BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 29 Januari 2011

XXXIII. Para Penyembuh Ilahi yang Gagal Menyembuhkan Dirinya dan Keluarganya (2)

Waspadalah terhadap ajaran-ajaran palsu para tokoh Gerakan Firman Iman! Ajaran-ajaran palsu mereka mencakup “pernyataan” tentang kesembuhan ilahi. Ini kesembuhan yang diperoleh siapa pun yang sakit: dia menyebutkan penyakitnya saja dan dia bisa mengkleim kesembuhan atas penyakitnya! Ternyata doktrin tentang kesembuhan ilahi ini kebohongan.

Para guru, penginjil, dan pendeta yang menjual penipuan tadi sebenarnya menderita berbagai penyakit. Ada di antaranya yang anggota keluarganya juga menderita berbagai penyakit. Anehnya, penyakit itu mereka sendiri tidak bisa sembuhkan secara ajaib.  Padahal, mereka mendaku mereka mampu menyembuhkan orang lain.

Siapakah tokoh-tokoh Gerakan Firman Iman yang gagal menyembuhkan dirinya sendiri dan – beberapa di antaranya – tidak bisa menyembuhkan anggota keluarganya? Barangkali, Anda yang secara teratur menonton siaran  TBN atau Life atau siaran-siaran televisi Kristen internasional lainnya sudah mengenal mereka atau sebagian dari mereka. Semuanya berasal dari Amerika Serikat.

A. A. Allen

A. A. Allen diakui sebagai seorang penyembuh rohani dan pengusir roh-roh jahat dari mereka yang kesurupan roh-roh itu. Meskipun mendaku atau didaku punya kuasa itu, dia meninggal dunia karena penyalahgunaan minuman keras.

Semasa hidupnya, penginjil/pendeta ini mendirikan dan mengelola perusahaan KKR A. A. Allen’s Revival, Inc. Miracle Valley di Arizona (AS). Nama luar biasa ini diperjelas dengan kalimat iklan yang mencengangkan: The Blind to See, the Deaf to Hear, the Lame to Walk. SIGNS. GIFTS. WONDER (Orang Buta (Akan) Melihat, Orang Tuli Mendengar, Orang Timpang Berjalan. TANDA. KARUNIA. MUJIZAT).

A. A. Allen mendaku sudah melakukan ribuan penyembuhan ilahi. Tapi dia sendiri meninggal dunia karena pengerasan (jaringan) hati pada tahun 1970. Laporan lain mengatakan dia meninggal dunia karena komplikasi penyakit hati. Penyakit yang mematikannya ini berasal dari kebiasaannya minum alkohol secara diam-diam sambil mengkleim dia mampu menyembuhkan secara ilahi orang lain.

Jamie Buckingham

Penulis karismatik ini meninggal dunia karena kanker. Berlawanan dengan teologia tentang kesembuhan ilahi, dia malah mendapat perawatan dokter sebelum meninggal dunia.

William Branham (1909-1965)

Penginjil Pentakosta ini dipandang sebagai Bapa KKR Kesembuhan Rohani di AS pasca Perang Dunia II. Dia berperan besar dalam beberapa kesembuhan rohani spektakuler yang pernah dilihat penganut aliran Pentakosta.

william branham William Branham

Akan tetapi, dia meninggal dunia tahun 1965 pada usia 56 tahun. Sebelumnya, dia menderita selama enam hari karena luka-luka yang disebabkan suatu kecelakaan mobil.

Teologia William Branham tentang kesembuhan rohani tidak alkitabiah dan menyimpang. Ketika diterapkan pada dirinya sendiri sesudah mengalami kecelakaan mobil itu, teologia dia tidak punya pengaruh apa pun pada kesehatannya.

Meskipun demikian, para pengikutnya tetap yakin Allah akan membangkitkan dia dari kematiannya. Ini suatu keyakinan yang tidak terbukti.

Charles Capps

Penginjil ini mengajarkan tentang kuasa kata untuk menciptakan realitas. Katanya: “Saya tidak menyangkal adanya penyakit. Saya menyangkal hak penyakit itu untuk ada dalam tubuh ini, karena saya Tubuh Kristus.”

Maksudnya, Tubuh Kristus sesudah Dia bangkit dari kematian kekal; karena itu, bebas dari penyakit. Karena pengikut  teologianya dan dia sendiri adalah Tubuh Kristus, mereka bebas dari penyakit.

Teologia Capps tidak ada di Alkitab. Sekalipun orang Kristen sudah ditebus Yesus dan mendapat jaminan akan keselamatan, mereka belum bebas dari penyakit selama mereka hidup di dunia. Nanti di sorga barulah mereka mendapat tubuh mirip tubuh  Kristus, tubuh yang kekal, yang bebas dari penyakit. Jelas, ajaran Capps menyesatkan.

Apa hasil ajaran palsu Capps? Isterinya kena kanker, penyakit yang gagal ditolak untuk berada dalam tubuhnya, dan sebagai akibatnya dia – bertentangan dengan teologia Capps yang menolak perawatan medis – dirawat secara medis.

Jack Coe

Dia diakui sebagai seorang penyembuh rohani. Tapi dia meninggal dunia karena polio, sejenis penyakit kelumpuhan yang sering menyerang anak-anak dan disebabkan infeksi virus.

Sebelum menderita polio, dia memperingatkan para pengikutnya untuk tidak mencari kesembuhan pada para dokter medis. “Akan tiba harinya,” katanya, “ketika mereka yang berkonsultasi pada dokter akan memperoleh tanda binatang itu.” Frasa “tanda binatang” yang dia maksudkan mengacu pada angka 666, angka Iblis, dalam Kitab Wahyu Yohanes dalam Perjanjian Baru.

Akhirnya, Jack Coe terkena bumerang dari kata-katanya sendiri. Dia sakit sangat parah karena menderita sejenis penyakit polio yang disebut polio bulbar. Itulah “tanda binatang” itu yang diperolehnya dan mengakibatkan dia – bertentangan dengan penolakan ajarannya terhadap perawatan dokter – dirawat di rumah sakit.

Dr. Hobart Freeman

Dia seorang guru dan pendeta Firman Iman. Lebih dari sembilan puluh orang meninggal dunia di gerejanya karena mereka mengikuti ajarannya. Lalu, Hobart juga meninggal dunia karena suatu penyakit yang sebenarnya bisa dirawat di rumah sakit.

Hobat sudah menyesatkan para pengikutnya. Mereka sesungguhnya menerapkan ajaran-ajaran Gerakan Firman Iman sampai pada tahap logisnya yang terakhir. Untuk menghadapi kematian yang menyakitkan, andalkan saja “janji-janji” dan cukup percaya pada ajaran Dr. Hobart Freeman. Janganlah menolak menyangkal apa yang mereka percaya. Yang menyembuhkan mereka bukan Dokter dan Doa, bukan D & D. Yang  menyembuhkan mereka hanyalah iman.

HobartFreeman Dr. Hobart Freeman

Ternyata kemudian, dia menjadi seorang saksi kebobrokan paling mengerikan dari kesalahan-kesalahan ajaran Gerakan Firman Iman. Seandainya benar, ajaran-ajaran Firman Iman pastilah memberi kesembuhan kepada Hobart dan lebih dari sembilan puluh orang. Ternyata, mereka semua meninggal dunia karena mereka percaya iman saja yang menyembuhkan mereka.

Beberapa kejadian sebelum Hobart meninggal dunia menunjukkan kesalahan ajarannya tentang kesembuhan, kesalahan yang juga melibatkan hukum negara AS. Seorang gadis berusia lima belas tahun meninggal dunia karena suatu penyakit. Seandainya penyakit itu ditangani di rumah sakit, gadis itu punya peluang besar untuk tidak meninggal dunia. Tapi nasib gadis itu demikian karena ditentukan orang tuanya, anggota Firman Iman. Mereka menolak perawatan medis atau kedokteran modern untuk puterinya karena mereka percaya kesembuhan hanya melalui iman.

Penyesatan melalui ajaran Dr. Hobart Freeman yang mengakibatkan puteri kedua orang tua itu meninggal dunia menimbulkan masalah hukum di tempat mereka tinggal di AS. Pemerintah setempat menilai kematian puteri itu akibat kelalaian kedua orang tuanya  memperoleh perawatan rumah sakit baginya. Kematian puterinya adalah suatu pembunuhan.  Sebagai akibatnya, mereka dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun karena pembunuhan yang lalai mereka cegah.

Segera sesudah itu, Freeman sendiri meninggal dunia karena pneumonia dan kegagalan jantung. Kegagalan jantungnya diperparah salah satu kakinya yang membisul Desember 1984.

Teologia Dr. Hobart Freeman tidak mengizinkan dia mengaku bahwa penyakit polio sudah lenyap dari salah satu kakinya. Kakinya itu cacat dan timpang. Dalam kaitan ini, dia mengatakan, “Saya punya penyembuhanku.”

Tapi apa yang dia katakan tadi bertentangan dengan apa yang dia alami. Ada orang yang menunjukkan padanya bahwa ada pertentangan yang cukup jelas antara cacat jasmani dan teologianya. Namun, dia secara patuh menuruti teologianya sendiri dengan menolak semua perawatan medis bagi penyakit-penyakit yang tengah membunuh dia.

Sesungguhnya, sains kedokteran bisa dengan mudah memperpanjang hidup Dr. Hobart Freeman. Tapi dia akhirnya menjadi seorang korban ajarannya sendiri.

Keth Grayton

Dia seorang tokoh Gerakan Profetik, tentang nubuat-nubuat, yang meninggal dunia karena komplikasi AIDS. Di depan jemaat suatu gereja di Detroit (AS), dia mengatakan dia sudah sembuh total. Tapi dia meninggal dunia sekitar satu tahun kemudian.

Kenneth E. Hagin

Hagin dipandang sebagai “Bapa” Gerakan Firman Iman tapi gagal menyembuhkan seorang anggota keluarganya. Dia mengaku punya iman yang besar dan urapan khusus. Tapi kedua “kuasa rohani” itu tidak mampu menyembuhkan saudara perempuannya, kemudian meninggal dunia karena kanker.

Buddy Harrison

Menantu lelaki Kenneth E. Hagin ini meninggal dunia karena kanker Desember 1999. “Urapan penyembuhan khusus” Hagin tidak mampu menyembuhkan salah seorang anggota keluarganya.

Ruth Ward Heflin

Heflin mengaku dia seorang pengkhotbah dengan kuasa, tapi dia meninggal dunia pada usia 60 tahun, lebih awal dari yang dia harapkan. Ruth Ward Helfin adalah pemimpin Gereja Pentakosta Kalvari di Ashland, Virginia (AS). Wanita ini terkenal karena peranannya dalam apa yang disebut KKR “debu emas” yang melibatkan gereja-gereja lintas dunia. Dia meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Richmond, Virginia, 15 September 2000 sesudah menderita kanker selama beberapa bulan.

r_heflin Pdt. Ruth Ward Heflin

Suatu kecelakaan mobil yang mengakibatkan suatu pergelangan kaki Heflin pada tahun 1999 mengharuskan dia mendapat perawaan medis. Dokter-dokter mendiagnosisnya dan menemukan kanker payudara yang sudah menyebar ke seluruh tulang-tulangnya. Sebagai akibatnya, dia seharusnya menjalani suatu masketomi (pemotongan seluruh payudara) pada 25 April 2000. Tapi dia menolak kemoterapi atau perawatan kanker lanjutan karena dia mengatakan Tuhan mengatakan padanya, “Tolaklah perawatan itu.”

Ternyata “pengkhotbah dengan kuasa” ini tanpa kuasa untuk melawan kanker yang dideritanya, mendapat perawatan medis,  dan takluk pada sengatan maut, sebagian karena mengandalkan hanya imannya .

Gereja yang dipimpin Heflin didirikan kedua orang tuanya tahun 1950-an. Gereja itu kemudian dipimpin Wallace, saudara lelakinya, kemudian meninggal dunia tahun 1997.

Benny Hinn

Penyakit dan kemalangan yang dialami Benny Hinn sudah dijelaskan dalam bab I dan XXIV blog ini. Anda dimohon membaca ulang kedua bab ini.

Yang ingin disoroti di sini ialah pertentangan antara ajarannya tentang kesembuhan rohani atau ilahi dan penyakit dan kemalangannya yang tidak bisa disembuhkan atau dipulihkan oleh ajarannya. Anda ingat, misalnya, bahwa dia dan isterinya mengalami suatu kecelakaan pesawat terbang di Orlando, Florida, AS 1983; mereka berdua terluka, tapi Hinn paling terluka di kepalanya. Mereka berdua dirawat di rumah sakit sampai sembuh. Anda barangkali masih ingat Suzanne, isterinya, menderita sejenis penyakit jiwa dan selama berapa tahun dan harus menjalani pengobatan. Akhirnya, dia bercerai dari suaminya, Benny Hinn.

Luka dan kemalangan Hinn ironis. Dia mengatakan bahwa dia “seorang beriman” yang tidak akan ditimpa penyakit. Dia juga mengatakan dia” seorang mesias kecil” dan “seorang allah kecil.” Semua pernyataannya terbukti tidak mampu menolong dia selamat dari kecelakaan pesawat terbang, luka di kepalanya, dan sakit jiwa isterinya.

E. W. Kenyon

Kenyon, kemudian dipandang sebagai Bapa Gerakan Firman Iman,  kuliah di Perguruan Seni Pidato Emerson di Boston (AS), waktu itu adalah suatu pusat kegiatan pikiran Abad Baru yang tengah muncul. Para mahasiswa dan dosen di perguruan itu membayangkan bahwa mereka sudah menemukan hukum-hukum iman, dan memperkenalkan suatu versi Kristen dan okultisme.

Abad Baru adalah nama suatu gerakan modern yang muncul tahun 1980-an dan menekankan kesadaran rohani, sebagian besar anti-alkitabiah.  Sering, gerakan ini melibatkan kepercayaan akan reinkarnasi,  astrologi, praktek meditasi, vegetarianisme, dan pengobatan holistik. Reinkarnasi, suatu ajaran dalam Hinduisme, adalah kepercayaan bahwa ada siklus yang berulang-ulang dari kelahiran kembali suatu jiwa (seorang mati) untuk meneruskan hidup lain dalam suatu tubuh yang baru. Astrologi, suatu praktek masyarakat non-Kristen kuno yang masih berlaku, adalah penelitian tentang posisi Bulan, Matahari, dan planet-planet dengan kepercayaan bahwa gerak benda-benda langit itu memengaruhi manusia. Vegetarianisme, dipraktekkan juga oleh anggota-anggota Gereja Adven, adalah suatu ajaran tentang menjaga kesehatan dengan hanya makan buah-buahan, sayur-sayuran, padi-padian, biji-bijian, biasanya telur dan hasil-hasil peternakan susu – tanpa makan daging atau ikan. Kecuali pengobatan holistik dan barangkali vegetarianisme, kepercayaan akan reinkarnasi, meditasi (yang tidak memusatkan perhatian pada Allah dalam Alkitab),  dan astrologi berlawanan dengan ajaran alkitabiah.

Usai kuliah dan kemudian menjadi pendeta atau penginjil, E.W. Kenyon yang sudah dipengaruhi pikiran Abad Baru tadi mengambil suatu tindakan yang melawan firman Allah. Dia menceraikan isterinya.

Selain itu, dia menyebarkan ajaran-ajarannya yang sudah dipengaruhi Pikiran Baru. Menurut ajarannya, apa yang seorang katakan, dia akan miliki. Katakan, “Mau sehat”, dan kau akan memiliki kesehatan; katakan, “Mau kaya”, dan kau akan memiliki kekayaan! Dia juga menyebarkan ajaran tentang kesembuhan ilahi; menurutnya, Allah selalu berkehendak untuk menyembuhkan manusia.

Tapi ajarannya tentang kesembuhan ilahi gagal menyembuhkan dirinya sendiri. E. W. Kenyon meninggal dunia sesudah dia berada dalam suatu keadaan koma karena tumor ganas.

Kathryn Kuhlman

Mentor Benny Hinn ini diakui sebagai seorang penyembuh ilahi. Ironisnya, dia sendiri tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri dan sebagai akibatnya meninggal dunia.

Mula-mula, dia mengalami gangguan jantung pada tahun 1976. Selama dua puluh tahun, dia berjuang menyembuhkan penyakitnya. Tapi akhirnya dia meninggal dunia karena kegagalan jantung.

Aimee Semple Mcpherson

Wanita ini diakui sebagai seorang penyembuh ilahi. Nyatanya, dia meninggal dunia tahun 1944 karena suatu kelebihan dosis barbiturat, sejenis obat penenang dan obat tidur.

Kehidupan pribadi Aimee kontroversial. Dia lenyap secara misterius, diduga keras punya berbagai hubungan asmara. Dia menikah berkali-kali dan dua kali mengalami perceraian. Akhirnya, penyembuh ilahi yang tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri meninggal dunia.

Joyce Meyer

Nama pennulis dan pembicara  wanita ini rasanya populer di Indonesia. Ada, misalnya, terjemahan berbagai bukunya ke dalam bahasa Indonesia  ; selain itu, dia secara teratur muncul dalam siaran televisi Kristen Life yang ditonton di Indonesia.

joyce meyer Joyce Meyer

Seperti penyembuh rohani yang lain, Meyer mengkleim bahwa mujizat-mujizat bisa menyembuhkan orang. Untuk memperoleh kesembuhan ajaib, mereka perlu praktek iman berbentuk “pengakuan positif.” Hanya iman saja yang menyembuhkan; karena itu, pengobatan dokter tidak perlu.

Tapi ajaran ini berlawanan dengan kenyataan ketika Joyce Meyer mencari pengobatan dokter. Secara jujur, dia mengaku pada dokter bahwa dia menderita kanker payudara, dan dirawat secara medis. Ini salah satu dari sedikit pengakuan jujur para tokoh Gerakan Firman Iman dan Gelombang Ketiga.

Daisy Osborn (1924-1995)

Dia isteri T.L. Osborn (1923), penginjil penulis Pentakosta terkenal itu. Daisy meninggal dunia karena kanker.

T.L. Osborn

Tokoh-tokoh Gerakan Firman Iman dan Gelombang Ketiga Roh Kudus lainnya akan diuraikan dalam tulisan ketiga. Tulisan ini akan disusul kesimpulan-kesimpulan.

Kamis, 27 Januari 2011

XXXII. Para Penyembuh Ilahi yang Gagal Menyembuhkan Dirinya dan Keluarganya (1)

Bukti ke sekian kali dari ajaran menyesatkan para penginjil, penghkotbah, dan pendeta Kristen palsu adalah kegagalan para penyembuh ilahi dalam menyembuhkan dirinya sendiri dan anggota keluarganya. Ada pertentangan antara ajaran mereka tentang kesembuhan ilahi hanya berdasarkan iman (tanpa campur tangan ilmu kedokteran modern) dan penyembuhan yang mereka akhirnya peroleh melalui pengobatan medis dari ilmu kedokteran modern.

Gerakan Firman Iman dan Gelombang Ketiga

Doktrin penyembuhan ilahi berdasarkan iman disebarkan oleh tokoh-tokoh Gerakan Firman Iman (the Word of Faith Movement), sering disingkat sebagai Firman Iman. Istilah “Firman Iman” sendiri berasal dari Roma 8:10 yang berisi frasa “firman iman, yang kami beritakan.”  Gerakan pengajaran Kristen yang bermula di Amerika Serikat ini dekat dengan gereja-gereja Pentakosta dan Karismatik dan dekat juga dengan individu-individu tertentu di berbagai penjuru dunia. Gerakan ini mengembangkan dan menyebarkan doktrin tentang kesembuhan, kemakmuran, dan iman serta pengakuan. Untuk membatasi diri, kami akan menyoroti ajaran gerakan ini tentang kesembuhan, diawali dengan doktrin dasar Gerakan Berdasarkan Iman, dan diakhiri kritik-kritik terhadap doktrin ini. Gerakan Gelombang Ketiga yang berkaitan dengan Gerakan Firman Iman akan dibahas secara ringkas.

Apa Doktrin Dasar Gerakan Firman Iman?

Menurut ajaran Firman Iman, keselamatan manusia melalui Yesus Kristus dan apa yang “dibawa” keselamatan itu. Menurut doktrin dasarnya, manusia bisa memperoleh Kerajaan Allah, Kerajaan Sorga, dan kondisinya sebagai ciptaan baru (menurut 2 Korintus 5:17 dan Galatia 6:15) melalui penebusan dan pengorbanan Yesus Kristus dan melalui imannya pada Firman Allah. Kalau orang percaya akan Firman Allah dan mengakui Firman itu, mereka akan menerima apa yang mereka akui. Percaya mereka tidak cukup melalui kata-kata yang mereka ucapkan; lebih dari itu, mereka perlu mempraktekkan imannya melalui perbuatan, menunjukkan tindakan percaya. Menurut Firman Iman, tindakan percaya dan berbicara diucapkan Yesus dalam Markus 11:22-23:

Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.”

Dua Tokoh Utama Gerakan Firman Iman

Siapakah tokoh-tokoh utama Gerakan Firman Iman? E.W. Kenyon dan Kenneth E. Hagin.

E.W. Kenyon

Kenyon salah satu pendukung awal Firman Iman. Dia seorang guru Alkitab asal New England (Amerika Serikat), kepala sekolah, dan penulis buku. Dia sudah menulis delapan belas buku yang masih dipakai para pengikut Firman Iman. Buku-buku ini berisi ajaran-ajarannya yang ikut melandasi Gerakan Firman Iman.

e.w.kenyon E.W. Kenyon

Ajaran-ajaran Firman Iman, termasuk yang disebarkan Kenyon,  muncul sebagai suatu reaksi terhadap Pentakostalisme tradisional. Menurut Pentakostalisme tradisional, kuasa Allah dinyatakan di masa kini di antaranya oleh tindakan menyembuhkan dan mujizat-mujizat, kedua-duanya adalah manifestasi rohani. Manifestasi rohani ini tidak bisa diramalkan dan berlangsung sesuai dengan “yang dikehendaki Tuhan.” Kenyon menolak ajaran Pentakostalisme tradisional ini. Menurutnya, tindakan-tindakan adialami – seperti kesembuhan ilahi dan mujizat-mujizat yang disaksikan banyak orang – bisa  dijamin terjadi berdasarkan suatu perjanjian (covenant) antara Allah dan umat-Nya, suatu perjanjian yang disahkan di dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Catatan: Kata Indonesia “perjanjian” lebih mudah dipahami melalui definisi padanan bahasa Inggrisnya, “covenant.” Kata yang disebut terakhir punya arti umum dan arti khusus. Menurut arti umumnya, covenant adalah suatu kesepakatan serius yang mengikat semua pihak; menurut arti khususnya, covenant adalah suatu perjanjian dalam Alkitab yang dibuat antara Allah dan umat Israel, yang berjanji tidak akan menyembah allah-allah lain. Arti kedua inilah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “perjanjian.”

Secara khusus, perjanjian ini adalah suatu perjanjian darah, suatu kontrak yang mengikat dua pihak – yaitu, Allah dan umat-Nya – bersama-sama sebagai satu “darah” atau satu keluarga. Selanjutnya, perjanjian darah ini menjanjikan kepada kedua belah pihak kepentingan dan kemakmuran timbal balik.

buku kenyon Sebuah buku karya E.W. Kenyon

Menurut Kenyon, orang Kristen adalah pewaris perjanjian ini karena mereka adalah keturunan Abraham melalui Kristus. Ayat yang membenarkan ajaran Kenyon ini ada dalam Galatia 3:29: “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”  Dari sudut-pandang Kenyon, menafsirkan Alkitab dengan cara ini berarti kuasa adialami – termasuk kesembuhan ilahi – bisa dijamin hadir atau ada bilamana perlu untuk menggenapi “janji-janji perjanjian (covenant promises)” Allah bagi umat-Nya.

Kenneth E. Hagin

Hagin sangat dipengaruhi tulisan-tulisan E.W. Kenyon. Hagin, berasal juga dari Amerika Serikat, dipandang sebagai “bapa” Gerakan Firman Iman modern. Dia mengembangkan lebih jauh teologia Kenyon tentang pengakuan perjanjian. Dia juga berkhotbah tentang suatu rumus yang terdiri dari empat bagian untuk menerima janji-janji Allah. Baramgkali, frasa “tagih janji Allah” yang populer di kalangan penganut Pentakosta dan Karismatik di Indonesa pernah Anda dengar. Frasa ini boleh jadi berkembang dari rumus Hagin itu. Apa rumusnya? “Ucapkanlah janji itu, lakukanlah janji itu, terimalah janji itu, ceritakanlah janji itu.”

Kenneth_Hagin Kenneth E. Hagin

Banyak pengkhotbah Alkitab dari aliran Pentakosta dan Karismatik sudah dipengaruhi entah secara langsung entah secara tidak langsung oleh Kenneth Hagin dan ajarannya. Yang paling terkenal mencakup Kenneth Copeland, Benny Hinn, Crefto Dollar, Jerry Savelle, Bill Winston, Joel Osteen, Charles Nieman, Hobart Freeman, dan Bill Johnson.

joel osteen Joel Osteen di sampul depan sebuah buku tulisannya

Ajaran tentang Kesembuhan

Menurut Gerakan Firman Iman, penebusan Kristus di salib mencakup kesembuhan holistik, kesembuhan menyeluruh, yaitu, kesembuhan roh, jiwa, dan tubuh. Kesembuhan total itu tersedia di sini dan sekarang bagi semua orang percaya. Firman Iman mengatakan bahwa mereka yang menerima realitas suatu kesembuhan menerima apa yang sudah menjadi miliknya. Bagaimana caranya menerima kesembuhan itu? Dengan mengakui ayat atau ayat-ayat yang ditemukan dalam Alkitab. Ayat-ayat apa? Ayat-ayat yang menyatakan bahwa penganut Firman Iman sudah sembuh. Cuma sembuh oleh ayat-ayat yang menyatakan mereka sudah sembuh? Tidak. Mereka juga harus percaya sepenuhnya akan makna ayat-ayat itu. Barulah mereka benar-benar sembuh.

Apakah percaya dan tindakan percaya macam ini mengabaikan kondisi tidak sehat dari tubuh orang percaya? Tidak. Menurut Firman Iman, percaya yang dimaksud bukan suatu tindakan menyangkal rasa sakit, sakit, atau penyakit. Percaya tersebut adalah suatu tindakan menerima karunia. Karunia itu disebut dalam Yesaya 53:5: “. . . dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.”  Menurut penganut Gerakan Firman Iman, penyakit adalah upaya Setan untuk merampok dari orang-orang percaya haknya akan kesehatan total.

Kritik-Kritik terhadap Ajaran Kesembuhan Firman Iman

Menurut kami, ada satu pokok yang menonjol tapi tersirat dalam ajaran Firman Iman tentang kesembuhan. Kesembuhan penganut gerakan ini bersumber hanya pada iman. Ilmu kedokteran untuk penyembuhan dan kesembuhan orang sakit atau orang berpenyakit tidak mendapat tempat dalam ajaran ini.

Bagi penganut Firman Iman, semboyan tentang kesembuhan holistik atau total, “Dokter dan Doa (D & D)” tidak berlaku. Yang berlaku hanyalah Doa; Dokter tidak dibutuhkan.

Berikut adalah suatu ringkasan berbagai kritik lain tentang ajaran Firman Iman tentang kesembuhan.

  1. E.W. Kenyon mengadposi ajaran-ajaran Gerakan  Pikiran Baru dan memberi label baru padanya. Ini suatu gerakan rohani di akhir abad ke-19 di AS yang menekankan kepercayaan metafisikal tentang akibat-akibat berpikir positif, hukum daya tarik, kesembuhan, daya hidup, dan kekuasaan pribadi. Gerakan ini memajukan gagasan bahwa “kecerdasan tak terbatas” atau Allah ada di mana-mana, roh adalah keseluruhan dari hal-hal nyata, jatidiri sesungguhnya dari manusia bersifat ilahi, pikiran ilahi adalah suatu kekuatan kebaikan, semua penyakit berasal dari akal budi, dan “berpikir yang benar” punya suatu efek menyembuhkan. Gagasan-gagasan ini tidak sesuai ajaran dalam Alkitab. Misalnya, jatidiri manusia yang bersifat ilahi berlawanan dengan ajaran Kristen bahwa semua manusia berdosa dan membutuhkan keselamatan di dalam dan melalui Yesus; semua penyakit tidak berasal dari akal budi tapi dari dosa manusia; dan kesembuhan bukan diperoleh melalui berpikir yang benar melainkan melalui iman kepada Yesus dan pengobatan medis dari ilmu kedokteran.
  2. Gerakan Firman Iman berasal dari kultus-kultus metafisikal abad ke-19 dan ke-20, seperti yang dipraktekkan Gereja Foursquare pimpinan Aimee Semple McPherson, Gerakan Pikiran Baru menurut ajaran Phineus Quimby, dan Sains Kristen yang dikembangkan Mary Baker Eddy.
  3. Ajaran-ajaran Firman Iman bukan iman melainkan lebih merupakan anggapan-anggapan.
  4. Yang sebenarnya dipandang bapa Gerakan Firman Iman adalah E.W. Kenyon; Kenneth Hagin hanyalah penjiplak ajaran-ajaran Kenyon.
  5. Doktrin-doktrin unik Firman Iman menyesatkan.
  6. Gerakan Firman Iman bersifat murtad dan banyak gerejanya adalah “kultus-kultus.”
  7. Guru-guru Firman Iman “menurunkan” Allah dan Yesus, dan “menuhankan” manusia dan Setan.
  8. Teologia Firman Iman menyimpang dari Alkitab dan bertentangan dengan ajaran-ajaran di Alkitab.

Gerakan Gelombang Ketiga

Gerakan spiritual lain yang berkaitan dengan Gerakan Firman adalah Gerakan Gelombang Ketiga, sering disebut sebagai Gelombang Ketiga Roh Kudus. Ini suatu teori teologia Kristen yang diperkenalkan pertama kali oleh C. Peter Wagner (dari AS) untuk memerikan apa yang dia percaya adalah tiga periode bersejarah dari kegiatan Roh Kudus di abad ke-20 dan sesudahnya. Dalam bukunya yang terbit 1988, The Third Wave of the Holy Spirit Encountering the Power of Signs and Wonders Today, dia mendefinisikan ketiga gelombang itu demikian:

  1. Gelombang pertama Roh Kudus mulai di awal abad ke-20 dengan munculnya gerakan Pentakosta. Gerakan ini mulai dengan kebangunan rohani di Jalan Azusa, Los Angeles, Kalifornia (AS) antara 14 April 1906 sampai dengan kira-kira 1915. Kebangunan rohani ini ditandai pengalaman rohani yang meluap-luap yang disertai pengalaman berbicara dalam bahasa lidah, ibadah-ibadah penyembuhan yang dramatik, dan pembauran antar-ras. Kebangunan rohani ini dipandang sebagai penggerak utama Pentakostalisme di abad ke-20.
  2. Suatu gelombang kedua Roh Kudus menyebar selama 1960-an ketika Gerakan Karismatik tersebar ke beberapa denominasi Protestan dan Gereja Katolik.
  3. Suatu gelombang ketiga Roh Kudus menyebar pertengahan 1980-an.

Tokoh-tokoh paling berpengaruh dari Gelombang Ketiga Roh Kudus mencakup C. Peter Wagner, Tom White, John Dawson, dan Frank Perett – semuanya dari Amerika Serikat.

PeterWagner1 C. Peter Wagner

Kritik terhadap Gelombang Ketiga Roh Kudus

Kritik yang realistik dan relevan dari Gerakan Gelombang Ketiga mesti melibatkan penilaian terhadap ideologinya. Ideologi gerakan ini mengulangi unsur-unsur pandangan dunia Mesopotamia kuno, suatu pandangan dunia – suatu pandangan tentang semua bentuk hidup – yang bertentangan dengan pandangan alkitabiah. Pengulangan ini bisa saja terjadi karena manusia punya suatu kecenderungan bawaan untuk mengulangi berbagai susunan ideologi masa lampau dalam bentuk atau “kemasan” yang dipercaya baru tapi yang pada dasarnya bisa sama.

Mesopotamia adalah nama kawasan kuno yang terletak antara Sungai Tigris dan Efrat di Irak dan Siria masa kini. Kawasan ini adalah situs beberapa peradaban kekotaan kuno, seperti Babilonia kuno.

Ajaran Gerakan Gelombang Ketiga yang dipengaruhi pandangan dunia Mesopotamia kuno mencakup pokok-pokok berikut:

  1. Orang bisa kerasukan roh jahat, dengan atau tanpa izin mereka.
  2. Beberapa orang Kristen punya karunia khusus untuk membedakan secara tepat kehadiran setan dan mengusirnya.
  3. Ada makhluk-mahkluk yang disebut “roh-roh teritorial” yang mempertahankan sejenis dominasi khusus atas lingkungan hidup, kota besar, dan bahkan desa. Beberapa orang Kristen punya kemampuan khusus untuk mengenal dan menentang kendali roh-roh teritorial.
  4. Benda-benda atau tempat-tempat bisa memproyeksikan pengaruh jahat dan berperan sebagai saluran bagi penindasan setan-setan.
  5. Peristiwa-peristiwa traumatik, entah dalam hidup kita entah dalam hidup masa lampau leluhur kita, bisa dibuat rapuh terhadap pengaruh setan-setan.

Suatu ringkasan dari berbagai kritik terhadap Gerakan Gelombang Ketiga bisa dibaca pada tabel berikut. Tabel ini menggarisbesarkan perbandingan tiga pandangan dunia: pandangan dunia Mesopotamia kuno non-Kristen yang memengaruhi pandangan Gelombang Ketiga Roh Kudus dan perbedaan kedua pandangan ini dengan kisah penciptaan menurut Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama.

Suatu Garis Besar Komparatif dari Tiga Pandangan Dunia

Mesopotamia Gerakan Gelombang Ketiga Kisah Penciptaan menurut Kejadian
Penciptaan berasal dari perang Penciptaan berasal dari perang Penciptaan berasal dari damai sejahtera dan kehendak baik Allah
Ada dewa-dewa jahat Ada “kuasa-kuasa” jahat “Kuasa” asli (Roh Allah) baik
Ada suatu kedewataan yang terorganisasi Ada suatu ketuhanan yang terorganisasi Hanya ada satu Allah
Pengalaman manusia dicirikan oleh konflik dengan dewa-dewa Pengalaman orang Kristen  dicirikan oleh konflik dengan kuasa-kuasa setan Pengalaman manusia ditetapkan oleh suatu kemitraan dengan Allah
Pengalaman manusia dicirikan oleh rasa takut dan ketidakpastian Pengalaman orang Kristen dicirikan oleh rasa takut dan ketidakpastian Pengalaman manusia dicirikan oleh pengetahuan
Takdir orang Mesopotamia tergantung pada dewa-dewa Takdir orang Kristen tergantung pada dunia roh-roh jahat “Takdir” manusia tergantung pada hubungannya dengan Allah
Orang Mesopotamia bergantung pada tukang tenung untuk mengusir roh-roh jahat di dunia Orang Kristen bergantung pada “speliasis-spesialis” peperangan rohani untuk mengusir roh-roh jahat di dunia Tidak ada kebutuhan untuk mengusir roh-roh jahat di alam semesta

 

Tanpa pengetahuan tentang perbedaan-perbedaan yang menyesatkan antara teologia Gelombang Ketiga Roh Kudus dan ajaran alkitabiah yang sesungguhnya, Anda yang tidak waspada akan mengira gerakan ini sesuai firman Allah. Sekarang Anda tahu Gelombang Ketiga Roh Kudus adalah suatu teologia Kristen yang bermasalah karena menyesatkan.

Siapa yang Gagal Menyembuhkan Diri dan Anggota Keluarganya?

Tokoh-tokoh yang gagal menyembuhkan dirinya sendiri dan anggota keluarganya berasal dari Gerakan Firman Iman dan Gerakan Gelombang Ketiga – semuanya dari Amerika Serikat. Mereka mencakup A.A. Allen, Jamie Buckingham, William Branham, Charles Capps, Jack Coe, Dr. Hobart Freeman, Keth Grayton, Kenneth E. Hagin, Buddy Harrison, Ruth Ward Heflin, Benny Hinn, E.W. Kenyon, Kathryn Kuhlman, Aimee Semple Mcpherson, Joyce Meyer, Daisy Osborn, John Osteen, Rod Parsley, Uskup Earl Paulk, Fredrick K. Price, Oral Roberts, R.W. Schambach, Ruth Carter Stapleton, Mac Timberlake, John Wimber, dan David Watson. Kedua puluh enam tokoh ini akan dibahas satu demi satu dalam tulisan mendatang.