BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 15 Oktober 2010

XXIV. Mengapa Dakuan Penyembuh Rohani Tidak Meyakinkan?

Benny Hinn, tokoh tenar Gerakan Iman Berdasarkan Firman itu, mendaku ribuan orang sudah sembuh secara ajaib dalam berbagai KKR dia. Dia bahkan mendaku orang mati hidup kembali. Apakah ada bukti-bukti dokumentasi tentang dakuannya? Tidak ada. Lembaga pelayanan Hinn tidak mampu memberikan banyak bukti dokumenter tentang kleim-kleim kesembuhan rohani Hinn.

Apa sisi lain dari lembaga penginjilan Benny Hinn? Apa penilaian kita tentang hasil-hasil pelayanannya?

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan menyoroti lebih jauh sisi-sisi lain lembaga itu dan Benny Hinn sendiri serta penyembuh-penyembuh rohani lain, kita perlu menguji mereka. Mengapa? Mereka mendaku berbicara bagi Allah dan punya suatu urapan khusus dari Allah (bandingkan 1 Yohanes 4:1; 1 Korintus 14:29). Berdasarkan landasan pemikiran ini dan dengan melihat pelayanan Hinn, kita berharap memperoleh kebenaran yang sesungguhnya untuk menilai juga penyembuh-penyembuh rohani lainnya.

Definisi Mujizat

Apa itu mujizat, khususnya, mujizat yang sejati? Pertama, suatu mujizat yang sejati adalah suatu peristiwa yang luar biasa, suatu perbuatan khusus Allah di dunia; suatu peristiwa yang terjadi karena campur tangan ilahi yang khusus. Kedua, suatu mujizat yang sejati adalah suatu peristiwa yang mengejawantahkan suatu karya adialami Allah, suatu campur tangan Allah ke dalam alam.

Definisi tentang mujizat ini penting sekali untuk menilai para penyembuh rohani modern, termasuk Benny Hinn. Menurut dakuan mereka, banyak orang sakit dan yang kesehatannya terganggu meninggalkan KKR dengan merasa lebih baik. Tapi ini bukan kesembuhan secara ajaib. Ini kesembuhan palsu.

Perbandingan dengan Yesus

Cara lain untuk menilai apakah penginjil-penginjil seperti Benny Hinn punya kuasa penyembuhan atau tidak adalah dengan membandingkan mujizat-mujizat yang mereka daku lakukan dengan mujizat-mujizat Yesus. Perbandingan ini akan menampakkan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara mereka dan Kristus.

Mereka tidak menyembuhkan individu-individu khusus

Kristus menyembuhkan individu-individu khusus tapi mereka tidak mampu. Tidak sekalipun Yesus mulai proses penyembuhannya dengan mengatakan apa pun seperti yang, misalnya, Benny Hinn katakan:
Kondisi otot seorang sudah disembuhkan. Saya memberi pujian kepada-Mu. Sekarang, angkatlah tanganmu dan serukanlah nama-Nya yang mulia, Yesus yang terkasih, Yesus yang terkasih, Yesus yang terkasih. Sinus baru saja disembuhkan. Saya memberi pujian kepada-Mu. Suatu luka di leher sudah disembuhkan, saya memberi pujian kepada-Mu. Di antara hadirin, Allah tengah menjamah orang-orang sekarang ini, di sini; Tuhan tengah menjamah banyak dari Anda di tengah-tengah hadirin sekarang di sini di studio ini; saya memberi pujian kepada-Mu, Yesus. Di rumah-rumahmu, banyak dari kamu tengah disembuhkan. Kedua bahu seorang baru saja dilepaskan dari rasa sakit, seorang yang menderita suatu masalah di bahu baru saja disembuhkan; saya memberi pujian kepada-Mu, Yesus.
Contoh tadi dipraktekkan para penyembuh rohani seperti Hinn. Secara teratur, dia berdiri di depan auditorium dan menyebutkan penyakit-penyakit yang dianggap sudah disembuhkan, seakan-akan dia tengah membaca daftar nama-nama orang. Yang mengira sudah menerima kesembuhan ilahi lalu diundang untuk maju ke depan dan memberi kesaksian.

Proses tadi diatur secara hati-hati oleh para pembantu Hinn. Banyak di antara orang-orang yang punya masalah kesehatan atau yang sakit tapi dipandang tidak atau kurang bisa disembuhkan dibatasi untuk bertemu dengan Hinn. Dr. Stephen Winzenburg, seorang profesor pada Perguruan Grand View di Des Moines, Iowa (AS), sudah mengadakan riset tentang penginjilan para penginjil seperti Benny Hinn. Apa komentar Winzenburg tentang Hinn? “Dia sangat mirip seorang penguasa ring sirkus ketika dia ada di arena itu. Orang bisa saja datang mencari kesembuhan, tapi itu histeria yang sangat dikendalikan.”

Mujizat mereka tidak segera tampak

Hasil-hasil mujizat Yesus segera tampak, tapi hasil-hasil mujizat mereka tidak. Yesus tidak pernah memerintahkan seorang sakit, “Katakan kau sudah sembuh”, lalu orang itu mendaku dia sudah sembuh, padahal dia sesungguhnya tidak sembuh. Yesus pun tidak pernah memerintahkan orang yang disembuhkan, “Pulanglah ke rumahmu, akuilah di sana bahwa kau sudah sembuh, dan tunggulah sampai kesembuhanmu terjadi.” Tapi apa yang tidak sekalipun Yesus lakukan justru lazim di lingkungan Penginjilan Berdasarkan Iman pada Firman, seperti yang disebarkan Benny Hinn. Berbeda dengan mujizat Yesus, mujizat mereka tidak segera tampak.

Orang-orang sakit yang sembuh jatuh sakit lagi

Mereka yang disembuhkan Yesus tidak jatuh sakit lagi, tapi orang-orang sakit yang dinyatakan sembuh oleh para penginjil tadi malah jatuh sakit lagi. Dua orang pasien dalam KKR penyembuhan ajaib Hinn di AS bisa memperjelas perbedaan ini.

Yang pertama adalah kasus Ernestine Rodriguez dari Santa Fe, NM. Selama suatu siaran televisi tahun 1992, dia dinyatakan sembuh dari kanker otak oleh Benny Hinn. Akan tetapi, tes-tes yang diadakan tiga minggu kemudian menunjukkan bahwa kanker itu masih ada. Apa penjelasan Hinn? Melalui suatu siaran televisi kemudian hari, dia mengatakan, “Saya tahu hal ini: kesembuhan diterima oleh dan harus dijaga oleh iman. Ada kasus-kasus di mana [orang-orang yang disembuhkan secara ajaib] kehilangan kesembuhannya.”

Yang kedua adalah kasus Jordie Gibson. Ginjalnya rusak dan, karena itu, dia harus melakukan cuci darah rutin di rumah sakit. Ketika tahu kemudian Benny Hinn akan mengadakan KKR di Anaheim, Gibson memutuskan untuk menghentikan cuci darahnya dan terbang ke sana. Dia yakin akan mengalami kuasa penyembuhan Allah di KKR Hinn. Sesudah KKR itu, apa yang dia lakukan? Dia harus kembali cuci darah.

Apakah ada kesaksian alkitabiah bahwa Yesus menyembuhkan kembali orang sakit yang pernah dia sembuhkan dengan pesan agar memelihara kesehatannya oleh iman pada-Nya? Tidak sekalipun. Sekali mereka disembuhkan Yesus, mereka tetap sembuh.

Penyembuhan mereka tidak selalu berhasil

Penyembuhan Yesus selalu berhasil, tapi penyembuhan mereka tidak selalu sukses. Beberapa kasus dalam KKR Benny Hinn di AS menunjukkan bahwa upaya penyembuhan rohani Hinn malah mengalami kegagalan.

Kasus William Vanderkolk

Kasus pertama menyangkut William Vanderkolk dari Las Vegas, dimuat dalam suatu laporan harian Los Angeles Times. Anak lelaki berusia 11 tahun itu bermata juling, duduk di depan sebuah TV berlayar lebar sambil menonton melalui suatu video suatu KKR Mujizat Benny Hinn dua tahun sebelumnya. Waktu itu, William menjadi seorang bintang karena dinyatakan sembuh secara ajaib dari kebutaannya.

Bagaimana proses kesembuhannya yang dipercaya adalah ajaib di panggung KKR? Hinn membungkukkan badan, menunduk ke arah William, dan meletakkan kedua tangannya di wajah anak itu.

“Lihat air mata ini,” kata Hinn sambil menatap mata anak itu. “William, sayang, kau bisa lihat saya?”

Di depan lebih dari 15.000 orang di arena Las Vegas, William mengangguk. Dengan suara kecil, anak lelaki itu mengatakan, “Begitu Allah menyembuhkan saya, saya bisa melihat lebih baik.”

Sambil merangkul William dengan salah satu tangannya, Hinn mengatakan pada hadirin Allah sudah mengatakan padanya untuk membayar ongkos-ongkos pengobatan dan pendidikan anak itu. Orang-orang menangis.

Masa kini, William Vanderkolk masih tetap buta. Penglihatannya tidak pernah pulih. Dia mengatakan komentarnya di panggung KKR Hinn hanya khayalan saja. Sementara itu, keluarganya masih menunggu penerimaan uang yang dijanjikan Hinn sebagai ongkos pengobatan atau pendidikan anaknya.

Kasus dokumentasi kesembuhan yang diminta HBO

Saluran televisi sekuler asal AS, HBO (Home Box Office), pernah meminta dokumentasi kesembuhan menurut dakuan Hinn agar bisa menyiarkannya, kesembuhan yang ternyata palsu. Untuk suatu KKR Benny Hinn di Portland, Oregon, HBO melakukan suatu siaran khusus dokumenter. Di panggung itu, Hinn mendaku melakukan 76 mujizat. Produser film dokumenter HBO lalu meminta yayasan penginjilan Hinn memberikan nama-nama mereka yang disembuhkan. Tiga belas minggu kemudian, hanya lima nama yang diterima HBO. Ketika diselidiki, tidak satu pun dari kelima orang itu memperoleh suatu kesembuhan yang nyata. Salah satu dari kelima orang itu adalah Ashmil Prakash, berusia 10 tahun, dan menderita dua tumor otak. Di panggung KKR, Hinn menyatakan dia sudah “sembuh”. Orang tuanya yang miskin membuat janji iman untuk memberi ribuan dolar AS pada yayasan penginjilan Benny Hinn. Anak itu mati tujuh minggu sesudah KKR Hinn.

Mereka menyembuhkan penyakit-penyakit psikosomatik

Suatu penyakit psikosomatik ditandai oleh gangguan kesehatan jasmani yang disebabkan faktor-faktor mental. Stres yang berlebihan, suatu faktor mental yang luar biasa, bisa mengakibatkan penderitanya sakit kepala, mengalami gangguan saluran pencernaan, atau mengalami tekanan darah yang meningkat.

Yesus tidak menyembuhkan orang-orang yang menderita berbagai penyakit psikomatis, seperti yang disembuhkan penginjil-penginjil seperti Benny Hinn. Yesus, misalnya, membangkitkan orang mati dan memberi penglihatan kepada mereka yang sejak lahir buta dan timpang. Berbeda dengan Yesus, para penyembuh ajaib masa kini mendaku sudah melakukan kesembuhan-kesembuhan ajaib seperti itu. Tapi tidak ada dokumentasi yang baik tentang kleim-kleim mereka. Para penyembuh ajaib itu bahkan tidak bisa menyembuhkan anggota-anggota keluarganya sendiri. Ibu Hinn menderita diabetes dan ayahnya mati karena kanker. Cerita penyembuh-penyembuh rohani lainnya mirip.

Apa Penyebab Kegagalan Penyembuhan Rohani Mereka?

Jadi, apa yang bisa kita pahami dari kesaksian-kesaksian tentang penyembuhan-penyembuhan ajaib tadi? Ada beberapa pokok yang harus dipertimbangkan orang Kristen yang skeptis, yang waspada, yang kritis.

Beberapa dari kesembuhan itu bersifat psikosomatik

Penyakit-penyakit psikosomatik ada kaitannya dengan efek plasebo. Suatu efek plasebo adalah suatu akibat atau hasil psikologis dari perawatan. Efek plasebo adalah suatu kesadaran tentang keuntungan yang dirasakan seorang pasien yang timbul hanya dari pengetahuan bahwa perawatan sudah diberikan. Misalnya, seorang pasien penyakit jantung yang takut akan mati sewaktu-waktu ditenangkan dokter yang merawatnya dengan memberinya obat baru sambil mengatakan, “Obat ini akan menyembuhkan Anda lebih baik dari obat itu yang sebelumnya saya berikan.” Pasien yang menyadari keuntungan yang lebih besar dari obat itu bagi kesembuhannya meminum obat itu sesuai anjuran dokter yang dia percayai karena tahu ada perawatan lebih baik bagi penyakitnya. Dia akhirnya sembuh dari penyakit jantungnya. Ini suatu contoh efek plasebo.

Para penyembuh rohani pun menerapkan, entah mereka sadari entah tidak, efek-efek plasebo pada mereka yang merindukan kesembuhan ilahi padanya. Efek plasebo itu sering kali adalah hasil hipnosis massal atau sugesti massal dari mereka kepada pasien-pasiennya. Tapi pasien-pasien itu percaya mereka disembuhkan secara ajaib dan sembuhlah penyakit-penyakit psikosomatiknya.

Di antara mereka yang mencari kesembuhan ilahi pada para penyembuh rohani, ada yang masalah utamanya bersifat psikososial. Dengan kata lain, masalah-masalah utama mereka punya sisi kejiwaan dan masyarakat, punya aspek psikologis dan sosial. Seorang anak yang ketiadaan cintakasih (masalah kejiwaan atau psikologis) karena ditolak oleh orang tua atau masyarakat (masalah masyarakat atau sosial) akan mengalami gangguan kejiwaan dan jasmani yang bisa berakhir dengan kematian dini atau tindakan bunuh diri.

Mereka yang masalah utamanya bersifat psikososial memberikan tanggapan positif terhadap efek-efek plasebo, seperti hipnotisme atau sugesti massal para penyembuh rohani. Sebenarnya, seluruh suasana KKR diatur begitu rupa sehingga membentuk suatu klimaks yang di dalamnya Benny Hinn muncul dan memulai sentuhan penyembuhannya. Sentuhan-sentuhan penyembuhannya berisi emosi dan bisa punya dampak besar pada mereka yang kondisi kesehatannya yang ingin disembuhkan bersifat lebih psikologis daripada fisikal; pendek kata, bersifat psikosomatik.

Apakah begitu kemampuan Yesus menyembuhkan orang-orang sakit? Tidak. Dia tidak pernah menetapkan suasana hati supaya Dia mampu menyembuhkan orang-orang sakit yang merindukan kesembuhan dan pemulihan dari Dia.

Banyak orang tidak disembuhkan sama sekali

Kalau seorang berdiri di panggung KKR dan mendaku sudah disembuhkan dari kanker atau penyakit lain, apakah kleimnya membuktikan bahwa dia memang sudah sembuh? Tidak. Kesembuhannya harus dikukuhkan oleh dokter yang kompeten, yang memakai kajian-kajian pengobatan atau kedokteran yang tepat. Dakuan-dakuan tentang kesembuhan rohani ini bisa disebabkan oleh eforia sementara, pengakuan positif, dan pemujaan pahlawan.

Eforia sementara

Banyak orang dihanyutkan kegirangan yang meluap-luap yang sifatnya sementara. Adrenalin mereka meningkat dan antisipasi, bahkan semangat karena hadir dekat penginjil yang yang dipandang begitu diurapi Tuhan, bisa cukup untuk memberikan kelegaan sementara. Ini secara khusus benar untuk kondisi yang gejala utamanya adalah rasa sakit.

Pengakuan positif

Kejadian pada KKR, termasuk dari Benny Hinn, berkaitan dengan suatu teologia tertentu. Teologia itu mengajarkan kepada penganutnya bahwa apa yang mereka miliki adalah apa yang mereka akui. Ini pengakuan positif yang memberi jaminan kesembuhan rohani yang akan mereka miliki. Banyak dari penganutnya percaya mereka tidak akan disembuhkan kalau mereka belum mengaku ada jaminan kesembuhan ilahi pada KKR itu. Banyak di antaranya mengaku apa yang mereka percaya akan mereka terima suatu waktu.

Pemujaan pahlawan

Banyak hadirin KKR punya keinginan yang membubung tinggi untuk tidak mempermalukan sang penyembuh rohani. Dia dipuja sebagai seorang pahlawan. Mereka sebenarnya tahu kepercayaannya pada dia tidak benar. Meskipun demikian, mereka percaya begitu teguh padanya sehingga mereka akan bereaksi sebagaimana mereka diperintahkan.

Seorang wanita dianggap sudah disembuhkan dari kebutaannya oleh Oral Roberts, seorang pendeta Pentakosta lain dari AS dan seorang pelopor kesembuhan rohani. Roberts memerintahkan wanita itu di panggung, “Katakanlah pada kami apa yang tengah terjadi di dalam dirimu.”

Wanita itu menjawab, “Ada, ada suatu cahaya.”

Akan tetapi, dia mengaku dalam suatu wawancara keesokan hari bahwa tidak ada apa pun yang terjadi. Dia hanya mengatakan, “Saya tidak ingin mengecewakan dia.”

Beberapa kesembuhan rohani benar-benar palsu

Dalam bukunya, Faith Healers, James Randi, seorang tukang sulap, mendokumentasikan taktik-taktik – cara-cara untuk mencapai tujuan jangka pendek – yang dipakai untuk menipu publik. Beberapa di antara taktik-taktik itu sederhana: ada anggota-anggota tim KKR – seperti W.V. Grant dan Peter Popoff – yang ditempatkan di tengah-tengah hadirin dan berlagak disembuhkan. Grant menarik ke luar sedikit tumit salah satu sepatunya untuk membuat dia tampak memperpanjang salah satu kakinya. Popoff menerima “kata-kata pengetahuannya” melalui suatu transistor yang dipasang di telinganya. Lewat alat ini, isterinya, melalui siaran radio, memerintahkan suaminya sambil membaca dari kartu-kartu yang dikumpulkan oleh para anggota tim KKR. Beberapa orang penyembuh rohani sudah menyewa kursi-kursi roda untuk dipakai sebagai prop, alat yang diperlukan di panggung pentas. Beberapa penyembuh rohani lainnya bahkan sudah mendorong orang-orang tertentu yang memasuki arena KKR supaya duduk pada beberapa kursi roda itu supaya mereka bisa didorong ke depan untuk ditonton lebih baik. Mereka kemudian ditarik ke luar dari kursi-kursi roda dan mengakibatkan kerumunan orang yang menyaksikan “kesembuhan ajaib” yang mereka alami terkagum-kagum. Daftar akal-akalan itu hampir tidak terbatas.

Latar belakang Randi sebagai seorang pesulap memberinya suatu sudut-pandang yang unik untuk menilai lembaga-lembaga penginjilan yang menjajakan kesembuhan ilahi, termasuk yayasan penginjilan Hinn. Selama bertahun-tahun, organisasi Randi sudah menawarkan 10 juta dolar AS kepada siapa pun yang bisa mendemonstrasikan suatu mujizat yang sejati. Sampai sekarang, uang itu tidak sekalipun dibayar.

Beberapa kesembuhan rohani merupakan kejadian-kejadian alami

Sebenarnya, banyak penyakit sembuh secara alami, tanpa pengobatan dan terkadang tanpa pengobatan sama sekali. Jelaslah, penyembuhan alami bukan penyembuhan rohani. Yang pertama terjadi lebih banyak karena cara ajaib manusia diciptakan oleh Allah Yang Mahabijaksana. Misalnya, sembilan puluh lima persen pasien yang menderita rasa sakit punggung bagian bawah akan sembuh dalam jangka waktu sekitar enam minggu. Tidak peduli apakah rasa sakit itu disebabkan suatu ketegangan otot yang sederhana atau piring persendian yang merosot atau menonjol. Bahkan kanker sekalipun sudah diketahui mengalami kesembuhan spontan. Ini terjadi baik di antara orang percaya dan yang tidak percaya, di antara mereka yang didoakan dan tidak didoakan, dan yang kesembuhannya tidak bisa dijelaskan kemudian oleh ilmu kedokteran.

Banyak orang mendaku kesembuhannya mulai di KKR lalu berlanjut secara berangsur-angsur kemudian hari. Tapi sembuhnya seorang hanya karena sudah bertemu dengan Benny Hinn tidak berarti dia sembuh karena Benny Hinn. Dalam ilmu logika, penalaran macam ini disebut Post Hoc Fallacy (Kekeliruan Pikiran Post Hoc). Rumus resmi kekeliruan buah pikiran ini demikian: “Sesudah ini; karena itu, oleh sebab ini.” Sesudah punya empat orang anak, rambut John menipis; karena itu, oleh sebab John punya empat orang anak, rambutnya menipis. Sesudah punya empat orang anak, John menyadari rambutnya menipis dan akhirnya dia menjadi botak. Dia lalu menalar bahwa dia botak oleh karena dia punya empat orang anak. Logika penalaran John keliru karena dia mengabaikan penyebab lain dari kebotakannya. Bisa saja rambutnya menipis karena susunan genetiknya atau karena memang akan menipis sekalipun dia tidak punya anak. Dengan cara yang sama, banyak orang yang “disembuhkan” di KKR Hinn hanya mengalami kesembuhan alami dari tubuhnya sendiri. Kunjungan mereka ke Hinn hanyalah kebetulan bagi kesembuhannya dan bukanlah penyebab kesembuhannya. Menurut rumus ilmu logika tentang kekeliruan pikiran tadi, mereka mengalami “kesembuhan rohani” sesudah mereka berkunjung ke KKR Benny Hinn; karena itu, kesembuhan rohaninya terjadi oleh sebab KKR Benny Hinn. Kesembuhan rohani yang sejati tidak mendukung kekeliruan penalaran tadi. Ia membutuhkan pengetahuan yang sejati tentang mujizat-mujizat ilahi; pengetahuan tentang mujizat-mujizat ini menuntut kriteria yang lebih tangguh.

Kesembuhan ilahi bisa terjadi

Kurang memadai bukti-bukti tentang kemungkinan sembuh secara ajaib yang secara sah dikukuhkan ilmu kedokteran. Meskipun demikian, kemungkinan ini haruslah dibiarkan terbuka. Dalam kaitan ini, Justin Peters, seorang pendeta Baptis dari Mississippi (AS), mengatakan dalam harian Los Angeles Times, “Sekalipun celaan saya terhadap Benny Hinn keras, sangat banyak dari mereka yang bertemu dengan dia adalah orang-orang Kristen yang sejati …. Ketika 25.000 orang berdoa supaya Allah menyembuhkan orang-orang sakit, akan mengherankan kalau Allah tidak menyembuhkan beberapa di antaranya.”

Keprihatinan

Jadi, apa masalahnya? Di antara mereka yang berpaling pada Benny Hinn, ada yang barangkali tidak punya harapan. Mereka lalu menemukan harapan padanya sekalipun itu harapan palsu yang tidak mereka sadari. Barangkali, Benny Hinn tidak bisa menyembuhkan orang sakit; dia lebih banyak menyakiti mereka. Barangkali, kita cuma membiarkan dia sendirian menyebarkan injil palsunya.

Tentang mereka yang terluka? Harapan palsu yang mereka peroleh dari Hinn sebenarnya sangat menghancurkan. Sifat destruktif dari harapan palsu ini disadari juga oleh Brian Derby. Dia bekerja di antara orang-orang cacat di Kalifornia bagian Utara (AS). Tentang ekses harapan palsu itu, dia mengatakan, “Anda tidak bisa mengurangi dampak tidak disembuhkan pada orang itu, keluarganya, dan keluarga besarnya …. Mereka punya suatu eforia di KKR itu lalu hancur.” Akibat tidak disembuhkan bisa sangat mengecewakan. Akan tetapi, penyembuh-penyembuh rohani seperti Benny Hinn selalu menangkis kritik terhadap penyembuhan palsunya dengan menyalahkan orang sakit yang sudah dia “sembuhkan”: iman mereka kurang.

Masalah lain tentang mereka yang sudah berhenti memakai pengobatan menurut ilmu kedokteran, pengobatan yang sangat penting bagi kesembuhannya. Mereka berhenti karena mengira mereka sudah disembuhkan tanpa verifikasi dokter. Pada episode Hinn di siaran televisi 30 September 2002, This Is Your Day, seorang wanita dibawa ke panggung bersama suatu peralatan yang tampaknya dipakai untuk pengujian gula darah. Di panggung KKR, dia menyatakan Allah sudah menyembuhkan dirinya lalu dia menjatuhkan peralatan itu ke lantai panggung KKR. Dari segi ilmu kedokteran, ini bukan suatu tindakan yang bijaksana. Tanpa perawatan kedokteran, penyakit gula darah bisa menimbulkan bermacam-macam komplikasi yang melemahkan tubuh dan akhirnya kematian penderitanya. Tidak cukup wanita itu percaya dia sudah disembuhkan secara ajaib oleh Hinn; dia juga harus mengunjungi dokternya untuk mengukuhkan kesembuhannya, kalau memang ada. Kesembuhan dari penyakit-penyakit, seperti gula darah dan kanker, tidak bisa diabsahkan dalam batas-batas KKR. Ada keprihatinan yang serius terhadap kesejahteraan mereka yang mendaku sudah mendapat kesembuhan ajaib.

Ada juga keprihatinan terhadap nama Yesus Kristus dan reputasi gereja. Tindakan-tindakan Benny Hinn dan mereka yang sealiran dengan dia punya persamaan yang sedikit dengan reputasi Yesus, seperti yang sudah kita lihat. Hinn membunuh siapa pun dalam Roh; Yesus tidak pernah. Hinn melontarkan jubahnya pada orang-orang untuk menjatuhkan mereka di lantai; Yesus tidak pernah. Hinn menghembuskan udara pada mereka; Yesus tidak pernah. Apa yang Hinn lakukan terhadap orang-orang itu tidak ada di Alkitab; itu boleh dikatakan contoh-contoh praktek dari ilmu teaternya. Hinn memang mengumbar janji berkali-kali untuk mengurangi ilmu teaternya, tapi kemudian mengabaikannya. Melakukan apa yang tidak sekalipun Yesus lakukan, Hinn tampil dalam pertunjukan televisi yang sama, melambai-lambaikan tangannya pada paduan suara sambil berseru, “Terimalah itu!” Serentak dengan itu, seluruh paduan suara jatuh ke lantai KKR. Dalam hubungan dengan ilmu teaternya, Benny Hinn seorang penjaja flamboyan.Dia tinggal di rumah-rumah mirip istana, rumah-rumah yang dimiliki melalui hasil sumbangan-sumbangan mereka yang sungguh-sungguh berjuang untuk memperoleh berkat-berkat ilahi melalui Hinn. Dia menimbulkan celaan atas nama Kristus. Mereka yang terus mengikuti guru palsu ini secara buta menyebabkan gereja tampak mudah tertipu di mata dunia.

Orang Kristen adalah orang beriman. Kita enggan percaya pada sikap jujur dan etis dari mereka yang mendaku punya suatu hubungan khusus dengan Kristus. Di samping itu, banyak orang Kristen percaya mereka menemukan bukti Allah masih berkarya melalui penyembuh-penyembuh rohani atau ajaib seperti Benny Hinn. Memang, Allah masih Allah dari mujizat-mujizat. Tapi iman alkitabiah tidak buta atau irrasional. Sudah waktunya bagi orang Kristen untuk menuntut lebih dari cerita-cerita anekdot yang disampaikan para penginjil yang mendaku punya kuasa para rasul Yesus. Dokumentasi tentang mujizat-mujizat yang sejati di KKR Hinn dan KKR lainnya kurang. Tapi dokumentasi tentang mereka yang sudah mati di KKR Hinn, seperti yang terjadi di Kenya, banyak. Mujizat-mujizat Kristus dan para rasulnya nyata. Mujizar-mujizat yang dikleim Benny Hinn atau mereka yang sealiran dengan dia gadungan.

(Sumber: “Faith Healers or Fake Healers?” oleh Pendeta Keith Gibson dari AS)

0 komentar: