BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 27 Juni 2010

III. Mempertanyakan Ajaran-Ajaran Benny Hinn (Updated)

Benny Hinn kekurangan pendidikan alkitabiah atau teologia Kristen (ilmu tentang agama, teori agama, atau kursus pelatihan agama Kristen) apa pun dan mendapat kritikan dari pendeta-pendeta yang memahami kekurangan-kekurangan dia. Seorang pendeta Kristen menilai ajarannya sebagai “rawa teologis yang keluar dari penafsiran yang keliru tentang Alkitab dan pengetahuan tentang wahyu yang menambah ayat-ayat pada Alkitab.” Pendek kata, kekurangan pendidikannya sebagai seorang penginjil mengakibatkan berbagai penafsirannya tentang Alkitab keliru dan menyesatkan.

Penafsiran-penafsirannya yang keliru dan menyesatkan mengakibatkan ajaran-ajarannya menjadi keliru dan menyesatkan juga. Pendukung atau penggemarnya yang kurang atau tidak kritis sebagai akibatnya percaya pada Injil yang berkali-kali bertabrakan dengan Injil sejati di Alkitab.

Tidak Punya Gereja

Pendeta-pendeta lain memimpin gereja-gerejanya dan menyebarkan ajaran-ajaran Kristen mereka. Denominasi (sekte atau golongan) Kristen mereka diketahui; mereka juga adalah bagian dari agama Kristen.
Apakah Benny Hinn sama dengan mereka? Tidak. Dia tidak punya gereja. Dia tidak tergolong pada denominasi Kristen mana pun. Dia bahkan tidak terkait dengan agama khusus mana pun, termasuk agama Kristen.

Kata-kata yang dia dengungkan menunjukkan bahwa dia cenderung berada di pinggiran udik yang aneh dari aliran Pentakosta. Ini suatu sekte Kristen yang menekankan karya Roh Kudus. Mazhab ini juga menafsirkan Alkitab secara harfiah, dan menerima suatu pendekatan demonstratif tidak resmi (informal) pada ibadah religiusnya. Pendek kata, dia memberi indikasi menyebarkan suatu variasi yang tidak lazim dari aliran Pentakosta.

Ada juga yang mengatakan dia seorang penginjil Gerakan Karismatik. Gerakan ini adalah suatu kelompok atau persekutuan Kristen yang dicirikan oleh suatu pencarian akan pengalaman yang diilhami dan disertai ekstase (kegembiraan yang luar biasa) seperti penyembuhan, nubuat, dan bahasa lidah.

Dia juga terkenal karena ajarannya tentang Injil yang mendukung kemakmuran bagi mereka yang percaya pada Injil kemakmuran ini. Kemewahan hidupnya yang sudah dijelaskan menjadi contoh jelas dari Injil kemakmuran yang dia ajarkan.

Marina yang terperangkap

Dengan penjelasan ringkas ini, Anda mendapatkan suatu pemerian (gambaran) yang belum jelas tentang Benny Hinn. Kesamar-samaran identitas-dirinya bisa membuat mereka yang tidak waspada terperangkap ke dalam ajarannya, yang juga disebarkan penginjil Indonesia, Evangelis Arief (bukan nama sebenarnya).

Bayangkan anak Anda, sebut saja Marina, tertarik pada penginjil itu tapi ingin memastikan dulu dari gereja mana dia dan ajaran-ajarannya. Kuatir kalau-kalau anakmu, berlatar belakang Protestan aliran utama (seperti HKBP atau GPIB atau GKI), bisa saja menolak ajakannya menjadi pengikutnya begitu dia tahu siapa dan apa dia sesungguhnya, Arief bersembunyi di balik topeng “oikumene”, topeng yang menunjukkan keesaan orang beriman, beragama. Dia, karena itu, menjawab bahwa dia tidak punya gereja dan tidak tergolong pada denominasi dan golongan agama mana pun. Dia segera menambahkan, semua gereja dan golongan Kristen dan golongan agama sebenarnya sama. Ketika sikap menolak atau ragu-ragu Marina dihilangkan oleh kata-kata tentang sifat oikumenis atau kesatuan semua gereja, denominasi, dan agama, dia tanpa sadar sudah masuk ke dalam perangkap Arief, dan dia bisa saja tidak “lolos” dari perangkap penginjil itu.

Sesudah berada dalam perangkapnya, Marina barangkali belum juga tahu ajaran-ajaran Kristen dia menunjukkan ajaran Pentakosta yang tidak lazim atau ajaran yang dipengaruhi Gerakan Karismatik. Apa pun sumber ajaran-ajarannya, Marina membaca atau mendengarkan ajaran-ajaran yang belum pernah, jarang, atau tidak sering dia dengarkan di gereja tempat dia sebelumnya menjadi anggota, sebut saja anggota HKBP.
Ajaran-ajaran baru dan “menggiurkan” apa itu? Injil kemakmuran. Penyembuhan rohani. Karunia bernubuat. Karunia berbahasa lidah. Kesaksian pribadi. Kesaksian penginjil yang mengadakan tur rohani bulak-balik sorga dan kamarnya secara berkala dan bertemu dengan Allah, Yesus, Musa, Petrus, dan Paulus di sorga. Ayat-ayat baru yang ditambahkan pada Alkitab karena Alkitab yang sudah ada belum lengkap, belum sempurna. Baptisan dua kali karena baptisan pertama kali ketika Marina masih bayi di gereja sebelumnya tidak cukup, tidak sah. Dan lain-lain.

Yang unik dan sekaligus menakjubkan yang belum pernah terjadi di gerejanya dulu: ada demonstrasi menakjubkan dari kesembuhan ilahi oleh Evangelis Arief. Ada orang buta bisa melihat, orang kena kanker bisa sembuh, orang timpang bisa berjalan normal, orang tuli bisa mendengar, penderita penyakit jantung bisa sembuh, dan – luar biasa – bahkan orang mati sekalipun bangkit kembali dari kematian! Ini semua karena Arief diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus, sementara pendeta Marina di HKBP tidak mendapat karunia seperti ini!

Ketika pendeta Marina di HKBP berusaha memberi nasihat padanya supaya dia kembali ke gereja asalnya, Marina malah balik memarahi pendeta. Dengan membandingkan kekurangannya dengan penginjil itu, Marina mengejeknya, “Kau punya kuasa Roh Kudus atau tidak?” Tanpa disadari, dia menyingkapkan roh pemberontakan dan kesombongan pada pendeta gereja asalnya yang juga ditahbiskan sebagai pendeta dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus!

Sekalipun dia memberikan alasan alkitabiah agar Marina kembali ke gereja asal, dia tetap tidak mau. “Pilihanku beribadah di gereja yang baru adalah hak asasi manusia aku,” katanya. “Mengapa aku dihalang-halangi?”

Dia menolak baptisan pertama kali ketika kecil, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. “Saya masih kecil dan belum mampu membuat pilihan-pilihan dalam hidupku,” kilahnya. Dengan menolak keputusan orang tua atau walinya untuk menyerahkan dia sebagai seorang bayi di hadapan pendeta dan jemaat agar dibaptis, dia pun menyingkapkan pemberontakannya terhadap orang tuanya. Perintah Tuhan agar dia menghormati orang tuanya agar panjang umurnya dan bahagia hidupnya tidak berlaku lagi. Sesudah menginjak masa ABG, “Kubuat keputusanku sendiri karena keselamatanku bukan urusan orang tua tapi urusanku sendiri.” Tanpa disadari, dia meremehkan perintah Tuhan tadi dan, tanpa sepengetahuan orang tuanya, menerima baptisan dua kali di gereja lain. Dia lalu diberi nama dan ibu atau ayah angkat yang baru. Sekalipun Alkitab yang orang tuanya dan penginjil Indonesia itu pakai sama penerbitnya, firman Allah yang disampaikan penginjil itulah yang benar, tapi firman Allah dari Alkitab yang sama yang disampaikan pendeta gereja asalnya malah dia abaikan! Itu bukan Injil yang memberi dia pertumbuhan iman. “Yang membuat imanku bertumbuh adalah Injil menurut ajaran pendetaku yang baru,” kata Marina.

Sebagai anak, dia membuat ayah-ibunya kaget sekali ketika tahu dia membuat keputusannya tanpa berbicara lebih dahulu kepada mereka. Belum pernah ibunya yang sudah membesarkan dan mendidiknya sampai berusia 20-an tahun terkejut sampai menangis-nangis sambil memukul-mukuli dirinya lalu pingsan dan harus dirawat di rumah sakit ketika dia tahu Marina pindah gereja dan tidak sedikit pun mau kembali ke jemaat tempat dia menjadi anggota. Belum pernah ayahnya merasakan kepedihan yang demikian dalam, belum pernah seumur hidupnya dia mencurahkan air mata dengan tubuh yang berguncang-guncang karena kepedihan yang hebat dalam doa-doa pribadinya tengah malam ketika puterinya tidur nyenyak dan tidak tahu penderitaan hebat yang dialami ayahnya. Bagi mereka, pilihannya adalah pilihan orang yang sudah disesatkan secara rohani. Mereka harus memikul tanggung jawab sebagai orang tua kepada Tuhan tentang anaknya yang menunjukkan roh pemberontakan dan perlawanan. Dia tuli terhadap perintah Tuhan untuk menghormati orang tuanya tapi rajin mengikuti ibadah pendetanya, dan diberi “orang tua rohani” yang baru! Anaknya membuat keputusan sendiri untuk menerima baptisan kedua kali. Suatu pengkhianatan, suatu hujatan, terhadap Roh Kudus yang atas nama-Nya juga anaknya dibaptis pertama kali. Atas nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Marina “dirampok” oleh penginjil Indonesia beraliran Benny Hinn tanpa memedulikan penderitaan batin yang hebat dari orang tuanya!

Sebelum Marina pindah gereja, ayahnya sebenarnya sudah diberi  petunjuk dan bayangan tentang status kerohanian puterinya di masa depan. Yang pertama adalah suatu mimpi; yang kedua, suatu ayat alkitabiah yang akan digenapi di luar harapan orang tua Marina. Sayangnya, dia kurang peka dalam mengantisipasi terjadinya kedua petunjuk itu kemudian hari. 


Beberapa minggu sebelum puterinya pindah gereja, ayahnya bermimpi. Dia tengah duduk di belakang mobil yang dikemudikan puterinya, ditemani Helen (bukan nama sebenarnya), seorang wanita lajang, kakaknya dalam ibadah pemuda di gereja. Mereka berdua bercakap-cakap tanpa menengok ke ayahnya. Ketika ikut berbicara, ayahnya melihat Helen menengok untuk pertama kali padanya. Dia tampak berkumis tipis dan hitam (dalam kehidupan sehari-hari, dia tidak berkumis) dan menunjukkan wajah yang makin melonjong, ekspresi wajah orang yang tidak senang diganggu.


Ayah Marina mengisahkan mimpinya pada isterinya. Tapi mereka berdua tidak menyadari ada suatu pertanda "buruk" yang disampaikan mimpi itu padanya. Ketika pindah gereja kemudian hari, ternyata bahwa Helen berperan sangat besar dalam memengaruhi Marini pindah gereja, perpindahan yang sangat menyedihkan kedua orang tuanya.

Pertanda lain adalah bayangan yang berisi kekuatiran tentang arah perkembangan spiritual Marina, bayangan yang ternyata terjadi. Ketika disidi – diinisiasi ke dalam keanggotaan dewasa jemaat Kristen – dalam suatu ibadah khusus di gerejanya yang pertama lima enam tahun sebelum dia berusia 20-an, sang ayah, mewakili orang tua yang anak-anaknya ikut disidi, mengakhiri kata sambutannya dengan mengutip Amsal 16:25: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Dia lalu lanjutkan, “Apakah anak-anak kita akan menempuh jalan yang memang lurus atau yang mereka kira lurus tetapi ujungnya menuju maut? Hanya sejarah perjalanan anak-anak kitalah yang akan menyingkapkan jalan manakah yang akan mereka pilih dan tempuh. Doa kita mereka memilih jalan lurus itu.”

Kecuali Marina, puteri kedua orang tua itu. Mereka berdua percaya jalan menurut amsal tadilah yang kemudian dipilih dan ditempuh puterinya. Semacam nubuat yang digenapi dengan sendirinya (self-fulfilling prophecy) tengah terjadi pada puterinya dan itulah yang sangat membebani jiwanya.

Ajaran-ajaran Benny Hinn Aneh dan Menyesatkan

Ahli-ahli teologia Kristen yang sudah meneliti ajaran-ajaran Kristen Hinn mengatakan ajaran-ajarannya aneh dan menyesatkan. Ajaran-ajaran ini bertentangan dengan yang ada dalam Alkitab. Beberapa contoh:

“Injil” kemakmuran: Secara umum dan sederhana, “kemakmuran” berarti kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Dengan demikian, “sumber kemakmuran” berarti asal atau pangkal kondisi menikmati kekayaan, sukses, atau keberuntungan. Sumber kemiskinan tentu kebalikan arti dari sumber kekayaan.

Hinn tahu sumber kemakmuran dan kemiskinan saling berlawanan. Katanya: “Kemiskinan berasal dari Neraka. Kemakmuran berasal dari Sorga.” Tapi terhadap mereka yang tidak mau memberikan sumbangan uang untuk yayasan penginjilannya, dia mengucapkan syarat yang bernada mengancam dan menghakimi: “Ketika Anda tidak memberikan uang [sumbangan, persembahan], itu menunjukkan bahwa Anda mempunyai sifat setan.”

Apakah ajaran Hinn tentang kemakmuran dan kemiskinan memang ada di Alkitab? Apakah orang yang tidak mau memberi sumbangan uang padanya memang sahabat setan, menurut Alkitab?

Dalam Perjanjian Lama, kemiskinan diyakini adalah hukuman Tuhan. Amsal 13:18 memperjelas keyakinan ini: “Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.” Meskipun demikian, mereka yang ditimpa kemiskinan macam ini mendapat pemberian belas kasihan. Mereka jelas tidak berasal dari Neraka tapi dari lingkungan masyarakat dan tidak seluruhnya tersisihkan dari belas kasihan Allah melalui sesama manusia.

Mereka yang ditimpa kemiskinan disebut orang miskin. Menurut Alkitab, orang miskin adalah mereka yang ada di lapisan bawah dari suatu tatanan ekonomi dari suatu masyarakat.

Apa yang menyebabkan mereka mengalami kemiskinan? Perjanjian Lama (PL) mengakui ada ketidakadilan dan ketidaksamaan derajat dalam masyarakat yang mengakibatkan timbulnya kemiskinan.

Apakah mereka yang mengalami kemiskinan berasal dari Neraka? Jelas tidak. Tatanan ekonomi masyarakat mengakibatkan mereka mengalami kemiskinan.

Lalu, apakah orang miskin harus disingkirkan dari suatu masyarakat? Tidak. Menurut PL, orang miskin adalah mereka yang tersingkir dalam persaingan, bahkan ada yang terpaksa menjual dirinya ke dalam perbudakan (2Raj 4:1; Am.2:6-7). Kemiskinan timbul karena ada keadaan yang mempercepat pembedaan antara yang kaya dan yang miskin. Umat Israel zaman PL diingatkan bahwa Tuhan mendengarkan jeritan orang miskin (Mzm.12:5; Yes.10:2). Kemiskinan masa itu disebabkan juga oleh ketamakan yang berlebihan. Itulah sebabnya hukum Taurat melindungi orang miskin dengan ketetapan-ketetapan (Kel.23:11) dan menerapkan pembatasan-pembatasan atas kerakusan petani yang tidak terkendali (Im.19:9-10). Mereka yang lebih mampu punya kewajiban-kewajiban berat untuk menolong mereka yang miskin.

Jelaslah, orang miskin zaman PL dan kemiskinan yang mereka alami tidak berasal dari Neraka melainkan dari kondisi sosial yang tidak kondusif. Apa pun “nasib” mereka, mereka tidak lepas dari belas kasihan Allah melalui umat-Nya yang lebih mampu untuk menolongnya. Ajaran Benny Hinn tentang orang miskin yang berasal dari Neraka lemah dukungan alkitabiahnya.

Dalam Perjanjian Baru, ada juga orang-orang miskin. Mereka pun tidak disisihkan dari belas kasihan Allah. Yesus menaruh perhatian kepada orang miskin, seperti yang bisa kita baca dalam Kitab Lukas. Dalam surat-suratnya, Paulus berkali-kali meminta jemaat-jemaatnya untuk mengadakan pengumpulan dana yang ia adakan bagi orang miskin dalam Gereja di Yerusalem (Rm.15:26; 2Kor.8-9) karena mereka tidak memiliki apa pun lagi (Kis.4:32-35) dan juga tertimpa bahaya kelaparan umum (Kis.11:28).

Tidak sekalipun kita baca bahwa orang-orang miskin zaman PB berasal dari Neraka. Mereka ada di Israel zaman PB dan menjadi perhatian Yesus dan Paulus. Mereka pun tidak ditolak Yesus dari kasih-setia-Nya. Benny Hinn mengabaikan fakta ini dan menyebarkan Injil kemakmuran yang menyimpang dari Alkitab.

Lalu, apakah kemakmuran atau kekayaan berasal dari Sorga? Pertama-tama, kita harus tahu dulu pengertian “kekayaan” menurut Alkitab. Dalam zaman PL, kekayaan ditandai dengan memiliki ternak atau domba atau perak dan emas (Kej.24:35). Akan tetapi, kekayaan itu diyakini berasal dari Allah; Dialah yang menentukan siapa yang diberi berkat nyata. Sesudah orang-orang pilihan Allah mendapat berkat-berkat itu, apa yang mereka lakukan? Mereka bisa membantu orang miskin (Ul.15:10).

Kekayaan dalam zaman PL jelas tidak berasal dari Sorga, tempat Allah bersemayam, tapi langsung dari Allah. Dia menganugerahkannya pada orang-orang pilihan-Nya dengan kewajiban membantu mereka yang miskin. Bantuan mereka menyiratkan belas kasihan Allah kepada orang miskin, bukan penumpukan kekayaan demi gaya hidup yang mewah.

Tujuan utama kekayaan diakui juga dalam PB. Kekayaan seseorang diberi Allah. Untuk apa? Untuk membantu orang miskin (2Kor.8:8-10). Memang, ada pandangan lebih negatif tentang kekayaan, terutama dalam Injil Lukas (6:20-21, 24-29). Tapi ini tidak berarti kekayaan dilarang Allah. Kekayaan berasal dari Dia, tapi pamer kemewahan – seperti yang kita amati dari gaya hidup Benny Hinn - dikutuk (Luk.16:19-31). Mengapa dikutuk? Kemungkinan ada ketidakadilan di balik pamer kemewahan (Yak.5:1-6) dan kekayaan itu menjauhkan orang dari tujuan dasar kehidupan (Mat.6:21).

Hinn menambah ajaran menyesatkan lain ketika dia mengatakan orang yang tidak memberi sumbangan pada yayasan penginjilannya memiliki sifat setan. Dia pasti lupa ayat alkitabiah yang bukan saja realistik tapi juga penuh hikmat pengetahuan tentang memberi kepada Tuhan. Ayat ini sering dibaca di depan gereja-gereja Protestan aliran utama oleh seorang majelis jemaat sebelum persembahan dipungut: “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2Kor.9:7). Benny Hinn menyebarkan ajaran kebencian pada mereka yang tidak memberi sumbangan padanya; ini bukan ajaran alkitabiah, seperti yang dikutip ini.

Ayat-ayat tambahan yang menyesatkan. Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan ayat apa pun pada Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Ada dua ayat dalam PL yang memperjelas larangan itu. “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan padamu” (Ul.4:2). “Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya” (Ul.12:32). Frasa “dengan demikian kamu berpegang kepada perintah TUHAN” dan “dengan setia” pada dasarnya sama artinya: ketaatan yang utuh pada Firman Allah. Pengurangan atau penambahan ayat-ayat baru pada Alkitab bukan saja mengabaikan larangan Allah. Ini juga akan menghasilkan Firman Allah yang menyesatkan.

Lebih tegas peringatan Yohanes tentang akibat hebat bagi siapa pun yang menambahkan atau mengurangkan Firman Allah dalam Wahyu Yohanes. Pasal 22:18 berbunyi: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.” Malapetaka-malapetaka yang mana dalam kitab Wahyu Yohanes? Di antaranya, mereka akan menjadi korban gempa bumi yang dahsyat, mati karena laut yang berubah menjadi darah, mati karena air yang berubah menjadi apsintus, menjadi korban siksaan belalang-belalang unik, atau tewas dalam perang berskala global (Why 6:12-17; 8:8, 11; 9:3-12, 13-19).

Ayat 19 pasal yang sama berbunyi: “Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis dalam kitab ini.” Seperti apa kota kudus dan pohon kehidupan itu? Kota kudus mengacu pada Yerusalem baru yang turun dari sorga, dari Allah, kota yang “penuh dengan kemuliaan Allah.” Cahaya kota kudus dengan dua belas gerbang itu “sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.” Di kota itu mengalir sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal. Ada pohon- pohon kehidupan di tengah-tengah jalan Yerusalem baru, di seberang menyeberang sungai air kehidupan. Pohon-pohon itu berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali: dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa (Why 21:10-12; 22:1-2). Jadi, mereka yang mengurangkan firman Allah akan kehilangan sukacita dari Yerusalem baru dan kesembuhan bangsa-bangsa melalui pohon-pohon kehidupan.

Jelas dari ketiga ayat tadi bahwa Allah melarang siapa pun menambahkan atau mengurangkan firman-Nya. Penyesatan firman-Nya akan terjadi melalui penambahan dan pengurangan yang mereka lakukan; mereka yang menyesatkannya akan menerima hukuman-Nya.

Apakah Benny Hinn taat pada Firman Allah, seperti yang sudah dijelaskan? Tidak. Dia melakukan banyak penyesatan dengan menambah ayat-ayat baru pada Alkitab, mengurangkan ayat-ayat Alkitab, dan membelokkan, melalui penafsiran, ayat-ayat alkitabiah ke ajarannya yang palsu.

Beberapa contoh penambahan ayat-ayat alkitabiah yang baru. Contoh-contoh ini diikuti tanggapan kritis atasnya, sesuai firman Allah dalam Alkitab.

Tentang Trinitas. Benny mengajarkan bahwa Allah Kristen memiliki sembilan bagian! Allah, Yesus, dan Roh Kudus masing-masing memiliki suatu tubuh, nyawa, dan roh. Jadi, Allah adalah Kesembilan yang Esa!

Ajaran Hinn ini bukan kesaksian alkitabiah. Kita tahu Allah itu esa tapi terdiri dari kesatuan tiga oknum yang kita kenal melalui istilah “Ketiga yang Esa” atau “Trinitas”: Allah, Yesus, dan Roh Kudus.

Yang mempunyai tubuh, nyawa, dan roh adalah manusia (Mat.6:25). Manusia diciptakan Allah, menurut gambaran diri-Nya (Kej.1:26, 27).

Mengatakan bahwa sembilan bagian Allah mencakup tubuh, nyawa, dan roh menjadi mencengangkan. Entah Allah direndahkan menjadi setara dengan manusia, ciptaan-Nya, entah Benny Hinn ingin mengangkat manusia menjadi setara dengan Allah. Implikasi yang menunjukkan ajaran yang keliru dan menyesatkan, bukan?

Tentang kematian Yesus. Pada waktu kematian-Nya, Yesus menjadi satu dengan Setan! PB tidak mengukuhkan ajaran ini. Yesus mati di kayu salib tanpa Setan di salibkan di sisi-Nya. Menjelang ajal-Nya, dia menyerahkan nyawa-Nya pada Allah. Tidak ada juga kesaksian alkitabiah bahwa Yesus dan Setan dikuburkan bersama-sama. Yang memakamkan Yesus adalah Yusuf dari Arimatea, didampingi wanita-wanita Galilea pengikut Yesus. Ayat tambahan Hinn ini jelas menyesatkan.

Tentang kodrat manusia. Pada berbagai tempat dan waktu, Benny Hinn mengatakan dia dan orang Kristen lainnya adalah “Yehovah”, “Allah-manusia”, “mesias-mesias kecil”, “allah-allah kecil”! Jelasnya: “Di dalam diri saya ada seorang Allah-manusia . . . . Manusia Roh di dalam diri saya adalah seorang Allah-manusia. . . . Saya adalah seorang Allah-manusia.” “Anda seorang anak Allah. Maka Anda ilahi! . . . . Maka Anda bukan manusia.” “Ketika Anda mengatakan, ‘Saya seorang Kristen’, Anda mengatakan, ‘Saya mesias dalam bahasa Ibrani.’ Saya seorang mesias kecil yang berjalan di bumi.” “Anda tahu siapa namamu? Yehovah! Jadi saya adalah Benny Yehovah!” “Meskipun kita bukanlah Allah Sendiri yang Mahakuasa kita sekarang ilahi” (Benny Hinn, TBN, 12/1/90)! “Biarlah kita katakan, ‘SAYA ADALAH SEORANG ALLAH-MANUSIA.’ . . . Manusia roh di dalam diriku ini adalah seorang Allah-Manusia. . . . Katakanlah saya seorang Allah-manusia yang lahir dari sorga. Saya seorang Allah-manusia. Seorang sampel dari Yesus. Saya seorang makhluk super” (Praise the Lord TBN Dec. 6, 1990). “Saya bukanlah bagian dari [Allah], saya adalah Dia! Firman sudah menjadi daging di dalam diri saya” (Our Position in Christ). “Apakah Anda siap untuk pengetahuan wahyu yang nyata . . . Anda adalah Allah” (“Our Position in Christ, tape # AO31190-1)?

Wah, wah, wah! Benny Hinn dan kita adalah Allah-manusia, Allah dan manusia sekaligus? Kita adalah ilahi, Yehovah, Mesias, sampel dari Yesus, makhluk super, Allah? Ajaran Hinn tentang kodrat manusia bertentangan dengan kesaksian Alkitab. Mazmur 8:6 mengatakan Allah menciptakan manusia “hampir sama seperti Allah” – bukan Allah dan manusia sekaligus. Ajaran Hinn bertentangan juga dengan kesaksian Paulus bahwa “[tidak] ada yang benar, seorangpun tidak” (Rm 3:10). Kita juga bukan Yehovah (Kej 1:1,26, 2:8-25, 3:1-24); bukan Mesias (Mat 16:16, 24:5, 23); bukan sampel dari Yesus (Yoh 4:42, 1 Tim 4:10, 1 Yoh 4:14); dan bukan ilahi (Rm 3:10-20, Ibr 2:6-8). Sesungguhnya, manusia, menurut Alkitab, bergantung pada Allah (Mat.6:26-30); jatuh ke dalam dosa (Kej. 3 dan Rom. 5); takluk kepada maut (Rom.5:12, 17); dan diselamatkan melalui iman dalam Kristus (Rom 3:21-22). Ayat-ayat ini tidak mendukung ajaran Hinn bahwa kita adalah mesias-mesias atau allah-allah kecil, kecuali mereka yang berkhayal tentang kedudukan ini. Ajaran Benny Hinn jelas adalah ayat-ayat alkitabiah tambahan yang menyesatkan orang Kristen yang tidak waspada, yang tidak kritis.

Tentang Adam. Benny Hinn percaya Adam dalam kisah Kejadian terbang ke luar angkasa. Adam, katanya, “adalah Superman pertama yang benar-benar hidup . . . dia biasanya terbang . . . dia terbang ke luar angkasa – dengan satu pikiran dia sudah ada di bulan” (Benny Hinn, Praise the Lord TBN 12/26/91)! Ajaran ini mencengangkan kita karena tidak ada dalam kesaksian Kejadian 2:4-25, 3:1-24, 4:1-26, dan 5:1-32.

Tentang cara asli wanita melahirkan anak. Palsu juga ajaran Benny Hinn tentang cara wanita melahirkan anak, menurut kisah Kejadian. Tulisnya: “Rencana asli Allah ialah supaya perempuan itu melahirkan anak-anak dari sisinya” (Our Position in Christ #5, 1990)! Tidak sekalipun Kejadian 3:16 mendukung ajaran palsu ini.

Tentang terbelahnya Laut Teberau. Hinn mengatakan ketika Allah membelah Laut Teberau agar umat Israel yang dikejar tentara Mesir bisa lolos ke tanah di seberang, Allah tidak membuat dinding air tapi dinding es. Tentu ini fantasi yang tidak dikukuhkan cerita Alkitab sebenarnya: laut terbelah menjadi dua dan membentuk dinding-dinding air di kiri-kanan dasar laut yang menjadi kering.

Tentang urapan atau pengurapan Roh Kudus. Benny Hinn mengatakan di depan suatu KKR: “Di sini ada orang suci yang diurapi dan berkuasa. Angkatlah tanganmu dan mintalah urapan itu. Saya katakan padamu, APA PUN YANG ANDA INGINKAN (This Is Your Day, June 11, 2004).

Sepintas lalu, kata-katanya terdengar punya dasar alkitabiah. Tapi yang sesungguhnya dia katakan adalah pesan alkitabiah tambahan, pesan alkitabiah yang menyesatkan pembaca atau pendengar yang tidak teliti. Dia sebenarnya ingin mengatakan bahwa ketika Roh Kudus muncul pada KKR yang dia pimpin, hadirin bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Benarkah kleimnya menurut Alkitab? Tidak benar. Tidak ada kesaksian alkitabiah bahwa Allah mengabulkan apa pun dari doa umat-Nya. Dia, misalnya, bisa menolak doa individual atau kolektif sesuai kehendak-Nya yang berdaulat, kehendak-Nya yang tidak bergantung pada keinginan siapa pun dan apa pun.

Selain itu, Hinn mengatakan: “. . . pengurapan [Roh Kudus] bergantung pada kata-kataku. Allah tidak akan bertindak kecuali kalau saya mengatakannya. Mengapa? Karena Dia sudah membuat kita rekan kerja-Nya. Dia menetapkan hal-hal ini dengan cara demikian” (The Annointing, 1992, halaman 82).

Bergantung pada “kata-kataku”? Allah bertindak sesuai kata-kataku karena memang begitulah prosedur yang sudah ditetapkan-Nya? Apakah Allah akan tetap melakukan pengurapan Roh Kudus sekalipun kata-kataku bertentangan dengan firman-Nya? Ini bukan Injil sebenarnya. Ini Injil tambahan, Injil yang menyesatkan.

Tentang kesombongan rohani Benny Hinn. Dalam suatu kesempatan, Hinn mengatakan: “Saya menghadapi setan-setan sebagai Putera Allah.” Mengejutkan sekali. Siapakah yang sesungguhnya Putera Allah: Yesus atau Benny Hinn? Ini suatu ungkapan kesombongan rohani Hinn karena dia menyamakan dirinya dengan Yesus.

Masih banyak lagi ayat-ayat tambahan Benny Hinn yang memutarbalikkan kebenaran alkitabiah. Tapi beberapa contoh tadi cukup untuk menjelaskan apa itu ayat-ayat tambahan. Sedihnya, mereka yang kurang atau tidak waspada atau kritis terhadap penyesatannya percaya begitu saja pada omongannya. Omongan seorang penginjil tenar secara internasional yang mengabaikan larangan Allah untuk menambahkan ayat-ayat apa pun pada firman-Nya di Alkitab. Konsekuensi penambahan ayat-ayat ini sudah Anda tahu dari ketiga ayat berisi larangan Allah yang sudah dikutip, terutama dari Wahyu Yohanes.

0 komentar: