BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 01 Juli 2010

VII. Mempertanyakan Subyektivisme Benny Hinn

Nubuat, mimpi, dan penglihatan dalam Gerakan Karismatik yang memengaruhi juga Benny Hinn diperoleh melalui subyektivisme. Subyektivisme adalah tekanan pada penafsiran pribadi, tekanan pada perasaan atau tanggapan yang berlawanan dengan fakta-fakta di luar, bertentangan dengan bukti. Dalam subyektivisme, orang mengikuti perasaan-perasaan atau kesan-kesan gaib atau misterius.

Tidak Alkitabiah dan Bodoh

Subyektivisme gaya Gerakan Karismatik sudah melakukan banyak kerusakan rohani pada ribuan orang Kristen yang secara rohani belum dewasa. Secara menyedihkan, kita menyaksikan mereka “dituntun” untuk melakukan hal-hal yang tidak alkitabiah dan bodoh.

Beberapa contoh tentang mereka yang sudah dibodohi Gerakan Karismatik menunjukkan bahwa mereka mendengarkan suara Allah menuntunnya. Seorang karyawan mengatakan, “Allah menuntun saya untuk meninggalkan pekerjaanku dan tinggal di tenda.” Seorang suami mengatakan, “Allah menuntun saya untuk meninggalkan isteriku.” Seorang lelaki yang tampaknya masih lajang mengatakan, “Allah mengatakan kepada saya untuk menikah dengan Maria.” Seorang pengusaha mengatakan, “Allah mengatakan kepada saya untuk berinvestasi dalam bidang ini dan itu.”

Allah setinggi sekitar antara 1.86 dan 2 meter!

Di luar dari nubuat-nubuatnya yang tidak digenapi, Benny Hinn pun tidak luput dari subyektivisme, dari mengikuti perasaan-perasaan atau kesan-kesan gaibnya. Hasilnya? Dia mengkleim berjumpa dengan Allah, bercakap-cakap dengan Yesus, dan mendengar suara Tuhan. Sesudah Musa dan Yesus, Benny Hinn adalah orang ketiga dalam alam semesta yang mengaku sudah melihat Allah dan hidup untuk bersaksi tentang penglihatannya. Allah, katanya, setinggi 6 kaki 2 inci (sekitar 1,86 m) atau 6 kaki 3 inci (sekitar 2 m)! Rambut Allah panjang dan berwarna coklat muda sementara mata-Nya bisa menembus Anda! Sementara orang lain belum pernah mengalaminya, Hinn mengatakan dia bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus. Pada tahun 1993, dia dikritik karena kekayaan dan kemewahan hidupnya. Dia terpengaruh kritik-kritik itu dan berjanji akan hidup “makin serupa dengan Kristus.” Pemecahannya? “Tuhan mengatakan pada saya, ‘Juallah mobil Benz dan jam tangan itu.’” Dia lalu menjual jam tangannya, merek Rolex, dan Mercedes-Benz miliknya yang diganti dengan BMW seharga 65.000 dolar AS. Begitulah perubahan yang dia lakukan agar hidup “makin serupa dengan Kristus” yang dia daku (kleim) mengatakan keputusan itu padanya.

Yesus mengatakan keputusan itu kepadanya? Kleim ini benar kalau ada sekurang-kurangnya dua atau tiga orang yang mengiakannya. Siapa saksi-saksi itu? Benny Hinn tidak menyebutkan nama-nama saksi itu. Subyektivisme Hinn yang mengabaikan saksi-saksi tidak meyakinkan kita tentang kleimnya tadi.

Subyektivisme sama dengan suara Tuhan?

Apakah subyektivisme sama dengan suara Tuhan dan penglihatan tentang Dia? Seperti yang sudah dijelaskan, subyektivisme menyiratkan pertentangan dengan kenyataan di luar, kontradiksi dengan bukti yang diakui semua orang, kapan pun dan di mana pun. Lawan kata dari subyektivisme adalah obyektivisme. Salah satu arti umum obyektivisme adalah tekanan pada kenyataan di luar, lebih daripada kepercayaan atau perasaan-perasaan dalam kesusastraan atau kesenian. Arti lain dari obyektivisme adalah kepercayaan akan kebenaran yang berdiri sendiri; secara khusus, ini adalah suatu kepercayaan filsafati bahwa kebenaran moral atau benda-benda di luar ada dan terpisah dari akal budi atau persepsi seorang. Bagi orang Kristen, setiap subyektivisme tentang Tuhan Allah, Yesus, dan atau Roh Kudus harus diuji dari obyektivisme, demi kebenaran firman Tuhan.

Kebenaran firman Allah bisa diketahui, diakui, dan dikukuhkan siapa pun, kapan pun dan di mana pun. Alkitab menyatakan bahwa Allah kekal dalam kebenaran-Nya. Pernyataan ini berarti kebenaran-Nya yang tak bertara itu menjadi dasar semua logika dan semua rasionalitas. Semua aksioma logika dan matematika, dan semua hukum penalaran, bukanlah hukum-hukum yang terpisah dari Allah, yang padanya Allah harus tunduk. Semuanya adalah atribut-atribut atau kualitas-kualitas khusus dari hakekat Allah. Subyektivisme dan obyektivisme yang tidak bertentangan dengan kebenaran Allah adalah bagian dari kebenaran-Nya yang tak berkesudahan.

Sangat Tidak Meyakinkan

Dengan dasar pemikiran ini, cobalah kita menguji subyektivisme Benny Hinn. Segera menjadi jelas bahwa kleim-kleim kebenaran ilahi melalui perjumpaan dan percakapannya dengan Tuhan, penglihatannya dan pendengarannya akan Dia sangat tidak meyakinkan.

Siapa saksinya? Agar supaya suatu keterangan benar, sekurang-kurangnya dibutuhkan berapa orang saksi yang memberi keterangan yang sama? Dua atau tiga orang, kata Alkitab. Tentang syarat ini, bacalah, misalnya, Bilangan 35:30, Ulangan 17:6 dan 19:15, Matius 18:16, dan Ibrani 10:28.

Sebelum dan sesudah Yesus lahir, dibesarkan, berkarya, mati, bangkit dari maut lalu naik ke sorga, selalu ada banyak saksi tentang Dia. Ratusan nubuat tentang kehadiran-Nya di dunia dan kenaikan-Nya ke sorga sudah ditulis dalam Perjanjian Lama oleh berbagai nabi dan penulis, ratusan tahun sebelum Dia ada dan berkarya di dunia. Saksi-saksi ini ada juga dalam Perjanjian Baru. Ketika Dia lahir, orang tuanya, pemilik tempat penginapan, para gembala di Efrata, orang-orang majus dari Timur – lebih dari tiga saksi – hadir di kandang Betlehem. Ketika Dia mengadakan mujizat yang memperbanyak ikan dan roti sehingga mengenyangkan ribuan orang yang hadir, jelas ada ribuan saksi dari mujizat ini. Ketika Dia bangkit dari maut dan ketika Dia naik ke sorga, ada lebih dari tiga saksi tentang manifestasi kuasa ilahi-Nya. Semuanya adalah fakta historis yang tidak terbantahkan.

Sekurang-kurangnya ada berapa orang saksi dari berbagai kleim mereka yang dibodohi Gerakan Karismatik dan kleim-kleim Benny Hinn tentang perjumpaan dan percakapan mereka dengan Allah, Yesus, dan Roh Kudus di samping penglihatan dan pendengaran mereka akan salah satu di antara Trinitas ini? Tidak ada satu pun saksi.

Mengapa kita mudah dibodohi kleim-kleim seperti ini yang tidak dibuktikan oleh sekurang-kurangnya dua atau tiga orang saksi? Karena itu, waspadalah terhadap subyektivisme Gerakan Karismatik dan Benny Hinn. Ini kebohongan belaka.

Tip-Tip Menangkal Subyektivisme

Seandainya ada yang datang kepadamu dan mengkleim sudah mendengarkan suara Tuhan berbicara kepadanya dan mengatakan hal ini dan itu atau memberi penglihatan padanya tentang Anda, ujilah kebenaran kleim-kleimnya dengan mengikuti tip-tip ini:

Pertama, katakan padanya: “Tunjukkanlah kebenaran kata-katamu padaku dalam Alkitab.”

Kedua, dia bisa saja menunjukkan ayat atau ayat-ayat alkitabiah tertentu. Janganlah percaya begitu saja penafsirannya karena dia bisa keliru atau menyesatkan Anda melalui penafsirannya. Dia juga bisa menambah atau mengurangi kata-kata pada ayat atau ayat-ayat asli itu; karena itu, Anda harus lebih waspada dari dia. Bacalah kembali dan dengan teliti ayat-ayat yang dikutip itu di dalam Alkitab untuk memastikan apakah kutipan-kutipan itu benar sesuai aslinya di Alkitab atau tidak. Kalau tidak, Anda bisa saja terkecoh oleh kutipan yang Anda kira benar, asli.

Suatu contoh diambil dari hari terakhir KKR Mujizat Benny Hinn di Trinidad dan Tobago, 21 Mei 2006. KKR ini dihadiri A.N.R. Robinson, mantan Presiden Trinidad dan Tobago.

Trinidad dan Tobago adalah suatu republik di Laut Karibia, Amerika Tengah. Negara ini anggota Persemakmuran Inggris dan memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar resminya. Ibu kotanya Port of Spain; penduduknya penganut Kristen Protestan dan Katolik.

KKR Mujizat Benny Hinn berbuat lebih dari mengadakan penyembuhan ilahi. Dalam KKR hari terakhirnya, Hinn berdoa juga bagi pemulihan Trinidad dan Tobago. Sambil mengutip 2 Tawarikh 7:14, dia berdoa bagi rakyat negara kepulauan itu: "Bapa, saya ingatkan Engkau tentang firman-Mu. Engkau mengatakan, '... dan umat-Ku yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, maka Aku akan mendengar dari sorga, dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.' Pulihkanlah Trinidad. Pulihkanlah Tobago. Pulihkanlah bangsa ini."

Kutipan kitab PL tadi oleh Benny Hinn mulai dengan kata "dan" dan berakhir sebelum ketiga kalimat terakhir. Kalau Anda tidak mengecek ulang kutipan itu, Anda bisa terkecoh untuk percaya kutipan itu sesuai aslinya di Alkitab. Tapi kalau Anda membaca ulang kutipan itu di dalam Alkitab PL, Anda baru menyadari Hinn mengurangi ayat itu dengan menghilangkan beberapa katanya. Aslinya demikian: "... dan umat-Ku yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, dan berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga, dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." Kata-kata berwarna merah itulah yang dihilangkan Hinn dalam doanya.

Perhatikanlah perbedaan makna kutipan Hinn dan ayat aslinya sesuai Alkitab. Kutipan Hinn meniadakan suatu syarat lain dari Allah, "... berbalik dari jalan-jalannya yang jahat." Artinya, semua warga, termasuk mantan presiden, Trinidad dan Tobago, baik-baik saja, tanpa berbuat dosa. Tapi ketika syarat ini kita baca dalam ayat aslinya, kita tahu pemulihan suatu negeri akan sia-sia tanpa pertobatan bangsanya.

Ketiga, kalaupun ayat-ayat itu sepintas lalu kedengaran mendukung kleimnya, ingatlah selalu bahwa itu kleim subyektif. Carilah ayat-ayat lain yang berkaitan dengan ayat-ayat yang dia kutip dan Anda akan dituntun dengan sangat jitu oleh firman Allah untuk menolak kleim-kleim subyektifnya sebagai kebohongan.

Keempat, janganlah menunjukkan keragu-raguan padanya karena dia bisa membaca kondisi jiwamu dengan cara yang agak sulit dijelaskan. Kalau toh ragu-ragu, hentikan perjumpaan itu dan katakan padanya: “Saya akan mengecek kembali apa yang Anda katakan di Alkitab.” Berdoalah memohon tuntutan Tuhan Yesus dan, kalau perlu, mintalah nasihat mereka yang ahli tentang penipuan-penipuan rohani macam ini. Kali berikut Anda berjumpa lagi dengan dia, Anda sudah siap untuk membantah atau menangkis secara meyakinkan kleimnya.

0 komentar: