BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 28 Februari 2011

XXXVI. Mengapa Para Pelayan Tuhan Itu Terlibat Skandal Seks?

Sesudah berada di dalam penjara karena terbukti melakukan pemerkosaan terhadap seorang gadis, lelaki pemerkosa itu ditanya seorang wartawan tentang mengapa ia melakukannya. Dengan air mata yang berlinang, dia menyatakan penyesalannya dan berkata, “Saya tidak tahu mengapa saya begitu khilaf sehingga saya melakukan apa yang seharusnya tidak saya lakukan?”

Sepanjang sejarah manusia, kekhilafan macam ini terjadi. Para lelaki yang melakukan pemerkosaan atau perzinahan mencakup lelaki mana pun, termasuk pendeta Kristen. Penyesalan atas kekhilafan mereka di balik jeruji penjara adalah penebusan yang adil dan benar atas perbuatan mereka.

Dalam hubungan dengan skandal seks yang dilakukan atau diduga dilakukan ke-29 penginjil, pendeta, dan tokoh Kristen dalam bab terdahulu, apa sesungguhnya yang mendorong mereka melakukan dosa seksual itu? Sebagian jawabannya diberikan beberapa di antara pelayan Tuhan itu, sebagian lagi melalui penafsiran atas beberapa kasus skandal seks itu. Yang lain diberikan oleh Alkitab. Entah dari mereka entah dari Alkitab, semua jawaban itu bersumber pada kebenaran tentang dosa seksual di dalam Alkitab.

Iblis yang Membuat Saya Melakukannya”

Sesudah dosa seksualnya diketahui umum, apa kata Robert LIARdon tentang kekhilafannya? “Iblis yang membuat saya melakukannya,” jawabnya.

Sebagai pembelaan terhadap puteranya, ibu Robert menyalahkan gereja. Mengapa Robert melakukan skandal seks? Itu bukan kesalahan dia; itu kesalahan gereja karena jemaat gagal “melindungi” dia melalui doa-doa mereka!

Akibat kegagalan gereja melindungi puteranya? Iblis mengakibatkan Robert LIARdon jatuh ke dalam dosa homoseksualitas.

Pembenaran diri LIARdon melalui ibunya berlawanan dengan peran sesungguhnya seorang pendeta. Bukankah dia seorang gembala dan jemaat adalah domba-dombanya? Apakah ada contoh dalam Alkitab yang di dalamnya gembala tersesat meninggalkan domba-dombanya dan meminta domba-dombanya menyelamatkan dia? Tidak ada. Dalam Perjanjian Lama, Daud, seorang gembala sebelum menjadi seorang raja Israel kuno, tidak meninggalkan tapi dengan berani melindungi kambing domba ayahnya terhadap hewan-hewan pemangsa yang buas (1 Samuel 17:36). Dalam Perjanjian Baru, seorang gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (Yohanes 10:11-12).  Jelas, kritik ibu LIARDon kebalikan ajaran Alkitab: seharusnya puteranya sebagai seorang gembala jemaat  yang menyelamatkan jemaatnya sebagai domba-dombanya, bukan sebaliknya.

Kemudian, apakah memang Iblis yang mengakibatkan LIARdon terlibat homoseksualitas? Tidak. Paling tinggi, Iblis dan antek-anteknya menggoda siapa pun melalui titik-titik lemah mereka atau menawarkan kepada mereka sesuatu yang baru dan mengamati apa mereka memakan umpan itu atau tidak.

Sebenarnya, dosa seseorang adalah hasil pilihannya sendiri, berdasarkan kehendaknya yang bebas. Karena itu, ketika dia jatuh ke dalam dosa, ketika dia melakukan homoseksualitas, dia harus bertangggung jawab atas pilihan bebasnya itu. Mengkambing hitamkan orang lain untuk dosa yang dia lakukan bukanlah jawabannya.

Dosa selalu adalah masalah pribadi antara pendosa dan Allah. Tidak seorang pun bisa membuat Anda berdosa. Andalah yang memilih untuk berbuat dosa.

Nabi-Nabi Palsu

Dari bab-bab terdahulu dalam blog ini, Anda tahu bahwa Benny Hinn seorang nabi palsu. Kemudian, bab 34 menjelaskan juga tentang ajaran-ajaran menyesatkan tentang kesembuhan oleh berbagai penginjil dan pendeta Kristen. Semuanya adalah tokoh-tokoh Kristen terkenal secara luas, sebagian adalah bintang-bintang penginjil televisi Karismatik, Pentakosta,  Injili, dan Bapits.

Tapi munculnya mereka seperti meteor. Pancaran cahaya yang diciptakannya tampak pada banyak orang di langit malam hari. Tapi pancaran cahaya itu singkat lalu lenyap. Ibarat meteor, para tokoh Kristen tadi memancarkan cahayanya yang memukau jutaan orang sebentar saja, lalu redup, dan menghilang.

Karena apa? Injil palsu yang mereka ajarkan, penyesatannya, dan dosa seksual yang mereka lakukan.

Proses Kejatuhan Mereka Sudah Ada di Alkitab

Tidak mudah melihat ke dalam proses kejiwaan atau kerohanian yang mengakibatkan ke-29 pelayan Tuhan itu terlibat atau diduga terlibat dalam berbagai skandal seks. Psikologi modern memang bermanfaat untuk memahami proses-proses kejiwaan yang mengakibatkan orang membuat keputusan-keputusan yang keliru dalam hidupnya.

Tapi rasanya psikologi modern belum mampu menjelaskan seluruh kebenaran di balik proses-proses kejiwaan yang terjadi di dalam diri manusia, termasuk keputusan untuk terlibat dalam skandal seks yang kemudian ingin disembunyikan atau disesali sesudah disingkapkan.

Alkitab berisi wawasan psikologis dan spiritual yang menembus seluruh hati manusia. Maklum, buku yang berisi firman Allah ini berasal dari tuntunan Roh Kudus, Oknum dari Trinitas Allah yang Mahakuasa dan Mahatahu. Karena itu, proses-proses yang menyebabkan ke-29 pelayan Tuhan itu terjebak ke dalam skandal seks yang nyata atau diduga selanjutnya akan dijelaskan berdasarkan Alkitab.

Ada di hati mereka

Suatu penggalan nyanyian rakyat Indonesia berbentuk pantun berbunyi: “Dari mana datangnya cinta?/ Dari mata, turun ke hati.”

Cinta yang turun ke hati itu anggap saja adalah cinta dalam arti yang positif. Cinta itu lalu menimbulkan rasa saling mencintai antara sepasang lelaki dan wanita, dilanjutkan dengan pernikahan, lalu kehidupan berkeluarga yang diberkati sampai masa tua.

Tapi bagaimana kalau cinta yang dimaksud adalah suatu ungkapan dari hawa nafsu yang ditentang Alkitab? Menurut Alkitab, hati tempat cinta itu turun tidak kosong. Ia sumber cinta dalam arti hawa nafsu, seperti perzinahan dan percabulan. Ini dikatakan Yesus sendiri, Yesus yang Mahakuasa dan Mahatahu: “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, dan hujatan. Itulah yang menajiskan orang” (Matius 15:19-20).

Cinta dalam arti hawa nafsu yang mengakibatkan para pelayan Firman Tuhan itu terlibat atau diduga terlibat skandal seks berasal dari hatinya. Mata yang membangkitkan cinta mereka di dalam hatinya lalu membutakan mata rohaninya dan mengakibatkan mereka terjebak ke dalam skandal seks yang menajiskannya.

Berzinah di dalam hati

Dengan wawasan yang sangat tajam dan cermat ke dalam diri manusia, Yesus menjelaskan suatu proses lain yang menjebak para pelayan-Nya ke dalam skandal seks itu: dari mata menuju perzinahan yang dibayangkan. “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Matius 5:27-28). Para penginjil, pendeta, dan tokoh Kristen lelaki yang terlibat perzinahan dengan wanita pastilah mengawali proses ini melalui pandangan mata kepada perempuan yang mereka inginkan, membayangkan atau mengkhayalkan perzinahan itu, lalu benar-benar melakukan perzinahan dengan mereka.

Tidak menyadari dosa seksualnya

Ketika tengah “dimabuk asmara”, para pelayan Tuhan itu mengabaikan ajaran atau peringatan Tuhan di dalam Alkitab tentang akibat-akibat dosa seksual yang akan mereka lakukan. Beberapa kutipan menunjukkan bagian firman yang mereka abaikan, bagian yang terkait dengan dosa seksual. Akibat-akibat dosanya dikatakan secara gamblang oleh Alkitab.

Kehilangan Kerajaan Allah

Orang cabul, orang berzinah, banci, orang pemburit tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (1 Korintus 6:9-10).

Menghina Allah dengan tubuhnya

. . . tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.  . . . . Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korinuts 6:13, 19-20).

Mendatangkan murka Allah

Karena itu, matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka] (Kolose 3:5-6). Secara khusus, para pelayan Tuhan itu yang melakukan percabulan, kenajisan, dan hawa nafsu mendatangkan murka Allah atas diri mereka.

Balasan untuk kesesatan mereka

Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.  . . . . Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka (Roma 1:22, 26-27).

Tanda-tanda akhir zaman

Skandal-skandal seks itu adalah juga tanda-tanda akhir zaman. Ini sudah dikatakan Paulus di abad pertama Masehi. Katanya: “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. . . . . Manusia akan . . . lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji (2 Timotius 3:1,2-4,8).

Mereka Harus Pertanggung Jawabkan

Jelas, ke-29 pelayan Tuhan itu yang terlibat atau diduga terlibat berbagai skandal seks itu mengabaikan peringatan dalam Alkitab. Tanpa disadarinya, mereka terperangkap ke dalam berbagai proses yang bersumber dari hatinya. Skandals seks yang mereka lakukan menunjukkan juga tanda-tanda akhir zaman. Akibat-akibat dosa seksual yang mereka lakukan akan mereka pertanggung jawabkan kepada Yesus.

Skandal seks yang mereka lakukan punya pengaruh lain pada kita. Mereka yang seharusnya menjadi panutan atau contoh hidup yang baik dan benar kepada kita sudah menjatuhkan reputasinya karena dosa-dosa seksual yang mereka lakukan. Mereka selayaknya tidak menjadi pelayan Tuhan.

Sabtu, 12 Februari 2011

XXXV. Skandal Seks yang Melibatkan Penginjil Televisi, Pendeta, dan Tokoh Kristen Amerika, Kanada, dan Inggris (1)

Apa kata Alkitab tentang kualifikasi penatua, penginjil, pendeta, dan tokoh Kristen? Di antaranya, mereka harus menunjukkan penguasaan diri yang mencegah dirinya dikuasai dosa dan menuruti keinginannya. “. . . hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah angggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran” (Roma 6:12-13). Selain itu, mereka harus saleh, adil, dan tidak bercacat di antara sesama orang percaya. “Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya” (1 Tesalonika 2:10). Secara khusus, para penatua tidak bercatat, punya hanya satu isteri, punya anak-anak yang hidupnya beriman, senonoh, dan tertib. “. . . supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota . . ., yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib” (Titus 1:5-6). Selain itu, semua pelayan Tuhan membela kebaikan sesuai Alkitab. “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan” (1 Tesalonika 2:10).

Tidak semua pelayan Tuhan – pendeta, penginjil, dan tokoh Kristen – memenuhi kualifikasi alkitabiah tadi. Mereka khususnya dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Mereka terlibat atau dituduh terlibat tindakan-tindakan yang mencengangkan, memalukan,  dan menurunkan rasa hormat tulus kita pada mereka: mereka terlibat atau dituduh melakukan skandal seks! Percaya atau tidak, mereka mencakup Paul Crouch, Sr., Presiden dan pendiri TBN, dan Benny Hinn!

Mereka semuanya adalah pelayan-pelayan Tuhan dari berbagai denominasi Injili, Pentakosta,  Fundamentalisme, dan Protestan di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Sebagian besar dari aliran Pentakosta, Gerakan Firman Iman, Gerakan Karismatik, dan aliran-aliran sejenisnya; sisanya dari gereja-gereja Protestan tertentu, seperti dari Gereja Baptis. 

Siapakah mereka? Ada dua puluh sembilan di antara sekian yang kami pilih sebagai contoh-contoh kebobrokan moral/etika para pelayan Tuhan.

Charles Fox Parham, 1907

Parham, seorang tokoh Pentakosta AS, memulai gerakan neo-Pentakosta di AS. Tapi dia dituduh melakukan sodomi atau semburit di Texas dan ditahan polisi. Sebagai akibatnya, dia kehilangan semua kepercayaan dengan gerakan itu melalui muridnya, William Seymour!

Aimee Semple McPherson, 1920-an – 1930-an

Dia seorang penginjil wanita yang cantik, pendiri suatu denominasi Pentakosta di AS, dan penginjil Pentakosta pertama yang terkenal. Akan tetapi, wanita kelahiran Kanada ini kawin-cerai beberapa kali, diduga merekayasa drama penculikan atas dirinya sebanyak dua kali, salah satu selama lebih dari tiga puluh hari, demi menjalin hubungan asrama rahasia dan tidak resmi dengan lelaki tertentu yang sudah berkeluarga tahun 1926.

aimee mcpherson Aimee Semple MacPherson

Kathryn Kuhlman, 1930-an

Dia seorang penyembuh rohani dan penginjil wanita terkenal asal AS, seorang pendeta Gereja Baptis dan pendiri Tabernakel KKR Kuhlman di Denver tahun 1933. Akan tetapi, dia terlibat suatu perzinahan dengan seorang rekan penginjil lelaki yang sudah berkeluarga. Lelaki itu menceraikan isterinya supaya dia menikah dengan Kuhlman dan menghancurkan Tabernakel KKR Kuhlman.

 kathryn kuhlman  Kathryn Kuhlman

Billy James Hargis, awal 1970-an

Hargis seorang  penginjil Kristen Protestan fundamental, penginjil yang membuat tafsiran harfiah tentang Alkitab dan yang taat secara ketat pada ajaran Kristen.
Seorang Kristen Protestan fundamental bersifat konservatif, yaitu, enggan menerima perubahan tapi lebih suka mempertahankan nilai-nilai dan kebiasaan tradisional. Berlawanan dengan Kristen Protestan fundamental adalah Kristen liberal, yaitu, Kristen yang berpikiran luas, toleran terhadap pandangan dan standar perilaku orang, kelompok, golongan, pengetahuan atau aliran yang berbeda. Salah satu ajaran  Kristen Protestan fundamental  mengatakan Alkitab diilhami Roh Kudus dan, karena itu, tidak berisi kesalahan apa pun. Terhadap kepercayaan konservatif ini, orang Kristen liberal mengatakan Alkitab suatu dokumen manusia yang berjangkauan luas. Misalnya, Alkitab berisi kisah-kisah yang tidak pernah terjadi alias berisi kebohongan seperti kisah penciptaan dan kisah air bah Nuh, dua kisah yang dipengaruhi bahan dari agama-agama kafir.
Selain itu, dia seorang penulis dan penginjil radio yang produktif asal AS. Dia membentuk Perguruan Kristen Amerika tahun 1971 untuk mengajarkan asas-asas Kristen fundamental. 

Akan tetapi, suatu skandal seks muncul di perguruan itu. Skandal itu melibatkan tuduhan bahwa Hargis melakukan hubungan seks dengan mahasiswa pria dan wanita. Sebagai akibatnya, dia dipaksa mundur dari jabatannya sebagai seorang anggota presidium Perguruan Kristen Amerika. 

Skandal-skandal seks lanjutan muncul melalui tuduhan lain. Anggota-anggota paduan suara Hargis, “All American Kids”, menuduhnya melakukan tindakan-tindakan seksual yang tidak senonoh. Perguruan itu akhirnya ditutup pertengahan 1970-an.

Apa tanggapan Hargis terhadap tuduhan-tuduhan itu? Dia secara terbuka menyangkalnya.

Lonnie Frisbee, 1970-an – 1980-an

Dia seorang penginjil Pentakosta homoseksual yang tertutup asal AS. Dia mendaku dirinya adalah seorang “nabi yang melihat” di akhir 1960-an dan 1970-an. Meskipun penampilannya seperti seorang hippie (seorang lelaki muda yang penampilannya tidak konvensional di AS tahun 1960-an), dia seorang pendeta dan penginjil Pentakosta yang sangat berhasil. Karena terlibat homoseksualitas, dia dipecat dari kepemimpinannya dalam gereja. Dia meninggal dunia karena AIDS tahun 1993.

Jim dan Tammy Bakker dan Jimmy Swaggart, 1980 dan 1991

Pada tahun 1986, Jimmy Swaggart, seorang penginjil Pentakosta asal AS, mulai serangan-serangan melalui layar televisi terhadap dua orang rekan penginjil televisi, Marvin Gorman dan Jim Bakker. Dia membongkar hubungan asmara Gorman dengan seorang anggota jemaat Gorman. Dia juga menolong membeberkan penyelewengan seksual Bakker; penyelewengan Bakker diatur seorang rekan ketika Bakker melakukan suatu perjalanan ke luar kota. Pembeberan skandal seks kedua penginjil itu mendapat liputan media yang luas.

Gorman membalas. Dia menyewa seorang penyelidik pribadi untuk membongkar kesembronoan perzinahan Swaggart sendiri dengan seorang pelacur. 

Swaggart akhirnya dipaksa mundur dari kependetaannya selama setahun. Dia membuat suatu permohonan maaf yang disiarkan televisi Februari 1988 kepada jemaatnya. “Saya sudah berdosa kepada-Mu, Tuhan,” katanya, “dan saya ingin memohon agar darah-Mu yang berharga membasuh dan membersihkan setiap noda sampai itu ada dalam lautan pengampunan Allah.” 

Ternyata kemudian Swaggart belum bertobat. Dia tertangkap basah oleh polisi Kalifornia tahun 1991 dengan Rosemary Garcia, seorang pelacur. Pelacur itu ikut bersama dia dalam mobilnya; Swaggart dihentikan di jalan karena salah memasuki jalur yang keliru. Ketika ditanya mengapa Rosemary berada bersama Swaggart, pelacur itu, barangkali seorang pelacur jalanan,  menjawab, “Dia minta saya untuk seks. Maksudku, itulah sebabnya dia menghentikan saya [di jalan]. Itu yang saya lakukan. Saya seorang pelacur.”

James Cleveland, 1991

Pendeta Cleveland terkenal secara internasional sebagai seorang penyanyi lagu-lagu Gospel, seorang aranser lagu, seorang komponis, dan tokoh di balik penciptaan musik Gospel modern di AS. Tidak heran dia dijuluki Raja Musik Gospel AS. Tapi seniman musik Gospel dan rekaman musik Gospel ini diketahui adalah seorang homoseksual. Dia meninggal dunia karena AIDS. Cleveland pendiri Gereja Baptis Batu Penjuru di Los Angeles, Kalifornia.

james cleveland James Cleveland, Raja Musik Gospel

Mike Warnke, 1991

Dia seorang penginjil dan pelawak Kristen Pentakosta dan Karismatik populer asal AS selama tahun 1970-an dan 1980-an. Mantan anggota Angkatan Laut AS ini terlibat kawin-cerai berkali-kali, berbagai hubungan asmara, dan perceraian.

Bob Moorehead, 1998

Dia pendeta Gereja Kristen Overlake, AS,  suatu gereja mega non-denominasional (mirip Gereja Oikumenis di Indonesia) di Redmond, Washington, gereja terbesar di negara bagian Washington, dari tahun 1970-an sampai dengan Juni 1998. Moorehead seorang pendeta konservatif tapi khotbahnya bergaya dan suasana Karismatik. Pada bulan Juli 1996, dia ditahan polisi karena dituduh melakukan tindakan tidak senonoh dalam suatu kamar mandi untuk umum di Pantai Daytona, Kalifornia. Dia mengundurkan diri di tengah tuduhan melakukan penganiayaan terhadap anggota-anggota dewasa gerejanya selama acara-acara baptisan dan pernikahan puluhan tahun sebelumnya.

Roy Clements, 1999

Dia seorang penulis dan mantan pendeta Kristen Injili (Karismatik) di Inggris. Pada tahun 1999, dia menyingkapkan keterlibatannya dalam suatu hubungan homoseksual dengan seorang lelaki. Dia mundur dari jabatannya sebagai seorang pendeta, dan berpisah dengan isterinya.

John Paulk, 2000

Paulk (tidak berkerabat dengan Earl Paulk, akan disoroti sebentar) seorang tokoh Kristen asal AS yang terlibat homoseksualitas. Dia mantan ketua dewan pengurus Exodus International North America, suatu organisasi Kristen antar-denominasional nirlaba. Organisasi ini memajukan “peran Kebebasan dari homoseksualitas melalui kuasa Yesus Kristus”, didirikan tahun 1976 dan mencakup 120 lembaga penginjilan di AS dan Kanada serta lebih dari 150 lembaga penginjilan di 17 negara lain. Pada bulan September 2000, John Paulk ditemukan dan difoto dalam sebuah bar homoseksual di Washington, D.C. Dia dituduh lawan-lawannya bercumbu-cumbuan dengan beberapa orang lelaki langganan di bar itu.

Paulk membantah dia ada di bar itu kendati bukti-bukti foto mengatakan sebaliknya. Akan tetapi, sebelum dilaporkan terlibat skandal seks itu, dia menulis tentang kehidupannya sebagai seorng homoseksual. Lalu, dia mengaku ada di bar homoseksual itu tapi tidak untuk alasan seks.

Paul Crouch, Sr., 2004

Sebagai pendiri dan presiden Trinity Broadcasting Network, jaringan televisi Kristen Injili (Pentakosta) terbesar sedunia yang berpusat di AS, Paul Crouch diduga keras terlibat skandal seks. Pada tahun 2004, harian Los Angeles Times menerbitkan serangkaian artikel yang menimbulkan pertanyaan tentang tuduhan-tuduhan Enoch Lonnie Ford, seorang mantan karyawan lelaki pada TBN. Menurut tuduhan Ford, dia punya  hubungan seksual dengan Crouch selama tahun 1990-an. 

paul crouch sr Paul Crouch, Sr.

Tapi TBN membantah tuduhan itu. TBN mengkleim bahwa dakuan-dakuan Ford adalah bagian dari suatu rencana pemerasan; sementara itu, Los Angeles Times adalah suatu “koran sayap kiri dan anti-Kristen.”

Meskipun ada bantahan itu, TBN diam-diam membayar uang tutup mulut kepada Ford. Jumlahnya mendekati setengah juta dolar AS. Kalau memang tidak ada hubungan homoseksual antara Paul Crouch, Sr. dan Enoch Lonnie Ford, mengapa Ford disuap supaya tutup mulut tentang tuduhannya? Ada udang di balik batu, bukan?

Douglas Goodman, 2004

Dia seorang pendeta Injili di Pusat Kristen Kemenangan di London, Inggris. Gereja Karismatik  itu salah satu yang terbesar di Inggris. Meskipun demikian, Goodman punya reputasi buruk karena suatu skandal seks: dia terlibat serangan seksual terhadap empat anggota jemaatnya tahun 2004. Sebagai akibatnya, dia dipenjarakan selama tiga setengah tahun, dan Pusat Kristen Kemenangan ditutup.

Paul Cain, 2004

Cain seorang pendeta Kristen Pentakosta yang terlibat dengan gereja-gereja neo-karismatik dan Gerakan Karismatik. Suatu sumber lain mengatakan dia seorang pendeta Gereja Hujan Hari Terakhir, suatu gereja yang berkembang dari Pentakostalisme abad ke-20 di AS. Tapi sang pendeta dilaporkan terlibat alkohol dan homoseksualitas.

Nathan Braun, 2005

Pada bulan April 2005, Nathan Braun, seorang penulis asal Kanada tentang vegetarian Kristen dan penginjil asal AS, diusir dan dikeluarkan dari Konferensi Hak-Hak Hewan Akar Rumput. Dia dituduh melakukan serangan seksual terhadap seorang gadis remaja yang menghadiri konferensi itu.

Robert LIARdon, 2006

Dia seorang pendeta, penginjil, dan penginjil televisi Pentakosta asal AS. LIARdon mengaku dia punya hubungan seksual yang lama dengan seorang pendeta pemuda yang membantu pelayanannya.

Ted Haggard, 2006

Dia pendeta Gereja Hidup Baru (dari aliran Pentakosta/Karismatik)  di Colorado Springs, Kolorado (AS) dan Presiden Perhimpunan Nasional Evangelis AS antara tahun 2003 dan November 2006. Kedudukan Haggard memampukan dia punya akses sewaktu-waktu ke Presiden AS George W. Bush. 

ted haggard Ted Haggard

Pada tahun 2006, Haggard dituduh mengunjungi secara teratur seorang pelacur lelaki. Pelacur ini menyediakan juga metamfetamin, sejenis obat terlarang yang dipakai sebagai suatu rangsangan. 

Haggard mengaku kesalahannya dan mengundurkan diri dari kedua jabatannya tadi. Pengakuan dia ternyata bukanlah pertobatannya. Pada bulan Januari 2009, dia mengaku punya suatu hubungan seksual kedua dengan seorang lelaki anggota gereja.

Apakah skandal seks yang melibatkan Haggard menyadarkan dia agar tidak kembali menjadi seorag pelayan Tuhan? Tidak. Dia kemudian mendirikan sebuah gereja yang baru!

Paul Barnes, 2006

Rekan kerja Ted Haggard ini  pendiri dan mantan pendeta senior gereja Injili Kapel Anugerah (beraliran Pentakosta/Karismatik) di Douglas County, Kolorado. Tapi Barnes kemudian mengaku kepada pengurus gereja bahwa dia melakukan kegiatan homoseksual. Sebagai akibatnya, pengunduran dirinya sebagai pendeta diterima 7 Desember 2006.

Lonnie Lathan, 2006

Pada tahun 2006, pendeta senior Gereja Baptis Tulsa Selatan merangkap seorang anggota Panitia Pelaksana Sidang Baptis bagian Selatan di AS ditahan polisi. Lonnie dituduh “menawarkan diri untuk terlibat dalam suatu tindakan percabulan” dengan seorang lelaki. Ternyata orang itu seorang perwira polisi lelaki yang menyamar.

Earl Paulk, 2007

Earl Paulk (tidak berkerabat dengan John Paulk) pendiri dan pendeta Gereja Penuai Bukit Kapel  di Decatur, Georgia (AS), sebuah gereja mega Pentakosta/Karismatik di suatu pinggiran kota di Atlanta, dari tahun 1960 sampai dengan 1990-an. Sejumlah wanita dari jemaat gereja itu maju ke depan selama tahun 1990-an dan mengkleim Paulk melakukan hubungan seksual dengan mereka. Beberapa dakuan itu terbukti betul. 

earl paulk dan dottie rambo Earl Paulk didampingi Dottie Rambo, seorang favorit TBN

Hal mengagetkan lain adalah kelihaian Earl Paulk menyembunyikan suatu hasil skandal seksnya selama bertahun-tahun sebelum akhirnya terbongkar. Donnie Earl Paulk, seorang pendeta senior pada gereja tadi, dicurigai adalah putera hasil hubungan gelap Earl Paulk dengan seorang wanita tapi diakui sebagai keponakannya. 

Untuk membuktikan benar-tidaknya tuduhan itu, pengadilan di Decatur memerintahkan supaya suatu tes DNA terhadap Donnie diadakan tahun 2007. Ternyata tes itu menunjukkan bahwa Donnie Earl Paulk bukan keponakan melainkan putera Earl, hasil hubungan gelapnya dengan ipar perempuannya!

Uskup Michael Reid, 2008

Dia seorang penginjil Kristen Pentakosta di Essex, Inggris, pendiri Gereja Pentakosta Peniel di Essex, dan pendiri Yayasan Pelayanan Michael Reid. Gelar Uskup diberikan padanya dalam suatu pertemuan Persekutuan Internasional Gereja-Gereja Karismatik di Nigeria tahun 1995. Tapi pada bulan April 2008, dia mengundurkan diri sebagai seorang pendeta di Gereja Peniel. Ini dia lakukan sesudah dia mengaku melakukan hubungan di luar pernikahan selama delapan tahun. Skandal seks itu dilaporkan secara luas di Internet dan dalam koran-koran Inggris. Meskipun demikian, Reid masih aktif dalam penginjilan di Inggris dan di luar negeri!

Joe Barron, 2008

Dia salah satu dari empat puluh pendeta di Gereja Baptis Prestonwood. Ini salah satu gereja terbesar di AS, dengan 26.000 anggota.

Akan tetapi, Barron ditahan polisi 15 Mei 2008 sesudah dia menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan seksual dengan seorang anak di bawah umur. Untuk menjumpai anak itu, Barron mengendarai mobilnya dari kawasan Dallas ke Bryan, Texas. Menurut dugaan, dia berencana terlibat dalam hubungan-hubungan seksual dengan seorang gadis berusia tiga belas tahun yang dia jumpai di Internet. Ternyata “gadis” itu seorang aparat penegak hukum yang menyamar.

Benny Hinn, 2009-2010

Hinn, penginjil televisi dan pendeta Karismatik tenar asal AS itu, didakwa oleh beberapa pendeta di Uganda, suatu bekas jajahan Inggris di Afrika, bahwa dia melakukan sodomi dengan seorang pendeta senior lelaki terkenal di Kampala, ibu kota Uganda. Skandal seks ini terjadi ketika Hinn mengadakan KKR dia di Kampala. 

Ketika skandal seksnya terbongkar, Suzanne, isterinya, yang akhirnya mengetahui kelainan seksual suaminya mengajukan gugatan cerai di pengadilan. Hinn mengatakan gugatan perceraian ini karena “perbedaan-perbedaan yang tidak bisa didamaikan” antara dia dan isterinya, suatu frasa yang secara samar-samar mencoba menutupi skandal seks yang dia lakukan.

George Alan Rekers, 2010

Rekers seorang pendeta Gereja Baptis bagian Selatan, seorang ahli psikologi, seorang mantan profesor Psikiatri Saraf dan Sains Perilaku pada Fakultas Kedokteran Universitas Kalifornia Selatan, AS. Pada tanggal 13 April 2010, George Alan Rekers, seorang pemimpin Kristen, dilaporkan  difoto di Bandara Internasional Miami, AS, kembali dari suatu perjalanan ke luar negeri. Dia diketahui kembali bersama seorang pelacur lelaki berusia dua puluh tahun. Namanya Jo-Vanni Roman alias “Lucien”. Padahal, Rekers terkenal anti kaum homoseksual dan perilaku homoseksual. Skandal seks dia diketahui melibatkan seorang homoseksual sebagai seorang teman perjalanan; tindakannya jelas berlawanan dengan sikapnya yang melawan kaum homoseksual

george alan rekers George Alan Rekers

Di blognya, Rekers menyangkal melakukan hubungan seksual dengan Lucien. Tapi dalam berbagai wawancara yang menyusul, Roman mengatakan Rekers sudah membayar dia untuk menyediakan pijatan bugil setiap hari, termasuk menyentuh kemaluannya.

Eddie L. Long, 2010

Pada bulan September 2010, pengaduan-pengaduan sipil diajukan terhadap Eddie L. Long, seorang pendeta suatu jemaat berjumlah sangat besar di Georgia dan di Gereja Baptis Misionari Kelahiran Baru, AS, oleh beberapa orang lelaki. Mereka menyatakan Pak Long memakai kedudukannya sebagai seorang pemimpin gereja untuk menggoda atau memaksa mereka setuju melakukan hubungan seksual dengan imbalan uang, perjalanan, dan barang-barang. 

Pada suatu peristiwa 26 September 2010, Pak Long mengatakan dia akan berjuang untuk mengatasi pengaduan-pengaduan sipil itu di pengadilan. Dia juga tidak akan berkomentar tentang tuduhan-tuduhan itu. 

Tapi pada tanggal 7 Desember 2010, Eddie Long memilih menyelesaikan pengaduan-pengaduan itu di luar pengadilan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah tindakannya merupakan suatu pengakuan tentang perasaan bersalah padanya.

 Alasan-Alasan Mereka Mengabaikan Perintah Alkitabiah

Mengapa kedua puluh sembilan pendeta, penginjil, penginjil televisi, dan pelayan Kristen itu mengabaikan perintah alkitabiah tentang penguasaan diri, keadaan tidak cacat, beristeri atau suami satu, berpegang kepada kebaikan, dan kualifikasi rohani lainnya? Jawabannya akan diberikan dalam tulisan mendatang.

Jumat, 04 Februari 2011

XXXIV. Para Penyembuh Ilahi yang Gagal Menyembuhkan Dirinya dan Keluarganya (3)

John Osteen

John Osteen, pendeta gereja mega (sangat luas)  Firman Iman di Houston, Amerika Serikat, dan ayah pendeta Joel Osteen yang terkenal itu, menderita kanker hati. Tapi selama suatu jangka waktu, dia hidup berkat kemurahan Allah dan perawatan medis.

Osteen meninggal dunia karena beberapa kondisi medis. Sementara menjalani perawatan medis, dia dan anggota gerejanya berharap akan kesembuhan ilahi.

Dia menderita penyakit ginjal 1998 yang mengharuskan dia menjalani cuci darah. Dia juga menjalani suatu kateterisasi jantung Agustus 1998; tindakan medis ini menentukan bahwa semuanya baik-baik dengan jantungnya. Lalu, para dokter melakukan suatu pembedahan untuk memasang sebuah pacu jantung. Ini semua perawatan medis bagi John Osteen.

Meskipun menjalani perawatan medis, dia mengharapkan juga kesembuhan rohani melalui mujizat kesembuhan. Osteen tahu “dia punya suatu kebutuhan akan suatu mujizat.” Untuk kesembuhannya melalui suatu mujizat, dia mengkleim Allah memberi kepadanya Mazmur 27:14: “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!”  Permintaan lalu disampaikan kepada teman-teman John Osteen supaya, bersama-sama dengan dia, menantikan Tuhan; mereka sepakat dengan dia bahwa suatu mujizat kreatif dibutuhkan untuk menyembuhkan ginjal dan jantungnya. Mereka percaya Tuhan akan mengubah penyakit Osteen dan akan membangkitkan dia dari kematian! Keyakinan ini diperkuat oleh suatu penglihatan “Tuhan” padanya: dia akan berkhotbah sampai dia berusia 90 tahun. Dia “mengaku” kesembuhannya dan 20.000 anggota gerejanya berdiri dalam suatu “kesepakatan” dengan dia untuk memperoleh kesembuhannya. Mereka percaya dia akan memperoleh mujizat kesembuhannya, persis seperti Dodi, isterinya.

Hasil akhir dari perawatan medis dan harapan spiritual akan kesembuhan John Osteen? Jawaban Tuhan ternyata berbeda dengan semua harapan medis,  dia, dan gerejanya: dia meninggal dunia pada usia 70-an tahun. Jelas, ada suatu perbedaan antara harapan medis, harapannya, dan harapan gerejanya akan kesembuhan dan usia panjang dan kenyataan kematiannya lebih awal dari yang dia harapkan.

Rod Parsley

Parsley, sering berkhotbah atau berbicara di TBN, dan seorang guru injil kemakmuran berdasarkan Firman Iman, masuk rumah sakit untuk bedah punggungnya. Tidak berlaku lagi kleimnya bahwa orang bisa sembuh dengan “menyebut kesembuhannya dan mendakunya”.

rod parsley1 Rod Parsley

Parsley menyebarkan suatu ajaran menyesatkan tentang kesembuhan ilahi. Menurut ajarannya, Yesus harus menderita bagi semua penyakit kita. Kerajaan Allah, dia bergembar-gembor, datang dalam tubuh kita. “Yesus tidak sakit,” katanya. “Saya tidak perlu sakit.”

Tapi bukti di “lapangan” lain. Dia menderita sakit punggung dan harus menjalani pembedahan punggungnya di rumah sakit. Dia jelas tidak bisa menyebut kesembuhannya dan mendakunya.

Ajarannya adalah suatu kesalahan lama yang disebut “penyembuhan dalam penebusan”. Penyembuhan, dalam arti yang paling dalam, memang ada dalam penebusan, seperti yang dijelaskan dalam Roma 8 dan Kitab Wahyu Yohanes 21.

Kitab pertama menjelaskan hakekat dari hidup oleh Roh: Roh memberi hidup dan telah memerdekakan kita dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut (ayat 2). Kitab kedua memerikan langit yang baru dan bumi yang baru. Apa yang manusia alami di bawah langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu dalam kondisi kehidupan yang baru: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu sudah berlalu.”

Kedua bacaan tadi, khususnya Kitab Wahyu 21, mengacu pada tubuh baru manusia, tubuh yang dimuliakan dan kekal. Akan tetapi, manfaat penuh dari tubuh yang dimuliakan dan kekal hanya akan diwujudkan di sorga. Semua berkat jasmani dan rohani kita bersumber pada penebusan Yesus, tapi kita belum menerima semua berkat itu sekarang. Jadi, doktrin tentang penyembuhan dalam penebusan tidak berlaku sekarang tapi di masa depan.

Parsley punya suatu bukti di rumahnya sendiri tentang ajarannya bahwa penyembuhan dalam penebusan berlaku sekarang, suatu ajaran yang keliru karena bertentangan dengan Alkitab. Austin, puteranya, menurut suatu diagnosis, menderita “sindrom Asperger, suatu bentuk autisme berfungsi tinggi”. Allah sudah menyediakan suatu bukti tentang kesalahan ajaran Parsley sendiri, tapi – untuk alasan apa pun – dia menolak melihat bukti itu di rumahnya. Menyedihkan bahwa Parsley bisa mengadakan penggolongan begitu rupa sehingga dia menerapkan ajaran-ajarannya pada para pengikutnya, tapi dia sendiri punya suatu bukti yang berbeda di rumahnya.

rod parsley2 Rod Parsley sedang berkhotbah

Rod Parsley kemudian mendaku Austin sudah sembuh sama sekali dari sindrom Asperger. Kalau memang sudah sembuh, mengapa puteranya tidak pernah ditampilkan dalam siaran program televisi ayahnya, biar pemirsa dan hadirin di siaran televisi itu menyaksikan suatu bukti nyata dari ajarannya tentang penyembuhan dalam penebusan? Kita, karena itu, masih memerlukan konfirmasi bahwa Austin sudah benar-benar mengalami “kesembuhan” tanpa pengobatan tradisional.

Ada masalah lain yang berkaitan dengan ajaran Parsley tentang penyembuhan dalam penebusan. Mengapa dia membutuhkan para ahli kedokteran untuk mendiagnosis puteranya? Bukankah Allah seharusnya menyembuhkan Austin segera ketika ayahnya memerintahkan kesembuhan itu kepadanya?

Uskup Earl Paulk

Earl Paulk menderita suatu penyakit, hampir mati, dan rupanya tidak ingin mati di luar harapannya. Untuk mencari kesembuhan, dia bertemu dengan Rod Parsley.

Paulk menyebarkan ajaran-ajaran yang menyimpang tentang kesembuhan. “Kita sudah menerima kesungguhan penantian melalui baptisan Roh Kudus, tapi kita harus bergerak ke arah kepemilikan, yaitu, mengalahkan musuh terakhir, maut. Terkadang, penafsiran sudah dibuat bahwa Yesus Kristus menaklukkan maut, tapi seandainya demikian, mengapa surat Paulus ke jemaat Korintus, ditulis sekurang-kurangnya sembilan puluh tahun kemudian, mengatakan bahwa musuh terakhir yang akan dihancurkan adalah maut (1 Korintus 13:26)? Yesus Kristus menaklukkan maut Seorang Diri. Tapi terbuka bagi gereja untuk menaklukkan maut berdasarkan suatu usaha sebagai suatu organisasi.” (Kata-kata yang dicetak miring adalah penekanan pada ajaran yang bermasalah dari Uskup Earl Paulk.)

Orang Kristen  sudah menerima kesungguhan penantian? Melalui baptisan Roh Kudus? Penantian apa? Memang itu kata Alkitab?

Dalm konteks alinea di atas, penantian yang dimaksud adalah penantian melalui baptisan Roh Kudus. Apa yang dinantikan? Waktu ketika maut, musuh terakhir, dikalahkan.

Jadi, waktu ketika maut dikalahkan adalah kesungguhan penantian yang sudah kita terima.  Melalui sarana apa kita sudah menerima kesungguhan penantian itu? Melalui baptisan Roh Kudus.

Sesudah menerima kesungguhan penantian itu, apa yang harus dilakukan orang Kristen? Beranjak ke arah kepemilikan: mengalahkan maut, musuh terakhir kita.

Kapan dan oleh siapa maut itu dihancurkan dan orang Kristen boleh mengkleim kepemilikannya akan hidup yang kekal? Paulk menemukan melalui ajarannya dua pokok yang baginya saling bertentangan karena penafsiran. Di satu pihak, ada penafsiran bahwa Yesus sudah mengalahkan maut dan menyediakan kepemilikan akan hidup yang kekal bagi kita. Di pihak lain, kepemilikan itu, menurut Paulus, akan terjadi di masa depan.

Bagaimanakah  kontradiksi ini bisa dijelaskan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Paulk mengajukan pemecahan teologisnya. Di satu pihak, maut sudah dikalahkan Yesus sendiri. Di pihak lain, maut akan ditaklukkan melalui Gereja sebagai suatu usaha bersama.

Ajaran Uskup Earl Paulk bermasalah. Alkitab menegaskan bahwa Yesus sudah menaklukkan maut untuk Gereja-Nya, untuk setiap orang yang bertobat, percaya kepada-Nya, dan melakukan kehendak-Nya (Yohanes 5:24; 1 Korintus 15:53-57; 1 Yohanes 5:12; dan Wahyu 1:18). Kematian kedua, berlaku bagi mereka yang tidak mengalami kebangkitan pertama,  adalah perpisahan terakhir dari Allah (Wahyu 20:6,14). Jelaslah, harapan atau kerinduan akan hidup yang kekal, sesuatu yang akan terjadi di masa depan, sudah dijamin Yesus Kristus bagi semua orang Kristen, kecuali mereka yang tidak mengalami kebangkitan pertama. Jaminan itu sudah terjadi di masa lampau tapi harapan atau kerinduan akan hidup yang kekal bagi Gereja dan orang percaya akan terjadi di masa depan. Harapan itu seharusnya memberi kekuatan iman bagi Paulk untuk menghadapi hidup, termasuk penyakit, dan bukan merasa takut menghadapi kematian.

Fredrick K. Price

Betty, isteri Price, seorang pendeta gereja mega Firman Iman di Los Angeles (AS) dan salah seorang guru Firman Iman terkemuka,  menderita kanker. Dia dirawat secara medis di rumah sakit, tempat dia menjalani kemoterapi.

Ironisnya, perawatan medis yang diperoleh Betty berlawanan dengan ajaran suaminya tentang kesembuhan melalui iman saja. Simaklah kata-katanya: “Kalau Anda membutuhkan sebuah tongkat ketiak atau sesuatu untuk menolong Anda bergerak maju, maka pujilah Allah, berjalanlah meski pincang sampai Anda mencapai iman yang menggerakkan Anda pada titik Anda tidak membutuhkan sebuah tongkat ketiak.” Pendek kata, imanmu menyembuhkan Anda.

Simaklah juga kata-katanya yang lain. “. . . bagaimana Anda bisa memuliakan Allah dalam tubuhmu ketika tubuh itu tidak berfungsi dengan benar? . . . . Bagaimana Dia menerima kemuliaan ketika tubuh tidak bekerja dengan baik? . . . . Apa yang membuat Anda berpikir Roh Kudus ingin tinggal di dalam suatu tubuh tempat Dia tidak bisa melihat ke luar melalui jendela-jendela dan Dia tidak bisa mendengar dengan telinga? Apa yang membuat Anda berpikir Roh Kudus ingin tinggal di dalam suatu tubuh jasmani tempat anggota-anggota badan dan organ-organ dan sel-sel tidak berfungsi dengan benar? . . . . Dan apa yang membuat Anda berpikir Dia ingin tinggal di dalam sebuah bait tempat Dia tidak bisa melihat dengan mata-Nya, dan Dia tidak bisa berjalan dengan kaki, dan Dia tidak bisa bergerak dengan tangan? . . . . Satu-satunya mata yang Dia miliki yang ada di lingkungan bumi adalah mata yang ada di dalam tubuh. Kalau Dia tidak melihat dengan mata itu, maka Allah dibatasi . . . .”

Singkat kata, Price  mengatakan tubuh manusia harus dalam kondisi benar secara rohani, sehat secara jasmani termasuk tanpa cacat (buta, tuli, timpang, buntung, dan berpenyakit).  Dengan cara demikian,  Allah dimuliakan dan Roh Kudus boleh tinggal di dalam tubuh itu dan berperan dari dalam tubuh itu. Dengan kata lain, kemuliaan Allah dibatasi dan Roh Kudus tidak akan tinggal di dalam tubuh orang percaya kalau tubuhnya menderita penyakit dan cacat.

Jadi, Roh Kudus tidak “tinggal” di dalam Betty sementara dia sakit. Ternyata, ajaran tentang berada di bawah “urapan” oleh Fredrick K. Price tidak cukup bagi isterinya. Kita tahu, dia membutuhkan seorang dokter.

Lalu, apakah Roh Kudus memang mundur dari orang sakit dan cacat tapi hadir di hati mereka kalau mereka sehat dan tanpa cacat jasmani? Alkitab tidak memberi kesaksian bahwa Roh Kudus dibatasi oleh syarat-syarat seperti itu. Roh Kudus adalah suatu kuasa, suatu pengaruh, yang diam di dalam kita (Yoh 14:17) dan menginsafkan kita akan dosa (Yoh 16:8); selain itu, Dia punya kualitas khusus kepribadian seperti kasih (Rom 15:30). Ini beberapa dari sekian hakekat Roh Kudus. Dengan diam di dalam kita, menginsafkan kita akan dosa, dan dengan kasih, Dia tetap menyertai kita. Menyatakan bahwa Dia tidak hadir di dalam diri kita ketika kita sakit, menderita cacat, atau menderita penyakit jelas bukan ajaran alkitabiah.

Kita tahu dari pengalaman sehari-hari bahwa ada anggota-anggota gereja yang cacat dan menderita penyakit tahunan. Ada juga yang karena mengalami kecelakaan menjadi cacat, padahal mereka sebelumnya utuh. Bahkan Rasul Paulus, rasul yang besar itu, sendiri pun tidak bebas dari penyakit yang disebutnya “duri dalam daging”. Tiga kali dia berdoa kepada Allah untuk mengangkat penyakit itu dari tubuhnya tapi Allah menolak; justru dalam kelemahan jasmani dialah, dia menjadi kuat di dalam dan melalui Allah. Roh Kudus tidak memilih kesempurnaan tubuh dan roh sebagai syarat-syarat untuk mengubah hidup orang dan menyertai mereka; Dia hadir di dalam dan melalui orang-orang yang tidak sempurna itu berdasarkan kehendak-Nya yang berdaulat.

Oral Roberts (1918-2009)

Oral Roberts seorang tokoh  Firman Iman. Dia seorang penginjil Pentakosta asal Amerika Serikat, seorang tokoh karistmatik Kristen, dan seorang penginjil televisi. Tapi dia juga seorang pemimpin religius paling kontroversial di abad ke-20.

oral roberts2 Oral Roberts ketika masih muda

Dia pencetus doktrin tentang iman untuk menanam biji. Anda punya suatu kebutuhan? Tanamlah sebuah biji. Jumlah uang tunai yang besar menyediakan bibit terbaik untuk ditanam. Di samping itu, tokoh ini  mempraktekkan doktrin-doktrin kultus tentang menuntun para pengikutnya mengalami keadaan kesadaran yang berubah (altered state of consciousness).

Keadaan kesadaran yang berubah mencakup tidur dan mimpi, meditasi, biofeedback (teknik pengendalian fisiologis), hipnosis, dan keadaan kesadaran yang dihasilkan oleh obat bius. Halusinasi tergolong pada keadaan kesadaran yang berubah. Halusinasi adalah persepsi yang palsu, bisa terjadi dalam keadaan setengah sadar setengah tidur, dan bisa juga dihasilkan hipnosis. Selain itu, keadaan kesurupan tergolong pada keadaan kesadaran yang berubah. Keadaan kesurupan memampukan seorang lebih terbuka pada pengalaman rohani atau manipulasi sengaja dari kesadaran melalui sugesti verbal (kata-kata).

Kecuali tidur dan mimpi serta meditasi dengan fokus pada Yesus Kristus, unsur-unsur lain dari keadaan kesadaran yang berubah harus diuji berdasarkan Alkitab. Halusinasi dan keadaan kesurupan tidak alkitabiah. Kalau  ada unsur-unsur lain dari keadaan kesadaran yang berubah yang berlawanan dengan Alkitab, maka unsur-unsur itu harus ditolak.

Terlepas dari itu, Oral Roberts adalah suatu contoh sempurna dari pertentangan antara ajaran tentang kesembuhan dan kenyataan. Dia mengatakan punya penyakit jantung tapi menyangkal penyakit ini karena dia mendaku akan sembuh melalui iman tapi kemudian meninggal dunia. Dalam siaran TBN “Praise the Lord” (6 Oktober 1992), Paul Crouch, pendiri dan pemilik TBN, diminta menumpang tangannya atas Oral Roberts untuk melayani rasa sakit di dadanya. Roberts lalu berseru, “Saya merasakan kuasa penyembuhan Yesus!” Kemudian, dia mengatakan kuasa itu terasa seperti suatu “arus listrik yang melewati dia”. Itu karena Paul percaya dia diurapi. Oral Roberts akhirnya dinyatakan sembuh di TBN.

Benarkah? Dilaporkan bahwa kurang dari empat kemudian, sementara mengunjungi sebuah rumah di Newport Beach (AS), Roberts merasakan kesakitan lebih banyak dan dirawat di Rumah Sakit Memorial Presbiterian Haag di Newport Beach segera sesudah tengah malam. Serangan jantung Roberts “hampir fatal”. Tapi dia berangsur-angsur sembuh dan sekarang memakai sebuah pacu jantung. Akhirnya, dia meninggal dunia pada 15 Desember 2009 dalam usia 91 tahun.

oral roberts Oral Roberts ketika tua

Perawatan medis yang diperoleh Oral Roberts di rumah sakit diabaikan para pengikut ajarannya. Entah mengapa, mereka buta terhadap pertentangan antara ajarannya dan kenyataan bahwa dia dirawat di rumah sakit.

 R.W. Schambach

Meskipun Schambach seorang penyembuh rohani, dia menjalani operasi bypass (pengalihan aliran darah) jantung sebanyak empat kali. Operasi itu dilakukan seorang dokter medis di rumah sakit. Fakta bahwa dia menjalani operasi di rumah sakit bertentangan dengan ajarannya tentang kesembuhan hanya melalui iman. “Anda tidak punya masalah apa pun,” katanya, “apa yang Anda butuhkan hanyalah Allah.”

Ternyata, penyakit jantung Schambach mengakibatkan dia membutuhkan pertolongan seorang dokter ahli. Bukankah dokter itu dipakai Allah demi kelangsungan hidupnya? Tanpa dokter, Schambach sudah lama meninggal dunia, menghadapi penghakiman atas ajarannya yang menyesatkan.

Ruth Carter Stapleton

Stapleton, saudara perempuan mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, adalah seorang penganut Kesembuhan oleh Iman. Stapleton menolak perawatan medis untuk kanker yang dia derita karena dia percaya akan kesembuhan oleh iman. Dia meninggal dunia karena penyakit itu tahun 1983.

Mac Timberlake

Pendeta Firman Iman ini menderita kanker tenggorokan dan mendapat perawatan medis. Jelas bahwa kesembuhan hanya melalui iman tidak cukup untuk memberinya kesembuhan yang dia inginkan.

John Wimber (1934-1997)

Wimber barangkali adalah penyembuh rohani Gelombang Ketiga kontemporer modern terkemuka. Dia seorang tokoh Gerakan Tanda-Tanda dan Mujizat dan penulis buku Power of Healing. Dia mendaku, “Hakekat Allah adalah menyembuhkan, bahkan mengajar kita melalui penyakit. Umumnya, penyakit tidak menguntungkan.” Tapi dia sendiri pun berjuang melawan angina (nyeri dalam tekak) kronis dan gangguan jantung.

john wimber1 John Wimber

Dalam Power of Healing, dia memberi suatu catatan pribadi sebagai suatu pembuka. Dia mengatakan:

Saya mengalami apa yang kemudian dokter-dokter curiga adalah serangkaian serangan jantung koroner. Ketika kami kembali ke rumah, serangkaian tes medis mengukuhkan rasa takutku yang paling buruk, saya mengalami sebuah jantung yang rusak, barangkali rusak parah. Tes-tes menunjukkan bahwa jantungku tidak berfungsi sebagaimana mestinya, suatu kondisi yang rumit dan mungkin disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Masalah-masalah ini yang ditambah kelebihan berat badanku dan kerja terlalu keras berarti saya bisa mati kapan saja.

Wimber akhirnya meninggal dunia tahun 1997 karena suatu perdarahan. Perdarahan itu berasal dari kanker, suatu penyakit yang dia derita untuk waktu yang lama. Berlawanan dengan ajarannya untuk mencari kesembuhan melalui iman, dia dirawat secara medis. Tidak ada penyembuhan medis oleh “kuasa” bagi dirinya. Yang diberikan adalah kemoterapi sebelum dia meninggal dunia.

David Watson

Kematian mengalahkan David Watson, seorang pemimpin karismatik Inggris yang dipengaruhi John Wimber, ketika dia meninggal dunia. Ini bertentangan dengan doa berulang-ulang John Wimber agar Watson sembuh.

Dalam teologia Wimber, kematian dilihat tidak sebagai suatu kekalahan tapi sebagai suatu kemenangan. Dalam kematian, orang Kristen pergi bertemu Tuhan, atau kematian dalam iman. Di dalam kematian dalam iman, orang Kristen menantikan dalam damai sejahtera hari mereka akan berada bersama Kristus dan orang-orang terkasih yang mendahului mereka.

Tidak Satu pun Menyembuhkan Siapa pun

Semua tokoh Pentakosta, Firman Iman, Gelombang Ketiga Roh Kudus, dan Kesembuhan oleh Iman tadi adalah pemimpin-pemimpin di bidang kesembuhan ilahi. Meskipun diduga keras memperoleh “hasil-hail”, banyak di antaranya sudah menderita dan meninggal dunia karena masalah-masalah medis.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Tidak satu pun dari mereka pernah menyembuhkan siapa pun!

Mengapa tidak pernah? Pemimpin-pemimpin kesembuhan ilahi itu sebenarnya adalah gadungan, pengecoh, yang tidak mempraktekkan apa yang mereka khotbahkan. Ketika mereka sakit atau menderita penyakit, mereka tidak mampu menyembuhkan dirinya sendiri atau mencari kesembuhan melalui KKR kesembuhan ilahi. Alih-alih berbuat demikian, mereka melawan ajarannya sendiri tentang penyembuhan dalam penebusan atau kesembuhan ilahi hanya oleh iman: mereka pergi ke dokter-dokter dan ahli-ahli bedah yang mereka bayar mahal.