BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 04 Desember 2010

XXX. Mempertanyakan "Serangan Balik”Benny Hinn dan Pendukungnya

“Benny Hinn sama dengan Frankeinstein, Drakula, atau Manusia Serigala,” begitu bunyi suatu kritik yang lugas. “Mereka semuanya monster-monster.” Atau Hinn dan guru-guru palsu lainnya “mengajarkan ajaran palsu dan menjerumuskan banyak orang ke dalam neraka.”  Dia “serigala berbulu domba,” imbuh kritikus yang lain.

wolf-angry4 Wajah seekor serigala yang marah

Ini  beberapa dari sekurang-kurangnya ratusan kritik terhadap ajaran-ajaran menyesatkan dan gaya hidup antialkitabiah Benny Hinn. Apakah tanggapannya terhadap kritik-kritik ini?

Berbagai Reaksi Hinn terhadap Pengkritiknya

Sikapnya bercabang. Di depan ahli-ahli teologia Kristen dan ahli-ahli Alkitab yang mengecamnya, dia mula-mula berjanji akan bekerja sama dan melaksanakan saran-saran mereka. Tapi begitu dia mengadakan ibadah atau KKR berikut, semua janjinya tinggal janji: dia kembali lagi kepada ajaran-ajarannya yang lama. Kemudian dia dan pengikutnya membuat “serangan balik”,yaitu, mengecam mereka yang lebih dahulu mengecamnya!

Pada tanggal 5 Oktober 1992, Christianity Today melaporkan bahwa Benny Hinn dikritik karena berbagai penipuan: pernyataan dan kesaksian-kesaksiannya menyesatkan. Hinn bersedia menerima kritik konstruktif dari para pengkritiknya.

Tapi retorika (ucapan membujuk atau ucapan omong kosong) dia sejak dikritik menimbulkan pada beberapa orang pertanyaan tentang ketulusannya untuk menepati janjinya. Dia, misalnya, mengatakan, “Saya lagi menuding dengan jari dengan kuasa hebat Allah padaku. … Anda dengar ini. Ada lelaki dan wanita di Kalifornia bagian Selatan yang sampai sekarang menyerang saya [mengecamnya dengan kata-kata]. Saya akan katakan padamu sementara diurapi sekarang, kamu akan menuai seranganmu pada anak-anakmu. Kamu tidak pernah akan menang. … Dan anak-anakmu akan menderita. Kamu sampai sekarang menyerang saya melalui radio setiap malam; kamu akan menerima balasannya, dan anak-anakmu juga. Dengar yang ini dari bibir pelayan Allah. Kamu dalam keadaan bahaya ….” Kata-kata kutukan bercampur ancaman ini diucapkan Hinn di Pusat Kristen Melodyland di Kalifornia bagian Selatan 7 Agustus 1992.

Dalam suatu KKR di AS tahun 1999, dia mengutuk semuanya yang melawan pelayanannya, dengan kata atau perbuatan. Dalam KKR lain setahun kemudian, dia berkata dengan suara garau, “Saya mendatangkan suatu kutukan atas setiap lelaki dan wanita yang menentang urapan ini.”

Suara garaunya berasal dari mana? “Ini jelas adalah roh jahat,” jawab seorang kritikus Benny Hinn asal AS. “Banyak kesejajaran bisa ditemukan antara kerajaan setan dan pelayanan Benny Hinn.”

Pada kesempatan lain, dia mengutuk para pengkritiknya dan mengancamnya dengan kematian. “Saya mengutuk orang yang berani mengucapkan suatu kata melawan pelayanan ini …” katanya pada ribuan pendengarnya. Dia juga mengatakan, “Saya mengatakan hal ini di bawah urapan Roh …. Jangan menjamah pelayan-pelayan Allah, itu mematikan…. Kau akan kena balasannya.”

Hinn bahkan ingin melenyapkan kepala para pengkritiknya dengan suatu “senapan mesin Roh Kudus” seandainya dia memilikinya! Dalam siaran TBN 8 November 1990, dia mengatakan, “Seorang tengah menyerang saya karena sesuatu yang saya ajarkan. Biarlah saya mengatakan sesuatu kepadamu, saudara. Kau menontonnya! … Kau tahu saya sudah mencari-cari satu ayat dalam Alkitab, barangkali, saya cuma tidak bisa menemukan satu ayat yang mengatakan, “Kalau kau tidak menyukai mereka, bunuhlah mereka.” Saya benar-benar ingin menemukan ayat itu! … Terkadang, saya ingin Allah akan memberi saya sebuah senapan mesin Roh Kudus; saya akan meledakkan kepalamu.”

Mengapa Benny Hinn Menolak Kritik-Kritik

Ada berbagai penjelasan tentang alasan-alasan Benny Hinn menolak berbagai kritik atas dirinya dan, terutama, pelayanannya. Alasan-alasan ini pun tidak luput dari kritik-kritik.

Mustahil salah secara rohani

Dia dan para pengikutnya percaya dia tidak mungkin salah secara rohani. Dia seorang hamba Allah yang diurapi Allah untuk penginjilan. Suatu kritik terhadapnya dipandangnya sebagai suatu serangan terhadap seorang suci dari Allah. Dalam suatu siaran TBN 29 Desember 2002, Benny Hinn mengatakan dia seorang hamba Allah. Ketika seorang menyerang hamba Allah, orang itu “tidak mungkin mengikuti Roh Allah.” Dengan kata lain, kritik atas Benny Hinn, seorang hamba Allah yang sudah mendapat urapan Roh Kudus, berasal dari Iblis!

Urapan Saul, Daud, dan Salomo bukan jaminan

Banyak sumber di Alkitab tidak mendukung kepercayaan tadi. Berbagai tokoh alkitabiah yang diurapi Allah dalam Perjanjian Lama menunjukkan bahwa mereka orang berdosa, di antaranya Raja Saul, Daud, dan Salomo.

Saul diurapi nabi Samuel dengan menuangkan minyak dari buli-buli di atas kepalanya, suatu pertanda bahwa dia oleh Allah diangkat menjadi raja Israel yang pertama. Tanda lain yang menyertai urapan itu: Allah mengubah hati Saul menjadi lain dan Roh Allah berkuasa atasnya. Berasal dari suku Benyamin, dia dipilih menjadi raja barangkali karena peran kepemimpinan militernya.

Ternyata perjalanan kariernya sebagai Raja Israel mulai dengan baik dan benar tapi berakhir dengan tragedi. Di awal kerajaannya, dia tampil dengan baik dan terhormat, dengar-dengaran pada perintah Allah. Tapi kemudian, dia dibayangi Samuel dan kehilangan perkenanan Allah; perkenanan itu dialihkan pada Daud, calon raja Israel. Mengapa demikian? Dua kali dia menunjukkan ketidaktaatan pada Allah melalui Samuel. Pertama, dia tidak menunggu kedatangan Samuel untuk mempersembahkan korban bakaran; dia melakukannya sendiri. Karena itu, kerajaannya akan dialihkan pada seorang  lain. Kedua, alih-alih melakukan perintah Allah membunuh Agag, raja orang Amalek yang adalah musuh Israel, dan tidak menjarah hewan ternak mereka, Saul dan tentaranya malah menangkap Agag hidup-hidup dan menjarah hewan ternak itu. Karena ketidaktaatannya kepada perintah Allah yang lain melalui Samuel, Allah sudah menolaknya sebagai raja. Apa akibat ketidaktaatannya? “Roh Tuhan mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN” (1 Samuel 16:14).  Dalam keadaan ditolak Allah, dia, putus asa karena tidak mendapat pertolongan Allah, berkonsultasi pada arwah Samuel yang sudah meninggal dunia tentang hasil perangnya nanti dengan pasukan Filistin, musuh Israel, di pegunungan Gilboa. Sesuai nubuat arwah sang nabi yang dipanggil seorang perempuan pemanggil arwah di En-Dor, Saul dan Yonatan, puteranya, tewas dalam pertempuran di Gilboa.

Kisah Saul jelas menunjukkan bahwa orang yang diurapi Samuel sang nabi dan dikuasai Roh Allah bisa melakukan dosa. Dia tidak sempurna dalam imannya, dia juga punya sisi lemah secara spiritual. Akibatnya tragis: dia tewas karena Allah sudah meninggalkan dia. Roh-Nya sudah mundur dari dia dan mengakibatkan dia mengalami gangguan jiwa selama sisa hidupnya; ketika saat-saat kegilaannya muncul, Daud, waktu itu belum menjadi raja, dipanggil untuk menenangkannya melalui permainan musik.

Daud, pengganti Saul, menunjukkan sisi lemahnya secara spiritual juga kendati dia diurapi Samuel untuk menjadi Raja Israel yang kedua. Dia dipuji dalam Perjanjian Lama sebagai raja ideal dan dalam Perjanjian Baru sebagai leluhur Yesus, sang Mesias. Sesudah menjadi Raja Israel, dia melakukan perzinahan dengan Batsyeba, isteri Uria. Untuk menutup jejak dosanya, dia berhasil merekayasa kematian Uria di garis pertempuran paling berbahaya melawan musuh Israel.  Uria tewas tapi dosa keji Daud terkuak dan dia mendapat serangkaian hukuman Allah yang disampaikan nabi Natan padanya. Di antaranya, anak Daud dalam kandungan Batsyeba akan mati sesudah dia dilahirkan. Meskipun Daud menyatakan penyesalannya melalui kata dan perbuatan, ketetapan Allah tidak berubah: anak yang dilahirkan Batsyeba mati.  

Seperti Saul, Daud yang diurapi Tuhan melalui Samuel pun tidak luput dari dosa. Dia juga mendapat hukuman Tuhan karena perzinahannya.

Pengganti Daud sebagai Raja Israel ketiga adalah puteranya, anak kedua Batsyeba, bernama Salomo. Dia diurapi menjadi Raja Israel oleh Imam Zadok. Dia seorang reformator pemerintahan, aktivis internasional, memperkokoh Yerusalem, memiliki kecerdasan dan hikmat yang tinggi, penulis Kitab Amsal, dan pendiri Bait Allah pertama Israel di Yerusalem. Meskipun demikian, dia punya 700 isteri dan 300 selir, perempuan-perempuan asing yang sudah Allah larang menjadi isteri-isteri lelaki Israel karena mereka akan tergoda untuk menyembah allah-allah perempuan kafir itu. Peringatan itu diabaikan Salomo dan sebagai akibatnya dia mengizinkan kuil-kuil kafir lokal di tempat-tempat tingg; selain itu, dia memancing permusuhan dari tiga tetangganya yang mengundang bantuan dari Mesir, membiarkan perkembangan sinkretisme agama, menimbulkan (melalui permusuhan luar negeri) musuh di dalam dan di luar kerajaannya, dan mengakibatkan keruntuhan kerajaannya segera sesudah dia meninggal dunia. Karena mengabaikan larangan Allah dengan mengikuti praktek-praktek religius kafir, Allah menjatuhkan hukuman atasnya: kerajaannya akan terpecah sesudah dia meninggal dunia. Sesudah dia meninggal dunia, kerajaan Israel memang terpecah menjadi dua: Kerajaan Israel di utara dengan Samaria sebagai ibu kotanya dan Kerajaan Yehuda di selatan dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Sekali lagi, kita melihat bahwa Salomo yang mendapat urapan Allah pun tidak luput dari dosa. Ada sisi kelemahannya, sisi ketidaksempurnaannya juga di samping sisi-sisi baiknya.

Tidak demikian halnya dengan Benny Hinn. Meskipun ketiga contoh dari Perjanjian Lama tadi jelas menunjukkan bahwa urapan Allah bukan jaminan bagi kesucian mereka, Hinn mengabaikan fakta ini. Dia tidak mungkin berbuat salah. Bukankah dia seorang hamba Allah yang diurapi juga, seorang suci dari Allah? Dia unik karena sekalipun dia diurapi dia di atas Saul, Daud, dan Salomo dalam kekudusannya yang tidak boleh dikritik siapa pun! Ini kesombongan rohani yang jelas bukan dari Roh Kudus.

Keterbukaan hati Paulus

Berbeda dengan Benny Hinn yang murka kalau dikritik, Rasul Paulus malah menunjukkan keterbukaan hatinya dalam menerima kritik dari jemaatnya. Dia memerintahkan jemaat Berea untuk memastikan bahwa apa yang dia ajarkan sesuai dengan Alkitab. Dalam Kisah Para Rasul 17:11, dia berkata:  “Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” Hinn barangkali mengabaikan ayat ini; apapun juga, sikapnya yang tertutup terhadap kritik akan tetap menjadikan dia seorang nabi palsu.

Urapan arwah orang mati

Kleim Benny Hinn bahwa dia seorang hamba Allah yang tidak boleh dikritik karena sudah mendapat urapan Roh Kudus harus dipertentangkan dengan nekromansi yang dia praktekkan untuk mendapat “urapan” yang berlipat ganda. Seperti yang sudah dijelaskan, Hinn seorang nekromanser, seorang yang “hobi” mengunjungi makam Kathryn Kuhlman dan McPherson, pendiri Gereja Injil Foursquare di AS. Rahasia kuasanya ada pada urapan yang dia terima dari kontaknya dengan arwah-arwah Kuhlman dan McPherson. Ini mencakup kuasanya untuk melakukan “mujizat-mujizat” psikosomatis melalui persiapan suasana hati mereka yang menghadiri KKR dia atau menontonnya di televisi. Nekromansi, seperti yang sudah dijelaskan dalam bab lain, adalah suatu praktek okultisme yang ditentang Alkitab.

Fakta praktek nekromansi oleh Hinn menjelaskan bahwa urapannya yang dikleim berasal dari Roh Kudus dan menetapkan pantangan bagi siapa pun untuk mengkritiknya adalah penyesatan. Urapan arwah orang mati padanya, sekalipun mereka mantan penginjil Pentakosta tenar, yang disangka urapan Roh Kudus memang harus dikritik. Bukankah urapan Ibllis ini berlawanan dengan Alkitab?

Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi”

Salah satu argumen utama yang diajukan mereka yang membela kesucian pelayanan Benny Hinn adalah bahwa dia dipandang diurapi Allah dan, karena itu, kebal terhadap kritik. Sumber yang dijadikan landasan argumen ini ada dalam 1 Tawarikh 16:22: “Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat terhadap nabi-nabi-Ku!”

Hinn tidak lulus ujian ayat ini. Pertama, sumber urapan dia ternyata nekromansi. Kedua, berbagai bab sebelumnya dalam blog ini membuktikan secara meyakinkan bahwa dia adalah seorang nabi palsu. Allah melarang nekromansi dan akan menghukum nabi palsu. Hinn yang masih buta terhadap sumber urapannya dan peranannya sebagai seorang nabi palsu tidak bisa membohongi para pengkritiknya dengan kleimnya bahwa dia seorang hamba Allah yang diurapi dan seorang nabi-Nya.

Jangan menghakimi Benny Hinn

Argumen utama kedua yang mereka ajukan adalah bahwa kritik apa pun terhadap Benny Hinn adalah menghakimi dia.  Menyingkapkan bahwa seorang penginjil seperti Benny Hinn menyimpang dari Alkitab dan mengucapkan nubuat palsu atau mengajarkan suatu pesan keselamatan yang palsu adalah bersifat menghakimi, tidak ramah dan tidak mengasihi sesama manusia. Pembeberan macam ini tidak memperkuat perbandingannya dengan para nabi, murid, dan rasul di Alkitab.  Bukankah Yesus  jelas mengatakan janganlah kita menghakimi orang lain supaya kita tidak dihakimi?

Tujuan blog ini bukan untuk menghakimi melainkan menganalis dan menafsirkan secara kritis ajaran apa pun yang berlawanan dengan kebenaran yang sejati dalam Alkitab. Bukan menghakimi orang yang menyebarkan ajaran itu. Dengan bersikap kritis, skeptis, Anda yang membaca blog ini diharapkan akan “terbuka mata” rohaninya untuk melihat dengan jelas ajaran-ajaran yang bertabrakan dengan Alkitab dan tidak mengikutinya, mempraktekkannya. 

Sikap kritis atau skeptis ini berangkat dari anjuran Alkitab. Berbagai ayat dalam Alkitab menganjurkan sikap ini agar kita terhindar dari penyesatan, kebodohan, kebebalan. Kitab Amsal dalam Perjanjian Lama, misalnya, berisi nasihat-nasihat untuk bersikap kritis atau skeptis. “Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat” (10:18). “Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak” (15:5). “Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati” (15:10). “Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak” (15:31). Ayat-ayat ini menegaskan satu hal penting: mereka yang menolak kritik akan menuai kebodohan, kesesatan, dan kematian. Karena itu, tidak ada alasan bagi Benny Hinn untuk menutup diri secara keras terhadap kritik-kritik yang bersumber pada Alkitab. 

“Janganlah menghakimi Benny Hinn,” bela seorang pendukung Hinn dari Jakarta. “Kalau dia benar-benar menyuarakan firman Allah, dia akan terus diberkati. Di Indonesia, toleransi sesama orang Kristen masak diabaikan dengan mengkritiknya.”

Pendukung ini jelas tidak memahami secara baik penyesatan, atau pemalsuan Injil oleh Benny Hinn. Begitu banyak fakta tentang penyesatannya, pemurtadannya, pemalsuannya, penipuannya sudah diketahui melalui berbagai ujian berdasarkan Alkitab. Dia tidak menyuarakan firman Allah yang sejati. Dia seekor serigala berbulu domba. Mereka yang paham benar akan penyesatannya, demi kebenaran alkitabiah, tidak perlu kompromi dengan penyesatan Benny Hinn.

th_wolfinsheepsclothing2 Benny Hinn, serigala berbulu domba
Jangan menjatuhkan saudara Kristen

Argumen utama ketiga yang mereka ajukan dalam pembelaaannya terhadap Benny Hinn berkaitan dengan persaudaraan Kristen. Para penginjil seperti Benny Hinn adalah saudara-saudara Kristen kita. Mengkritik mereka karena mereka mengajarkan doktrin palsu atau karena mereka guru-guru palsu adalah menjatuhkan mereka, bukan membangun mereka.

Argumen ini merngabaikan nubuat-nubuat palsu, penyesetan, dari Benny Hinn. Dengan mengabaikan penyesatan itu, mereka yang mengajukan argumen ini menjatuhkan wibawa Alkitab dan menaikkan wibawa Hinn, gurunya.

Kutukan dan ancaman kematian Hinn bukan dari Roh Kudus

Kita terkejut bahkan terpana dengan cara Benny Hinn menanggapi kritik terhadap dia dan pelayanannya. Dia dengan keras mengutuk mereka, mengancam mereka dengan kematian, ingin meledakkan kepala mereka seandainya dia punya senapan mesin Roh Kudus. Ini hasil tuntunan Roh Kudus yang sudah mengurapi dia?? Benar-benar mencengangkan, sulit dipercaya – tapi nyata.

Ternyata kesaksian Alkitab tentang cara menanggapi kritik orang lain amat berbeda. Kita diminta menanggapi kritik itu dengan kerendahan hati, dengan kesadaran bahwa kita tidak sempurna. Ayat-ayat Amsal yang sudah dikutip tadi memperjelas pokok ini. Kita juga diminta menanggapi kritik itu dengan kasih, seperti yang dicirikan Paulus dalam 1 Korintus 13: 1-13.  Ayat 4-6 mendaftarkan sepuluh atribut kasih Kristen yang seharusnya diterapkan Hinn dalam tanggapannya terhadap para pengkritiknya: sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Tapi reaksi Hinn terhadap para pengkritiknya menunjukkan bahwa dia memegahkan diri, sombong, melakukan yang tidak sopan, mencari keuntungan diri sendiri, pemarah, menyimpan kesalahan orang lain, dan bersukacita karena memutarbalikkan kebenaran alkitabiah. Akhirnya, reaksi Hinn terhadap para pengkritiknya tidak mengungkapkan beberapa dari kesembilan buah Roh, menurut Galatia 5:22-23: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Reaksi Hinn menunjukkan bahwa di, sekurang-kurangnya, mengabaikan kasih dan penguasaan diri. Pendek kata, reaksi Benny Hinn terhadap para pengkritiknya menimbulkan kesangsian kita bahwa dia dituntun apalagi diurapi Roh Kudus.

Benny Hinn diduga menderita penyakit jiwa

Alasan lain dari Hinn untuk tidak mau menerima kritik-kritik barangkali disebabkan dugaan bahwa dia menderita penyakit jiwa. Secara mental, dia kacau; imajinasi dan fantasinya tinggi. Dia diperkirakan seorang psikopat,yaitu, seorang yang dipengaruhi dengan suatu kepribadian yang ditandai pikiran dan perilaku yang agresif, keras, antisosial, dan kekurangan rasa penyesalan yang dalam di dalam empati. Sebagai seorang psikopat, dia sudah belajar meniru emosi manusia, yang tidak dia miliki, untuk melanjutkan kekuasaan dan keuntungannya sendiri. Dengan menderita penyakit jiwa semacam ini, dia tetap berimajinasi dan berfantasi bahwa dia kebal terhadap kesalahan karena dia mendapat urapan Roh Kudus. Sebagai seorang psikopat, dia percaya dia hamba Allah yang kudus dan tidak mungkin membuat kesalahan apalagi berdosa. Penyakit jiwa yang dideritanya mirip dengan yang diderita Saul, raja Israel itu, sesudah Roh Allah undur dari dia.

 Benny Hinn Sudah Bertobat, ‘Kan? 

“Ya, tapi Benny Hinn sudah bertobat dan karena itu keliru untuk menggali masa lampaunya,” bela seorang pendukungnya. Para kritikus Hinn tidak sepakat dengan pembelaan ini. Menurut mereka, Benny sudah melakukan dosa yang serius, yaitu, pemurtadan. Alkitab mengatakan pemurtadan membawa akibat-akibat. Selain itu, Benny belum mengalami pertobatan yang sejati dari penyesatannya, pertobatan yang tampak jelas pada perubahan perilakunya. Tidak heran, dia ingin membalas dendam demi keadilan dan kebenaran menurutnya dan mengutuk mereka yang melawan dirinya.

Keberanian untuk Melawan Ajaran-Ajaran Menyesatkan

Untuk melawan ajaran-ajaran menyesatkan, seperti yang disebarkan Benny Hinn, kita butuh keberanian. Mengapa? Lembaga-lembaga penginjilan lain yang kita harapkan bisa melawan ajaran-ajaran anti-alkitabiah itu malah menunjukkan sifat pengecut. Secara khusus, mereka tidak memberi tekanan pada Hinn supaya dia menghentikan penyebaran ajaran-ajarannya yang antikristus.

Kalau lembaga-lembaga itu tidak berani, siapa yang berani melawan ajaran-ajaran menyesatkan itu? Individu-individu pemberani, seperti William Lobdell, seorang lelaki asal Amerika Serikat, penulis buku Losing My Religion.

Dia secara berani dan lugas mencela mereka yang gagal mencegah Benny Hinn dan para penginjil lain sealiran dia menyebarkan ajaran-ajarannya yang menyesatkan. Dalam perlawanannya terhadap ajaran-ajaran ini, dia menulis: “Malulah kamu semua, para pengecut, yang bertingkah seperti orang-orang yang diurapi Allah dan tidak mau melawan jenis kejahatan ini! Penghakiman atas kamu tiba dengan cepat – sebagaimana penghakiman Allah atas mereka yang mencela mereka yang menyampaikan kebenaran itu! Ya, itu suatu nubuat yang sejati! … Saksikanlah kuasa sejati Allah dan penghakiman-Nya atas penyesat-penyesat seperti itu! Bertobatlah selagi masih ada waktu!”

Suatu Seri Khusus

Kritik balik Benny Hinn dan pengikutnya sangat banyak. Karena penting, kritik-kritiknya dan tanggapan balik itu akan dibahas dalam suatu seri khusus. Anda bisa memakai hasil pembahasan ini sebagai bahan persiapan bagi pembelaan dan kritikmu kalau suatu hari Anda dihadapkan pada kritik-kritik yang sama atau serupa.

0 komentar: