BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 23 Oktober 2010

XXV. Mempertanyakan Doa Pemulihan bagi Bangsa Benny Hinn (1)

Doa pemulihan bagi bangsa adalah acara lain dari KKR Benny Hinn di berbagai negara. Termasuk di Indonesia, Tobago-Trinidad, dan Nigeria.

Apa yang dia maksudkan dengan “doa pemulihan bagi bangsa”? Apa yang terjadi pada bangsa-bangsa yang didoakan sebelum dan sesudah doa pemulihan bagi bangsa ala Benny Hinn? Apakah Hinn memang punya kuasa ilahi demikian hebatnya sehingga dengan doa saja dia dan mereka yang terlibat di dalam doanya bisa menyembuhkan bangsa Indonesia, Tobago-Trinidad, dan Nigeria? 

Doa Pemulihan bagi Bangsa

Kata “doa” menurut arti umumnya adalah pesan yang disampaikan kepada Allah, entah diucapkan entah tidak. Doa bisa bersifat pribadi, atas nama hadirin (disampaikan oleh rohaniwan), atau disampaikan hadirin (seperti “Doa Bapa Kami” dalam ibadah Kristen).

Kata “pemulihan” adalah suatu proses menyembuhkan seorang atau sesuatu atau suatu proses menjadi sehat. Singkat kata, pemulihan berarti suatu proses menyembuhkan atau menjadi sehat. Proses atau keadaan menjadi adalah suatu kata kunci dari arti “pemulihan”.

Ada sekurang-kurangnya dua definisi tentang “bangsa”. Khususnya, untuk Indonesia, salah satu definisi ini kurang pas dengan kenyataan. Menurut definisi kamus yang kurang cocok tadi dengan fakta di Indonesia, “bangsa” adalah orang dari etnisitas yang sama: suatu komunitas orang-orang yang berbagi suatu asal-usul etnik, kebudayaan, tradisi, sejarah, dan, sering, bahasa yang sama, tidak peduli apakah mereka tinggal sama-sama di satu kawasan atau punya pemerintahannya sendiri atau tidak. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam kelompok etnik dengan bahasa daerah, sejarah, tradisi, dan kebudayaan yang berbeda-beda; karena itu, definisi ini tidak begitu cocok untuk kita. Definisi kedua yang cocok dengan bangsa Indonesia mengatakan bangsa adalah orang di tanah (-air) di bawah satu pemerintahan: suatu komunitas orang-orang atau bangsa-bangsa yang tinggal di suatu kawasan tertentu dan diatur oleh suatu pemerintahan tunggal.  Komponen yang membentuk bangsa menurut definisi kedua mencakup orang-orang/bangsa-bangsa, kawasan tertentu, dan pemerintahan tunggal.

Ketika Benny Hinn dan kelompok doanya mengatakan mereka mengadakan “doa pemulihan bagi bangsa”, apa yang kita pahami dari frasa ini? Mereka menyampaikan pesan kepada Allah agar terjadi proses menyembuhkan atau menjadi sehat orang-orang di Indonesia yang diatur oleh suatu pemerintahan tunggal: pemerintahan SBY. Penjelasan ini berlaku juga menurut konteks sejarah bangsa Tobago-Trinidad, bangsa Nigeria, dan bangsa-bangsa lain yang juga menjadi “obyek” doa pemulihan bagi bangsa Benny Hinn dan pendukungnya.

Isi dan Tujuan Doa Pemulihan bagi Bangsa

Menjelang KKR Benny Hinn di Ancol, Jakarta Utara, Maret 2006, sekitar 8.000 orang Kristen (dari berbagai denominasi) dari seluruh Indonesia mengikuti Seminar “Doa Pemulihan bagi Bangsa” di Hall A, B, C Pekan Raya Jakarta 23 Maret 2006. Seminar ini diikuti Pendeta Benny Hinn.

Lalu, apa isi doa pemulihan bagi bangsa Indonesia? Jawaban diberikan Pendeta Diana Iranata, Ketua Umum Panitia Seminar dan KKR Pemulihan bagi Bangsa Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah, seperti masalah ekonomi, bencana alam, dan ancaman disintegrasi bangsa. Doa pemulihan bagi bangsa Indonesia, lanjutnya, adalah “pernyataan iman” umat Kristen bahwa “di dalam doa pasti terjadi pemulihan bangsa Indonesia.” Tujuan doa pemulihan bagi bangsa, lanjutnya, adalah agar “bangsa Indonesia kembali menjadi bangsa yang diberkati dan memberkati bangsa-bangsa lain.”

Pendeta Daniel Supangat, seorang anggota panitia tadi, menambahkan alasan lain untuk doa pemulihan bagi Indonesia diadakan. Selama “tahun-tahun terakhir” bangsa Indonesia “mengalami krisis multidimensional.” Tapi dia tidak merinci apa yang dia maksudkan dengan “krisis multidimensional.”

Kata “krisis” sendiri mengagetkan kita kalau yang kita pahami dari kata ini adalah waktu yang berbahaya atau menguatirkan, saat yang gawat. O, ya? Sebelum Benny Hinn datang dan sebelum seminar tadi diselenggarakan, bangsa Indonesia sudah mengalami saat-saat yang gawat, waktu yang berbahaya atau menguatirkan? Separah apakah krisis multidimensional itu?

Sesuai arti tadi, krisis yang Indonesia alami dalam sejarahnya boleh dibilang jarang terjadi. Beberapa di antaranya mencakup G-30 S 1965, krisis moneter-ekonomi 1997-1998, dan tsunami Aceh 2004.

Jadi, apa masalah-masalah di Indonesia yang mendorong diadakannya doa pemulihan bagi bangsa Indonesia di Pekan Raya Jakarta 23 Maret 2006 dan untuk apa doa itu? Bangsa Indonesia mengalami krisis multidimensional, mengalami berbagai masalah, seperti masalah ekonomi, bencana alam, dan ancaman disintegrasi bangsa. Tujuan doa pemulihan bagi bangsa Indonesia? Agar bangsa ini kembali menjadi bangsa yang diberkati dan memberkati bangsa-bangsa lain.

Manjurkah Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia?

Untuk menilai apakah alasan dan tujuan doa pemulihan bagi Indonesia tadi manjur atau tidak, kita dihadapkan pada kesulitan memakai alat-alat yang secara konsisten dan obyektif  bisa mengukur sukses gagalnya doa macam ini.  Alat-alat itu tidak ada.

Jadi, apakah ada cara lain untuk menguji apakah doa pemulihan bagi Indonesia berhasil atau gagal? Fakta sejarah tentang masalah-masalah besar yang terjadi pada bangsa Indonesia menjelang, selama, dan sesudah doa pemulihan bagi bangsa Indonesia 23 Maret 2006 disusul KKR Benny Hinn di Ancol, Jakarta Utara, 24-26 Maret 2006 barangkali bisa menolong kita menilai apakah doa itu sudah manjur atau tidak.

Tapi cara ini pun sulit diandalkan. Bagaimana kita bisa memastikan kejadian yang satu adalah buah doa pemulihan bagi bangsa Indonesia dan kejadian yang lain tidak? Apa ukurannya? Kalau masalah yang dihadapi Indonesia rumit, multidimensional, tentu daftar masalah yang kita buat bisa mencakup, katakanlah,  ribuan butir, di antaranya lima ratus butir masalah utama.  Kalau ada lima ratus butir masalah utama yang harus didoakan demi pulihnya bangsa Indonesia sementara doa pemulihan bagi bangsa Indonesia hanya tiga menit atau tiga jam, apakah kelima ratus butir masalah utama itu bisa selesai didoakan dalam waktu antara tiga menit dan tiga jam? Lalu, apa jaminannya bahwa Allah mengabulkan doa untuk masing-masing dari ke lima ratus masalah utama itu? Bagaimana kita tahu Allah sudah atau tidak/belum mengabulkan doa pemulihan bagi bangsa Indonesia Tidak gampang menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, bukan?

Kesulitan ini ditambah cara lain lagi untuk menilai apakah tujuan doa pemulihan bagi bangsa Indonesia sudah dicapai atau belum. Sekali lagi, apa patokannya untuk menetapkan Indonesia kembali menjadi bangsa yang diberati dan memberkati bangsa-bangsa lain?

Dua sumber data historis tahun 2006 bisa memerikan penjelasan tadi. Yang satu tentang penerbitan versi Indonesia dari majalah Playboy asal Amerika Serikat. Yang kedua tentang statistik kasus kejahatan di lingkungan Polda Metro Jaya antara Januari-Desember 2006, 2007, 2008, dan 2009. Waktu data ini dicatat menjelang, selama, dan sesudah doa pemulihan bagi bangsa tadi.

Kontroversi penerbitan Playboy

Majalah Playboy versi Indonesia mulai beredar 7 April 2006 walaupun ditentang berbagai pihak. Pada tanggal 12 April 2006, gedung kantor redaksi Playboy Indonesia di Jakarta dilempar batu saat Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa menuntut penutupan majalah tersebut.

Orang Kristen yang sejati dipastikan tidak akan membeli majalah tersebut karena bertentangan dengan imannya. Karena itu, tuntutan FPI supaya majalah tersebut tidak diterbitkan di Indonesia bisa saja direstui (secara diam-diam) oleh orang Kristen tadi meskipun mereka barangkali tidak menyetujui cara FPI mengungkapkan sikapnya.

