BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 27 Januari 2011

XXXII. Para Penyembuh Ilahi yang Gagal Menyembuhkan Dirinya dan Keluarganya (1)

Bukti ke sekian kali dari ajaran menyesatkan para penginjil, penghkotbah, dan pendeta Kristen palsu adalah kegagalan para penyembuh ilahi dalam menyembuhkan dirinya sendiri dan anggota keluarganya. Ada pertentangan antara ajaran mereka tentang kesembuhan ilahi hanya berdasarkan iman (tanpa campur tangan ilmu kedokteran modern) dan penyembuhan yang mereka akhirnya peroleh melalui pengobatan medis dari ilmu kedokteran modern.

Gerakan Firman Iman dan Gelombang Ketiga

Doktrin penyembuhan ilahi berdasarkan iman disebarkan oleh tokoh-tokoh Gerakan Firman Iman (the Word of Faith Movement), sering disingkat sebagai Firman Iman. Istilah “Firman Iman” sendiri berasal dari Roma 8:10 yang berisi frasa “firman iman, yang kami beritakan.”  Gerakan pengajaran Kristen yang bermula di Amerika Serikat ini dekat dengan gereja-gereja Pentakosta dan Karismatik dan dekat juga dengan individu-individu tertentu di berbagai penjuru dunia. Gerakan ini mengembangkan dan menyebarkan doktrin tentang kesembuhan, kemakmuran, dan iman serta pengakuan. Untuk membatasi diri, kami akan menyoroti ajaran gerakan ini tentang kesembuhan, diawali dengan doktrin dasar Gerakan Berdasarkan Iman, dan diakhiri kritik-kritik terhadap doktrin ini. Gerakan Gelombang Ketiga yang berkaitan dengan Gerakan Firman Iman akan dibahas secara ringkas.

Apa Doktrin Dasar Gerakan Firman Iman?

Menurut ajaran Firman Iman, keselamatan manusia melalui Yesus Kristus dan apa yang “dibawa” keselamatan itu. Menurut doktrin dasarnya, manusia bisa memperoleh Kerajaan Allah, Kerajaan Sorga, dan kondisinya sebagai ciptaan baru (menurut 2 Korintus 5:17 dan Galatia 6:15) melalui penebusan dan pengorbanan Yesus Kristus dan melalui imannya pada Firman Allah. Kalau orang percaya akan Firman Allah dan mengakui Firman itu, mereka akan menerima apa yang mereka akui. Percaya mereka tidak cukup melalui kata-kata yang mereka ucapkan; lebih dari itu, mereka perlu mempraktekkan imannya melalui perbuatan, menunjukkan tindakan percaya. Menurut Firman Iman, tindakan percaya dan berbicara diucapkan Yesus dalam Markus 11:22-23:

Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.”

Dua Tokoh Utama Gerakan Firman Iman

Siapakah tokoh-tokoh utama Gerakan Firman Iman? E.W. Kenyon dan Kenneth E. Hagin.

E.W. Kenyon

Kenyon salah satu pendukung awal Firman Iman. Dia seorang guru Alkitab asal New England (Amerika Serikat), kepala sekolah, dan penulis buku. Dia sudah menulis delapan belas buku yang masih dipakai para pengikut Firman Iman. Buku-buku ini berisi ajaran-ajarannya yang ikut melandasi Gerakan Firman Iman.

e.w.kenyon E.W. Kenyon

Ajaran-ajaran Firman Iman, termasuk yang disebarkan Kenyon,  muncul sebagai suatu reaksi terhadap Pentakostalisme tradisional. Menurut Pentakostalisme tradisional, kuasa Allah dinyatakan di masa kini di antaranya oleh tindakan menyembuhkan dan mujizat-mujizat, kedua-duanya adalah manifestasi rohani. Manifestasi rohani ini tidak bisa diramalkan dan berlangsung sesuai dengan “yang dikehendaki Tuhan.” Kenyon menolak ajaran Pentakostalisme tradisional ini. Menurutnya, tindakan-tindakan adialami – seperti kesembuhan ilahi dan mujizat-mujizat yang disaksikan banyak orang – bisa  dijamin terjadi berdasarkan suatu perjanjian (covenant) antara Allah dan umat-Nya, suatu perjanjian yang disahkan di dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Catatan: Kata Indonesia “perjanjian” lebih mudah dipahami melalui definisi padanan bahasa Inggrisnya, “covenant.” Kata yang disebut terakhir punya arti umum dan arti khusus. Menurut arti umumnya, covenant adalah suatu kesepakatan serius yang mengikat semua pihak; menurut arti khususnya, covenant adalah suatu perjanjian dalam Alkitab yang dibuat antara Allah dan umat Israel, yang berjanji tidak akan menyembah allah-allah lain. Arti kedua inilah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “perjanjian.”

Secara khusus, perjanjian ini adalah suatu perjanjian darah, suatu kontrak yang mengikat dua pihak – yaitu, Allah dan umat-Nya – bersama-sama sebagai satu “darah” atau satu keluarga. Selanjutnya, perjanjian darah ini menjanjikan kepada kedua belah pihak kepentingan dan kemakmuran timbal balik.

buku kenyon Sebuah buku karya E.W. Kenyon

Menurut Kenyon, orang Kristen adalah pewaris perjanjian ini karena mereka adalah keturunan Abraham melalui Kristus. Ayat yang membenarkan ajaran Kenyon ini ada dalam Galatia 3:29: “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”  Dari sudut-pandang Kenyon, menafsirkan Alkitab dengan cara ini berarti kuasa adialami – termasuk kesembuhan ilahi – bisa dijamin hadir atau ada bilamana perlu untuk menggenapi “janji-janji perjanjian (covenant promises)” Allah bagi umat-Nya.

Kenneth E. Hagin

Hagin sangat dipengaruhi tulisan-tulisan E.W. Kenyon. Hagin, berasal juga dari Amerika Serikat, dipandang sebagai “bapa” Gerakan Firman Iman modern. Dia mengembangkan lebih jauh teologia Kenyon tentang pengakuan perjanjian. Dia juga berkhotbah tentang suatu rumus yang terdiri dari empat bagian untuk menerima janji-janji Allah. Baramgkali, frasa “tagih janji Allah” yang populer di kalangan penganut Pentakosta dan Karismatik di Indonesa pernah Anda dengar. Frasa ini boleh jadi berkembang dari rumus Hagin itu. Apa rumusnya? “Ucapkanlah janji itu, lakukanlah janji itu, terimalah janji itu, ceritakanlah janji itu.”

Kenneth_Hagin Kenneth E. Hagin

Banyak pengkhotbah Alkitab dari aliran Pentakosta dan Karismatik sudah dipengaruhi entah secara langsung entah secara tidak langsung oleh Kenneth Hagin dan ajarannya. Yang paling terkenal mencakup Kenneth Copeland, Benny Hinn, Crefto Dollar, Jerry Savelle, Bill Winston, Joel Osteen, Charles Nieman, Hobart Freeman, dan Bill Johnson.

joel osteen Joel Osteen di sampul depan sebuah buku tulisannya

Ajaran tentang Kesembuhan

Menurut Gerakan Firman Iman, penebusan Kristus di salib mencakup kesembuhan holistik, kesembuhan menyeluruh, yaitu, kesembuhan roh, jiwa, dan tubuh. Kesembuhan total itu tersedia di sini dan sekarang bagi semua orang percaya. Firman Iman mengatakan bahwa mereka yang menerima realitas suatu kesembuhan menerima apa yang sudah menjadi miliknya. Bagaimana caranya menerima kesembuhan itu? Dengan mengakui ayat atau ayat-ayat yang ditemukan dalam Alkitab. Ayat-ayat apa? Ayat-ayat yang menyatakan bahwa penganut Firman Iman sudah sembuh. Cuma sembuh oleh ayat-ayat yang menyatakan mereka sudah sembuh? Tidak. Mereka juga harus percaya sepenuhnya akan makna ayat-ayat itu. Barulah mereka benar-benar sembuh.

Apakah percaya dan tindakan percaya macam ini mengabaikan kondisi tidak sehat dari tubuh orang percaya? Tidak. Menurut Firman Iman, percaya yang dimaksud bukan suatu tindakan menyangkal rasa sakit, sakit, atau penyakit. Percaya tersebut adalah suatu tindakan menerima karunia. Karunia itu disebut dalam Yesaya 53:5: “. . . dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.”  Menurut penganut Gerakan Firman Iman, penyakit adalah upaya Setan untuk merampok dari orang-orang percaya haknya akan kesehatan total.

Kritik-Kritik terhadap Ajaran Kesembuhan Firman Iman

Menurut kami, ada satu pokok yang menonjol tapi tersirat dalam ajaran Firman Iman tentang kesembuhan. Kesembuhan penganut gerakan ini bersumber hanya pada iman. Ilmu kedokteran untuk penyembuhan dan kesembuhan orang sakit atau orang berpenyakit tidak mendapat tempat dalam ajaran ini.

Bagi penganut Firman Iman, semboyan tentang kesembuhan holistik atau total, “Dokter dan Doa (D & D)” tidak berlaku. Yang berlaku hanyalah Doa; Dokter tidak dibutuhkan.

Berikut adalah suatu ringkasan berbagai kritik lain tentang ajaran Firman Iman tentang kesembuhan.

  1. E.W. Kenyon mengadposi ajaran-ajaran Gerakan  Pikiran Baru dan memberi label baru padanya. Ini suatu gerakan rohani di akhir abad ke-19 di AS yang menekankan kepercayaan metafisikal tentang akibat-akibat berpikir positif, hukum daya tarik, kesembuhan, daya hidup, dan kekuasaan pribadi. Gerakan ini memajukan gagasan bahwa “kecerdasan tak terbatas” atau Allah ada di mana-mana, roh adalah keseluruhan dari hal-hal nyata, jatidiri sesungguhnya dari manusia bersifat ilahi, pikiran ilahi adalah suatu kekuatan kebaikan, semua penyakit berasal dari akal budi, dan “berpikir yang benar” punya suatu efek menyembuhkan. Gagasan-gagasan ini tidak sesuai ajaran dalam Alkitab. Misalnya, jatidiri manusia yang bersifat ilahi berlawanan dengan ajaran Kristen bahwa semua manusia berdosa dan membutuhkan keselamatan di dalam dan melalui Yesus; semua penyakit tidak berasal dari akal budi tapi dari dosa manusia; dan kesembuhan bukan diperoleh melalui berpikir yang benar melainkan melalui iman kepada Yesus dan pengobatan medis dari ilmu kedokteran.
  2. Gerakan Firman Iman berasal dari kultus-kultus metafisikal abad ke-19 dan ke-20, seperti yang dipraktekkan Gereja Foursquare pimpinan Aimee Semple McPherson, Gerakan Pikiran Baru menurut ajaran Phineus Quimby, dan Sains Kristen yang dikembangkan Mary Baker Eddy.
  3. Ajaran-ajaran Firman Iman bukan iman melainkan lebih merupakan anggapan-anggapan.
  4. Yang sebenarnya dipandang bapa Gerakan Firman Iman adalah E.W. Kenyon; Kenneth Hagin hanyalah penjiplak ajaran-ajaran Kenyon.
  5. Doktrin-doktrin unik Firman Iman menyesatkan.
  6. Gerakan Firman Iman bersifat murtad dan banyak gerejanya adalah “kultus-kultus.”
  7. Guru-guru Firman Iman “menurunkan” Allah dan Yesus, dan “menuhankan” manusia dan Setan.
  8. Teologia Firman Iman menyimpang dari Alkitab dan bertentangan dengan ajaran-ajaran di Alkitab.

Gerakan Gelombang Ketiga

Gerakan spiritual lain yang berkaitan dengan Gerakan Firman adalah Gerakan Gelombang Ketiga, sering disebut sebagai Gelombang Ketiga Roh Kudus. Ini suatu teori teologia Kristen yang diperkenalkan pertama kali oleh C. Peter Wagner (dari AS) untuk memerikan apa yang dia percaya adalah tiga periode bersejarah dari kegiatan Roh Kudus di abad ke-20 dan sesudahnya. Dalam bukunya yang terbit 1988, The Third Wave of the Holy Spirit Encountering the Power of Signs and Wonders Today, dia mendefinisikan ketiga gelombang itu demikian:

  1. Gelombang pertama Roh Kudus mulai di awal abad ke-20 dengan munculnya gerakan Pentakosta. Gerakan ini mulai dengan kebangunan rohani di Jalan Azusa, Los Angeles, Kalifornia (AS) antara 14 April 1906 sampai dengan kira-kira 1915. Kebangunan rohani ini ditandai pengalaman rohani yang meluap-luap yang disertai pengalaman berbicara dalam bahasa lidah, ibadah-ibadah penyembuhan yang dramatik, dan pembauran antar-ras. Kebangunan rohani ini dipandang sebagai penggerak utama Pentakostalisme di abad ke-20.
  2. Suatu gelombang kedua Roh Kudus menyebar selama 1960-an ketika Gerakan Karismatik tersebar ke beberapa denominasi Protestan dan Gereja Katolik.
  3. Suatu gelombang ketiga Roh Kudus menyebar pertengahan 1980-an.

Tokoh-tokoh paling berpengaruh dari Gelombang Ketiga Roh Kudus mencakup C. Peter Wagner, Tom White, John Dawson, dan Frank Perett – semuanya dari Amerika Serikat.

PeterWagner1 C. Peter Wagner

Kritik terhadap Gelombang Ketiga Roh Kudus

Kritik yang realistik dan relevan dari Gerakan Gelombang Ketiga mesti melibatkan penilaian terhadap ideologinya. Ideologi gerakan ini mengulangi unsur-unsur pandangan dunia Mesopotamia kuno, suatu pandangan dunia – suatu pandangan tentang semua bentuk hidup – yang bertentangan dengan pandangan alkitabiah. Pengulangan ini bisa saja terjadi karena manusia punya suatu kecenderungan bawaan untuk mengulangi berbagai susunan ideologi masa lampau dalam bentuk atau “kemasan” yang dipercaya baru tapi yang pada dasarnya bisa sama.

Mesopotamia adalah nama kawasan kuno yang terletak antara Sungai Tigris dan Efrat di Irak dan Siria masa kini. Kawasan ini adalah situs beberapa peradaban kekotaan kuno, seperti Babilonia kuno.

Ajaran Gerakan Gelombang Ketiga yang dipengaruhi pandangan dunia Mesopotamia kuno mencakup pokok-pokok berikut:

  1. Orang bisa kerasukan roh jahat, dengan atau tanpa izin mereka.
  2. Beberapa orang Kristen punya karunia khusus untuk membedakan secara tepat kehadiran setan dan mengusirnya.
  3. Ada makhluk-mahkluk yang disebut “roh-roh teritorial” yang mempertahankan sejenis dominasi khusus atas lingkungan hidup, kota besar, dan bahkan desa. Beberapa orang Kristen punya kemampuan khusus untuk mengenal dan menentang kendali roh-roh teritorial.
  4. Benda-benda atau tempat-tempat bisa memproyeksikan pengaruh jahat dan berperan sebagai saluran bagi penindasan setan-setan.
  5. Peristiwa-peristiwa traumatik, entah dalam hidup kita entah dalam hidup masa lampau leluhur kita, bisa dibuat rapuh terhadap pengaruh setan-setan.

Suatu ringkasan dari berbagai kritik terhadap Gerakan Gelombang Ketiga bisa dibaca pada tabel berikut. Tabel ini menggarisbesarkan perbandingan tiga pandangan dunia: pandangan dunia Mesopotamia kuno non-Kristen yang memengaruhi pandangan Gelombang Ketiga Roh Kudus dan perbedaan kedua pandangan ini dengan kisah penciptaan menurut Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama.

Suatu Garis Besar Komparatif dari Tiga Pandangan Dunia

Mesopotamia Gerakan Gelombang Ketiga Kisah Penciptaan menurut Kejadian
Penciptaan berasal dari perang Penciptaan berasal dari perang Penciptaan berasal dari damai sejahtera dan kehendak baik Allah
Ada dewa-dewa jahat Ada “kuasa-kuasa” jahat “Kuasa” asli (Roh Allah) baik
Ada suatu kedewataan yang terorganisasi Ada suatu ketuhanan yang terorganisasi Hanya ada satu Allah
Pengalaman manusia dicirikan oleh konflik dengan dewa-dewa Pengalaman orang Kristen  dicirikan oleh konflik dengan kuasa-kuasa setan Pengalaman manusia ditetapkan oleh suatu kemitraan dengan Allah
Pengalaman manusia dicirikan oleh rasa takut dan ketidakpastian Pengalaman orang Kristen dicirikan oleh rasa takut dan ketidakpastian Pengalaman manusia dicirikan oleh pengetahuan
Takdir orang Mesopotamia tergantung pada dewa-dewa Takdir orang Kristen tergantung pada dunia roh-roh jahat “Takdir” manusia tergantung pada hubungannya dengan Allah
Orang Mesopotamia bergantung pada tukang tenung untuk mengusir roh-roh jahat di dunia Orang Kristen bergantung pada “speliasis-spesialis” peperangan rohani untuk mengusir roh-roh jahat di dunia Tidak ada kebutuhan untuk mengusir roh-roh jahat di alam semesta

 

Tanpa pengetahuan tentang perbedaan-perbedaan yang menyesatkan antara teologia Gelombang Ketiga Roh Kudus dan ajaran alkitabiah yang sesungguhnya, Anda yang tidak waspada akan mengira gerakan ini sesuai firman Allah. Sekarang Anda tahu Gelombang Ketiga Roh Kudus adalah suatu teologia Kristen yang bermasalah karena menyesatkan.

Siapa yang Gagal Menyembuhkan Diri dan Anggota Keluarganya?

Tokoh-tokoh yang gagal menyembuhkan dirinya sendiri dan anggota keluarganya berasal dari Gerakan Firman Iman dan Gerakan Gelombang Ketiga – semuanya dari Amerika Serikat. Mereka mencakup A.A. Allen, Jamie Buckingham, William Branham, Charles Capps, Jack Coe, Dr. Hobart Freeman, Keth Grayton, Kenneth E. Hagin, Buddy Harrison, Ruth Ward Heflin, Benny Hinn, E.W. Kenyon, Kathryn Kuhlman, Aimee Semple Mcpherson, Joyce Meyer, Daisy Osborn, John Osteen, Rod Parsley, Uskup Earl Paulk, Fredrick K. Price, Oral Roberts, R.W. Schambach, Ruth Carter Stapleton, Mac Timberlake, John Wimber, dan David Watson. Kedua puluh enam tokoh ini akan dibahas satu demi satu dalam tulisan mendatang.

0 komentar: