan tindakan penghematan. Tapi secara mengejutkan, dia membeli dua mobil baru dalam waktu tiga hari (sesudah mendapat dana pembuatan film itu) sementara film “Megiddo” tengah dibuat. Yang satu adalah sebuah mobil merek Porsche berwarna biru untuk dirinya; yang lain, sebuah mobil merek Bentley, untuk isterinya.

Megiddo” lalu diedarkan tapi tidak begitu laku karena menghasilkan 6 juta dolar AS. Mengapa kurang laku? Para pejabat TBN mengatakan film itu diedarkan segera sesudah serangan teroris terhadap WTC 11 September 2001. Berita tentang serangan itu menjadi berita utama yang menyedot perhatian orang. Sekali lagi, bisnis Matthew rugi.

Di luar masalah waktu peredaran yang kurang tepat dari film itu, para komentator film itu tidak terkesan. Dengan keras, mereka mencela film itu sebagai kocak secara tidak disengaja. Terbitan The Hollywood Reporter menyebutnya sebuah film yang terlalu lucu untuk “ditanggapi secara serius".”

Perusahaan Matthew dan isterinya berskala kecil dan tengah berjuang untuk menjadi sukses. Tapi perusahaan itu mengalami kerugian mendekati 3.7 dolar AS tahun 2005. Tidak ada jaminan Gener8Xion Entertainment akan memperoleh modal tambahan untuk operasi-operasinya di masa depan.

Senin, 28 Februari 2011

XXXVI. Mengapa Para Pelayan Tuhan Itu Terlibat Skandal Seks?

Sesudah berada di dalam penjara karena terbukti melakukan pemerkosaan terhadap seorang gadis, lelaki pemerkosa itu ditanya seorang wartawan tentang mengapa ia melakukannya. Dengan air mata yang berlinang, dia menyatakan penyesalannya dan berkata, “Saya tidak tahu mengapa saya begitu khilaf sehingga saya melakukan apa yang seharusnya tidak saya lakukan?”

Sepanjang sejarah manusia, kekhilafan macam ini terjadi. Para lelaki yang melakukan pemerkosaan atau perzinahan mencakup lelaki mana pun, termasuk pendeta Kristen. Penyesalan atas kekhilafan mereka di balik jeruji penjara adalah penebusan yang adil dan benar atas perbuatan mereka.

Dalam hubungan dengan skandal seks yang dilakukan atau diduga dilakukan ke-29 penginjil, pendeta, dan tokoh Kristen dalam bab terdahulu, apa sesungguhnya yang mendorong mereka melakukan dosa seksual itu? Sebagian jawabannya diberikan beberapa di antara pelayan Tuhan itu, sebagian lagi melalui penafsiran atas beberapa kasus skandal seks itu. Yang lain diberikan oleh Alkitab. Entah dari mereka entah dari Alkitab, semua jawaban itu bersumber pada kebenaran tentang dosa seksual di dalam Alkitab.

Iblis yang Membuat Saya Melakukannya”

Sesudah dosa seksualnya diketahui umum, apa kata Robert LIARdon tentang kekhilafannya? “Iblis yang membuat saya melakukannya,” jawabnya.

Sebagai pembelaan terhadap puteranya, ibu Robert menyalahkan gereja. Mengapa Robert melakukan skandal seks? Itu bukan kesalahan dia; itu kesalahan gereja karena jemaat gagal “melindungi” dia melalui doa-doa mereka!

Akibat kegagalan gereja melindungi puteranya? Iblis mengakibatkan Robert LIARdon jatuh ke dalam dosa homoseksualitas.

Pembenaran diri LIARdon melalui ibunya berlawanan dengan peran sesungguhnya seorang pendeta. Bukankah dia seorang gembala dan jemaat adalah domba-dombanya? Apakah ada contoh dalam Alkitab yang di dalamnya gembala tersesat meninggalkan domba-dombanya dan meminta domba-dombanya menyelamatkan dia? Tidak ada. Dalam Perjanjian Lama, Daud, seorang gembala sebelum menjadi seorang raja Israel kuno, tidak meninggalkan tapi dengan berani melindungi kambing domba ayahnya terhadap hewan-hewan pemangsa yang buas (1 Samuel 17:36). Dalam Perjanjian Baru, seorang gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (Yohanes 10:11-12).  Jelas, kritik ibu LIARDon kebalikan ajaran Alkitab: seharusnya puteranya sebagai seorang gembala jemaat  yang menyelamatkan jemaatnya sebagai domba-dombanya, bukan sebaliknya.

Kemudian, apakah memang Iblis yang mengakibatkan LIARdon terlibat homoseksualitas? Tidak. Paling tinggi, Iblis dan antek-anteknya menggoda siapa pun melalui titik-titik lemah mereka atau menawarkan kepada mereka sesuatu yang baru dan mengamati apa mereka memakan umpan itu atau tidak.

Sebenarnya, dosa seseorang adalah hasil pilihannya sendiri, berdasarkan kehendaknya yang bebas. Karena itu, ketika dia jatuh ke dalam dosa, ketika dia melakukan homoseksualitas, dia harus bertangggung jawab atas pilihan bebasnya itu. Mengkambing hitamkan orang lain untuk dosa yang dia lakukan bukanlah jawabannya.

Dosa selalu adalah masalah pribadi antara pendosa dan Allah. Tidak seorang pun bisa membuat Anda berdosa. Andalah yang memilih untuk berbuat dosa.

Nabi-Nabi Palsu

Dari bab-bab terdahulu dalam blog ini, Anda tahu bahwa Benny Hinn seorang nabi palsu. Kemudian, bab 34 menjelaskan juga tentang ajaran-ajaran menyesatkan tentang kesembuhan oleh berbagai penginjil dan pendeta Kristen. Semuanya adalah tokoh-tokoh Kristen terkenal secara luas, sebagian adalah bintang-bintang penginjil televisi Karismatik, Pentakosta,  Injili, dan Bapits.

Tapi munculnya mereka seperti meteor. Pancaran cahaya yang diciptakannya tampak pada banyak orang di langit malam hari. Tapi pancaran cahaya itu singkat lalu lenyap. Ibarat meteor, para tokoh Kristen tadi memancarkan cahayanya yang memukau jutaan orang sebentar saja, lalu redup, dan menghilang.

Karena apa? Injil palsu yang mereka ajarkan, penyesatannya, dan dosa seksual yang mereka lakukan.

Proses Kejatuhan Mereka Sudah Ada di Alkitab

Tidak mudah melihat ke dalam proses kejiwaan atau kerohanian yang mengakibatkan ke-29 pelayan Tuhan itu terlibat atau diduga terlibat dalam berbagai skandal seks. Psikologi modern memang bermanfaat untuk memahami proses-proses kejiwaan yang mengakibatkan orang membuat keputusan-keputusan yang keliru dalam hidupnya.

Tapi rasanya psikologi modern belum mampu menjelaskan seluruh kebenaran di balik proses-proses kejiwaan yang terjadi di dalam diri manusia, termasuk keputusan untuk terlibat dalam skandal seks yang kemudian ingin disembunyikan atau disesali sesudah disingkapkan.

Alkitab berisi wawasan psikologis dan spiritual yang menembus seluruh hati manusia. Maklum, buku yang berisi firman Allah ini berasal dari tuntunan Roh Kudus, Oknum dari Trinitas Allah yang Mahakuasa dan Mahatahu. Karena itu, proses-proses yang menyebabkan ke-29 pelayan Tuhan itu terjebak ke dalam skandal seks yang nyata atau diduga selanjutnya akan dijelaskan berdasarkan Alkitab.

Ada di hati mereka

Suatu penggalan nyanyian rakyat Indonesia berbentuk pantun berbunyi: “Dari mana datangnya cinta?/ Dari mata, turun ke hati.”

Cinta yang turun ke hati itu anggap saja adalah cinta dalam arti yang positif. Cinta itu lalu menimbulkan rasa saling mencintai antara sepasang lelaki dan wanita, dilanjutkan dengan pernikahan, lalu kehidupan berkeluarga yang diberkati sampai masa tua.

Tapi bagaimana kalau cinta yang dimaksud adalah suatu ungkapan dari hawa nafsu yang ditentang Alkitab? Menurut Alkitab, hati tempat cinta itu turun tidak kosong. Ia sumber cinta dalam arti hawa nafsu, seperti perzinahan dan percabulan. Ini dikatakan Yesus sendiri, Yesus yang Mahakuasa dan Mahatahu: “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, dan hujatan. Itulah yang menajiskan orang” (Matius 15:19-20).

Cinta dalam arti hawa nafsu yang mengakibatkan para pelayan Firman Tuhan itu terlibat atau diduga terlibat skandal seks berasal dari hatinya. Mata yang membangkitkan cinta mereka di dalam hatinya lalu membutakan mata rohaninya dan mengakibatkan mereka terjebak ke dalam skandal seks yang menajiskannya.

Berzinah di dalam hati

Dengan wawasan yang sangat tajam dan cermat ke dalam diri manusia, Yesus menjelaskan suatu proses lain yang menjebak para pelayan-Nya ke dalam skandal seks itu: dari mata menuju perzinahan yang dibayangkan. “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Matius 5:27-28). Para penginjil, pendeta, dan tokoh Kristen lelaki yang terlibat perzinahan dengan wanita pastilah mengawali proses ini melalui pandangan mata kepada perempuan yang mereka inginkan, membayangkan atau mengkhayalkan perzinahan itu, lalu benar-benar melakukan perzinahan dengan mereka.

Tidak menyadari dosa seksualnya

Ketika tengah “dimabuk asmara”, para pelayan Tuhan itu mengabaikan ajaran atau peringatan Tuhan di dalam Alkitab tentang akibat-akibat dosa seksual yang akan mereka lakukan. Beberapa kutipan menunjukkan bagian firman yang mereka abaikan, bagian yang terkait dengan dosa seksual. Akibat-akibat dosanya dikatakan secara gamblang oleh Alkitab.

Kehilangan Kerajaan Allah

Orang cabul, orang berzinah, banci, orang pemburit tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (1 Korintus 6:9-10).

Menghina Allah dengan tubuhnya

. . . tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.  . . . . Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korinuts 6:13, 19-20).

Mendatangkan murka Allah

Karena itu, matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka] (Kolose 3:5-6). Secara khusus, para pelayan Tuhan itu yang melakukan percabulan, kenajisan, dan hawa nafsu mendatangkan murka Allah atas diri mereka.

Balasan untuk kesesatan mereka

Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.  . . . . Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka (Roma 1:22, 26-27).

Tanda-tanda akhir zaman

Skandal-skandal seks itu adalah juga tanda-tanda akhir zaman. Ini sudah dikatakan Paulus di abad pertama Masehi. Katanya: “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. . . . . Manusia akan . . . lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji (2 Timotius 3:1,2-4,8).

Mereka Harus Pertanggung Jawabkan

Jelas, ke-29 pelayan Tuhan itu yang terlibat atau diduga terlibat berbagai skandal seks itu mengabaikan peringatan dalam Alkitab. Tanpa disadarinya, mereka terperangkap ke dalam berbagai proses yang bersumber dari hatinya. Skandals seks yang mereka lakukan menunjukkan juga tanda-tanda akhir zaman. Akibat-akibat dosa seksual yang mereka lakukan akan mereka pertanggung jawabkan kepada Yesus.

Skandal seks yang mereka lakukan punya pengaruh lain pada kita. Mereka yang seharusnya menjadi panutan atau contoh hidup yang baik dan benar kepada kita sudah menjatuhkan reputasinya karena dosa-dosa seksual yang mereka lakukan. Mereka selayaknya tidak menjadi pelayan Tuhan.

Sabtu, 12 Februari 2011

XXXV. Skandal Seks yang Melibatkan Penginjil Televisi, Pendeta, dan Tokoh Kristen Amerika, Kanada, dan Inggris (1)

Apa kata Alkitab tentang kualifikasi penatua, penginjil, pendeta, dan tokoh Kristen? Di antaranya, mereka harus menunjukkan penguasaan diri yang mencegah dirinya dikuasai dosa dan menuruti keinginannya. “. . . hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah angggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran” (Roma 6:12-13). Selain itu, mereka harus saleh, adil, dan tidak bercacat di antara sesama orang percaya. “Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya” (1 Tesalonika 2:10). Secara khusus, para penatua tidak bercatat, punya hanya satu isteri, punya anak-anak yang hidupnya beriman, senonoh, dan tertib. “. . . supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota . . ., yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib” (Titus 1:5-6). Selain itu, semua pelayan Tuhan membela kebaikan sesuai Alkitab. “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan” (1 Tesalonika 2:10).

Tidak semua pelayan Tuhan – pendeta, penginjil, dan tokoh Kristen – memenuhi kualifikasi alkitabiah tadi. Mereka khususnya dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Mereka terlibat atau dituduh terlibat tindakan-tindakan yang mencengangkan, memalukan,  dan menurunkan rasa hormat tulus kita pada mereka: mereka terlibat atau dituduh melakukan skandal seks! Percaya atau tidak, mereka mencakup Paul Crouch, Sr., Presiden dan pendiri TBN, dan Benny Hinn!

Mereka semuanya adalah pelayan-pelayan Tuhan dari berbagai denominasi Injili, Pentakosta,  Fundamentalisme, dan Protestan di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Sebagian besar dari aliran Pentakosta, Gerakan Firman Iman, Gerakan Karismatik, dan aliran-aliran sejenisnya; sisanya dari gereja-gereja Protestan tertentu, seperti dari Gereja Baptis. 

Siapakah mereka? Ada dua puluh sembilan di antara sekian yang kami pilih sebagai contoh-contoh kebobrokan moral/etika para pelayan Tuhan.

Charles Fox Parham, 1907

Parham, seorang tokoh Pentakosta AS, memulai gerakan neo-Pentakosta di AS. Tapi dia dituduh melakukan sodomi atau semburit di Texas dan ditahan polisi. Sebagai akibatnya, dia kehilangan semua kepercayaan dengan gerakan itu melalui muridnya, William Seymour!

Aimee Semple McPherson, 1920-an – 1930-an

Dia seorang penginjil wanita yang cantik, pendiri suatu denominasi Pentakosta di AS, dan penginjil Pentakosta pertama yang terkenal. Akan tetapi, wanita kelahiran Kanada ini kawin-cerai beberapa kali, diduga merekayasa drama penculikan atas dirinya sebanyak dua kali, salah satu selama lebih dari tiga puluh hari, demi menjalin hubungan asrama rahasia dan tidak resmi dengan lelaki tertentu yang sudah berkeluarga tahun 1926.

aimee mcpherson Aimee Semple MacPherson

Kathryn Kuhlman, 1930-an

Dia seorang penyembuh rohani dan penginjil wanita terkenal asal AS, seorang pendeta Gereja Baptis dan pendiri Tabernakel KKR Kuhlman di Denver tahun 1933. Akan tetapi, dia terlibat suatu perzinahan dengan seorang rekan penginjil lelaki yang sudah berkeluarga. Lelaki itu menceraikan isterinya supaya dia menikah dengan Kuhlman dan menghancurkan Tabernakel KKR Kuhlman.

 kathryn kuhlman  Kathryn Kuhlman

Billy James Hargis, awal 1970-an

Hargis seorang  penginjil Kristen Protestan fundamental, penginjil yang membuat tafsiran harfiah tentang Alkitab dan yang taat secara ketat pada ajaran Kristen.
Seorang Kristen Protestan fundamental bersifat konservatif, yaitu, enggan menerima perubahan tapi lebih suka mempertahankan nilai-nilai dan kebiasaan tradisional. Berlawanan dengan Kristen Protestan fundamental adalah Kristen liberal, yaitu, Kristen yang berpikiran luas, toleran terhadap pandangan dan standar perilaku orang, kelompok, golongan, pengetahuan atau aliran yang berbeda. Salah satu ajaran  Kristen Protestan fundamental  mengatakan Alkitab diilhami Roh Kudus dan, karena itu, tidak berisi kesalahan apa pun. Terhadap kepercayaan konservatif ini, orang Kristen liberal mengatakan Alkitab suatu dokumen manusia yang berjangkauan luas. Misalnya, Alkitab berisi kisah-kisah yang tidak pernah terjadi alias berisi kebohongan seperti kisah penciptaan dan kisah air bah Nuh, dua kisah yang dipengaruhi bahan dari agama-agama kafir.
Selain itu, dia seorang penulis dan penginjil radio yang produktif asal AS. Dia membentuk Perguruan Kristen Amerika tahun 1971 untuk mengajarkan asas-asas Kristen fundamental. 

Akan tetapi, suatu skandal seks muncul di perguruan itu. Skandal itu melibatkan tuduhan bahwa Hargis melakukan hubungan seks dengan mahasiswa pria dan wanita. Sebagai akibatnya, dia dipaksa mundur dari jabatannya sebagai seorang anggota presidium Perguruan Kristen Amerika. 

Skandal-skandal seks lanjutan muncul melalui tuduhan lain. Anggota-anggota paduan suara Hargis, “All American Kids”, menuduhnya melakukan tindakan-tindakan seksual yang tidak senonoh. Perguruan itu akhirnya ditutup pertengahan 1970-an.

Apa tanggapan Hargis terhadap tuduhan-tuduhan itu? Dia secara terbuka menyangkalnya.

Lonnie Frisbee, 1970-an – 1980-an

Dia seorang penginjil Pentakosta homoseksual yang tertutup asal AS. Dia mendaku dirinya adalah seorang “nabi yang melihat” di akhir 1960-an dan 1970-an. Meskipun penampilannya seperti seorang hippie (seorang lelaki muda yang penampilannya tidak konvensional di AS tahun 1960-an), dia seorang pendeta dan penginjil Pentakosta yang sangat berhasil. Karena terlibat homoseksualitas, dia dipecat dari kepemimpinannya dalam gereja. Dia meninggal dunia karena AIDS tahun 1993.

Jim dan Tammy Bakker dan Jimmy Swaggart, 1980 dan 1991

Pada tahun 1986, Jimmy Swaggart, seorang penginjil Pentakosta asal AS, mulai serangan-serangan melalui layar televisi terhadap dua orang rekan penginjil televisi, Marvin Gorman dan Jim Bakker. Dia membongkar hubungan asmara Gorman dengan seorang anggota jemaat Gorman. Dia juga menolong membeberkan penyelewengan seksual Bakker; penyelewengan Bakker diatur seorang rekan ketika Bakker melakukan suatu perjalanan ke luar kota. Pembeberan skandal seks kedua penginjil itu mendapat liputan media yang luas.

Gorman membalas. Dia menyewa seorang penyelidik pribadi untuk membongkar kesembronoan perzinahan Swaggart sendiri dengan seorang pelacur. 

Swaggart akhirnya dipaksa mundur dari kependetaannya selama setahun. Dia membuat suatu permohonan maaf yang disiarkan televisi Februari 1988 kepada jemaatnya. “Saya sudah berdosa kepada-Mu, Tuhan,” katanya, “dan saya ingin memohon agar darah-Mu yang berharga membasuh dan membersihkan setiap noda sampai itu ada dalam lautan pengampunan Allah.” 

Ternyata kemudian Swaggart belum bertobat. Dia tertangkap basah oleh polisi Kalifornia tahun 1991 dengan Rosemary Garcia, seorang pelacur. Pelacur itu ikut bersama dia dalam mobilnya; Swaggart dihentikan di jalan karena salah memasuki jalur yang keliru. Ketika ditanya mengapa Rosemary berada bersama Swaggart, pelacur itu, barangkali seorang pelacur jalanan,  menjawab, “Dia minta saya untuk seks. Maksudku, itulah sebabnya dia menghentikan saya [di jalan]. Itu yang saya lakukan. Saya seorang pelacur.”

James Cleveland, 1991

Pendeta Cleveland terkenal secara internasional sebagai seorang penyanyi lagu-lagu Gospel, seorang aranser lagu, seorang komponis, dan tokoh di balik penciptaan musik Gospel modern di AS. Tidak heran dia dijuluki Raja Musik Gospel AS. Tapi seniman musik Gospel dan rekaman musik Gospel ini diketahui adalah seorang homoseksual. Dia meninggal dunia karena AIDS. Cleveland pendiri Gereja Baptis Batu Penjuru di Los Angeles, Kalifornia.

james cleveland James Cleveland, Raja Musik Gospel

Mike Warnke, 1991

Dia seorang penginjil dan pelawak Kristen Pentakosta dan Karismatik populer asal AS selama tahun 1970-an dan 1980-an. Mantan anggota Angkatan Laut AS ini terlibat kawin-cerai berkali-kali, berbagai hubungan asmara, dan perceraian.

Bob Moorehead, 1998

Dia pendeta Gereja Kristen Overlake, AS,  suatu gereja mega non-denominasional (mirip Gereja Oikumenis di Indonesia) di Redmond, Washington, gereja terbesar di negara bagian Washington, dari tahun 1970-an sampai dengan Juni 1998. Moorehead seorang pendeta konservatif tapi khotbahnya bergaya dan suasana Karismatik. Pada bulan Juli 1996, dia ditahan polisi karena dituduh melakukan tindakan tidak senonoh dalam suatu kamar mandi untuk umum di Pantai Daytona, Kalifornia. Dia mengundurkan diri di tengah tuduhan melakukan penganiayaan terhadap anggota-anggota dewasa gerejanya selama acara-acara baptisan dan pernikahan puluhan tahun sebelumnya.

Roy Clements, 1999

Dia seorang penulis dan mantan pendeta Kristen Injili (Karismatik) di Inggris. Pada tahun 1999, dia menyingkapkan keterlibatannya dalam suatu hubungan homoseksual dengan seorang lelaki. Dia mundur dari jabatannya sebagai seorang pendeta, dan berpisah dengan isterinya.

John Paulk, 2000

Paulk (tidak berkerabat dengan Earl Paulk, akan disoroti sebentar) seorang tokoh Kristen asal AS yang terlibat homoseksualitas. Dia mantan ketua dewan pengurus Exodus International North America, suatu organisasi Kristen antar-denominasional nirlaba. Organisasi ini memajukan “peran Kebebasan dari homoseksualitas melalui kuasa Yesus Kristus”, didirikan tahun 1976 dan mencakup 120 lembaga penginjilan di AS dan Kanada serta lebih dari 150 lembaga penginjilan di 17 negara lain. Pada bulan September 2000, John Paulk ditemukan dan difoto dalam sebuah bar homoseksual di Washington, D.C. Dia dituduh lawan-lawannya bercumbu-cumbuan dengan beberapa orang lelaki langganan di bar itu.

Paulk membantah dia ada di bar itu kendati bukti-bukti foto mengatakan sebaliknya. Akan tetapi, sebelum dilaporkan terlibat skandal seks itu, dia menulis tentang kehidupannya sebagai seorng homoseksual. Lalu, dia mengaku ada di bar homoseksual itu tapi tidak untuk alasan seks.

Paul Crouch, Sr., 2004

Sebagai pendiri dan presiden Trinity Broadcasting Network, jaringan televisi Kristen Injili (Pentakosta) terbesar sedunia yang berpusat di AS, Paul Crouch diduga keras terlibat skandal seks. Pada tahun 2004, harian Los Angeles Times menerbitkan serangkaian artikel yang menimbulkan pertanyaan tentang tuduhan-tuduhan Enoch Lonnie Ford, seorang mantan karyawan lelaki pada TBN. Menurut tuduhan Ford, dia punya  hubungan seksual dengan Crouch selama tahun 1990-an. 

paul crouch sr Paul Crouch, Sr.

Tapi TBN membantah tuduhan itu. TBN mengkleim bahwa dakuan-dakuan Ford adalah bagian dari suatu rencana pemerasan; sementara itu, Los Angeles Times adalah suatu “koran sayap kiri dan anti-Kristen.”

Meskipun ada bantahan itu, TBN diam-diam membayar uang tutup mulut kepada Ford. Jumlahnya mendekati setengah juta dolar AS. Kalau memang tidak ada hubungan homoseksual antara Paul Crouch, Sr. dan Enoch Lonnie Ford, mengapa Ford disuap supaya tutup mulut tentang tuduhannya? Ada udang di balik batu, bukan?

Douglas Goodman, 2004

Dia seorang pendeta Injili di Pusat Kristen Kemenangan di London, Inggris. Gereja Karismatik  itu salah satu yang terbesar di Inggris. Meskipun demikian, Goodman punya reputasi buruk karena suatu skandal seks: dia terlibat serangan seksual terhadap empat anggota jemaatnya tahun 2004. Sebagai akibatnya, dia dipenjarakan selama tiga setengah tahun, dan Pusat Kristen Kemenangan ditutup.

Paul Cain, 2004

Cain seorang pendeta Kristen Pentakosta yang terlibat dengan gereja-gereja neo-karismatik dan Gerakan Karismatik. Suatu sumber lain mengatakan dia seorang pendeta Gereja Hujan Hari Terakhir, suatu gereja yang berkembang dari Pentakostalisme abad ke-20 di AS. Tapi sang pendeta dilaporkan terlibat alkohol dan homoseksualitas.

Nathan Braun, 2005

Pada bulan April 2005, Nathan Braun, seorang penulis asal Kanada tentang vegetarian Kristen dan penginjil asal AS, diusir dan dikeluarkan dari Konferensi Hak-Hak Hewan Akar Rumput. Dia dituduh melakukan serangan seksual terhadap seorang gadis remaja yang menghadiri konferensi itu.

Robert LIARdon, 2006

Dia seorang pendeta, penginjil, dan penginjil televisi Pentakosta asal AS. LIARdon mengaku dia punya hubungan seksual yang lama dengan seorang pendeta pemuda yang membantu pelayanannya.

Ted Haggard, 2006

Dia pendeta Gereja Hidup Baru (dari aliran Pentakosta/Karismatik)  di Colorado Springs, Kolorado (AS) dan Presiden Perhimpunan Nasional Evangelis AS antara tahun 2003 dan November 2006. Kedudukan Haggard memampukan dia punya akses sewaktu-waktu ke Presiden AS George W. Bush. 

ted haggard Ted Haggard

Pada tahun 2006, Haggard dituduh mengunjungi secara teratur seorang pelacur lelaki. Pelacur ini menyediakan juga metamfetamin, sejenis obat terlarang yang dipakai sebagai suatu rangsangan. 

Haggard mengaku kesalahannya dan mengundurkan diri dari kedua jabatannya tadi. Pengakuan dia ternyata bukanlah pertobatannya. Pada bulan Januari 2009, dia mengaku punya suatu hubungan seksual kedua dengan seorang lelaki anggota gereja.

Apakah skandal seks yang melibatkan Haggard menyadarkan dia agar tidak kembali menjadi seorag pelayan Tuhan? Tidak. Dia kemudian mendirikan sebuah gereja yang baru!

Paul Barnes, 2006

Rekan kerja Ted Haggard ini  pendiri dan mantan pendeta senior gereja Injili Kapel Anugerah (beraliran Pentakosta/Karismatik) di Douglas County, Kolorado. Tapi Barnes kemudian mengaku kepada pengurus gereja bahwa dia melakukan kegiatan homoseksual. Sebagai akibatnya, pengunduran dirinya sebagai pendeta diterima 7 Desember 2006.

Lonnie Lathan, 2006

Pada tahun 2006, pendeta senior Gereja Baptis Tulsa Selatan merangkap seorang anggota Panitia Pelaksana Sidang Baptis bagian Selatan di AS ditahan polisi. Lonnie dituduh “menawarkan diri untuk terlibat dalam suatu tindakan percabulan” dengan seorang lelaki. Ternyata orang itu seorang perwira polisi lelaki yang menyamar.

Earl Paulk, 2007

Earl Paulk (tidak berkerabat dengan John Paulk) pendiri dan pendeta Gereja Penuai Bukit Kapel  di Decatur, Georgia (AS), sebuah gereja mega Pentakosta/Karismatik di suatu pinggiran kota di Atlanta, dari tahun 1960 sampai dengan 1990-an. Sejumlah wanita dari jemaat gereja itu maju ke depan selama tahun 1990-an dan mengkleim Paulk melakukan hubungan seksual dengan mereka. Beberapa dakuan itu terbukti betul. 

earl paulk dan dottie rambo Earl Paulk didampingi Dottie Rambo, seorang favorit TBN

Hal mengagetkan lain adalah kelihaian Earl Paulk menyembunyikan suatu hasil skandal seksnya selama bertahun-tahun sebelum akhirnya terbongkar. Donnie Earl Paulk, seorang pendeta senior pada gereja tadi, dicurigai adalah putera hasil hubungan gelap Earl Paulk dengan seorang wanita tapi diakui sebagai keponakannya. 

Untuk membuktikan benar-tidaknya tuduhan itu, pengadilan di Decatur memerintahkan supaya suatu tes DNA terhadap Donnie diadakan tahun 2007. Ternyata tes itu menunjukkan bahwa Donnie Earl Paulk bukan keponakan melainkan putera Earl, hasil hubungan gelapnya dengan ipar perempuannya!

Uskup Michael Reid, 2008

Dia seorang penginjil Kristen Pentakosta di Essex, Inggris, pendiri Gereja Pentakosta Peniel di Essex, dan pendiri Yayasan Pelayanan Michael Reid. Gelar Uskup diberikan padanya dalam suatu pertemuan Persekutuan Internasional Gereja-Gereja Karismatik di Nigeria tahun 1995. Tapi pada bulan April 2008, dia mengundurkan diri sebagai seorang pendeta di Gereja Peniel. Ini dia lakukan sesudah dia mengaku melakukan hubungan di luar pernikahan selama delapan tahun. Skandal seks itu dilaporkan secara luas di Internet dan dalam koran-koran Inggris. Meskipun demikian, Reid masih aktif dalam penginjilan di Inggris dan di luar negeri!

Joe Barron, 2008

Dia salah satu dari empat puluh pendeta di Gereja Baptis Prestonwood. Ini salah satu gereja terbesar di AS, dengan 26.000 anggota.

Akan tetapi, Barron ditahan polisi 15 Mei 2008 sesudah dia menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan seksual dengan seorang anak di bawah umur. Untuk menjumpai anak itu, Barron mengendarai mobilnya dari kawasan Dallas ke Bryan, Texas. Menurut dugaan, dia berencana terlibat dalam hubungan-hubungan seksual dengan seorang gadis berusia tiga belas tahun yang dia jumpai di Internet. Ternyata “gadis” itu seorang aparat penegak hukum yang menyamar.

Benny Hinn, 2009-2010

Hinn, penginjil televisi dan pendeta Karismatik tenar asal AS itu, didakwa oleh beberapa pendeta di Uganda, suatu bekas jajahan Inggris di Afrika, bahwa dia melakukan sodomi dengan seorang pendeta senior lelaki terkenal di Kampala, ibu kota Uganda. Skandal seks ini terjadi ketika Hinn mengadakan KKR dia di Kampala. 

Ketika skandal seksnya terbongkar, Suzanne, isterinya, yang akhirnya mengetahui kelainan seksual suaminya mengajukan gugatan cerai di pengadilan. Hinn mengatakan gugatan perceraian ini karena “perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan” antara dia dan isterinya, suatu frasa yang secara samar-samar mencoba menutupi skandal seks yang dia lakukan.

George Alan Rekers, 2010

Rekers seorang pendeta Gereja Baptis bagian Selatan, seorang ahli psikologi, seorang mantan profesor Psikiatri Saraf dan Sains Perilaku pada Fakultas Kedokteran Universitas Kalifornia Selatan, AS. Pada tanggal 13 April 2010, George Alan Rekers, seorang pemimpin Kristen, dilaporkan  difoto di Bandara Internasional Miami, AS, kembali dari suatu perjalanan ke luar negeri. Dia diketahui kembali bersama seorang pelacur lelaki berusia dua puluh tahun. Namanya Jo-Vanni Roman alias “Lucien”. Padahal, Rekers terkenal anti kaum homoseksual dan perilaku homoseksual. Skandal seks dia diketahui melibatkan seorang homoseksual sebagai seorang teman perjalanan; tindakannya jelas berlawanan dengan sikapnya yang melawan kaum homoseksual

george alan rekers George Alan Rekers

Di blognya, Rekers menyangkal melakukan hubungan seksual dengan Lucien. Tapi dalam berbagai wawancara yang menyusul, Roman mengatakan Rekers sudah membayar dia untuk menyediakan pijatan bugil setiap hari, termasuk menyentuh kemaluannya.

Eddie L. Long, 2010

Pada bulan September 2010, pengaduan-pengaduan sipil diajukan terhadap Eddie L. Long, seorang pendeta suatu jemaat berjumlah sangat besar di Georgia dan di Gereja Baptis Misionari Kelahiran Baru, AS, oleh beberapa orang lelaki. Mereka menyatakan Pak Long memakai kedudukannya sebagai seorang pemimpin gereja untuk menggoda atau memaksa mereka setuju melakukan hubungan seksual dengan imbalan uang, perjalanan, dan barang-barang. 

Pada suatu peristiwa 26 September 2010, Pak Long mengatakan dia akan berjuang untuk mengatasi pengaduan-pengaduan sipil itu di pengadilan. Dia juga tidak akan berkomentar tentang tuduhan-tuduhan itu. 

Tapi pada tanggal 7 Desember 2010, Eddie Long memilih menyelesaikan pengaduan-pengaduan itu di luar pengadilan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah tindakannya merupakan suatu pengakuan tentang perasaan bersalah padanya.

 Alasan-Alasan Mereka Mengabaikan Perintah Alkitabiah

Mengapa kedua puluh sembilan pendeta, penginjil, penginjil televisi, dan pelayan Kristen itu mengabaikan perintah alkitabiah tentang penguasaan diri, keadaan tidak cacat, beristeri atau suami satu, berpegang kepada kebaikan, dan kualifikasi rohani lainnya? Jawabannya akan diberikan dalam tulisan mendatang.