Apakah keinginan supaya majalah Playboy dilarang beredar di Indonesia suatu hasil Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia di Jakarta 23 Maret 2006 dikabulkan? Bagaimana kita tahu Tuhan mengabulkan doa pemulihan itu?

Statistik kasus kejahatan di Jakarta 2006-2009

Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Jakarta, membeberkan statistik kasus kejahatan di lingkungannya dari Januari sampai dengan Desember 2006. Jumlah total jenis kejahatan yang dilakukan selama 2006 sebanyak 54.382 kasus. Di atas kertas, ini berarti setiap bulan terjadi sekitar 4.531 jenis kejahatan; setiap hari (dihitung sebagai 30 hari)  sekitar 151 jenis kejahatan.

Jenis-jenis kejahatan apakah yang paling banyak  dilakukan di Jakarta selama 2006?  Ada sepuluh jenis kejahatan yang menonjol tahun ini. Urutan dan penafsirannya demikian:
  1. Lain-lain (di luar jenis-jenis kejahatan lain): 11.962 kasus (sekitar 997  per bulan, 33 per hari)
  2. Pencurian kendaraan bermotor: 10.791 kasus (sekitar 899 per bulan, 30 per hari)
  3. Penipuan: 8.130 kasus (sekitar 678 per bulan, 23 per hari)
  4. Pencurian dengan pemberatan: 7.571 kasus (sekitar 648 per bulan, 22 per hari)
  5. Penggelapan: 3.762 kasus (sekitar 314 per bulan, 10 per hari)
  6. Penganiayaan berat: 2.649 kasus (sekitar 221 per bulan, 7 per hari)
  7. Pencurian dengan kekerasan: 2.032 kasus (169 per bulan, 5 per hari)
  8. Unjuk rasa: 1.296 kasus (108 per bulan, sekitar 4 per hari)
  9. Pemerasan/pengancaman: 1.236 kasus (103 per bulan, sekitar 3 per hari)
  10. Perjudian: 1.191 kasus ( sekitar 99 per bulan, 3 per hari)
Pada tahun 2007, jumlah total kasus kejahatan di lingkungan kepolisian Metro Jaya  sebanyak 54.484 kasus, naik setinggi 1.102 kasus dibanding  jumlah total kasus tahun 2006. Ini berarti ada sekitar 4.540 kasus kejahatan setiap bulan atau 151 kasus kejahatan setiap hari.

Pada tahun 2008, jumlah total kasus kejahatan di lingkungan Polda Metro Jaya sebanyak 40.214, menurun sebanyak 14.270 kasus dibanding jumlah total kasus kejahatan tahun sebelumnya. Tapi dibanding kasus jenis kejahatan selama 2006-2008, jumlah total jenis kejahatan untuk tahun 2009 paling kecil: 687 kasus atau sekitar 57 kasus per bulan atau 1,9 kasus per hari.

Kalau kasus-kasus jenis kejahatan di lingkungan Polda Metro Jaya antara 2006 dan 2009 adalah suatu  bagian dari Doa Pemulihan bagi Bangsa Indonesia 23 Maret 2006, kita sulit mengatakan pemulihan benar-benar terjadi. Jenis-jenis kejahatan menurut statistik itu, termasuk kesepuluh besar tahun 2006, masih ada. Terjadi kenaikan kasus jenis kejahatan tahun 2007, penurunan cukup berarti tahun 2008, dan penurunan signifikan tahun 2009. Apakah doa pemulihan tadi tidak dikabulkan untuk tahun 2007 tapi dikabulkan, khususnya, untuk tahun 2009?

Apa pun jawabannya, kasus jenis kejahatan menurut statistik Polda Metro Jaya tadi tetap ada. Pemulihan, menurut arti umum dari kata itu, belum menjadi nyata.

Mana yang Dikabulkan atau Ditolak Allah?

Seleksi yang diringkaskan dari berbagai fakta sejarah menjelang, selama, dan sesudah seminar doa pemulihan bagi bangsa Indonesia disusul KKR Benny Hinn di Ancol bisa memerikan masalah-masalah utama atau penting yang dihadapi bangsa Indonesia. Ada yang muncul dengan berbagai akibatnya, ada yang berhasil dipecahkan. Masalah-masalah utama ini mencakup masalah ekonomi,  bencana alam, politik, pemerintahan, perbankan, terorisme, separatisme, kriminalitas, dan lain-lain. Masalah-masalah utama  yang diseleksi ini dibatasi pada kurun 2004-2010. Lanjutannya pada bab berikut.

0 komentar: